NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Aruna tahu hidupnya tidak lama lagi. Demi suami dan putri kecil mereka, ia memilih sesuatu yang paling menyakitkan... mencari wanita yang akan menggantikannya.

Alana hadir sebagai babysitter tanpa mengetahui rencana besar itu. Adrian salah paham dan menilai Lana sebagai perusak rumah tangga. Namun, pada akhirnya Aruna memaksa keduanya menikah sebelum ia pergi untuk selamanya.

Setelah Aruna tiada, Adrian larut dalam rasa bersalah dan menjauh dari istri keduanya. Lana tetap bertahan, menjalankan amanah Aruna meski hatinya terus terluka. Situasi semakin rumit saat Karina, adik Aruna berusaha merebut Adrian dan menyingkirkan Lana.

Akankah Adrian berani membuka hati untuk Alana, tanpa mengkhianati kenangan bersama Aruna? Atau justru semuanya berakhir dengan luka yang tak tersembuhkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 3.

Sinar matahari menembus jendela ruang tamu, memantul pada lantai yang mengilap. Alima berlari kecil menyambut Alana yang baru tiba di pagi hari.

“Mbak Lanaaa!” seru anak itu dengan tawa renyah.

Alana terkesiap tapi bahagia, lalu membungkuk menyambut pelukan kecil itu. “Selamat pagi, Alima.”

Aruna mengamati dari meja makan dengan hati yang hangat. Sekecil apa pun kebahagiaan putrinya, ia akan mengingatnya dalam ingatan. Menyimpannya seolah kenangan itu akan menjadi bekal di alam berbeda nanti.

Alana memusatkan perhatian pada Alima, anak itu menariknya ke arah tumpukan mainan. “Ayo main puzzle! Mama bilang aku harus belajar sabar.”

Alana tertawa kecil. “Kita belajar sama-sama ya.”

Aruna mengamati keduanya, ada perasaan lega menyelinap. Ketika melihat Alana bersama Alima, ia bisa merasakan seluruh alasan yang mendorongnya melakukan semua ini. Luka di tubuhnya seolah sedikit mereda.

Aruna ingin duduk lebih lama, namun tiba-tiba dadanya kembali terasa sesak. Ia bangkit pelan, berusaha agar langkahnya tetap stabil menuju dapur. Ia tidak ingin Alana atau Alima melihat wajahnya saat sakit itu datang.

Di dapur, Aruna bersandar pada meja dan menekan dada kirinya di dekat jantung. Nafasnya terputus-putus kecil, ia menggigit bibir bawah agar tidak terdengar.

Beberapa detik, mungkin satu menit. Lalu perlahan rasa sesak itu menjauh. Aruna menutup mata, mengatur napas, dan memaksa hatinya untuk tetap kuat.

Suara langkah mendekat mengejutkannya.

“Nyonya?”

Alana berdiri di ambang pintu, wajahnya menunjukkan kekhawatiran tulus. “Apa Anda baik-baik saja?”

Aruna langsung tegak dan memaksakan senyum yang sempurna. “Aku baik, hanya sedikit pusing.”

Alana menatapnya, ragu namun tidak mendesak. “Kalau Nyonya mau, saya bisa buat teh manis hangat.”

Aruna merasa dadanya menghangat oleh perhatian sederhana itu. “Terima kasih, Lana. Kamu baik sekali.”

“Sama-sama, Nyonya.“ Alana bergerak sigap, mengambil gelas dan merebus air. Aruna memperhatikan gerakan gadis itu yang teratur dan berhati-hati. Ia melihat sesuatu yang jarang dimiliki orang, yaitu ketulusan bekerja bukan hanya karena upah.

“Apa yang membuatmu mau bekerja sebagai pengasuh anak seperti ini?” pertanyaan itu meluncur begitu saja, sebenarnya dia sudah tau latar belakang Alana.

Alana terdiam sesaat sebelum menjawab pelan, “Saya perlu pekerjaan untuk membantu ibu saya di kampung, Ayah saya sudah meninggal. Ibu sakit-sakitan, jadi saya harus bisa mengirim uang setiap bulan untuk berobat.”

“Kamu anak yang baik, Lana.”

Alana tersenyum canggung. “Saya hanya melakukan apa yang harus dilakukan.”

Teh manis hangat itu disodorkan Alana padanya, Aruna mengambilnya dengan kedua tangan seperti menerima sebuah kebaikan besar.

Siang itu, Alana dan Alima bermain di halaman depan.

“Lihat Mbak Lana! Bunga itu mekar!”

Alima menunjuk bunga mawar yang baru merekah, Alana merunduk melihat bunga itu lebih dekat.

“Cantik sekali, ya. Sama seperti Alima,” pujinya.

Anak itu terkikik bahagia. Ia memetik satu kelopak yang terjatuh ke tanah dan menaruhnya di telapak tangan Alana. “Ini buat Mbak, supaya Mbak Lana tetap sama Alima di sini.”

Ucapan polos itu menusuk lembut hati Alana, ia mengeluvs rambut Alima. “Mbak akan berusaha tetap di sini, selama Alima mau.”

Aruna menyaksikan dari jendela, matanya berair tanpa ia sadari. Setiap hari yang ia lewatkan bersama keluarga itu adalah waktu yang ia curi dari penyakit yang sedang menelannya sedikit demi sedikit.

Ia memegang perutnya lagi, badannya bergetar. Ia tahu waktunya semakin menipis. Namun ia tetap ingin melihat Alima tertawa, dan melihat Alana benar-benar menjadi bagian dari hidup anak itu.

Hari itu terlihat biasa bagi semua orang, kecuali satu. Aruna merasa jam hidupnya berdetak lebih keras. Namun seperti biasa, ia menyembunyikannya dengan senyum tenang.

Alana sedang menjemur pakaian Alima ketika Aruna memanggilnya dari ruang keluarga.

“Lana… bisakah kamu datang sebentar?”

Lana langsung bergegas. “Ya, Nyonya?”

Aruna menatap lemari tempat baju Adrian tersimpan. “Aku ingin mengajari kamu sesuatu. Ini mungkin terdengar sepele, tapi penting bagi suamiku.”

Alana mengangguk serius.

Aruna membuka lemari dan mulai menunjukkan susunan pakaian yang sangat rapi. “Adrian tidak suka jika kemejanya dilipat sembarangan, ia selalu mengurut pakaian kerja dari warna paling gelap... ke paling terang. Kemeja biru tua favoritnya, harus diletakkan di paling depan.”

Alana menatap pola itu dan menyimpannya dalam ingatan.

“Baik, Nyonya.”

Aruna tersenyum lembut. “Kamu cepat belajar, itu sangat membantuku.”

Nada Aruna terdengar seperti seorang kakak yang mengajari adiknya untuk menjadi lebih mandiri. Namun sebenarnya, ia sedang menyiapkan Alana menjadi penjaga dunia yang akan ia tinggalkan.

Sesi berikutnya berlangsung di dapur.

Alana baru selesai mencuci sayur ketika Aruna meletakkan dua cangkir di meja.

“Kamu tahu… Adrian hanya terbiasa minum kopi di pagi hari. Dan Itu, harus menggunakan coffee maker. Suamiku, agak cerewet soal itu.“

Aruna lalu mengajarkan Alana menggunakan mesin kopi, Alana mengikuti dengan cermat.

Mereka mencicipi hasil kopi itu bersama.

Alana mengernyit pelan. “Agak pahit, Nyonya.”

“Suamiku tak terlalu suka manis, itu artinya takarannya sudah benar,” jawab Aruna tersenyum.

Wajahnya pucat, tapi ada kepuasan kecil dalam matanya. Kini, satu tugas lagi telah berpindah tangan.

Menjelang siang, Alana membantu Aruna duduk di ruang tamu sambil menjahit kancing yang copot di salah satu kemeja Adrian.

“Kancingnya harus dijahit dari dalam, bukan dari luar. Suamiku tidak suka bekas jahitan terlihat.”

Alana mengangguk. “Saya mengerti.”

“Nyonya… Tuan Adrian sangat mencintai Anda. Itu bisa dilihat dari cara Tuan menatap Anda.”

Aruna tersenyum samar. “Benar, dia sangat mencintaiku. Karena itu lah, aku harus melakukan semua ini. Cinta... tidak bisa menahan seseorang dari takdirnya.”

Alana perlahan mendongak. “Maksud, Nyonya?”

“Tidak apa-apa,” jawab Aruna lembut. “Ohya, mulai besok kamu tinggal disini. Tidak perlu kost lagi, ya.“

“Tapi, Nyonya...“

“Gak ada tapi-tapian, bisa hemat uang juga kan. Uang buat sewa kost, bisa kamu kirim jadi tambahan ke Ibumu.“

Akhirnya Alana mengangguk, esoknya dia pun membawa barang-barangnya dan mulai tinggal di rumah Aruna.

Saat berdua saja, Aruna mencium rambut putrinya. “Kalau suatu hari Mama tidak bisa bangun pagi untuk menyiapkan bekal atau mengikat rambut Alima, Mbak Lana akan bantu, ya?”

Anak kecil itu mengangguk polos.

Aruna memejamkan mata sejenak, agar air matanya tidak jatuh di depan anaknya.

1
Ariany Sudjana
bagus Adrian harus tegas, pelakor harus dibinasakan
Tiara Bella
mantap Adrian belain Alana bngt.....pelakor hempaskan aja
Yuliana Tunru
ya ampun ada z wanita2 yg tak tsu malu dgn alasan masa kecil tp terselubung niat jd pelakor cantikndan kaya tp tak.punya malu..💪💪 adrian basmi pelakor
Dian Rahmawati
suka sikap adrian
Dian Rahmawati
mantap adrian
Rohmi Yatun
cerita yang luar biasa 🌹🌹🌹🌹👍
Dian Rahmawati
rasain Rama
Yuliana Tunru
rupa x rama malah krrja sama dgn perusshasn adrian di cabut ..rasain laki2 jahst gitu
Tiara Bella
mw ngapain lg tuh tuan Rama....sukurin udh dibales perbuatan dia sm Adrian....
Yuliana Tunru
akhir x adrian buka puasa dg yg manis2
Dian Rahmawati
cie cie udh unboxing ya
Dian Rahmawati
wah adrian bertindak
Tiara Bella
Alhamdulillah udh JD suami istri yg utuh....
Tiara Bella
wow Adrian langsung bertindak ......
Jengendah Aja Dech
❤️
Dian Rahmawati
siap2 Rama dihancurkan oleh adrian
Tiara Bella
mana lg gerogi dtng kepesta orng kaya malah ada Rama yg dl maksa nikah sm dia....tenang ada Adrian Alana
Tiara Bella
kapok gk tuh skrng udh dilarang deketin keluarganya bahkan dipecat ....
Tiara Bella
Karina blm kapok udh ditegor sm Adrian jg tunggu aja Adrian bertindak....
Tiara Bella
ketinggalan aku sampe 5 bab Thor 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!