Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacar gue,,
Hari semakin sore dan sudah banyak yang datang sudah pasti mereka teman teman Angela yang berulang tahun.
Viken masih berada di sana bersama Nova namun kini mereka berada di ruang kerja Viken,,
" Kenapa,, bosan ya " Ucap Viken dan Nova menggeleng
" Terus,, kenapa diem biasanya Loe cerewet " Ucap Viken terkekeh membuat Nova mencebikan bibirnya.
" Loe tunggu bentar ya, gue liat semuanya "
Nova mengangguk dan Viken mengacak rambut Nova sebelum keluar.
" Ken,, " Panggil Nova membuat Viken menoleh dan menatapnya
" Kenapa "
" Ponsel gue lowbet, gue pinjem ponsel Loe dong "
Viken merogoh saku celana nya dan memberikan ponselnya.
" Bener gue boleh pinjem "
" Pakai aja,, Gak ada rahasia juga antara Gue sama Loe " Ucap Viken dan Nova tersenyum.
Viken berjalan keluar dan Nova mulai membuka ponselnya.
Matanya membulat saat menatap wallpaper dirinya tengah tersenyum.
Dia pun akan membuka aplikasi game namun rasanya sangat penasaran ingin melihat isi dalam ponsel Viken.
Dia pun membuka aplikasi Chat dan terlihat banyak notif dari talita dan Viken sama sekali tidak membukanya.
Dasar cewek gak tau malu dia, masa cewek ngechat cowok dulu,, sukurin gak Viken bales. Gumam Nova terkikik.
Dia pun kembali membuka aplikasi lainnya.
Sementara Viken mendatangi salah satu pelayan Cafe..
" Apa semua berjalan baik dan semua pasti sesuai kan "
" Sesuai Mas "
Viken mengangguk dan menatap sekeliling sudah banyak yang datang,,
Namun tiba tiba dia di kagetkan dengan seorang gadis yang menghampirinya..
" Viken " Ucap Angela tersenyum
" Ya " Ucapnya datar
" Thanks ya gue suka banget, ternyata bener apa kata temen gue jika Brown Cafe sangat rekomen "
" Thanks,, "
" Oya,, Gabung aja Yuk gue kenalin sama temen temen gue "
" Sorry gue, -
" Ken,, Bisma telpon terus nih " Ucap Nova berjalan menghampiri membuat Viken dan Angela menoleh.
" Sorry,, Kayaknya gue pernah Lihat Loe deh " Ucap Angela menatap Nova yang mengeryitkan keningnya.
" Mungkin Loe salah orang " Ucap Nova tersenyum.
" Nih Bisma telpon terus " Ucap Nova membuat Viken mengangguk.
Viken mengandeng tangan Nova kembali menuju ruangannya,,
Angela terus menatap mereka dan mengingat dimana dirinya pernah melihat Nova hingga seseorang mengangetkan nya.
" Astaga ternyata di sini orangnya,, Gimana Sih Loe yang ulah tahun tapi ngilang"
" Sorry.. Sorry tadi gue ke toilet "
" Oya,, Selamat ulang tahun ya Doa terbaik selalu buat Loe "
" Thanks Ga,, Gue seneng Loe sempetin dateng"
" Kita ke depan yuk " Ucap Angga dan Angela mengangguk.
Angga dan Angela bersekolah di SMA Bunga Bangsa.
Angela masih terdiam dan akhirnya dia mengingat Nova, Angga pernah bercerita tentangnya bahkan pernah melihatkan fotonya.
" Ga tunggu deh,, Loe datang sendiri mana cewek Loe "
" Cewek " Ucap Angga terkekeh
" Ya,, cewek yang Loe bilang itu "
" Dia belum nerima gue, tapi gue gak akan nyerah gitu aja. Gue akan terus ngejar dia "
Angela tersenyum,,
Dan mereka menuju dimana semua teman teman mereka sudah berkumpul.
Nova masih memainkan ponsel, Viken menatapnya kilas dan tersenyum membiarkannya melihat semua isi dalam ponselnya.
" Oya Ken,, Loe kenal sama cewek tadi " Ucap Nova dan Viken menatapnya bingung
" Angela " jawabnya dan Nova mengangguk.
" Dia anak Pak Wijaya "
Nova mengangguk,,
" Pulang yuk " Ajak Viken
" Loh kan Acaranya belum selesai, kok pulang "
" Maksud gue,, jalan aja yuk "
Nova tersenyum dan mengangguk memang dia sudah bosan berada di sana menunggu acara yang entah kapan selesainya.
Viken dan Nova berjalan keluar dengan tangan mereka yang masih saling bertautan,,
" Ji,, Gue balik ya.. Loe tetap Stay dan Cek semuanya "
" Oke Mas "
Viken mengangguk dan mereka berjalan melewati pintu samping Cafe,,
" Nova " Ucap seseorang membuat mereka berhenti dan menoleh.
" Angga "
" Loe ngapain di sini,, "
" Gue,, bukan urusan Loe " Ucap Nova
Angga menatap Viken dan terlihat tangan mereka saling bergandengan..
" Jadi dia'-
Nova menghela napasnya,,
" Ya Dia Pacar gue,, jadi Loe tau kan alasan gue"
Viken menatap Nova bingung dan beralih menatap Angga yang juga menatapnya..
" Loe anak Osis Taruna Bangsa kan "
" Ya "
" Sorry gue duluan,, Yuk Ken " Ucap Nova menarik tangan Viken berjalan keluar.
Jadi karena dia loe nolak gue Nov, gue gak akan nyerah buat Loe mau nerima gue Nov" gumam Angga terus menatap mereka.
Viken terus tersenyum menatap Nova,, membuat Nova salah tingkah..
" Loe kenapa lihatin gue terus sih "
" Kenapa Loe bilang kita pacaran dan bukan suami istri hem "
" Ya Kali gue bilang kita udah nikah "
" Pacar "
" Apa sih Ken,, "
" Baiklah,, jika di luar kita Pacar berarti jika di rumah Kita'-
" Viken stop,, " Ucap Nova kesal membuat Viken terkekeh dan mengacak rambutnya gemas.
Nova mencebikan bibirnya kesal karena Viken terus menggodanya,,
" Cemberut terus gue cium " Ucap Viken membuat Nova semakin kesal dan memukul lengan Viken.
Viken menepikan mobilnya dan menatap Nova,,
" Kenapa berhenti " Ucap Nova bingung dan terlihat Viken yang menatapnya.
Nova terdiam bahkan jantungnya semakin berdetak kencang dengan tatapan tajam Viken yang semakin membuat napasnya terhenti.
Viken semakin mendekat membuat Nova menutup matanya karena sudah pasti apa yang akan terjadi selanjutnya dan benar saja Viken mencium bibirnya lembut dan sedikit **********, Nova membuka mulutnya membuat Viken semakin leluasa menyusuri semua isi dalam mulutnya,,
Dan tanpa sadar Nove menikmatinya, Viken selalu sukses membuatnya terbang kenikmatan atas sentuhan lembut Viken hingga tanpa sadar dia pun membalas ciumannya.
Viken melepaskan ciumannya,,
" Sorry,, " Ucapnya mengusap bibir Nova yang basah akibat ulahnya.
Nova terdiam dan langsung menatap keluar jendela, rasanya sangat malu namun hatinya sangat bahagia karena Viken selalu membuatnya senang melupakan kesedihannya karena orang tuanya.
Viken tersenyum menatapnya dan melajukan mobilnya..
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu