"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kuliner
Diko merasakan tubuh nya makin kepanasan lalu dia berdiri dan hendak pergi.
"Mas kamu mau kemana?" tanya Bella sambil menahan pergerakan Diko.
"Aku mau ke toilet dulu Bell" jawab Diko segera pergi,Bella mengikuti Diko dari belakang.
Sesampainya di toilet Diko segera membasuh wajah nya, mengusap beberapa kali sambil mengatur nafas yang terengah-engah.
"Kenapa panas sekali" gumam Diko,Bella menerobos masuk dan segera mencium Diko membuat Diko terkejut dan mendorong nya.
"Apa-apaan kamu Bella!" marah Diko
"Apa kamu tidak merindukan ku" ucap Bella berusaha merayu Diko.
"Bella aku-"belum selesai Diko berbicara Bella sudah meraup bibir lelaki ini hingga terjadi ciuman panas diantara mereka,Diko yang memang butuh pelampiasan mau tidak mau harus menyalurkan nya pada Bella,tanpa Diko ketahui kalau ruangan itu sudah di pasang CCTV oleh Bella.
"Bell nanti ada yang masuk"
"Aku sudah mengunci pintu nya,kamu tenang saja tidak akan ada yang melihat nya"sahut Bella yang memang sudah merencanakan semua nya.
*****
"Ini malam terakhir kita di sini,apa ada permintaan?" tanya Aska
"Maksud nya?" tanya balik Ruby
"Ya siapa tau kamu mau request sesuatu"
"Seperti nya tidak" jawab Ruby cepat dia ingin segera pulang dan melupakan hari-hari nya di Bali.
"Seperti nya kamu tidak bersemangat,apa ada sesuatu atau mungkin Diko menghubungi mu?" tanya Aska
"Tidak..... lagian mana mungkin mas Diko memikirkan ku memang nya aku siapa" jawab Ruby dengan memaksa tersenyum.
"Maaf aku tidak bermaksud-"
"Seperti nya aku menginginkan sesuatu mas" potong Ruby
"Apa?" tanya Aska cepat
"Aku ingin kita menikmati kuliner Bali hari ini karena entah kapan aku bisa menjejakkan kaki ku di sini lagi"
"Jangan begitu,kalau kamu mau menikah dengan ku pasti kamu akan menjejakkan kaki di sini kembali"ucap Aska sambil terkekeh kecil sedangkan Ruby hanya memukul lengan Aska pelan.
"Ayo aku mau kita makan-makan saja" ajak Ruby dan diangguki Aska cepat.
Risma terdiam mencerna obrolan mereka tanpa mereka sadari Risma menguping pembicaraan Aska dan Ruby.
"Mas Diko! Siapa Mas Diko" gumam Risma pelan.
*****
"Enak?" tanya Aska dan diangguki Ruby pelan
"Dulu waktu kecil papa suka membawa ku ke sini, mereka bilang kalau pagi dan siang ini pasar tempat berjualan sayur dan malam hari ini surga nya kuliner enak dan yang paling membuat orang berbondong-bondong ke mari selain enak harga nya murah, pilihan nya banyak" jelas Aska dan diangguki Ruby setuju karena menu yang dia makan saat ini sangat enak.
"Tapi kita tetap waspada karena di sini banyak yang berjualan tidak halal,kalau mau makan seperti daging harus di tanyakan terlebih dahulu" lanjut Aska
"Di Jakarta juga banyak makanan seperti ini cuma relatif lebih mahal,pedang lebih melihat ke siapa pembeli nya, tidak menetapkan harga" ucap Aska lagi
"Mas kalau boleh tau kamu kenapa berada di Jakarta bukan nya mama Dena orang Bali?"
"Ya,aku ingin mencoba peruntungan di Jakarta siapa tau beruntung kan"
"Peruntungan bisnis begitu?"
"Lebih tepatnya peruntukan jodoh" jawab Aska terkekeh kecil membuat Ruby mengerutkan keningnya.
"Bercanda!"ralat Aska cepat
"Aku mengembangkan bisnis di Jakarta,kalau di Bali aku kesulitan akses lagi pula aku ingin menjauh dari Risma,aku tidak menyukainya"
"Mas....Risma cukup baik dia mau mengurusi mama Dena bahkan dia mengorbankan masa muda nya untuk mengabdi pada mama kamu"
"Setimpal lah dengan apa yang dia dapat kan selama ini,aku selalu mengirim kan dia uang,anggap saja dia pengasuh mama begitu"
"Beda lah mas kalau pengasuh dari yayasan banyak yang bekerja tidak sepenuh hati hanya mengharap gaji tapi aku lihat Risma nggak begitu"
"Yang jelas hati ku tidak memilih dia Ruby"tegas Aska membuat Ruby terdiam dia tidak berhak ikut campur terlalu dalam tentang permasalahan ini yang Ruby tau setelah selesai dia akan pulang dan menjalani hidup kembali bersama Diko tanpa gangguan Risma ataupun Aska.