Alana Salsabilla sudah dua tahun lebih bekerja di perusahaan ternama yang berada di jakarta, perusahaan yang banyak disegani dan disenangi oleh banyak pebisnis lainnya, yaitu "Valdez Global Enterprises".
Namun Alana harus di hadapkan dengan situasi dimana dia kembali bertemu dengan mantan menyebalkan baginya yang ternyata anak dari atasan dia salama ini, dan setelah lima tahun tidak bertemu akhirnya dia harus bertemu lagi dengan mantan yang akan menjadi atasan baru di perusahaan itu.
"Alana tolong ke ruangan saya sebentar"ucap pak Reymond yang memang sudah biasa di panggil oleh pekerja di kantor tersebut
"baik pak, saya akan segera kesana"sahut Alana di seberang telepon yang tersambung.
"Aduh apes banget sih ketemu dia lagi"ucap Alana pelan namun masih bisa di dengan oleh Alexander
"Sepertinya anda tidak terlalu suka dengan pertemuan ini ibu Alana"ucap Riven sambil tersenyum penuh arti.
"Mohon kerjasamanya sebagai sekretaris saya ibu Alana"ucap Riven yang tersenyum puas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NLiRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALEXANDER RIVEN VALDEZ
"Eh bukan begitu nyonya, saya hanya terkejut saja tadi, soalnya kan biasanya pak Dikson yang sering melakukannya, jadi saya lupa kalau ASISTEN PAK ALEXANDER JUGA ORANG BARU"ucap Alan dengan penuh penekan yang membuat Riven dan Kenzo menahan tawa.
"Kamu harus terbiasa mengambil alih pekerjaan saya untuk sementara ini Alana, sampai pak Alexander dan asistennya terbiasa"ucap pak Dikson yang tersenyum dan mereka semua sudah berada di lantai ruangan CEO.
"Tentu pak Dikson "sahut Alan yang tersenyum paksa.
"Oh ya nyonya Regina, sebelumnya saya minta maaf karena kesannya saya tidak sopan sekarang ini, tapi saya lupa kalau saya ada janji makan dengan staff sambil membahas sedikit rencana kontrak baru untuk klien, sebelum nanti saya akan membahasnya dengan PAK ALEXANDER "ucap Alana dengan berusaha tetap tenang.
"Wah sungguh disayangkan, padahal saya ingin mengenal sekretaris saya dengan baik, supaya saya lebih nyaman nanti bekerja"ucap Riven yang tentu saja menggoda mantannya itu.
"Oh tadi nama anda siapa?, A..Alana.."ucap Riven yang berpura-pura mengingat nama Alana.
"Alana Salsabilla, tolong di ingat pak Riven, karena gak mungkin nanti kalau pak Riven lupa nama saya selaku sekretaris anda"ucap Alana yang terpaksa tersenyum.
"Saya tak akan mungkin melupakannya ibu Alana"ucap Riven dengan nada mengejek.
Kenzo sedari tadi menahan tawa melihat tingkah laku kedua orang yang sudah menjadi mantan ini, tentu saja Kenzo tau karena mereka sudah temenan dari sekolah menengah atas dulu.
"Kalau begitu pak Reymond, nyonya Regina dan pak Dikson, saya izin permisi dulu"ucap Alana.
"Baiklah Alana, setelah makan siang tolong ajak Pak Alexander dan pak Kenzo untuk berkeliling"ucap Reymond.
"Baik pak"sahut Alana.
"Oh ya Alana, siang ini kita gagal untuk lunch bareng, apakah nanti malam bisa, saya dinner dengan kamu karena besok kita akan berpisah jauh"ucap Regina yang memang sudah sangat dekat dengan Alana.
Alana tak bisa menolak lagi, kali ini dia benar-benar hanya berada satu pilihan saja.
"Dengan senang hati nyonya Regina, saya akan menerima undangan makan malam dari anda"ucap Alana yang tersenyum manis.
"Syukurlah kalau kamu mau, nanti malam kita sambil jalan-jalan di mall ya, saya mau membeli beberapa barang dan saya butuh saran dari kamu Alana "ucap Regina dengan penuh semangat.
"Baiklah nyonya "sahut Alana dengan wajahnya yang full senyum namun tidak dengan hatinya.
"Nyonya kalau begitu saya permisi dulu"ucap Alana sopan.
"Baiklah Alana, jangan lupa nanti malam. Saya akan mengirimkan lokasinya ke kamu nanti"ucap Regina dan mendapatkan anggukan dari Alana.
Alana langsung bergegas menuju ke lift dan turun ke kantor untuk bertemu sahabatnya.
"Sepertinya mama sangat dekat dengannya"ucap Riven pada mamanya.
"Bukan lagi dekat Ven, bahkan sudah seperti ibu dan anak. Jika ke kantor mama mu tak pernah absen untuk mengajak Alana untuk ngobrol ataupun jalan-jalan bersama "ucap Reymond pada sang anak.
"Ini sangat baik pa, jarang ada anak semanis dan sebaik dia"sahut Regina dengan tersenyum.
"Alana memang gadis yang baik nyonya, wajar jika anda akan tertarik dengannya "sahut pak Dikson.
"Wah sepertinya aku harus mencari pasangan seperti ibu Alana ya ma"ucap Riven yang tersenyum menatap Kenzo.
"Ya itu pasti Riven, pasti akan menyenangkan jika memiliki seorang seperti Alana di rumah"sahut Regina yang penuh harapan.
"Wah pak Alexander, kenapa tidak membawa ibu Alana langsung menjadi bagian dari keluarga"sahut kenyang tersenyum.
"Wah itu ide bagus Kenzo, Tante senang dengan ide kamu"sambung Regina.
"Sudah, ayo makan siang sekarang, jangan bahas hal yang tidak-tidak "ucap Reymond yang tak mau melihat istrinya semakin menjadi-jadi.
Di kantin perusahaan Alana langsung mencari tempat duduk Tara dan Lia. Tak lama Alana pun menemukan kedua sahabatnya dan langsung menghampiri mereka.
(ilustrasi by pinterest)
"Taraaaaaa"ucap Alana yang langsung memposisikan kepalanya tidur diatas meja.
"Lo kenapa sih Naaaa?"tanya Lia yang terkejut dengan tingkat sahabatnya itu.
"Gue udah gak sanggup kerjaaaa"ucap Alana dengan melas dan posisi kepalanya masih diatas meja.
"Hah, jangan bilang Lo di tindas sama atasan baru"ucap Lia yang semakin terkejut.
"Ya ampun, gue pikir wajahnya tampan, keren, dan bakal baik, ternyata enggak sama sekali, sampai Alana si manusia giat bekerja dan sekarang mengatakan gak sanggup kerja lagi"ucap Lia yang semakin heboh.
"Aduh Liaaaaw, lo berisik banget. Itu malah bikin Alana makin pusing "ucap Tara yang kesal dengan Lia.
"Ya kan gue panik kalau sampai salam gak kerja lagi"sahut Liat dengan ekspresi cemberutnya.
"Terus gimana Na?"tanya Tara dengan hati-hati.
"Gue harus profesional, gue gak bakalan pergi dari kantor ini"ucap Alana dengan tegas dan bangkit dari tidurnya.
"Haaaa, tapi apa gue bisaaa?"tanya Alana dengan wajah memelas lagi.
"Na, pasti bisa, gue yakin"ucap Tara tangguh untuk menyemangati Alana.
"Ini ku berdua kenapa dah?"tanya Lia yang kebingungan.
"Gak ada apa-apa, mending makan deh"ucap Tara.
"Gue pengen tauuuu"ucap Lia.
"Nanti gue ceritain"sahut Tara.
"Lo ambil makanan deh sana"ucap Tara pada Alana.
"Gak mood makan gue"sahut Alana dengan wajah melas.
"Senyummm, kenapa sih cemberut Mulu, cepat tua nanti tau rasa"ucap Lia pada Alana.
"Udah ah gue mau ambil makan dulu, laper juga ternyata "ucap Alana yang beranjak pergi untuk mengambil makanan.
"Yeee mau juga lo makan"ucap Lia.
"Emang ada apa sih Ra?"tanya Lia yang penasaran.
"Nanti gue kasih tau tapi Lo gak boleh berisik + bocor"ucap Tara pada Lia.
"Siap bosss"sahut Lia yang memberikan hormat pada Tara.
Selesai mengambil makanan Alana kembali dan makan bersama kedua sahabatnya. Tak lama setelah Alana makan ponselnya pun berdering.
"Pak Reymond"ucap Alana yang melihat ponselnya kemudian melihat kedua sahabatnya.
("Hallo Alana, kamu sudah selesai makan siang?"tanya Reymond).
"Sudah pak, ada yang bisa saya bantu?"tanya Alana dengan sopan.
("Tolong langsung ke ruangan saya ya"ucap Reymond).
"Baik pak saya langsung ke sana"ucap Alana yang kemudian panggil tersebut terputus.
"Gue ke ruangan pak Reymond dulu ya"ucap Alana yang bangkit dari duduknya.
"Semangat bestieee"ucap Lia yang menyemangati Alana.
"Tahan ekspresi Lo Na"sambung Tara.
"Oke, aman. Gue cabut dulu BYEE"ucap Alana yang langsung pergi.
Saat masuk ke dalam lift berapa terkejutnya Alana saat melihat Riven dan Kenzo ada di dalamnya. Alana masuk ke dalam lift dan berdiri tepat di depan Riven.
"Eheumm,
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...****************...
...****************...