"Sekarang kita memang sudah menikah, tapi bukan berarti kamu berhak atas diriku! Semua ini aku lakukan atas kemauan kakek dan Putri ku. Karena bagiku kau tetaplah baby sitter putri ku! Camkan itu!" ucap Revan dingin.
Deg
Sakit itulah yang di rasakan oleh Anin, mendengar ucapan mantan majikannya barusan yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Kalau memang tidak suka dengan perjodohan ini kenapa lelaki itu harus menerimanya.
"Saya tahu tuan, saya sadar diri siapa saya." balas Anin.
Bagaimana dengan kisah mereka berdua? jangan lupa mampir ya ke novel baru Author.. hanya di Novel Toon 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 20
Sementara Revan sekitar pukul 9 baru saja sampai kantornya, sebab mobilnya sedikit bermasalah tadi saat menuju kantor. Sungguh sial sekali dia hari ini. Revan masuk kedalam ruangannya dan Revan terkejut melihat Gladies sudah berada di ruangannya.
"Gladies?!"
"Sayang kamu sudah sampai?!" Gladies langsung beranjak dan memeluk Revan.
"Kenapa kamu jam segini sudah datang ke kantor?!" tanya Revan.
"Aku kangen sayang sama kamu, kenapa kemarin kamu tidak bisa di hubungi?!" tanya Gladies dengan bibir yang cemberut.
Revan menghela nafasnya, bingung mau jawab apa. Mau di bilang sibuk, padahal dirinya kemarin habis melaksanakan akad nikah dengan Anin.
"Sayang kok malah ngelamun.. Kamu kemarin kemana aja kok gak bisa di hubungi?!" tanya Gladies sembari tangannya bergelayut manja di lengan Revan.
"Maaf sayang kemarin aku sibuk banget." jawab Revan.
"Tidak apa-apa aku maafin. Tapi aku mau kamu seharian ini nemenin aku. Aku mau berbelanja, terus kita makan siang bareng dan bersantai di Apartemen, mau kan sayang?!" Revan menghela nafasnya.
"Baiklah!" ucap Revan yang mau seharian ini menemani kekasihnya. Ini demi menebus rasa bersalahnya karena sudah membohongi wanita yang dia cintai.
"Ya udah ayo?!" ajak Gladies menarik Revan keluar dari ruangannya. Tepat di depan ruangannya Revan bertemu dengan Dian.
"Yan kebetulan, kamu mau keruangan saya kan?!" tanya Revan dan di anggukin oleh Dian sembari menatap bos dan wanita yang bergelayut manja di lengan bosnya itu. "Yan hari ini tolong kamu handel semua pekerjaan saya. Soal saya mau keluar dan tidak balik ke kantor lagi." ucap Revan pada Dian.
"Tapi bos, bagaimana pertemuan bos dengan Mr. Haico? Soalnya kalau kita tidak menemuinya hari ini, Mr. Haico malam ini juga akan kembali ke Jepang." ujar Dian.
"Oh iya saya hampir lupa jika hari ini kita akan menemui Mr. Haico. Emm.. begini saja Yan, tolong kamu hubungi asisten nya kalau saya tidak jadi menemui Mr. Haico hari ini. Kamu katakan kalau saya lagi ada di luar kota dan katakan juga pada asisten nya kalau Minggu depan saya akan berkunjung ke Perusahaan Mr. Haico. Sekalian saya ada perjalanan bisnis ke sana." ucap Revan.
"Tapi bos, meeting hari ini_-"
"Tolong kamu handel juga Yan, entar hasil meeting nya kamu kirim ke email saya saja." sela Revan.
"Udah yuk sayang.." rengek Gladies.
"Iya sayang.." sahut Revan. "Yan saya pergi dulu, dan tolong kamu handel semuanya." Revan dan Gladies pun langsung berjalan meninggalkan Dian yang hanya bisa tersenyum masam menatap kepergian mereka.
"Kamu keterlaluan bos, sudah menikah dengan Anin tapi masih tetap menjalin hubungan dengan Gladies. Semoga bos tidak menyesal kedepannya." gumam Dian seorang diri. Dian menghela nafasnya kemudian dia berjalan balik ke ruangannya.
*
*
"Sayang aku mau yang ini ya..!" tunjuk Gladies barang yang diinginkannya.
"Boleh. Kamu pilih saja apa yang kamu mau." sahut Revan.
Ya saat ini mereka sudah ada di sebuah mall besar yang ada di ibu kota. Revan memanjakan Gladies dengan membelikan barang-barang branded. Total ada lima paper bag di tangan kekasihnya itu, tidak masalah buat Revan asal kekasihnya itu bahagia.
Tiga jam mereka berkeliling mall, dan nonton film di bioskop juga. "Gimana sayang, kamu senang?!" tanya Revan.
"Banget. Terimakasih sayang udah mau belanjain barang-barang yang aku inginkan." jawab Gladies tersenyum manis menatap Revan. Saat ini mereka lagi makan siang di mall tersebut.
"Habis ini kemana lagi?!" tanya Revan.
"Ke Apartemen aja deh sayang, aku mau kita duduk santai di apartemen sambil ngobrol." jawab Gladies.
"Oke."
Mobil Revan keluar dari parkiran mall dan melaju ke Apartemen milik Gladies. Tiga puluh menit mobil Revan sampai juga ke gedung Apartemen milik Gladies yang di berikan oleh Revan. Tentunya gedung Apartemen itu milik lelaki itu juga.
"Sayang kamu duduk dulu ya.. Aku mau buatin minum untuk kita. Kamu minum apa?" tanya Gladies.
"Air putih aja sayang." sahut Revan.
Revan yang duduk di sofa ruang tamu, menatap keseluruhan ruangan. Sudah lama dia tidak berkunjung ke Apartemen milik Gladies. Karena Gladies sendiri sering tinggal bersama orang tuanya dan kalau mereka pergi jalan pasti Revan mengantar Gladies pulang kerumah wanita itu dari pada ke Apartemen. Mereka hanya akan ke Apartemen sesekali saja.
Revan kemudian beranjak dan berjalan menuju kamar Gladies. "Sayang mau kemana tanya Gladies yang sudah kembali dari dapur dengan membawa minuman.
"Aku mau ke kamar mandi bentar." jawab Revan yang langsung membuka pintu kamar Gladies dan ia pun masuk kedalam. Sedangkan Gladies berjalan menuju ruang tamu.
Didalam kamar Revan menaikan satu alisnya bingung dan juga terkejut. Di dalam kamar milik kekasih nya itu ada sepatu kasual milik lelaki yang terletak di samping meja rias dan di sofa ada kemeja lelaki juga. Revan berpikir keras, dirinya tidak memiliki sepatu seperti itu dan juga kemeja yang tergeletak disofa. Lagian dia tidak pernah meninggalkan barangnya di sini. Jadi itu punya siapa? Revan Kembali melangkah kakinya ke kamar mandi. Sambil bertanya-tanya milik siapa sepatu dan kemeja itu. Di dalam kamar mandi Revan kembali di buat terkejut dengan adanya celana jeans lelaki yang tergantung. Apakah tanpa sepengetahuan nya Gladies selingkuh di belakangnya. Itulah yang ada di benak Revan saat ini. Dia harus tanya masalah ini pada sang kekasih langsung, kalau tidak itu akan menggangu pikirannya. Jika sampai Gladies beneran selingkuh di belakangnya, lihat saja nanti wanita itu akan langsung dia beri pelajaran.