NovelToon NovelToon
Meretas Batas : Titik Cinta!

Meretas Batas : Titik Cinta!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga / Dark Romance
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Avalee

“Menikahlah denganku, Jia.”

“Berhentilah memikirkan masa lalu!! Kita tidak hidup di sana!!”

“Jadi kamu menolakku?”

“Apa yang kamu harapkan?? Aku sudah menikah!!!!”

Liel terdiam, sama sekali tidak menunjukkan keterkejutan. Sorot matanya yang tajam itu kembali lagi. “Aku tahu kamu sudah bercerai. Pernikahan macam apa yang sehari setelah menikah sudah tidak tinggal satu atap?”

Sebelas tahun lebih, mereka memutuskan untuk menyerah dan melupakan satu sama lain. Namun, secara ajaib, mereka dipertemukan lagi melalui peristiwa tidak terduga.

Akan kah mereka merajut kembali tali cinta yang sudah kusut tak berbentuk, meski harus melawan Ravindra dan anaknya Kay, wanita yang penuh kekuasaan dan obsesi kepada Liel, atau justru memilih untuk menyerah akibat rasa trauma yang tidak pernah sirna.

Notes : Kalau bingung sama alurnya, bisa baca dari Season 1 dulu ya, Judulnya Beauty in the Struggle
Happy Reading ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kabar Rasa Takutku?

Tanpa basa basi, Jia mengiyakan ajakan Liel untuk makan malam, kemudian dia beranjak pergi, meninggalkan Liel yang masih melambaikan tangannya padanya.

Setelah Jia menghilang di tengah matahari terbenam dan langit malam menjadi gelap sepenuhnya, senyuman di wajah Liel hilang. Dia segera memeluk dirinya dan berteriak, memerintahkan Tony untuk segera keluar dari gazebo, tempat persembunyiannya.

“Lepas kemejamu itu, aku ingin memakainya.”

Tanpa melawan perintah tuan mudanya itu, Tony segera melepas kemeja pantainya dan memberikannya kepada Liel.

“Ah … Ah … ACHEW!!

Liel bersin, badannya gemetar menahan dinginnya angin pantai. “Mengapa anginnya menusuk tulang?!Apa kami makan di dalam restoran saja?”

“Lagipula mengapa anda menyerahkan kemeja anda pada Nona Jia?” sahut Tony.

Seketika matanya mendelik, menatap Tony tajam. Tidak ada kata yang keluar sepatah katapun dari bibirnya. Seolah-olah mata Liel menyiratkan semua kemarahan yang ada, membuat Tony terdiam.

“Rencana berubah, Tony. Atur makan malamku dengannya di dalam restoran saja.” Liel berbalik dan meninggalkan Tony.

“Te–tetapi Tuan … saya tidak memakai ba—”

Liel menoleh ke arah Tony. Tanpa berkata apapun, dia menunjuk ke salah satu toko pakaian di sekitar pantai seraya menyerahkan kartu kreditnya. Tony yang menangkap maksud Liel itu, segera mengangguk dan mengambil kartu kredit tersebut.

“Sepertinya kondisi Tuan tidak terlihat baik…” gumam Tony pelan sambil berjalan masuk ke toko pakaian untuk berbelanja.

...****************...

Langkah ringan tanpa beban itu melangkah masuk menuju resort. Kali ini, Jia memastikan kembali perasaannya, dan benar saja, jantung yang berdetak kencang dari logikanya itu, kini dia namakan perasaan berdebar.

“Kyaaa dia bilang menyukai semua tindakanku? Aku tidak salah dengar bukan?” Jia menapakkan tangan kiri di tembok di loby resort, lalu mengelengkan kepala sambil memejamkan matanya.

Kemudian dia menyandarkan tubuhnya ke tembok resort. Dia tidak peduli lagi dengan pandangan orang-orang yang lewat berlalu lalang di hadapannya.

“Eits, bukankah dia mengajakku makan malam? Aku harus segera bersiap-siap.”

Dia segera beranjak lagi, namun langkah kakinya terhenti, saat seorang perempuan tinggi, seksi dan cantik bak malaikat, berjalan melewatinya. Dia tidak sendiri, melainkan bersama salah satu temannya.

“Clack,”

“Clack,”

“Clack,”

Tegas namun pasti, suara higheels yang berirama itu terdengar menusuk di telinga Jia. Kayana Belinda Sanjaya, kini berjalan anggun tanpa cela, melewati Jia tanpa menatapnya sedikitpun.

“Deg,”

Jantungnya berdetak cepat, tapi bukan karena perasaan senang, melainkan rasa takut. Tubuh Jia gemetar. Napasnya sesak, kesulitan untuk bernapas.

Kakinya nyaris tak dapat melangkah, seakan membeku. Namun dia tetap berusaha melangkah menaiki Lift untuk menuju kamarnya.

Jia memencet tombol lift dan begitu lift bergerak naik ke atas, dia segera terduduk sambil memejamkan mata, berusaha mengatur napas.

“KAY!” gumamnya lirih.

Padahal Jia yakin benar bahwa dirinya telah sembuh, namun ketika di hadapkan kembali dengan rasa traumanya, semua mekanisme pertahanan dirinya runtuh.

“TING!”

Suara mesin dari pintu lift terbuka, membuat Jia harus segera berdiri sebelum orang lain melihatnya. Dia berjalan pelan menuju kamarnya dengan tangan yang menapak di tembok, agar tidak terjatuh.

Usahanya tidak sia-sia. Jia berhasil masuk ke kamarnya meski penyakitnya kambuh. Dia merebahkan badannya di atas kasur yang empuk dengan pikiran yang kacau.

“Mati-matian aku menghindarinya, lalu sekarang, dengan mudahnya kami bertemu?! Tuhan, jangan bercanda dengan hidupku!” gumam Jia sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit.

Kemudian, suasana menjadi hening. Tidak ada suara apapun selain tangisan Jia. Namun, Jia teringat akan janjinya untuk makan malam bersama Liel, sehingga dia segera menyeka air matanya lalu pergi untuk bersiap-siap.

...****************...

Sementara itu, Kay yang menyadari bahwa dirinya telah bertemu Jia kembali, sedikit terkejut dengan perubahannya. Meski enggan, Kay mengakui bahwa Jia semakin cantik dan terlihat baik-baik saja, dan itu membuatnya muak.

“Liel sudah ada di Indonesia dan Jia … ada di sini??? Apa yang sudah aku lewatkan? Jangan katakan jika Liel juga berada di Bali? Jika benar, aku harus menyuruh sesorang untuk melacak keberadaan Liel!!” gumamnya dalam hati.

Kemudian Kay segera memerintahkan asisten pribadinya untuk membelikannya minuman, agar asistennya itu tidak mendengar percakapan antara dirinya dengan orang suruhannya.

“Ting! Ting! Ting!” bunyi pesan masuk pada ponsel Kay. Tidak sampai satu jam untuk Kay mengetahui keberadaan Liel.

“Ayo Kay, kita harus segera menandatangi kontrak dengan pemilik Resort ini,” ucap asistennya terburu-buru.

“Hei Rora, santai saja, mereka juga pasti sedang dalam perjalanan,” sahutnya bahagia.

Duh… kira-kira Liel ketemunya sama Jia apa sama Kay ya? Author jadi bingung sendiri 🥲

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti Like dan komentar 🥰

1
TokoFebri
hahahhaha. murah ajaaa
TokoFebri
wajahnya cantik. but hatinya.. oh noo!
Septi Utami
Muak banget ku perhatikan si Nata dengan panggilan yang diucapkan Dorys🤣
@dadan_kusuma89
Nunggu kamu waras total dulu Den😁
@dadan_kusuma89
Oh... dulu Jia pernah mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan dari pasiennya itu
Author Sylvia
emang ya, kalau ada bantuan dari orang dalam, semua urusan pasti akan dipermudah.
Author Sylvia
Thor, liel buat aku aja ya? menggoda banget soalnya /Facepalm/
Pendekar Sepuluh Ribu Semesta
masa lalu terkadang memberi jerat, menghalangi langkah ke masa depan...
Pendekar Sepuluh Ribu Semesta
oper sini hadiahnya🤣
Pendekar Sepuluh Ribu Semesta
bullying emang bahaya sih
Pray
semua disalahin😂
Pray
Iya tuanmu seperti gangguan jiwa😂
🌹Widianingsih,💐♥️
sempet - sempet nya Toni memvideokan saat Jia merawat Liel
🌹Widianingsih,💐♥️
Setegar dan angkuhnya seorang Liel, disaat dia sakit tetap saja butuh perhatian dan manja !
Anyelir
demi dewa, kek nenek tapasya nggak sih, wkwkwk
drpiupou
Iyah bahagia jia, ada nata yg bikin kesel tiap hari pasti ikut bahagia wkwk
drpiupou
seekor wkwkw kurang betina nya
TokoFebri
akhirnya nggak kuat juga kan liel wkwkw
Muffin🧚🏻‍♀️
Mampus lah kau liel kau sihhh. Selamat berjuang lagi deh haha
Muffin🧚🏻‍♀️
Yaaa tadinya mau marah jd gak jadi hahhaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!