NovelToon NovelToon
My Sunset Love

My Sunset Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: PenaJenaira

Seorang wanita yang bernama kiyara bernasib malang. ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal. ia harus berjuang hidup sendiri melawan kerasnya dunia.
suatu saat, ia sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahnya. kiyara menemui sahabatnya regina untuk membantunya mencari pekerjaan. regina pun membantunya untuk bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan.
kiyara bertemu dengan Adrian seorang akak kelas yang pernah ia sukai saat duduk di bangku SMP. pertemuannya dengan Adrian akan membuat takdir kehidupan kiyara semakin lebih berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi mimpi atau bukan?

Di sebuah tempat yang banyak di hiasi oleh bunga bunga hidup berwarna putih. Renata berdiri dengan menggunakan gaun putih yang sangat indah. Tangannya pun memegang sebuah bunga mawar putih yang harum. Disampingnya juga ada sahabatnya, Kiyara.

Terdengar seperti suara alunan musik biola yang bernada seperti lagu Beautiful in white. Renata sangat gerogi saat itu, namun kebahagiannya tak kalah besarnya.

"Re, apa kau sudah siap?" tanya Kiyara yang berbisik.

"aku sangat gerogi Ki.." jawab Renata.

"sebentar lagi pembawa acara akan mulai upacara sakral ini. Kamu akan menikah Re!" Tutur Kiyara.

"hah? Menikah?" ucap Renata kaget.

Tiba tiba Pak Rudi datang lalu mengantar Renata ke mempelai pria. Renata sangat penasaran saat itu. Ia tidak berekspektasi untuk menikah. Namun Ia juga tidak menolak jika menikah. Perlahan namun pasti, Pak Rudi mengantar sang putri untuk menemui pengantin prianya.

"Hah? Kenapa Renald?" ucap Renata dengan terkaget-kaget.

"Kemarilah sayang.. Aku akan menjadikanmu istri sesuai permintaanmu."

Suara bisikan itu semakin terdengar jelas di telinga Renata. Semakin jelas, sangat jelas, hingga membuat Renata teriak dan terbangun dari tidurnya.

"Kamu kenapa ndukk?" tanya bu Sulastri yang. Sedikit panik melihat anaknya berteriak.

Kringatnya pun bercucuran membasahi kulit kepalanya dan sebagian lehernya. Nafasnya pun terengah-engah seperti dikejar setan.

"minum dulu Re." Suara Renald membuat Renata melihatnya dengan tatapan yang serius.

"Ini minum dulu." ucap Renald lagi dengan menyodorkan segelas air putih.

Renata kemudian memicingkan matanya ke arah Renald.

"Pak, buk, aku tidak mau menikah dulu." ujar Renata.

"lah.. Siapa yang mau nikahin kamu nduk? memangnya kamu mau nikah?" tanya pak Rudi.

"kamu menghasut kedua orang tuaku ya.." ucap Renata yang sedikit kesal dengan Renald.

"hah? menghasut gimana? Sedari tadi kamu tertidur dan berteriak seperti sedang ketakutan. Tapi terkadang kamu tersenyum. Lalu menangis. Memangnya kamu kenapa?" Tutur Renald.

"hah? Karangan cerita apalagi ini?" jawab Renata dengan sinis.

"yang dikatakan temanmu ini benar nduk. Ibu sama bapak sama temanmu sampek bingung melihatmu. Kamu dibangunkan juga nggak bangun bangun." celetuk bu Sulastri.

"apa??! Jadi semua ini hanya mimpi?" teriak Renata dengan mengacak-ngacak rambutnya.

"aduh.. Kamu itu ada ada saja nduk!" jawab Bu Sulastri yang kemudian bersama pak Rudy meninggalkan Renata yang masih tak percaya bahwa itu mimpi. Karena baginya kejadian itu begitu nyata menurutnya.

"kamu kenapa sih Re?" tanya Renald yang kemudian duduk di samping ranjang Renata.

"jangan coba coba ngerjain aku ya!" ucap Renata dengan tegas.

"idih! Siapa juga yang ngerjain kamu? emangnya kamu mimpi nikah sama aku ya?" tanya Renald dengan sedikit meledek.

"iiihh.. Apaan sih!"

"kalau nikah sama aku sih, kayaknya kamu akan gemuk." ucap Renald.

"gemuk?" tanya Renata bingung.

"iyalah, kan makan terus." jawab Renald.

"memangnya kamu suka makan?" tanya Renata.

"suka banget! Aku kasih tau ya.. Tapi jangan bilang siapa siapa." bisik Renald yang membuat Renata fokus untuk mendengarkannya.

"Kamu tau youtuber mukbang dengan nama channel EatingSounds? Itu adalah aku." Tutur Renald.

Hal itu membuat Renata dengan cepat memukul lengan Renald. Renald pun tertawa karena merasa berhasil membuat Renata terkecoh.

"Hahhahahhha. Maafkan aku. Ampun Re!" teriak Renald.

"Kamu ya!! nyebelin banget sih!" ucap Renata dengan geram.

Renald kemudian sedikit menjulurkan lidahnya untuk meledek Renata yang masih terduduk di atas ranjangnya.

"Rere, nak Renald ayo sini makan dulu." panggil Bu Sulastri.

Renata pun beranjak dari ranjangnya kemudian disusul oleh Renald dibelakangnya.

"Silahkan nak Renald. Ini dicicipi. Maaf hanya menu desa. Ibu tidak bisa memasak makanan kota." ucap Bu Sulastri.

"Ini kalau di bahasa Inggris kan juga pasti jadi makanan kota Bu. Kayak ini, ayam goreng jadi Fried Chicken." Tutur Renald.

"oh jadi begitu ya nak? padahal aslinya sama saja ya?" balas bu Sulastri.

"ya.. Kalau bapak sih yang penting makan." celetuk pak Rudi.

"wih sama pak. Saya juga doyan makan. Yang penting bukan racun yang tak makan saya bisa mengonsumsinya." jawab Renald.

"baru sebentar disini saja kayak udah bertahun tahun tinggal disini. Dasar manusia aneh." batin Regina dengan menghela nafas kesal.

"yuk nak, dimakan. Nah ini ada singkong rebus." ucap Bu Sulastri dengan menyodorkan sebuah piring berisi singkong rebus.

"Yaelah buk, dia mana mau makanan kayak gitu." celetuk Renata.

"husshh.. Rere gak boleh bicara seperti itu." balas Bu Sulastri.

"nggak papa Bu. Memang dia kalau sama saya sukanya bercanda." sahut Renald.

"maaf ya nak." ucap Bu Sulastri.

Renald pun tersenyum kepada Bu Sulastri sebagai tanda bahwa dirinya tak merasa tersinggung dengan apa yang diucapkan Renata.

Renata, Renald, Pak Rudi dan Bu Sulastri akhirnya menikmati makanan yang ada diatas meja. Mereka menikmati makanan dengan riang kecuali Renata yang tetap memajukan bibirnya.

 

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kampung Rampung sudah terlihat sepi. Angin malam terasa dingin hingga mungkin tak perlu menyalakan kipas angin yang berada di ruang tamu rumah Renata.

Pak Rudi seolah terbiasa dengan keadaan rumahnya. Beliau hanya memakai sarung dan atasnya tidak memakai apa apa alias telanjang dada.

"apa tidak masuk angin pak?" tanya Renald yang heran.

"masuk angin apa? Ini malah panas." jawab pak Rudi yang kemudian menggunakan kipas tangan dari anyaman.

"panas? Mungkin sudah terbiasa." batin Renald.

Tak lama datang Bu Sulastri membawa sebuah nampan yang berisi kolak singkong. Renald yang mencium aromanya pun ingin sekali mencobanya. Namun ia hanya bisa menunggu aba aba dari Bu Sulastri atau pak Rudi.

"Sini nak Renald." panggil bu Sulastri yang membuat senyum Renald mengembang.

"iya Bu..?" jawab Renald.

"ini ada kolak singkong. Silahkan dicicipi nak Renald." ujar Bu Sulastri.

"Wah terima kasih Bu." jawab Renald.

Sembari menemani suaminya makan kolak, Bu Sulastri pun mengajak bicara Renald. Ia membicarakan mengenai keseriusannya dengan putrinya, Renata.

Ya, itu semua bukan mimpi. Awalnya Renata mengigau di dalam tidurnya saat perjalanan pulang. Renald pun memberikan banyak sekali pertanyaan kepada Renata. Renald mempercayai bahwa jika orang tidur sedang mengigau lalu diberi pertanyaan dan menjawab benar maka berarti jujur.

Kedua orang tuanya sengaja untuk menuruti Renald agar bilang kepada Renata bahwa semuanya adalah mimpi. Hal itu semata mata karena Renald ingin meyakinkan Renata bahwa apa yang diucapkannya benar atau tidak. Ia juga ingin memantapkan perasaannya.

Selama berada di kampus, memang Renald jarang sekali berinteraksi dengan Renata. Namun ia diam diam selalu memperhatikannya dengan mencari tau semua tentang Renata. Ada sedikit rasa kagum dengan Renata.

Dari kejauhan, Renata berusaha menguping pembicaraan kedua orang tuanya bersama Renald. Namun sekeras apapun usahanya, ia tak bisa mendengarnya karena jarak diantara mereka.

"Ehem!" suara Renata yang terdengar semakin mendekat membuat Bu Sulastri dengan sigap mengganti topik pembicaraan.

"Lagi bahas apa sih Bu?" tanya Renata yang penasaran.

"Penasaran ya kamu? duduk sini dong." sahut pak Rudi.

"Iih bapak!" rengek Renata.

Bu Sulastri , Renald dan pak Rudi pun tertawa melihat perilaku Renata seperti anak kecil yang sedang ngambek.

1
Dewi Ink
maluu kan🤣
Pandandut
dihatimuuuu ka/Grin/
Pandandut
kak tuhan Tnya gede yaaa
Pandandut
Ceritanya bagus kak. aku suka. lanjut terus yaaa kak🤗🤗🤗
Kutipan Halu
makan seblak aja kiyara, enak, 🤭🤭
Bulanbintang
Ceritanya menarik, alur ringan yang bikin senyum-senyum sendiri karena tingkah para tokohnya. Sukses selalu, Thor. 🌱
Bulanbintang
Kata 'Anda', di mana tempat selalu diawali kapital ya, Thor. 😉
Bulanbintang
Katanya nggak mau, 😒
Alyanceyoumee
ini yang di culik malah botram hadeeh
Alyanceyoumee
waduh, siapa ni bos nya?
Sarifah Aini
Kiyara kesel tapi senyum-senyum sendiri, fix hatinya udah mulai goyah gara-gara si Adrian 😏
Septi Utami
Adrian kenapa dah?
Bulanbintang
Hati-hati lho, ntar ada udang di balik bakwan.
Iqueena
Lah? jadi belum di print?
Iqueena
Segitunya si Adrian ih
Iqueena
Boleh aja sihhh, asal jangan kamu yang nembak ya Re🤣
Dewi Ink
kocak Adrian 🤣🤣🤣
Dewi Ink
aku suka bgt sikap kiyara yg cool beginii🤣🤣
Dewi Ink
kamu mungkin punya inner beauty kiyara 😊
Alyanceyoumee
yo pikirin, mau ngapain sok bebas.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!