NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / CEO / Ibu Pengganti / Duda / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Erina (29th) dipaksa Ayahnya bercerai dari suaminya. Erina dipaksa menikah lagi untuk menebus kesalahan Ayahnya yang terbukti telah menggelapkan uang perusahaan.
Agar terbebas dari hukuman penjara, Erina dipaksa menikah dengan Berry, seorang CEO dari perusahaan ternama tempat Ayahnya bekerja.

"Tolong Nak. Ayah tidak ada pilihan lain. Bercerai lah dengan Arsyad. Ini jalan satu-satunya agar ayahmu ini tidak masuk penjara," Wangsa sangat berharap, Erina menerima keputusannya,

"Tinggalkan suamimu dan menikahlah denganku! Aku akan memberimu keturunan dan kebahagiaan yang tidak kau peroleh dari suamimu." pinta Berry tanpa peduli dengan perasaan Erina saat itu.

Bagaimana Erina menghadapi polemik ini? Bagaimana pula reaksi suami Erina ketika dipaksa bercerai oleh mertuanya sebagai syarat agar Erina bisa menikah lagi?

Yuk baca kisah selengkapnya, seru dan menegangkan! Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 Usaha Razan

Dentingan gitar mengalun merdu dipetik Razan malam itu. Suasana hening nan hampa dirasakan hampir setiap hari di dalam rumahnya. Razan merasa sendiri berada didalam rumah sebesar itu. Padahal ada beberapa orang asisten rumah tangga yang selalu stay di dalam rumah tersebut, namun tidak bisa menemaninya dalam kehampaan yang selalu menjalar dalam hidupnya.

Kasih aku mohon sadarlah dirimu Jangan-jangan terus kau sakiti aku

Aku sudah bosan bertengkar selalu dengan dirimu...hooooo

Syair tersebut seolah mewakili suasana hatinya yang tersakiti oleh sikap papanya.

Papa yang seharusnya menjadi teman dalam mencurahkan keluh kesahnya setiap hari, papa yang seharusnya bisa berperan ganda dalam rumahnya menjadi mamanya sekaligus. Namun itu semua hanya harapan yang tidak bisa terwujud karena keegoisan orang tua untuk mensejahterakan anaknya tanpa mengerti dengan psikologis sang anak.

Seorang wanita paruh baya datang dengan membawa nampan di kedua tangannya. Seraya meletakkan secangkir kopi susu dan cemilan ke atas meja yang berada di samping tempat duduk Razan.

"Ini kopinya, silakan diminum Tuan muda,"ujar Mbok Darmi sopan.

"Terima kasih Mbok. Oiya Mbok tahu jam berapa Papa pulang malam ini?"

"Kira-kira jam 9 Tuan muda."

Razan melihat waktu di pergelangan tangannya.

"Oh ya sudah. Ada waktu 15 menit, tolong Mbok siapkan makan malam buat kami ya! Yang simple saja, nasi goreng ati ampela," titah Razan yang sebenarnya perhatian pada kesehatan papanya sehingga tahu menu kesukaan papanya.

"Baik Tuan muda," ucapnya patuh.

Mbok Darmi segera menuju dapur untuk memasak sesuai permintaan majikannya.

Razan sesekali menyesap kopi susu buatan Mbok Darmi. Dia ingin memperbaiki hubungan dengan papanya yang sudah lama tidak harmonis. Setiap hari selalu ada saja masalah yang diperdebatkan. Selalu saja Razan yang harus mengalah karena menghargai orang tua tunggalnya itu. Namun kali ini, papanya harus bisa diajak kerjasama untuk menciduk orang-orang yang berusaha menjerumuskan dirinya ke dalam kriminalitas. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki papanya, ia berharap mampu menjerat pelaku utama kasus narkoba yang mulai merusak citra di sekolahnya.

"Mbok sudah selesai?" tanya Razan tiba-tiba sudah ada di dapur.

Razan ingin tahu pekerjaan Mbok Darmi yang ternyata belum siap di meja makan, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 21.30.

"Belum Tuan Muda. Maaf tadi simbok cuci piring dulu dan merebus ati ampelanya. Jadi . nasgornya belum sempat dimasak deh,"

Mbok Darmi mengelap tangannya di bajunya, padahal ia memakai celemek.

"Oh iya sudah, biar Razan saja yang masak."

Razan langsung mengambil celemek yang menggantung di samping kulkas.

"Lho emang Tuan bisa?" tanya Mbok Darmi sanksi karena selama ini ia tidak pernah melihat majikan kecilnya memasak di dapur.

"Bisa dong Mbok," katanya dengan percaya diri, tangannya cekatan mengambil beberapa bahan yang tersedia di dalam kulkas.

Mbok Darmi melihatnya dengan tidak percaya.

"Nanti tangan Tuan kotor lho," ujarnya berusaha mencegah karena merasa tidak enak hati.

"Tidak apa-apa kan berani kotor itu baik." Razan tersenyum, lalu langsung mengambil alih pekerjaan asistennya.

Setelah selesai memasak, ia menata meja makan dengan wajah ceria, berharap papanya akan memuji cita rasa masakannya.

Razan menunggu sambil memetik gitarnya kembali di meja makan. Suaranya yang merdu membuat Mbok Darmi enggan untuk pergi dari dapur.

Ting!

Tong!

Suara bel rumah berbunyi menandakan seseorang datang. Itu sudah bisa dipastikan Berry yang baru pulang kantor.

Mbok Darmi langsung melesat menuju ruang tamu. Membuka pintu depan.

"Assalamualaikum ..Mbok,"

"Waalaikumussalam Tuan,"

Asisten Berry ikut masuk meletakkan berkas dan tas kerja Berry di atas meja.

"Ron...besok jemput jam enam. Kita langsung ke bandara,"

"Baik Tuan. Saya permisi!" pamit Roni, asisten sekaligus supir pribadi Berry.

"Mbok tolong berkas dan tasnya simpan di atas meja, ruang kerja saya!"

"Baik Tuan. Maaf Tuan, Tuan ditunggu Tuan muda di meja makan,"

Berry mengerutkan keningnya, merasa tidak biasanya Razan menunggu kepulangannya. Razan tidak menjawab namun raganya langsung menuju ruang makan. Di sana Razan masih asik dengan gitarnya. Persis dirinya saat masih muda dahulu.

"Raz belum tidur?" sapa Berry sambil melonggarkan dasinya lalu duduk berhadapan dengan Razan.

Razan menghentikan petikan gitarnya. Ia meletakkan benda tersebut di bangku yang kosong.

"Belum, kan nunggu Papa," jawabnya sambil tersenyum. Seraya beranjak lalu mencium tangan papanya dengan takzim.

"Oh ya? Waah Alhamdulillah atuh," wajah Berry berbinar manakala melihat perilaku Razan yang mulai berubah.

"Pa, kita makan yuk!" ajak Razan langsung mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi goreng yang masih hangat.

Berry tidak langsung menjawab. Sebenarnya perutnya sudah kenyang, namun ia ingin menghargai ajakan anaknya yang berbeda dengan hari sebelumnya. Dia melihat sudah mulai ada perubahan pada perilaku Razan.

"Ini Razan yang masak lho, Pa!" ujarnya bangga.

"Oh ya?"

Berry merasa terkejut, ternyata anaknya bisa memasak dan begitu perhatian pada dirinya.

"Beneran? Cicipi dong!"

Dengan pelan Berry mencicipi masakan Razan yang cukup enak.

"Enak ga Pa,"

"Eeemmmmm lumayan. Belajar masak dari mana?" tanya Berry hampir tak berhenti makan karena masakan Razan lumayan enak.

"Dari sekolah. Diajari Bu guru cantik. Namanya Bu Erina,"

Uhuk!

Uhuk!

Uhuk!

Nama itu membuat Berry tersedak. Dia lupa kalau selama ini Erina anaknya Wangsa bekerja di tempat yang sama dengan anaknya sekolah.

"Haduh Papa pelan-pelan dong makannya. Nih minum dulu!" Razan memberikan segelas air putih pada papanya.

Berry menatap tajam anak semata wayangnya. Dia tidak menyangka hubungan Razan dengan Erina begitu dekat.

"Bu Erina siapa?" tanya Berry pura-pura tidak tahu.

"Bu Erina itu wali kelas Razan, dia juga guru BK di sekolah. Dia sangat baik. Dia seperti mama kalau sedang memberi nasehat. Seandainya beliau mau jadi Mamanya Razan, Razan pasti akan bahagia." ucap Razan matanya menerawang ke atas.

Uhuk!

Uhuk!

Uhuk!

"Ya ampun Pa, kenapa kesedak mulu sih?" tanya Razan kembali mengisi air ke gelas papanya.

"Engga tahu ini, nasi gorengnya terlalu pedas buat papa," kata Berry beralasan, sesekali minum.

Razan mengerutkan keningnya. Tidak seperti biasanya papanya tersedak dengan makanan pedas.

"Bukankah Papa suka dengan makanan pedas? Aneh..." batin Razan bertanya dengan menggigit bibir bawahnya.

"Raz, papa ke atas dulu ya. Papa capek," Berry menghentikan makannya yang belum habis.

Braaaak!

Meja digebrak Razan yang tidak terima dengan perilaku papanya yang berniat pergi seolah menghindari dirinya walaupun dengan alasan yang tepat. Baginya papanya tidak mau lagi mendengarkan curahan hatinya.

"Papa selalu gitu, setiap kali Razan pengen ngobrol banyak sama papa, papa bilangnya capek. Pa tolong hargai Razan sebagai anak papa dong! Raz juga pengen cerita seperti teman-teman Raz kalau pulang selalu cerita ke mamanya. Tapi Raz kan beda Pa. Raz sudah tidak punya Mama. Kalau Papa selalu menghindari Raz, kapan Raz bisa berkeluh kesah dengan Papa? Kalau papa terus begini lebih baik Razan pergi ga usah tinggal di sini lagi. Raz kok ngerasa selama ini engga punya siapa-siapa lagi. Mama pergi ga pernah akan kembali dan papa pergi bisa kembali tapi tidak bisa jadi teman bagi Razan..."

"Raz bukan begitu..." ucap Berry yang kaget dengan ucapan Razan yang benar adanya.

"Apa? Papa mau mengelak. apa Papa tahu kalau selama ini Raz sedang punya masalah? Papa tidak tahu kan? Dan papa tidak pernah mau tahu. Jadi percuma juga Raz menunggu dan memasak buat papa. Papa tidak pernah mau menghargai Raz. Raz benci papa!" kilatan mata kemarahan milik Razan jelas terlihat.

Razan langsung mengambil gitar dari bangku yang dekat dengan tempat duduknya. Dia beranjak setelah menatap tajam Papanya.

"Jangan pernah cari Raz!"

"Raz...jangan pergi, ini sudah malam! Kamu mau kemana Sayang?"

"Kemana saja yang penting hati tenang!"

1
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Dasar songong Bu Emi ini. selalu berperasangka buruk terus. apa yang kamu lihat menurut mu benar itu belum tentu Bu Emi.
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ: iyaaaaaaaaaaa ini ngeseeeeliiiin banget belum tahu aja siapa Razan sebenarnya
total 2 replies
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Bentar lagi kamu akan kaget Bu Emi, kalau Razan anak pemilik Sekolah itu
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Wah Berry musuhmu lagi mengibarkan bendera ini
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Gitu dong Razan, jangan lupa bantu papa mu ya untuk mendekati Bu Erina🤣🤣
Wanita Aries
Bu emi siap” yaaa 😁
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
wahhhh jadi kacau balau gara gara Razan dibawa polisi gadungan itu takutnya ini ulah rekan bisnisnya Berry Gunawan
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
yahhh bgtu lahh kalau identitas di rahasiakan.. bikin salah paham dan salah kaprahhhh🤣
nahh lohh Bu Emmi ... bersiap lahh
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
hayoloh 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Woy itu ayahnya Razan 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah loh ketahuan 😔
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
wehh di culik beneran atau cuma akal" lan raz yahhh😯
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
kauu benar" akan menyesall arsd..
Tenang Bu gurumu ngk kan biarkan mu pergii
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
nahhh tuhhh.. cari tau dan jgn biarkan ank mu terlantar kurang perhatian
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
nahh kannn .. dia butuh perhatian bukan peghindarn..
gimana dia bisa di atur kalau papanya aja ngk ngertii
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
walah kenapa hanya Erina yang tahu kalo itu polisi gadungan berarti guru yang lain lemot gak cerdas sama sekali membiarkan anak didiknya dibawa begitu saja hadeuh 🤦🏻‍♀️🙄
🍭ͪ ͩ☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
nahh cakepp gtu kerjasama aja biar cepat terugkap.. dan kelarr
Wanita Aries
Haduhhh jdi rumit kn
Byk yg gk suka ma razan apalg guru” pdhl mereka bs aja dipecat dan dikluarkan sm papa razan
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Suanti
mungkin ada teman sekolah razan yg suka sama razan jdi menjebak razan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Penculiknya pasti suruhan saingan bisnis dan jadi musuhnya Berry nih
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah loh 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!