Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Aku Impoten
Mayang Sari keluar dari kamarnya dengan niat yang sudah kuat. Ia harus menuntut haknya pada pria yang telah menikahinya itu. Ia butuh nafkah batin dan bukannya nafkah lahir saja.
Menikah tanpa mendapatkan perhatian khusus dari sang suami rasanya membuat kehidupannya hambar. Ia adalah wanita normal yang juga butuh belaian.
Teman-teman sosialitanya sering membicarakan hal-hal yang berbau mesum dan juga vulgar hingga ia jadi ikut terpancing. Apalagi mereka semua tahu siapa suaminya.
Arjuna Raka Sastrowardoyo, yang sangat tampan dan juga kaya raya. Pria itu digilai oleh banyak wanita di negeri ini. Semua pada penasaran dengan urusan intim pria itu yang pastinya bisa membuat Mayang Sari merem melek.
Setiap mereka berjumpa, yang ditanyakan adalah bagaimana dengan aksi pria itu kalau di atas ranjang. Belum lagi mereka bertanya kapan ia akan hamil dan melahirkan keturunan untuk pria itu.
Tentu saja Mayang Sari tidak bisa menjawab karena ia bahkan tak pernah disentuh oleh pria itu. Ia bagaikan seorang istri yang tak dianggap apalagi diinginkan.
Dan sekarang, ia sudah meyakinkan dirinya sendiri untuk meminta haknya.
Selembar piyama pun ia gunakan untuk menutupi selembar lingerie yang ia gunakan pada tubuhnya yang sangat seksi dan menggoda. Setelah itu ia pun keluar dari kamarnya. Ia harus menemui pria itu setelah lama bersabar.
"Mayang, kamu mau kemana sayang?" Wanita itu tersentak kaget dan melihat siapa yang sedang menegurnya. Ternyata, Dyah Pitaloka sang mama mertua.
"Eh mama. Aku mau mencari mas Juna di ruangan kerjanya," balas wanita itu tersenyum seraya merapatkan kancing piyamanya.
"Ah ya. Silahkan sayang. Dan tolong sampaikan padanya kalau ia tak boleh bekerja sampai sekeras itu. Ia perlu meluangkan waktu untukmu juga," ucap sang mertua dengan penuh perhatian.
"Iya ma. Makasih banyak." Mayang Sari pun berlalu dari hadapan sang mama mertua dan melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan tempat suaminya selama ini bekerja dan menghabiskan waktu.
Perlahan ia mendorong pintu ruangan itu setelah mengetuknya dengan pelan. Arjuna Raka Sastrowardoyo sedang menghadapi laptop yang sedang menyala di atas meja kerjanya. Ia nampak serius dengan aktivitasnya itu sampai tidak menyadari keberadaannya.
Mayang Sari tersenyum kemudian membuka piyama yang sedang ia pakai dan melemparnya ke sembarang arah. Ia pun melangkahkan kakinya yang jenjang dan putih menuju kursi suaminya.
Ia pernah jadi penyanyi sebuah organ tunggal. Keahliannya dalam bernyanyi dan meliukkan tubuhnya di depan setiap orang adalah hal yang sangat bisa disyukurinya. Ia akan menggoda pria itu dengan kemampuannya itu.
"Mas Juna," panggil wanita itu dengan nada manja. Arjuna tersentak kaget. Ia mengangkat wajahnya dari layar laptopnya dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Mayang?" ucapnya dengan ekspresi yang tak terbaca. Matanya tak lepas memandang penampilan istrinya yang sangat cantik dengan balutan lingerie merah yang sangat seksi.
"Iya mas, aku Mayang Sari, istrimu yang sangat rindu padamu," ucap wanita itu seraya melangkahkan kakinya semakin mendekat ke arah Arjuna. Pria itu menegakkan punggungnya dengan tatapan lurus pada sosok cantik dihadapannya.
Dalam hati ia benar-benar memuji kecantikan wanita itu. Semuanya terasa sangat sempurna dimatanya.
Kulit putih bersih dengan lekuk tubuh yang dimiliki oleh wanita itu begitu sangat menggoda semua pria yang melihatnya. Termasuk dirinya.
Mayang Sari tersenyum dengan kedipan mata menggoda. Tak lama kemudian ia pun naik ke pangkuan pria itu dan mulai menggerakkan jari-jari lentiknya ke rahang tegas pria itu.
"Mas, tidakkah kamu merindukan aku?" bisik Mayang dengan sangat sensual. Bibirnya bahkan sudah berani menyentuh permukaan bibir pria itu.
"Aku kesepian mas. Setiap malamku begitu sepi dan sangat menyedihkan tanpamu," lanjut wanita itu seraya mengulum lembut bibir tebal Arjuna. Lama ia melakukannya sendiri sampai akhirnya pria itu menyambutnya.
Mayang Sari merasakan dunianya kini berwarna. Pria itu ternyata membalas ciumannya dan bahkan lebih agresif daripada dirinya sendiri.
Ia semakin bersemangat. Ia yakin pria itu juga menginginkannya. Tangannya pun bergerak lincah membuka kancing kemeja sang suami tapi tangannya langsung ditahan oleh pria itu. Tubuhnya langsung diangkat oleh Arjuna ke atas sofa di dalam ruangan kerja itu.
Arjuna menyibak Lingerie seksi yang digunakan oleh Mayang Sari kemudian melakukan sesuatu yang sangat spesial pada tubuh bagian intim wanita itu dengan jarinya.
Mayang Sari merasakan dirinya terbang ke nirwana. Ia dibuat nikmat dan siksa secara bersamaan oleh perlakuan pria itu padanya. Akan tetapi setelah itu Arjuna meninggalkannya dalam keadaan libido sedang berada di puncak.
"Mas, kamu mau kemana?" tanyanya memohon. Arjuna tidak menjawab dan benar-benar menghilang dari ruangan itu.
Setelah malam itu, malam yang lain pun datang dan hanya itu yang ia dapatkan. Pria itu datang padanya memberikan kepuasan tapi juga penyiksaan yang sangat luar biasa.
Ia tak pernah mendapatkan hal yang inginkan secara penuh sedangkan pria itu pun tak pernah menuntut dirinya.
Seperti malam ini, ia mendatangi Arjuna lagi dengan persiapan yang sangat matang. Ia sangat penasaran dengan pria itu yang sama sekali tak ingin menunjukkan dirinya yang sebenarnya.
Sebuah musik dan tarian eksotis pun ia pertunjukkan di depan sang suami. Tapi pria itu tak bereaksi sama sekali. Ia akhirnya lelah sendiri dan menghentikan semua usahanya.
Ia menarik pria itu ke atas ranjang dan membuka semua penghalang pada tubuhnya.
"Aku istrimu mas, aku butuh nafkah batin darimu! aku ini manusia biasa. Ada apa denganmu sebenarnya hah? Apakah kamu pria normal dan sehat?!" teriak Mayang dengan wajah marah. Nafasnya terengah-engah dengan dada naik turun menahan kekesalannya.
Arjuna tidak menjawab tetapi malah membuka kedua paha istrinya itu dan melakukan o*ral **** lagi dengan menggunakan jarinya.
"Ini yang kamu inginkan hem?" tanya Arjuna dengan ekspresi yang tak terbaca.
Mayang Sari tak menjawab. Ia terbuai. Amarahnya seketika turun tapi kemudian ia marah lagi saat pria itu meninggalkannya disaat ia sedang orgasme.
"Mas! Kamu kejam! Kamu menyiksaku!" teriaknya dengan suara bergetar menahan emosi dari dalam hatinya. Pernikahan yang ia harapkan bisa memberinya kebahagiaan ternyata memberinya duka dan kesedihan.
Kecantikan yang ia miliki rasanya sia-sia saja
Arjuna menghentikan langkahnya.
"Ada apa denganmu mas? Apakah kamu impoten hingga tak ada hasrat sedikitpun padaku?!"
Duarr!
Petir seakan menggelegar di dalam ruangan itu. Kata itu yang sangat ditakutkan oleh seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo meskipun ia memang menderita disfungsi ereksi.
"Jawab aku mas! Aku tidak butuh uangmu saja aku juga butuh dirimu yang seutuhnya!" ucap Mayang Sari seraya memeluk tubuh pria itu dari belakang. Tangannya ia lingkarkan pada perut kotak-kotak pria itu.
Arjuna tak menjawab. Lidahnya keluh. Tenggorokannya terasa sangat kering dan tak bisa berkata-kata.
"Mama dan papa menuntut aku untuk mempunyai keturunan dari mu mas," ucap Mayang lagi seraya mengeratkan pelukannya pada pria itu. Ia menangis.
"Maafkan aku May. Aku impoten dan tak bisa membahagiakanmu."
Mayang Sari tercekat kaget. Ketakutan dan kekhawatirannya kini telah diakui oleh pria itu.
"Carilah laki-laki lain yang bisa membahagiakanmu. Tapi kamu tetaplah Istriku."
Hah? Apa?
Arjuna Raka Sastrowardoyo menyuruhku berselingkuh?
🌺
*Bersambung.
Semoga visual Mayang Sari dan Arjuna Raka Sastrowardoyo cocok ya.