NovelToon NovelToon
Salah Baca Mantra

Salah Baca Mantra

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Menikah dengan Musuhku / Preman
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dyah Galuh Pitaloka yang sering dipanggil Galuh, tanpa sengaja menemukan sebuah buku mantra kuno di perpustakaan sekolah. Dia dan kedua temannya yang bernama Rian dan Dewa mengamalkan bacaan mantra itu untuk memikat hati orang yang mereka sukai dan tolak bala untuk orang yang mereka benci.

Namun, kejadian tak terduga dilakukan oleh Galuh, dia malah membaca mantra cinta pemikat hati kepada Ageng Bagja Wisesa, tetangga sekaligus rivalnya sejak kecil. Siapa sangka malam harinya Bagja datang melamar dan diterima baik oleh keluarga Galuh.

Apakah mantra itu benaran manjur dan bertahan lama? Bagaimana kisah rumah tangga guru olahraga yang dikenal preman kampung bersama dokter yang kalem?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Galuh tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Max setelah tiga tahun. Pria itu bekerja di Kota Karawang dan tidak pernah pulang kampung.

"Woy, Galuh! Mana Sari? Apa dia mendapatkan luka parah?" tanya Rian yang datang ke puskesmas bersama Dewa.

"E ... Sari?" Galuh lupa sama muridnya itu. "Dia ada di ruang pemeriksaan."

Ryan mengantarkan Sari pulang ke rumah. Sementara, Galuh dan Dewa kembali ke sekolah dan mengajar.

Seharian itu Galuh berubah menjadi pendiam. Pertemuannya kembali dengan Max membuat pikirannya kacau. Rasa yang dipendamnya selama ini seolah muncul ke permukaan.

Kini Galuh bersama Ryan dan Dewa sedang berada di pangkalan ojek yang ada di perempatan dekat pasar. Tidak banyak kendaraan di kampung mereka, maka dengan suka rela ketiga guru itu menjadi tukang ojek setelah pulang mengajar. Banyak warga yang terbantu karenanya, apalagi untuk melakukan perjalanan yang mendadak.

"Kamu kenapa? Diperhatikan sejak tadi kerjanya melamun terus," tanya Ryan yang merasa kehilangan sosok sahabatnya yang berisik dan suka buat ide gila.

"Hari ini aku ketemu sama Max," jawab Galuh dengan suara pelan.

"Apa?!" Ryan dan Dewa terkejut.

"Kamu ketemu di mana?" tanya Dewa penasaran karena sudah lama tidak ada kabar tentang Max.

"Di puskesmas. Max mengantarkan papanya yang sakit," jawab Galuh. Terlihat perempuan itu masih bersedih atas kandasnya hubungan asmara mereka.

"Pasti papanya Max sakit keras, makanya dia pulang kampung," lanjut Ryan dan Dewa pun sependapat.

"Bagaimana kalau kita jenguk papanya Max? Pak Lukas adalah orang baik, dulu suka mengajarkan kita bahasa Inggris dan bahasa Jerman. Secara tidak langsung beliau adalah guru kita," ajak Galuh.

"Ingat, ya! Kita hanya menjenguk Pak Lukas, bukan untuk bertemu dengan Max," ujar Ryan. Dia tidak mau membuat Galuh bersedih lagi seperti dahulu saat putus dengan Max.

"Iya ... iya!" balas Galuh.

Biasanya Galuh dan teman-temannya nongkrong di pangkalan ojek itu setelah subuh sebelum pergi mengajar dan setelah pulang mengajar di sekolah. Sementara Ryan dan Dewa akan lanjut di malam hari sampai jam sepuluhan. 

Berbeda dengan kedua temannya, Galuh menjadi tukang ojek itu iseng-iseng saja. Uang yang dia dapatkan dan gajinya sebagai guru, sering disedekahkan kepada murid-muridnya yang tidak mampu. Dia akan membelikan peralatan sekolah, bayar SPP, atau biaya pendaftaran lomba yang diikuti oleh muridnya.

Galuh terlahir dari keluarga kaya raya dan berdarah biru. Pak Mahardika merupakan seorang juragan yang turun-temurun, memiliki banyak sawah, kebun, kolam ikan, dan pabrik samak mendong. Sementara ibunya, Nyai Raden Keuis Damayanti hanya seorang ibu rumah tangga, karena tanah miliknya dipercayakan pengurusnya kepada suaminya. Secara finansial, Galuh tidak pernah kekurangan uang.

Galuh membawa buah-buahan sekarung ketika menjenguk Pak Lukas. Kebetulan sedang musim panen.

"Busyeeeet! Apa enggak ada wadah lain di rumah? Kenapa pakai karung? Malu-maluin," ucap Ryan tertawa geli.

"Kamu mau jualan atau mau kasih buah tangan?" tanya Dewa ketika melihat Galuh memanggul karung berisi macam jenis buah-buahan.

"Ya ... mau jenguk orang sakitlah!" balas Galuh dengan enteng. "Ini banyak jenisnya, biar Pak Lukas bebas milih mau makan apa."

Ryan dan Dewa hanya menggelengkan kepala. Daripada nanti diamuk, jadi mending mengalah saja. Mereka berjalan menuju ke ruang rawat di mana Pak Lukas berada.

Ryan berjalan sambil menghafal bacaan mantra. Dia belum hafal mantra karena terlalu panjang.

"Kamu belum hafal mantranya?" tanya Galuh.

"Belum," jawab Ryan. "Memangnya kamu sudah hafal?" 

"Sudah, dong! Tinggal dipraktekkan," balas Galuh. 

Otak Galuh memang cerdas dan hafalannya kuat. Hanya saja sifat dia suka meledak-ledak dan tidak sabaran, itu kekurangannya.

"Keren!" puji Ryan dan Dewa. Mereka belum hafal karena suka tertukar kalimatnya.

Ketiga orang itu masuk ke ruang rawat, Pak Lukas terlihat terbaring lemas. Max duduk di sisi brankar.

Kedatangan Galuh membuat Max terkejut. Dia langsung berdiri.

"Bagaimana keadaan papamu?" tanya Galuh.

"Sudah jauh lebih baik," jawab Max yang tidak lepas tatapannya dari perempuan itu.

"Ini aku bawa sedikit buah tangan. Di dalam ada durian montong, buat kamu," ujar Galuh sambil meletakan karung yang tadi dibawa olehnya.

Mata Max terbelalak, kemudian dia tertawa geli. Baginya Galuh tidak berubah, sama seperti dahulu.

Mereka tidak lama di sana karena sebentar lagi waktunya Asar. Ketika di lorong tanpa sengaja berpapasan dengan Bagja yang kebetulan akan pulang.

"Apa yang sedang kalian lakukan di sini?" tanya Bagja dengan tatapan heran.

"Habis jenguk Pak Lukas," jawab Ryan.

"Jangan-jangan kamu orang yang jenguk bawa buah-buahan sekarung?" Bagja menoleh ke arah Galuh.

"Iya. Memangnya kenapa?" tanya Galuh dengan nada meninggi karena kesal.

"Orang sakit jangan sembarangan makan sesuatu. Bagaimana kalau menambah parah penyakitnya?" Bagja gemas sekaligus geram.

"Gak ada orang mati karena makan buah-buahan," balas Galuh.

"Bukannya kemarin ada orang mati gara-gara minum kopi dan makan semangka bersamaan, ya?" celetuk Ryan.

Dengan cepat Galuh menoleh ke arah temannya itu. Dia menggerutu dalam hati, "Bisa-bisanya kamu mengingatkan aku cerita itu di saat berhadapan dengan Bagja."

Bagja tertawa terkekeh. Walau belum diketahui kebenarannya, dia merasa senang saat melihat ekspresi Galuh yang sempat pucat.

"Wah, sepertinya kamu membawa semangka juga di dalam karung itu! Bagaimana kalau Pak Lukas memakan buah semangka—"

"Aaaaa! Bisa enggak, sih, kamu jangan jadi orang yang ngeselin!" potong Galuh di depan muka Bagja.

"Aneh. Bukannya kamu yang selalu ngeselin," balas Bagja.

Setiap kali bertemu Bagja selalu membuatnya kesal. Rasanya Galuh ingin memakan Bagja. Hanya saja dia bukan seorang kanibal atau Bagja bukan kue apem kesukaannya. 

Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dalam benaknya. Galuh menarik kertas yang terselip di saku baju milik Ryan. Dia akan membacakan mantra tolak bala kepada Bagja. Dia berharap setelah ini mereka tidak pernah berkonfrontasi lagi.

"Galuh, itu ...." Ryan dan Dewa hendak mengingatkan temannya.

"Aku tahu!" balas Galuh.

Bagja sedikit mengerutkan keningnya ketika Galuh membuka selembar kertas dan membuka di depan mukanya. Kedua mata mereka saling bertatapan.

Dengan segenap perasaan Galuh pun mulai membacakan mantra. Entah terhipnotis tatapan mata milik Bagja atau mulutnya sudah terprogram dengan mantra pemikat hati. Mantra yang dibacakan oleh wanita itu membuat Ryan dan Dewa menganga.

“Heh cahya bulan nu ngagurilap di tengah peuting,

heh béntang nu nyirorot siga inten di awang-awang,

bantosan ka kuring pikeun ngiket haténa maneh.

Ku cai walungan nu ngalir teu eureun-eureun,

haténa maneh kudu ngalir ka kuring, moal ka batur.

Ku seungit kembang kantil di imah nini moyang,

rasa cinta maneh kudu nyampur jeung rasa cinta kuring.

Kuring ngucap, kuring nyebut,

sakabeh roh karuhun kudu jadi saksi!

Haténa maneh ayeuna … ayeuna pisan

kudu ragrag ka kuring, siga bala-bala nu ragrag kana minyak panas,

jeung lengket … moal bisa leupas deui!”

"Galuh, kamu salah baca mantra!" teriak Ryan dan Dewa bersamaan.

"Itu mantra pemikat hati, bukan penolak bala!" lanjut Dewa.

Senyum Galuh hilang seketika ketika mendengar ucapan kedua temannya. Setelah dia ingat-ingat lagi, tadi dia membaca mantra pemikat hati.

"A-pa." Tubuh Galuh mendadak terasa lemas dan terhuyung.

Dengan sigap Bagja menahan tubuh Galuh agar tidak terjatuh. Keduanya saling beradu pandang.

"Kau milikku sekarang," bisik Bagja, lalu dia mencium pipi Galuh.

"Hah!"

Galuh, Ryan, dan Dewa melotot.

1
Susi Akbarini
Aamiin..

❤❤❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
ya ampunn..
teeharu...
❤❤❤😍😙😙😭😭😘
Esther Lestari
semangat thor....
semoga yg baca semakin banyak....
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah semoga rejekinya Bagja dan Galuh lancar ya Mak aamiin 🤲🤲
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Esther Lestari
Semangat buat 4 sekawan yang sudah mau jadi relawan
Noor hidayati
amin kak othor semoga pembacanya makin banyak
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️🤲🤲
total 1 replies
Abel Incess
pasti rame Thor soalnya seru bngt ceritanya
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut makin seru
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
sryharty
semoga sukses ka
🌸Santi Suki🌸: 🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Dinda Putri
semangat thoooorrr lanjut
🌸Santi Suki🌸: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
edelweis🌻
aminn kak semoga dpt rezeki lancar.aminn
🌸Santi Suki🌸: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Noor hidayati
semangat buat para relawan yang membantu para korban bencana tanpa pamrih,semangat buat galuh,bagja,ryan dan dewa dalam menolong sesama yang sedang mengalami musibah💪💪💪💪💪
Tutuk Isnawati
top bgt
🌸Santi Suki🌸: makasih
total 1 replies
Hary Nengsih
jadi 4 sekawan yg berjuang menolong
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Noor hidayati
betul kuncinya itu jujur satu sama lain,dan terbuka tidak menutup nutupi masalah apapun,harus didiskusikan bersama
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍 bener
total 1 replies
Sugiharti Rusli
sejatinya ga ada rumah tangga yang sempurna yah, yang ada saling menghargai satu sama lain dan tahu perannya masing" dan turunkan ego,,,
🌸Santi Suki🌸: bener 👍
total 1 replies
Sugiharti Rusli
dan Galuh walo dia sedikit bar" dan keras kepala, setelah menikah dia bisa menempatkan dirinya sebagai seorang istri dan menghormati Bagja sebagai suami
Sugiharti Rusli
semoga mereka nanti bisa lebih saling mengisi dan memahami yah, walo mereka tidak mengenal pacaran
Sugiharti Rusli
tapi salut sih sama karakter Bagja, walo dia sedikit jail walo karena sejatinya dia sangat suka sama Galuh, dia bukan pribadi yang mau menang sendiri biarpun Bagja anak tunggal sih
Sugiharti Rusli: betull banget
total 2 replies
Sugiharti Rusli
dan Bagja, walo dia seorang suami yang berhak menegur sang istri, dia bisa tidak melakukannya sambil marah" yang berakibat mereka nanti saling menyakiti
Sugiharti Rusli: nah itu, dia dah tahu banget kan karakter bininya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!