Enam Tahun yang lalu,Bagaskara seorang CEO muda yang tampan menjalin kasih dengan seorang perempuan bernama Indah karyawan disebuah Butik.
Aryo Hadiningrat yang tak lain adalah Ayah dari Bagaskara menentang hubungan mereka,kisah asmara Bagas dan Indah yang berlangsung Enam Bulan itu menghasilkan benih yang berumur "8"Minggu,karena tidak direstui itulah mereka menikah diam-diam yang disaksikan oleh Kakek,Adik dan "2"sahabatnya.Saat melahirkan bodyguard Aryo membawa pergi Bagas dan bayinya,namun yang tidak mereka ketahui adalah bayi itu kembar.
Saat usia anak itu 3 Tahun Indah di bunuh oleh Aryo dirumahnya saat tengah malam.
"Apakah nanti saudara kembar itu akan bisa bertemu?
"Apakah nanti pembunuhan demi pembunuhan yang sudah terjadi akan terungkap?
Simak dan pantau terus Novel aku ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 03. Indah dan Reihan Dibunuh
Ditempat lain tapi masih di Kota yang sama,di dalam kamar disebuah Mansion mewah terlihat seorang Pria yang tidurnya nampak gelisah dan keringat bercucuran nampak nya Pria itu sedang mendapatkan mimpi buruk.
"eh...B-Bu IBUUUUUUUU!!! Hah-hah,Ibuu? Hug-hugh-hug." Ia bangun dengan mata membelalak dan berteriak dengan nada yang keras serta menangis terisak nafasnya tersengal-sengal.
Pria itu lalu duduk disamping ranjang,mengusap wajahnya dengan kasar dan tak lama kemudian seorang wanita datang menghampiri karena mendengar teriakannya.
"tok-tok-tok cekrek, Kamu mimpi buruk lagi nak?! Seorang Wanita menghampiri berkata sambil mengusap rambut dengan pelan,senyumnya memberikan keteduhan.
"I-iya Bu??! Hugh-hugh, wajah pembunuh itu! Aku tidak bisa melupakannya, Aku harus menemukannya! Ia harus mati!! Aku harus membalas kematian Ibu dan om Raihan." Ia mengusap wajahnya dengan kasar menggeram marah dan tangannya mengepal sorot matanya tajam.
Tap-tap-tap Assisten Zayn masuk." Tuan??mm.. anu." Berkata sambil matanya melirik Bu Ani.
"Ibu keluar dulu ya Nak,habis ini mandi terus sarapan?" Merasa ada hal penting yang ingin di bicarakan Bu Ani segera keluar."
"Jadi, Dia bernama Aryo!" Ucap Zayn yang bisa membaca pikiran.
"Iya Tuan, Ia Ayahnya nya Tuan Bagaskara. Anak buah Aryo banyak jadi sangat sulit nanti untuk bergerak, Ia juga kebal hukum karena ada orang dalam kepolisian yang menjadi kaki tangannya, dan Ayah Tuan belum mengetahui kalau Istrinya dibunuh oleh Ayahnya sendiri. Aryo juga menyuruh sahabatnya untuk membunuh Kenanga Istrinya karena ingin menguasai hartanya." Ucap Akbar Asisten kepercayaan nya ini sangat pintar dan bisa di andalkan.
"Jadi Dia Kakekku??! Menarik!'' Ucap Zayn sambil menyeringai.
''Apa Tuan tidak ingin bertemu dengan Ayah Tuan? Tanya Akbar.
''Aku juga ingin bertemu dengan nya, tapi lebih ingin balas dendam dulu biarkan waktu nanti yang akan mempertemukan ku dengan Ayah Bagas, apa ada lagi Akbar?" Ucap Zayn datar.
"Nanti jam "10" ada rapat dengan klien dari kota C, Ia mengajak bertemu di tengah-tengah agar pulang pergi tidak kejauhan, dan emm." Akbar memberi informasi lalu sedikit nyengir barisan giginya terlihat.
"Iya, bulan ini gajimu ku tambah Aku siap-siap dulu?'' berkata sambil masuk kekamar mandi.
"Yesss!!!'' Bersorak senang lalu melangkah keluar.
**Flash Back**
Dulu sewaktu Bagas dan Bayi satunya dibawa pergi oleh Bodyguard Aryo,Indah melahirkan lagi. "Reza Zayn Bagaskara" Adalah Nama yang Indah berikan kepadanya di embel-embeli dengan Bagaskara agar suatu saat mudah untuk menemukan Ayahnya.Indah tetap menempati rumah pemberian Kakek Iskandar berharap Bagas datang mencarinya.Sampai Zayn berumur "2" Tahun,Bagas belum mengetahui kalau Ia memiliki Anak kembar.
Raihan sahabat dari Bagaskara terkejut saat mengetahui fakta bahwa Bagaskara dan Indah memiliki Putra kembar, Raihan disuruh oleh Bagaskara lewat sambungan telfon kala itu untuk melihat kondisi istrinya.Karena didesa itu sulit untuk mendapatkan sinyal,Raihan kembali ke kota dan akan memberi tahu secara langsung.
"Jadi,setelah Bagas Pergi kamu melahirkan lagi? Dan ternyata anak kalian kembar??Ucap Raihan setelah mendengarkan cerita dari Indah.
''Iya, dan pulang kesini lagi karena Aku tidak punya tujuan, berharap bila pulang kerumah ini mas Bagas mudah menemukan kami." Indah berkata dengan lirih tapi masih bisa di dengar dengan jelas.
''Handphone Bagas di banting Aryo ndah? Ia dikurung,depan pintu kamar dijaga oleh Bodyguard, tapi Anak kalian aman bersama Kakek Iskandar. Bagas menghubungi ku diam-diam dengan ponsel adiknya saat adiknya kekamar. Ia menyuruh ku untuk melihat kondisimu Bagas takut terjadi apa-apa denganmu dan betapa senangnya nanti kalau mengetahui bahwa Putra nya kembar." Ucap Raihan dengan raut wajah gembira dan setelah itu pamit untuk pulang.
Didesa Indah dan Zayn hidup dengan sederhana, Zayn kecil tidak pernah rewel seolah mengerti kondisi Ibunya,Indah menanam sayur dan beternak seperti saat masih ada Bagas untuk kelangsungan hidupnya bersama Zayn. "1" Tahun kemudian Raihan datang dengan membawa bahan makanan tetapi dengan raut wajah yang sedikit sedih. Dari Raihanlah Indah tahu bahwa Bagaskara sudah menikah dengan Melisa karena tidak punya pilihan lain.
"Jadi,Mas Bagas sudah menikah dengan Melisa? Tanya indah yang terlihat sedih.
"Iya, Bagas tidak punya pilihan lain, agar semuanya selamat, Bagas sudah tidak tinggal dikota ini Aryo yang memintanya untuk pindah keluar Kota,maaf Aku baru bisa memberitahumu karena kesibukanku." Ucap Raihan merasa sedikit menyesal.
"Tidak apa-apa." Jawab Indah dengan pandangan menunduk kebawah.
Banyak yang mereka obrolkan Indah dan Zayn merasa terhibur dengan kehadiran Raihan, Raihan merupakan sahabat dekatnya Bagaskara, saat Ia tidak punya apa-apa Bagaskara lah yang memberikan bantuan sampai Ia sukses dan berhasil seperti sekarang. Hari sudah larut ternyata, Raihan pamit untuk pulang, setelah kepergian Raihan Indah termenung lagi, Indah merasa sangat sedih setelah tahu Bagaskara sudah menikah, namun Ia tidak marah karena tahu bahwa Bagaskara hanya mencintainya.
Saat tengah malam, Indah bangun karena ingin kekamar mandi dan setelah itu Ia mendengar seperti suara mobil berhenti dilihatnya dari lubang jendela dan Ia terkejut ternyata ada Aryo didepan rumahnya.Indah langsung membangunkan Zayn dan menyembunyikannya didalam lemari pakaian.
"Zayn sayang bangun! Cepat bangun!ssssst..Zayn diam di lemari sini ya? Apapun yang terjadi Zayn diam jangan berteriak dan bergerak,yaa! Mengerti!" Ucap Indah dengan berbisik-bisik dan tegas sambil diangkat ditaruh di lemari.
"iya." Kepalanya mengangguk-angguk.
"Duaakk"
"Braakk''
"Aaaa.. Enggghhkk" Indah tersungkur dihantam dengan benda tumpul oleh Aryo.
"Matilah kau! Aku tidak Sudi punya menantu sepertimu."Ucap Aryo dengan kejam.
"Jlebbb"
"Jlebb"
"Enggghhk,issshh..eh."
Pisau yang tajam dihujamkan ketubuh Indah mengenai organ jantung,seketika Ia meninggal dengan mata terbuka melihat ke arah lemari.
Zayn kecil yang pintar melihat semuanya melalui celah yang ada dilemari dengan diam tanpa bersuara walaupun air mata terus menetes.
"Ibuuuu...huhuhu... ayn ama siapa Bu??." Ucap Zayn kecil didalam hati. Dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti dan tanpa suara sedikitpun.
Saat di perjalanan pulang berpapasan dengan mobilnya Aryo firasatnya sudah tidak enak lalu ia segera putar balik namun,saat jalan sebentar ban mobilnya kempes sehingga Ia harus mencari bengkel dan mengganti bannya dulu.Setelah selesai mengganti ban Ia langsung melajukan mobilnya dengan cepat.Satu jam kemudian sampai dan betapa terkejutnya menemukan Indah sudah tidak bernyawa.
"YA ALLAH....INDAAAHHH!!! TOOLOONG!!Teriak Raihan dengan nada keras, lalu ia teringat dengan Zayn dan mencari keberadaan nya.
Diedarkannya pandangan Raihan keseliling ruangan,dicari sampai menuju dapur dan ketika melihat jenasah Indah yang matanya ke arah lemari,firasat Raihan mengatakan bahwa Ia harus membuka lemari itu.
"Zayn!!" Dibukanya lemari dan melihat Zayn duduk menangis dengan pandangan kosong dan celana yang basah karena mengompol.
Dipeluknya Zayn dengan erat dengan air mata yang sama-sama bercucuran. Tak berapa lama warga pun datang, dan keesokannya jenazah Indah dimakamkan. Zayn kecil dibawa ke rumah oleh Raihan, namun baru sehari Zayn harus melihat orang terdekatnya meninggal lagi dengan tragis.
Aryo yang mengetahui bahwa Raihan sahabatnya Bagaskara mengetahui pembunuhan Indah, Ia memutuskan kan untuk menghabisi nyawanya sekalian, tidak sulit bagi Aryo untuk mendapatkan informasi yang akurat.
"Kring..kring"
"hallo..? Ada apa? Ucap Aryo dengan santai.
"Barusan ada yang melapor ke kantor katanya kamu membunuh Indah istri Bagas ya?! Raihan barusan datang melaporkan,untung Aku yang jaga! Aku iyain aja bilang kalau akan segera di proses." Dengan nada rendah namun tegas Ikhbal seorang polisi mengadu.
"Apa!! Biar kuhabisi saja sekalian! Terimakasih infonya komisi seperti biasanya ku transfer." Berucap dengan santai sambil menutup telfonny.
Tanpa mereka ketahui Raihan yang dikiranya sudah pergi ternyata masih berada dikantor polisi dan mendengar percakapan mereka. Ia bersembunyi di tembok sebelah ruangannya Ikhbal, saat itu pintunya masih terbuka dan sebagian yang jaga ada yang istirahat. Jadi biarpun pelan tetap terdengar dengan jelas.
Raihan segera pulang kerumah,berencana untuk pergi keluar Negeri saja bersama dengan Zayn, di perjalanan Raihan menelfon Tantenya dan memberitahu apa yang terjadi Raihan menitipkan Zayn untuk diasuh oleh nya jika ada yang terjadi dengan diri Raihan, "5" menit kemudian Raihan sampai dirumah dan memberitahu Zayn tentang kondisinya yang sedang dalam bahaya, Zayn yang pintar memahami.
"Zayn sayang, ingat!!! Kamu tetap diruangan ini sampai Bibi Ani menjemputmu, pakai ini dan apapun yang terjadi Zayn diam! Sedikitpun jangan bersuara, Okey." Zayn dimasukkan keruang rahasia yang ada di kamarnya Reihan dan hanya Bibi Ani yang mengetahuinya,di pakaikannya headset agar tidak bisa mendengar suara tembakan.
"Tap-tapi Om...huhuhu...Zayn attuut!" Kata Zayn terisak.
"Jangan takut, ada Bibi Ani nanti yang akan mengasuhmu anggap Ia seperti Ibumu dan Om Dia baik, suatu saat jika Zayn dewasa kamu carilah Ayah Bagaskara atau Kakek Buyut Iskandar Ia yang memberikan gelang yang kamu pakai, dan semua harta dan aset serta Perusahaan Om nanti menjadi milikmu,karena dulu Ayah mu ikut membangunnya." Kata Raihan dengan suara serak air mata yang berjatuhan.
"Iya Om, huhuhu..." Jawab Zayn sambil manggut-manggut.
"Om tutup sekarang! Ceklek." Reihan menutup pintu rahasianya.
Dan tiba-tiba terdengar pintu pagar didobrak dengan paksa, sekitar "10" orang menerobos masuk bersenjata lengkap. Bodyguard semua menyerang dan berkelahi.
"Braaakkk"
"Brughh''
"Aahhhkkk''
"Door!
"Door!!
Semua anak buah Aryo masuk dan berpencar Reihan saat itu juga sembunyi di ruangan dibawah tangga,namun dapat ditemukan karena semua ruangan digeledah.
"Braakk..Disini !!!! Salah seorang anak buah Aryo berteriak.
"Bugh" Reihan kena pukul.
"Door!!!!Dorrr!
"Eeghhkkk,,eh" Reihan terkapar bersimbah darah.
**Flash Back Off**