NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.tersebar

Sudah tiga hari sejak kejadian tuduhan atas plagiat,Senja mengurung diri di apartemen,enggan keluar barang sebentar sekalipun.

kesedihan masih menyelimuti hatinya,gejolak kemarahannya meluap seolah bisa meluluhlantakkan seluruh dunia,setiap teringat sketsa desain milik desainer Maisy sangat mirip dengannya,setiap goresan di kertas tersebut,dia ingat betul,dialah pembuat mahakarya itu,namun dia tidak memiliki bukti,dan andai dia katakan itu miliknya,siapa yang akan percaya?yang ada akan memperkeruh suasana dan tuntutan atas dirinya akan semakin berat,dari sana dia curiga ada salah salah satu anak buahnya penghianat,tapi sekali lagi dia tidak punya bukti,terbakarnya butik menghilangkan semua bukti itu,Senja hanya bisa merutuki kebodohannya yang terlalu percaya dengan orang lain,menganggap mereka baik dan setia.

meski tak ada lagi air mata yang jatuh ke bumi,rasa sakit akibat tuduhan itu dan kecurigaannya atas adanya penghianatan masih melekat erat di hatinya,ibarat luka masih basah dan terkena air garam pula.

ditambah lagi sehari setelah kejadian itu,tersebar berita,'seorang desainer junior dengan inisial S melakukan plagiat karya desainer senior dengan inisial M',dan berbagai macam judul lainnya,entah siapa yang menyebarkan berita itu,tapi pasti pelakunya salah satu di antara orang yang ada di saat kejadian itu.

hal itu membuat Senja memutuskan menonaktifkan ponsel setelah mengirim pesan pada kedua orang tuanya,mengatakan sibuk untuk beberapa hari dan tidak bisa dihubungi untuk sementara waktu,tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir,selain itu menghindari agar tidak melihat berita buruk tentang dirinya,dia juga perlu waktu memulihkan hati sebelum kembali menghadapi kejam dan kerasnya dunia.

pantas saja dua hari lalu,dia sempat pergi ke tempat butiknya yang terbakar habis,benar -benar hanya tersisa abu,sekaligus pergi ke supermarket,membeli beberapa kebutuhan pribadi,dia merasakan tatapan orang -orang sekitar tidak lagi ramah,tajam setajam silet,tatapan penuh cemooh dan menghakimi menghujani dirinya,tidak sedikit di antara mereka saling berbicara buruk padanya,namun pada dasarnya dia cuek dengan sekitar,tidak terlalu memperhatikan hal itu.

"ma'afkan Senja ma,pa"

tidak ada satupun orang yang perduli disisinya saat ini,semua orang menjauh,termasuk tangan kanannya,orang yang paling dia percaya selama dua tahun ini.hanya bayangan senyum kedua orang tua yang berhasil membuatnya bertahan dan berhasil mengenyahkan segala pikiran -pikiran negatif yang datang silih berganti.

dia tidak pernah menyangka akan mengalami hal seperti ini di dalam hidupnya,terjerat dalam masalah beruntun,jatuh ke dalam lobang hitam nan gelap,sendirian mencoba mencari cahaya agar bisa keluar dari lorong panjang itu,menghadapi masalah yang terhubung dengan masyarakat bukanlah perkara mudah,harus mempersiapkan benteng kokoh agar tahan dari serangan -serangan mematikan dari mulut -mulut mereka.

...****************...

Di balkon kamar,Senja terdiam,pikirannya melanglang buana tidak tentu arah,matanya menatap kosong ke depan,mengabaikan indahnya gemerlap lampu perkotaan,rasa dingin yang seolah menusuk permukaan kulit,terpaan angin yang menerbangkan beberapa helai rambut indahnya.Langit pun seakan ikut merasakan apa yang sedang wanita itu rasakan,langit yang biasanya bertabur bintang -bintang,malam ini tidak ada satupun bintang disana,bulan sang pemberi cahaya di tengah gelapnya malam pun seakan enggan untuk menampakkan diri.

cukup lama Senja tetap dengan posisi seperti itu,hingga tangannya yang bertumpu pada pembatas balkon tergelincir,barulah dia tersentak dari lamunannya,"astaga..."gumamnya,menghela nafas berat,kemudian memutuskan kembali ke dalam kamar,terlalu berbahaya berada di luar ketika masih berada di kondisi bersedih,takut tanpa sadar melakukan sesuatu yang sesuatu itu membawa pada apa yang akan disesali nantinya.

lalu dia naik ke atas kasur,merebahkan tubuhnya yang terasa lelah,seperti kata pepatah,tempat ternyaman untuk menenangkan diri adalah kasur sendiri.

"ma,pa,Senja kangen kalian"pandangannya terkunci pada langit -langit kamar.

krukkk...krukkk...

tiba -tiba perutnya berbunyi minta di isi,membuatnya sadar bahwa dia belum ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya sejak tadi siang,sudah tiga hari pula,dia tidak berselera makan,makanan terasa hambar di lidahnya,mungkin efek dari rasa sedih yang bersangatan.kalau saja perutnya tidak berisik dan terbayang wajah sedih mama Amelia dan papa Brian kalau tahu dia sakit,dia mungkin tidak akan makan.

menghela nafas pelan,kemudian bangkit dan mencari makanan yang bisa di makan di dapur,berharap ada sesuatu yang bisa langsung dimakan tanpa harus memasak terlebih dahulu.

...****************...

Di belahan dunia yang lain,sepasang suami istri nampak sedang mengobrol santai,kebiasaan mereka menyisihkan sedikit waktu,setiap malam,sebelum tidur,mengobrol barang sebentar saja,entah membahas sesuatu yang penting atau tidak penting sama sekali,ibarat kata kalau tidak dibicarakan pun tidak ada pengaruh sama sekali.

"pa...tiga hari ini perasaan mama kok nggak enak ya"curhat Amelia,tatapan matanya yang biasa berbinar,berubah menjadi sendu.

instingnya sebagai seorang ibu tidak bisa dibohongi,perasaannya mulai gelisah sejak tiga hari yang lalu,tepatnya setelah mendapat kiriman pesan dari putri mereka,namun dia tidak mengerti apa yang membuatnya gelisah,pasalnya pesan itu hanya berisi kata -kata biasa.

[ma,pa,beberapa hari ke depan Senja akan sangat sibuk,kemungkinan besar tidak bisa di hubungi]

"nggak enak kenapa ma?"tanya papa Brian,alisnya mengkerut,penasaran apa kiranya yang sedang mengganggu perasaan sang istri.

mama Amelia menggeleng pelan,kalau di tanya seperti itu,dia tidak tahu jawabannya,"nggak tau pa,tiga hari ini mama terus kepikiran tentang putri kita"

"apa terjadi sesuatu?"

"astagfirullah ma,tidak boleh berkata seperti itu,do'akan saja putri kita baik -baik saja disana"

jujur saja sebagai seorang ayah,dia sangat khawatir pada anak mereka,apalagi anak mereka seorang perempuan,tinggal sendiri jauh dari mereka,jarak yang terbentang jauh,ingin dia egois membawa anak perempuannya untuk tinggal disisinya sampai ada seorang pria yang baik meminta pada dirinya dan bersedia menjaganya,menggantikan dirinya,namun dia tidak mau egois,membiarkan putri tunggalnya melakukan apa yang dia inginkan dengan syarat tidak melakukan hal yang melanggar moral atau hukum.

"astagfirullah...papa benar,harusnya mama mendo'akan putri kita baik -baik saja,bukan menduga yang tidak -tidak"

kemudian keduanya sama -sama terdiam,sibuk dengan pikiran masing -masing,mama Amelia yang sibuk menenangkan hatinya sambil terus beristigfar dan papa Brian juga melakukan hal yang sama,diapun memikirkan putri mereka yang mengatakan tidak bisa di hubungi beberapa hari ke depan.

hingga beberapa saat kemudian,malam sudah semakin larut,mereka memutuskan tidur,namun sebelum itu mereka mengambil air wudhu,meredakan rasa gelisah di hati.

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!