NovelToon NovelToon
KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: liyana

wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.

"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.

wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.

"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.

" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.

"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah

semua orang menutup mulut mereka,dengan mata yang melotot, "Bima kamu ngak papa nak?" tanya mama Bella memegang bahu putranya yang sempat terhuyung, oleh tamparan seorang wanita.

"tante maya, apa yang tante lakukan?" tanya Athera berdiri di depan Bima.

"ngapain lagi, tante mau kasih pelajaran sama dia, karena udah memperkosa kamu," ujarnya dengan suara naik satu oktaf, sedangkan Bima sangat ingin mengatakan bahwa ialah yang jadi korban disini, tapi, ia tak bisa mengatakannya.

"tante, kami lakuin ini karena Sama-sama mau, jadi tante ngak bisa menghakimi pak Bima seperti itu," bela Athera , matanya menatap omnya dengan tanda tanya, tapi om sudarso menggeleng.

tante maya melihat interaksi mata antara keponakannya dan suaminya,"kenapa saling lihat kayak gitu,hah, kaget, tante datang kesini,dan kamu mas, tega kamu merahasiakan ini dari aku,"omel maya memukul dada bidang suaminya, sudarso hanya pasrah saat di pukuli di depan penghulu.

"kami tahu anak kami salah, dia akan bertanggung jawab, kami meminta maaf atas kesalahan yang di perbuat oleh Bima," kata mama Bella tulus.

maya menatap Athera dan sudarso dengan tajam, bahkan kini wajahnya memerah tangannya mengepal kuat.

Tante maya menghela nafas,untuk menenangkan dirinya, "saya minta maaf juga, karena menampar putra kamu, tapi Athera tidak bisa menikah menikah dengan putra anda, "ucapnya sungguh-sungguh. mama bella menatap Athera dan Bima, Bima yang wajahnya tetap datar, tapi hatinya bersorak kegirangan.

" maksud anda_"kata mama bella terpotong.

"apa kurang jelas,"sahut tante maya memperjelas ucapannya.

" kami mengerti, anda pasti sakit hati, tapi... putra Kami sudah mengambil hal berharga dari putri keluarga anda, jadi sebagai per_"

"tidak perlu, anggap saja itu sebuah kecelakaan,"sela tante maya pada mama Bella yang merasa heran.

mama Bella menatap papa Danu, "maaf tapi kami tidak bisa melepaskan tanggung jawab begitu saja, apalagi putra kami melakukan kesalahan sebesar itu," ucap Danu memberikan pengertian pada tante maya.

"maya, Athera kan sudah bilang kalau mereka melakukannya atas suka sama suka, jadi jangan halangi mereka untuk bersatu,"ucap sudarso menatap istrinya dengan datar, sedangkan maya membalasnya dengan tatapan tajam.

hati Bima seketika lemas, mendengar percakapan ini, apalagi dirinya memang tak menginginkan pernikahan ini.

"suka sama suka, atau salah satu dari mereka ada yang di jebak,"sentak tante maya, membuat Bima yang wajahnya datar sangat ingin mengangkat jempol untuk tante maya.

tatapan sudarso dan Athera menajam tapi hanya sebentar, " tante Athera yang mau nikah sama Bima, jadi tante ngak usah ikut campur, dan aku butuh wali, dan hanya om disini,"ucap Athera memegang erat tangan tante maya.

maya menatap Athera dengan tak percaya, "Athera, kamu_"

"tante, Athera mohon,"kata Athera memelas.

tante maya hanya pasrah saja.

Proses pernikahan lancar sampai suara 'SAH' terdengar.kecuali tante maya yang diam saja.

Bima menatap Athera yang malu-malu menatapnya, "selamat tinggal kehidupanku yang tenang, " batin Bima memelas, dirinya begitu betah menjadi lajang, bahkan tidak terikat pernikahan, karena menurutnya wanita begitu merepotkan dalam segala hal.

mereka sekarang berada di parkiran,Athera terus menempel pada Bima, "sekarang kalian sudah menjadi suami istri," mama Bella memeluk Athera, "selamat datang Athera sundraka, kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami, mama harap kamu menjaga putra mama dengan baik," ucapnya seraya melepas pelukannya pada Athera.

"kami juga berharap Bima menjaga putri keluarga kami dengan baik," sahut sudarso dengan dingin, papa Danu merasakan ada yang aneh, tapi entahlah, ia hanya tersenyum menutupi rasa anehnya pada keluarga Athera.

"ya sudah, kami pulang dulu yah, Athera kamu mau kerumah mama sama papa dulu ngak?"tanya mama Bella dengan senyuman ramah.

" hmm Athera terserah mas Bima aja,"katanya dengan melirik Bima dengan senyuman manis.

Bima tetap dengan wajah datarnya,"Bima ada urusan ma, jadi langsung ke apartemen aja,"ujar Bima yang langsung di salah artikan oleh orang tuanya.

"oh ya udah, kalau gitu," mama Bella memeluk Bima seraya berbisik,"kasih mama cucu ya secepatnya, tapi jangan maksa kalau Athera belum mau," Bima menatap mamanya yang menggodanya setelah melepas pelukannya, ia menggeleng pelan, mama Bella mengelus pipi Bima dan langsung pergi bersama suaminya, begitupun maya dan sudarso.

kini tinggal mereka berdua,merekapun pergi dari sana, selama perjalanan Bima fokus menyetir, dan Athera fokus memikirkan sesuatu.

Bima melirik Athera dengan tatapan heran," tumben sekali dia tidak berisik, " batin Bima, tapi ia sama sekali tak menanyakan apapun. sampai di depan pintu apartemen Bima, Athera masuk dengan langkah pelan.

"disana kamar kamu,"kata Bima dingin dan akan masuk ke kamar lain, Athera langsung masuk ke kamar yang di suruh oleh Bima, dan itu meninggalkan sebuah pertanyaan di benak Bima.

Athera mengunci pintu, di dalam sana sangat bersih hanya saja terlalu polos karena tak ada yang huni.

Athera melempar tubuhnya ke kasur dan memejamkan matanya, "gue bakalan lakuin apapun, apapun untuk menghancurkan Bima,"gumamnya sebelum pergi ke alam mimpi.

sedangkan Bima ia menatap pantulan dirinya di cermin, " ada yang aneh, tapi apa?"katanya berbicara pada pantulan dirinya di cermin.

Bima mengacak rambutnya,"gimana caranya bisa lepas dari Athera, hah, kalau langsung cerai jadi aneh,"ia berjalan ke kasur dan melempar tubuhnya, "kalau saya tidak bisa menceraikannya, maka saya akan buat dia yang meminta cerai," gumam Bima langsung menuju alam mimpi.

******

sedangkan di kediaman sudarso Magadan, terjadi percekcokan antar ia dan maya.

"bagaimana bisa kamu membuat keponakanku menikah dengan keluarga sundraka, sudar, kamu benar-benar gila!"bentak maya dengan tatapan tajam yang menusuk, sudarso tetap tenang, tak emosi sama sekali.

ia berjalan membelakangi istrinya ke arah jendela, sudarso menumpu kedua tangannya di bingkai jendela, matanya menatap tajam jalanan yang macet, "iya, saya memang gila maya, dan itu semua karena Bima sundraka," ucapnya dengan datar, maya tak lagi menatap tajam suaminya, kini tatapannya berubah sendu, ia berjalan dan memeluk suaminya.

" 8 tahun lalu, itu kecelakaan sudar, kamu tak bisa menyimpan dendam terus-menerus apalagi mengorbankan keponakan satu-satunya yang kita anggap sebagai putri sendiri,"kata maya dengan sendu, mengelus punggung suaminya.

sudarso berbalik menatap mata istrinya yang sudah berambun air mata, sungguh sesak dada sudarso melihatnya, tapi kisah kelam dan tragis 8 tahun lalu, benar-benar membuatnya tak bisa diam saja, dan membiarkan Bima sundraka menikmati hidupnya,"saya tidak bisa melupakan kejadian itu maya, kalau perlu akan saya buat Bima menderita bersama keluarganya,"geram sudarso menatap tajam maya, yang menatapnya dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"sudar_"

"sudah, ini sudah keputusanku dengan Athera, dan kamu jangan ikut campur, saya ingin menuntut keadilan," ucapnya datar dan meninggalkan maya, yang menangis segugukan dan luruh ke lantai.

sedangkan sudarso menutup pintu, setetes air mata jatuh di pelupuk matanya.

******

di kediaman Danu sundraka, ia sedang asik melamun di sofa, ingatannya terus tertuju pada wajah sudarso yang dingin.

mama Bella yang baru turun tangga menatap suaminya dengan heran, "pah, papa kenapa?" tanya mama Bella duduk di dekat suaminya.

Danu yang sadar segera tersenyum dan memeluk istrinya dari samping,"papa ngak kenapa- napa kok ma,"jawab Danu membuat istrinya mengerutkan kening.

"ngak ada apa-apa, tapi kok ngelamun pa," kata Mama Bella mengelus pelan tangan suaminya.

Danu melepaskan pelukannya, dan menatap istrinya, "ma, mama ngerasa pernah lihat pak sudarso ngak?" tanya papa Danu tiba-tiba.

"hmm kayaknya pernah, tapi dimanaaa yah,"jawab mama Bella, yang juga merasakan apa yang papa Danu rasakan." tapi mungkin kita pernah bertemu pa, tapi mungkin ada orang yang mirip dengan pak sudarso, sebab itu kita ngerasa familiar,"lanjutnya memeluk suaminya dan menaruh kepalanya di dada bidang suaminya.

sedangkan Danu tetap kepikiran meskipun istrinya ada benarnya, " perasaanku rasanya ngak enak, apalagi setelah melihat wanita yang di nikahi Bima,"batin Danu resah.

*****

di sisi lain seorang wanita sedang heboh mendengar kabar tentang Athera yang menikah.

mohon dukungan nya para readers yang baik, mohon di like, vote dan kasih bintang 5 nya🙏🥰.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!