NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Jelitacantp

"Endria hanya milikku," tekannya dengan manik abu yang menyorot tajam.

***

Sekembalinya ke Indonesia setelah belasan tahun tinggal di Australia, Geswa Ryan Beck tak bisa menahan-nahan keinginannya lagi.

Gadis yang sedari kecil ia awasi dan diincar dari kejauhan tak bisa lepas lagi, sekalipun Endria Ayu Gemintang sudah memiliki calon suami, di mana calon suaminya adalah adik dari Geswa sendiri.

Pria yang nyaris sempurna itu akan melepaskan akal sehatnya hanya untuk menjadikan Endria miliknya seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jelitacantp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria gila

Di malam hari, setelah mencari tahu keberadaan Endria. Geswa mendapat info bahwa gadisnya berencana ke Disneyland Hongkong bersama sang adik.

Maka tanpa basa-basi malam itu juga Geswa dengan seluruh koneksi yang ia miliki, mencoba menyabotase tiket pesawat yang Endria pesan.

Namun, karena Endria sudah terlanjur salah dalam membeli tiket pesawat, yaitu ekonomi, mau tidak mau, suka tidak suka, Geswa hanya memindahkan nomor kursi tempat Gatra se-berjarak mungkin dengan mereka.

Tapi kenapa Geswa tidak upgrade kelasnya saja? Ya, alasannya karena pria gila itu mengira tempat duduk first class terlalu luas, mending economy class sempit dan dia bisa leluasa berdekatan dengan miliknya.

Perbuatan Geswa terlalu bersih, sampai-sampai di antara Gatra dan Endria tidak ada yang curiga.

Kembali di waktu semula, di atas pesawat.

"Kenapa Kak Geswa bisa ada di sini?"

Geswa tersenyum miring. "Di manapun kamu berada, akan kuusahakan selalu ada di sampingmu," jawab Geswa seakan-akan menggombal, padahal itu kenyataannya.

Gila!

Endria menggeram marah, matanya melotot menatap ke arah Geswa. Bukannya terlihat seram, gadis di depannya malah terlihat lucu.

"Aku sudah bilang, menjauhlah dariku, Kak," kata Endria mencoba bernegosiasi secara baik-baik. Gadis itu mengedarkan kedua bola matanya ke seluruh arah, takut Gatra melihat mereka sedang berdua.

Geswa mengangkat kedua bahunya. "Ini kemauanku sendiri, memang hakmu untuk melarang, tapi aku juga punya hak untuk terus mendekat," kata Geswa panjang lebar untuk pertama kalinya.

Perkataan Geswa terdengar main-main di telinga Endria.

"Minggir!" perintah Endria setelah gadis itu berdiri dari duduknya, Endria menyuruh Geswa minggir karena jalannya terhalang oleh kaki Geswa.

Geswa menaikkan satu alisnya. "Mau ke mana?"

"Mau terjun dari pesawat!" balas Endria kesal.

Geswa tahu kalau itu hanya alasan belaka, tetapi pria itu tetap tidak menyingkir, tak mengizinkan karena siapa tahu dari ratusan tempat duduk di sini masih ada yang kosong dan Endria malah memilih untuk pindah. Walaupun hal itu tak diperbolehkan, tapi siapa tahu Endria berani melanggar.

Tangan Geswa menarik tangan Endria sampai gadis itu terjatuh, duduk menyamping di pangkuannya.

"Apa yang kamu lakukan?" Endria marah, wajahnya memerah antara emosi dan malu bercampur jadi satu. Bagaimana tidak? Di sekeliling mereka, banyak orang yang diam-diam memperhatikan sambil menggunjing kelakuan mereka.

Geswa juga sadar setelah beberapa detik, maka pria itu pun dengan enteng mengangkat dan memindahkan Endria ke kursinya semula.

"Diam dan jangan buat ulah," ujar Geswa berubah dingin, secara tak langsung mengintimidasi lawannya.

Cih

Dia berdecih.

"Dasar Brengsesk!" umpat Endria pelan, matanya tak luput dari cincin yang bertengger manis di jari Geswa dan Endria kira itu adalah cincin couple.

Sudah punya pasangan, tapi masih saja mendekatinya. Bagaimana Endria mau percaya akan perasaan Geswa untuknya? Omong kosong! Brengsesk! Playboy! Tak tahu diri!

Segala umpatan yang ia tahu keluar bebas dari dalam hatinya.

Endria bersidekap tangan, lalu membelakangi Geswa, lebih memilih menatap ke arah luar jendela di mana masih terlihat gelap. lebih baik tak memulai pertengkaran lebih lanjut lagi, sebab tak ingin mencari perhatian.

Tak berselang lama, Endria tertidur, dan tak sengaja kepalanya jatuh di bahu lebar Geswa.

Tak ingin membuat tidur Endria tak nyaman, Geswa memposisikan kepala gadisnya di dada bidangnya yang keras tapi hangat yang membuat Endria tersenyum dalam tidurnya dengan tangan gadis itu yang tanpa aba-aba memeluk tubuh tegap Geswa yang menegang.

Andai Endria dalam keadaan sadar, mana sudi gadis itu memeluk Geswa sebebas ini?

Jadi pria itu memanfaatkan momen ini dengan sebaik mungkin.

Pria gila itu diam-diam dan dengan pelan-pelan mengecupi seluruh bagian wajah tanpa polesan make up itu. Mulai dari kening, kedua mata, pipi, pucuk hidung, terakhir bibir pink yang setengah terbuka, Geswa melumatnya untuk sekian detik.

***

Tak terasa, lima jam perjalanan udara sudah dilalui. Pesawat baru saja take off di bandara negara tujuan. Geswa terlihat meregangkan otot lehernya dengan cara menggeleng-gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan.

Di sampingnya, masih ada Endria dengan keadaan tertidur. Walaupun dalam beberapa waktu merubah posisi tidur, tetapi ujung-ujungnya Endria akan memeluknya.

Pikiran iseng seketika terlintas, dengan senyuman kecil yang tak henti-henti hilang sedari tadi Geswa dengan kesadaran penuh menjipit lama hidung mungil Endria.

Akibat dari perbuatan Geswa, Endria terlihat gelisah dan setelah satu menit diperlakukan seperti itu, mulut Endria terbuka untuk mengambil napas dan matanya terbuka paksa.

Serasa seperti tenggelam di lautan lepas. Geswa memang benar-benar keterlaluan.

Tak tanggung-tanggung, dengan rasa kesal dan jengkel menjadi satu, Endria menjambak rambut cokelat yang sedikit panjang milik Geswa.

Tentu saja rasanya sakit, Geswa tadi tak menyangka akan mendapat jambakan maut dari Endria. Pria itu meringis lirih.

Endria menyudahi dan tersenyum hampir terbahak, melihat Geswa yang kesakitan menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Dengan pria itu yang masih sibuk dengan kepalanya, Endria pun memanfaatkannya untuk keluar dari sini lalu mencari keberadaan Gatra.

Di tengah rasa sakit yang melanda, Geswa menatap tajam ke arah Endria yang sudah melangkah jauh darinya.

***

Waktu menunjukkan jam sebelas siang, setelah beberapa menit berurusan dengan petugas imigrasi. Gatra dan Endria keluar dari bandara dan memilih langsung naik mobil ke Disneyland Resort daripada ke sana menaiki kereta.

Sampai di sana, terlihat dari luar gerbang, banyak sekali orang yang berlalu lalang dengan outfit yang keren, lucu, cantik dan nyentrik. Dengan melihat pemandangan itu, Endria menunduk ke bawah meneliti gaunnya yang terlihat kusut ditambah tadi pagi ia tak sempat untuk berdandan.

Gatra yang ada di samping menyadari. "Kenapa? Mau ganti baju dulu?"

Dia sangat tahu kalau kekasihnya sangat menyukai berpenampilan cantik dan rapih, menurutnya untuk investasi dan menyenangkan diri sendiri.

"Boleh?" tanya Endria berbinar-binar, tetapi kembali meredup setelah berpikir lagi. "Tapi kita di sini cuma sehari, nanti nggak puas jalan-jalannya." Endria sadar, untuk berganti pakaian dan sedikit memakai make up, akan butuh waktu.

Dan nanti untuk menaiki wahana pasti membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengantri, sebab tak dapat membeli dpa, karena datang terlambat dari waktu jam buka.

Gatra mencubit gemes pipi tembem Endria. "Nggak papa, kan nanti kita bisa ke sini lagi, yang penting itu kamu nyaman, jadi bisa eksplor tempat ini lebih leluasa," ujar Gatra menenangkan. Lagi-lagi pria itu berhasil membuat hati Endria terenyuh, dan sekarang pertanyaannya, kekurangan Gatra apa?

Pria di depannya ini sungguh sempurna, untuk beberapa keadaan bisa mengekspresikan diri dengan tepat, walaupun dalam beberapa waktu sifat jahil keluar, tetapi bisa ditoleransi.

Dengan hati yang senang dan berbunga-bunga, Endria menggandeng tangan Gatra ke gerbang masuk. Di dalam sana, ada store yang menjual berbagai gaun dan pakaian.

1
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!