NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 3

Zosep mendengus kesal melihat sang adik tidak berhenti meledak nya. Sedangkan papa Joni dan mama Ani. Tertawa melihat tingkah adik dan kaka itu seperti anjing dan kucing.

Keesokkan harinya " Mora cepat mama sudah  terlambat kamu mau ikut ga?" Panggil mama Ani yang buru-buru mau pergi ke mall karena sudah  ada janji dengan teman-teman masa kuliahnya dulu. " Tungguin mah Mora lagi pake baju" balas Mora dari dalam kamarnya "cepat dong sayang mama sudah terlambat. Pah nyabutin rumputnya yang bener dong. ihh gimana sih papa, ini jangan di cabut ini mah tanaman obat loh" ujar mama ani ke papa joni yang sedang membersihkan kebun kesayangan si mama." Iya  sayangg ku ,cintaku blaem blaem" ujar papa Joni sambil mencolek dagu istrinya. yang sering ngedumel kalau sudah berurusan dengan kebun kesayangan nya. " Mama ayo berangkat Mora udah siap nih!  papah ganteng Mora berangkat" ajak Mora kepada mamanya tidak lupa juga pamit cium tangan  sipapah.

"iy iya ini papah bikin mama terlambat aja" ujar mama Ani menyalahkan papa Joni. Papa Joni hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tak berambut itu. " Lah ko jadi papah yang disalahin? Hmmm kebiasaan".  Padahal yang  bikin si mama terlambat itu Mora bukan sipapah tapi tetap aja di mata mama Si papah yang salah (yang Sabar yah papa Jo). " Iya hati-hati jagain Mama yah jangan sampai hilang" pesan papa kepada Mora, membuat simama salting dengan sengaja simama berjalan sembari tangannya yang usil memencet anunya si papa sampai papa Joni kaget, dan langsung memegang milik nya. Mora yang melihat papanya bertingkah aneh langsung menanyakan " mah papah kenapa tuh?" Tanya Mora. Mama yang gelgapan langsung menarik tangan Mora tidak menghiraukan pertanyaannya." Cepat kita sudah terlambat " kita seperti anak gadis lagi kalau kumpul kaya gini " ujar Tante Alya " iya sudah lama kita ga kumpul kaya gini semenjak udah pada rumah tangga sibuk ngurusin suami,anak mikirin makanya, minumnya BLA BLA BLA" balas Tante Eren semua omongan emak-emak ada di situ semua ramee jadinyakalau emak-emak udah ngumpul. Apalagi mama paling heboh kalauu sudah kumpul-kumpul

membuat Amora jadi ngantuk karena hanya dia satu-satunya anak gadis yang ikut nimbrung dengan ras terkuat di muka bumi. " "Mah! Mora mau kliling sambil liat liat" ijin Mora hanya di balas anggukan oleh sang mama. biasa! ginini kalau emak-emak udah ngumpul lupa deh sama anak.

Mora yang sedang berkeliling ga tau tujuannya mau beli apa. Ga sengaja ketemu dengan orang yang selama ini ia kagumi, ternyata dunia ini selebar daun kelor. Pucuk dicinta ulam pun tiba ujarnya sangat senang, Mora pun bergegas menghampiri pak Edwin. Benar Orang itu adalah pak Edwin guru olahraga Amora disekolah, penampilannya rupawan dan perfect membuat kaum hawa rela ngantri demi ngedapetin pak Edwin itu menurut Amora yah! Ga tau kalau kalian mah?. udah kaya bagi-bagi sembako aja. Krik-krik(suara jangkrik werr).

"Pak Edwin" panggil Mora sambil berlarian menghampiri gurunya itu. Edwin mendengar ada yang memanggilnya langsung mencari sumber suara. Karena suasana mall tidak terlalu ramai jadi dia bisa langsung melihat kearah suara yang memanggilnya.

" Mora kebetulan sekali ketemu disini, tadinya bapak kerumah Mora! Ujar pak Edwin membuat hati Mora berbunga-bunga. Membuat Mora berpikir.

" ha pak Edwin mau kerumah Mora apa dia mau langsung melamar Mora?atau dia mau ngajak Mora tunangan? Gaga kita kan belum jadian. Atau mungkin pak Edwin mau nembak Mora, pasti mau minta ijin sama mama papa dulu hmmmmm so sweet." Edwin yang melihat Mora senyam-senyum sendiri jadi hawatir jikalau itu anak kesambet.

" Mora" panggil Edwin mengagetkan Mora hingga dia tersadar dari lamunannya.

" Iya pak Mora terima ko perasaan bapak ke Mora. Pasti papa Mama juga setuju" ujarnya bersemangat membuat Edwin bingung dengan apa yang di bicarakan Mora.

" maksud Mora apa, papa mama setuju?" Tanya Edwin yang masih bingung Dengan omongan Mora,

"pa Edwin  mau melam... . Ucapan Mora terhenti ketika ada  seorang wanita memanggil sayang melewatinya. Membuat Mora  terdiam karena wanita itu langsung menggandeng tangan Edwin. Wanita yang amat familiar baginya. Mora meremas tangannya, matanya memperhatikan gerak-gerik keduanya yang membuat hati Mora seperti  ditusuk ribuan pisau sakit amat sakit, dan membuat Mora seperti berhenti bernafas( oksigen mana euy).

"Mora kamu sakit" tanya Edwin khawatir Karena wajah muridnya itu terlihat pucat. Mora hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena dia sudah tidak kuat lagi.

"Uaaaaahh kakak" tangisnya Pecah membuat zosep dan ketiga temannya menutup telinga mereka sebenarnya bukan hanya zosep dan teman-temannya. pengunjung cafe itu juga sempat terganggu. Tapi ada seseorang di ruangan VIP yang memperhatikan sambil menyunggingkan senyum masamnya.

"Kaka Hati aku sakit, pak Edwin mau nikah sama Bu indah huaaaaa, kenapa dia ga milih aku yang cantik paripurna, Bu indah kan udah tua peot lagi kenapa harus dia?". Tangisnya sesenggukan. Zosep yang sudah biasa dengan kelakuan kekanakan adiknya tidak menghiraukannya dia malah sibuk makan cemilan pesanannya. matanya malas, untuk melihat adiknya yang terus merengek kepalanya pun ikut bergoyang seirama dengan matanya

"Mora sayang sudah jangan nangis lagi! Mora kan cantik pasti nanti dapat gantinya yang lebih ganteng dari si Edwin itu! Ama kak loan aja yah" ujar Bagas menenangkan amora. loan yang disebut namanya. Langsung menaikan kerah bajunya tangan kanannya membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan lalu ia naik turun kan alisnya. langsung memanggil zosep dengan sebutan .

"Kaka ipar" panggilnya kepada zosep. hingga membuat zosep tersedak dan terbatuk-batuk. Ia menepuk-nepuk dadanya sambil berkata

" Kaga! Enak aja Luh, kaga bisa, gua ga restuin titik. Ujarnya sambil menegak minumannya.

" Kalau neng Mora gimana mau terima ga cinta Abang?". ujarnya di buat semanja mungkin membuat semuanya tertawa.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!