NovelToon NovelToon
The Chicken Mafia

The Chicken Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Karir / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:806
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

Seorang mafia ayam 🐓

Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.

ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.

Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.

Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?

🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Spesies Ayam Langka

Twen menang di pertandingan kedua dengan membuat Gelf jatuh pingsan. Tapi saat Gelf sudah bangun dan melanjutkan pertandingan, kali ini Twen yang pingsan dipukuli dan dicakar oleh Gelf.

"pertandingan A1 dimenangi oleh... Gelf!" seru pembawa acara ketika Twen sudah tumbang.

Para penonton bersorak lagi dengan semangat bagi yang mendukung Gelf.

Pelatih Twen kecewa tapi menyemangati Twen agar tidak menyerah, sementara pelatih Gelf memuji kemenangannya. Tapi ini jelas baru yang bagian A1, masih ada tiga pertandingan lagi.

Kibo juga sepertinya tertarik untuk menonton pertandingannya. Kepalanya tidak banyak bergerak selain menatap ke arah depan.

"pertandingan selanjutanya dari B1, Kikro dan Vex." pembawa acara berkata.

Saat dia berkata begitu dua ayam kembali maju ke atas arena. Itulah ayam yang bernama Kikro dan Vex.

Mereka berdua sama seperti ayam sebelumnya. Mengenakan semacam pelindung khusus berwarna hitam.

"tiga... Dua... Satu... Mulai!" pembawa acara berkata.

Sepersekian detik setelah perkataan mulainya selesai. Kedua ayam itu langsung maju saling menyerang.

Kali ini serangan kedua ayam itu lebih mengerikan dari pada sebelumnya. Kikro tanpa ampun menggigit pelindungnya Vex sampai sedikit sobek.

Tapi Vex berhasil menghentikannya dengan mematuk kepala Kikro.

Pertempuran cukup sadis dimulai. Cakaran, tendangan, dan patukan kali ini lebih kuat daripada yang sebelumnya.

Sampai ada sobekan-sobekan kecil di pakaian pelindung kedua ayam itu. Kedua ayam mulai terlihat lemah beberapa menit kemudian.

Larian dan serangan mereka tidak sekuat sebelumnya. Untuk berdiri saja kelihatannya butuh penyeimbangan dulu.

Sampai akhirnya di detik-detik terakhir pertandingan. Vex mematuk sekaligus menabrakkan kepalanya ke leher Kikro.

Akhirnya Kikro terbaring pingsan setelah itu. Penonton ramai bersorak lagi, spanduk-spanduk yang menyemangati Vex bergerak-gerak karena gerakan penonton yang riang.

"dan pemenangnya adalah Vex! Kita akan melanjutkan putaran jika Kikro maish sanggup lima belas menit lagi." pembawa acara berkata.

Pelatih Kikro naik ke atas arena. Dia mengangkat Kikro ke bawah arena untuk di istirahatkan sebentar.

Lalu setelah lima belas menit. Aku tidak yakin Kikro bisa melanjutkan pertandingan, dia saja baru bangun.

Pembawa acara mendekati pelatihnya, bertanya apakah Kikro masih akan ikut pertandingan. Pelatih Kikro menggeleng.

Lalu pembawa acara mengangguk. Membawa micnya lalu berjalan ke posisi sebelumnya.

"para hadirin sekalian. Kikro dikabarkan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Sehingga, pemenang kode B1 adalah Vex!" kabar pembawa acara.

Para penonton lagi-lagi sepertinya belum kehabisan suara mereka. Mereka bersorak lagi dnegan semangat.

Aku rasa kalau Vex yang sadis begini melawan Gelf. Vex bisa menang dengan mudah.

"ronde selanjutnya dimulai! Pada kode C1, yang bertanding adalah ayam bernama Fres dan Treis.

Pertandingan selanjutnya. Ada seekor ayam lagi yang sadis, itu Fres. Fres menang dengan mudah melawan lawannya sampai di ronde kedua.

Ronde pertama Fres menendang Tries keluar lapangan. Sementara ronde kedua Fres membuat Tries pingsan.

Dengan skor Fres yang sudah dua. Ronde ketiga tidak akan bisa menyelamatkan Tries agar lolos. Jadi yang memenangi kode C1 adalah Fres.

"pemenang ronde ketiga dengan kode C1 adalah Fres!" pembawa acara berseru.

Sorakan para penonton terdengar. Kali ini tidak sekeras sebelumnya, mereka sepertinya masih tau definisi kelelahan.

"kode terakhir pada hari ini di tempat duel ini dimulai." kabar pembawa acara.

Kedua ayam bersiap di dekat arena. Aku menelan ludah.

"itu ayam apaan?" tanyaku sambil menunjuk salah satu ayam.

Ayam itu berbulu biru tua lazuli. Mata biru langitnya terlihat bagaikan bercahaya. Aku tidak pernah melihat ayam seperti itu.

"aku juga tidak tau, yang pasti itu ayam langka. Seperti yang kami jelaskan ada tingkatan kelangkaan pada spesies ayam. Makin langka kemampuan alaminya makin baik. Tapi kami belum pernah melihat ada ayam langka yang ikut pertandingan." jelas Vin.

"tapi yang pasti, ayam itu punya kemampuan spesial. Biasanya begitu, walau kita tidak tau itu apa." lanjut Bruno.

Aku mengangguk, lumayan mengerti penjelasan mereka. Melihat hal itu aku jadi makin tertarik mempelajari spesies ayam begitu.

Kibo saja fokusnya ke ayam itu. Walau belum maju, aura spesialnya sudah terasa diantara barisan kursi penonton.

"ayam yang akan maju di kode D1. Yaitu Lyz dan Zaz." pembawa acara berkata.

Lyz dan Zaz naik ke atas arena. Sekarang aku bisa lihat lebih jelas dengan lampu diatas arena itu. Bulu-bulu Lyz kelihatan kaku seakan itu kumpulan kristal yang menempel di tubuhnya, mengkilap memantulkan cahaya lampu.

Zaz yang merupakan lawan Lyz juga terlihat tangguh. Bulu-bulunya berwarna keabu-abuan, sepertinya itu bulu putih yang kusam, tapi jambulnya masih berwarna merah.

"Tiga... Dua... Satu... Mulai!" pembawa acara berseru.

Zaz langsung maju, mematuk Lyz. Tapi jangankan luka, menghindar pun tidak. Hanya pelindungnya yang sedikit sobek.

Lyz balas menyerang dengan mencakar Zaz. Zaz berhasil menghindar, lalu mengepakkan sayapnya.

Zaz terbang sekitar tiga puluh centimeter dari tanah. Lalu paruh Zaz meluncur ke badan Lyz, kena badan Lyz dengan telak!

Kali ini Lyz langsung mundur ketika terkena serangan itu. Kulihat bulu bagian atasnya itu sedikit sobek jika itu memang bisa disebut sobek.

Pertarungan berlanjut. Kedua ayam saling serang, paling sering menyerang Zaz. Saat diserang juga Zaz selalu bisa menghindarinya.

Tapi sayangnya karena Zaz lebih banyak menyerang, staminanya juga cepat berkurang.

Para pendukung Zaz bersorak memberi semangat padanya. Tapi Lyz sudah lebih dulu maju, mendorong Zaz sampai jatuh.

"ronde satu dimenangkan Lyz!" pembawa acara berkata.

Lalu di ronde kedua setelah istirahat lima menit. Kali ini Zaz menyerangnya lebih efektif. Tenaganya digunakan tepat dengan serangan.

Sampai untuk finishingnya, saat Lyz mulai kewalahan. Zaz mengepakkan sayapnya, terbang satu meter dari permukaan arena.

Lalu kaki Zaz menghujam sembari jatuh ke arah Lyz. Lyz yang belum bersiap pun langsung terdorong jatuh dari arena.

Sorakan penonton yang mendukung Zaz terdengar gembira.

"pemenang ronde kedua adalah... Zaz!" pembawa acara berseru. Sembari memberi istirahat lima menit sebelum ronde selanjutnya.

Lalu ronde ketiga dimulai. Kedua ayam saling serang. Lyz mematuk badan balik mematuk oleh Zaz.

Pertarungan kali ini lebih sengit karena kedua ayam terlihat serius. Para penonton juga tegang memperhatikan pertarungannya.

Sampai akhirnya dua puluh menit berlalu. Ini pertarungan terlama yang pernah kulihat. Kedua ayam sama-sama kelelahan.

Tapi juga sama-sama siap menyerang, bertahan, maupun menghindar. Zaz mengepakkan sayapnya, hendak menyerang Lyz dengan kakinya.

Tapi Lyz menghindar. Saat Zaz sudah mendarat, Lyz kembali maju mendorong Zaz sekuat tenaganya.

Sampai kaki Zaz sudah diujung arena, membuat tambah tegang suasana. Zaz bertahan sekuat tenaga, sisa cakaran kakinya menggores arena.

Dengan mata dan pikiran yang penuh perhitungan itu. Zaz langsung lari ke samping.

Lyz yang tidak menduganya masih maju, mendorong udara kosong. Tapi Lyz belum sempat berhenti, membuatnya yang tidak seimbang langsung jatuh dari arena.

Para penonton bersorak gembira.

"pemenang ronde terakhir kita hari ini adalah Zaz!" seru pembawa acara.

Pemilik Lyz mengangkat Lyz kembali, mengusap badan Lyz. Lalu membawa Lyz keluar dari tempat pertarungan.

Zaz juga turun dari arena. Pelatihnya langsung maju memeluk Zaz dengan bahagia.

Pertandingan yang pertama kali kutonton ini menyenangkan. Tidak kusangka menonton ayam berkelahi akan seseru ini.

1
Rudian Rudi
konsepnya unik dan seru, semangat terus thor updatenya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!