NovelToon NovelToon
Jika Masih Berjodoh

Jika Masih Berjodoh

Status: tamat
Genre:Janda / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mpit

Liana adalah seorang gadis sederhana yang hidup di sebuah desa kecil bernama desa Suka Manu. Ia bertemu secara tidak sengaja dengan laki-laki bernama Putra. Semenjak pertemuan itu lah membuat mereka semakin dekat dan pada akhir nya menjalin hubungan cinta mereka. Di mana putra awal nya hanya menganggap hubungan mereka hanyalah sebuah permainan karena Putra mempunyai kekasih yang tinggal di daerahnya. Mereka telah menjalin hubungan selama 3 tahun. Putra hanya memanfaatkan Liana karena ia tidak mempunyai teman di daerah tersebut di mana saat ini ia sedang bekerja di Liana tinggal.

Lika liku kehidupan rumah tangga mereka selalu saja ada. Air mata Liana tidak pernah berhenti mengalir melihat tingkah Putra yang terkadang selalu melukai hati nya. Terkadang, ia mendapati Putra sering bertukar pesan dengan gadis lain. Namun, untuk menuntut Liana tidak bisa karena Liana sadar, Liana tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Putra di mana Liana sudah tidak suci lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mpit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Goresan kesedihan

"Ini sudah masuk trimester ke tiga ya. Banyak-banyak jalan pagi agar mempermudah persalinan nanti" Jelas Bidan yang memeriksa Lia di puskesmas. Yah hari ini adalah jadwal Lia untuk memeriksa kandungannya. Namun hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Dimana biasa nya Lia di temani oleh tante nya, tapi kini Putra lah yang menemani Lia memeriksa kandungan nya. Yah hal itu karena Putra masih berada di kampung halaman Lia setelah acara tujuh bulanan Lia. Yah Lia memang selalu pergi periksa dengan tante nya ketimbang sama ibu nya. Bukan ibu nya tidak peduli dengan nya, hanya saja ibu Lia tidak lah begitu sehat.

Yah ibu Lia memang mengidap sakit magh angkut. Dan terkadang penyakit nya itu kambuh, karena itu lah Lia tidak mau terlalu menyusahkan ibu nya. Wanita hamil itu hanya meminta bantuan kepada tante nya. Bahkan ia lebih sering curhat tentang keadaan rumah tangga nya kepada tante nya itu. Bukan nya Lia tidak menganggap ibu nya. Tapi ia tidak mau ibu nya nanti terlalu memikirkan keadaan rumah tangga nya yang bisa di katakan terus mengeluarkan air mata itu. Ibu Lia juga orang yang kepikiran jika mendengar hal-hal buruk. Jika sudah terlalu memikirkan, nanti wanita paruh baya itu tidak bisa tidur. Karena itu lah Lia hanya menceritakan Putra yang baik-baik saja kepada ibu nya. Cukup lah bagi nya membuat ibu nya syok waktu terjadi penangkapan diri nya dan Putra hingga membuat mereka harus menikah. Dan ia tidak mau ibu nya kembali sedih memikirkan rumah tangga nya itu.

"Apa ada keluhan lagi?" Tanya Bidan itu lagi.

"Gak kok buk, saat ini saya lagi nafsu-nafsu nya makan" Jelas Lia.

"Bagus lah kalau begitu, ini saya kasih resep tablet penambah darah dan juga vitaminnya ya" Ujar bidan tadi memberikan resep obat kepada Lia.

"Oh ya pak, nanti temenin istri nya untuk jalan-jalan pagi ya? Bagaimana pun Lia membutuhkan bapak berada di samping nya" Jelas bidan tadi lagi.

"Iya" Jawab Putra singkat sambil tersenyum.

***

Alarm ponsel Lia berdering ketika waktu sudah menunjukan pukul lima tiga puluh. Yah itu jadwal nya untuk bangun setiap pagi untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim.

"Putra, bangun. Solat subuh yuk" Lia mencoba membangun kan Putra. Bukan nya bangun, Putra malah semakin menarik selimut nya untuk menghilangkan rasa dingin nya di subuh ini.

"Putra bangun"

"Hmmm" Jawab nya bergumam dan semakin erat memeluk bantal guling nya.

Lia menghela napas berat nya melihat tingkah suami nya itu. Sungguh suami nya sama sekali tidak peduli dengan kewajiban nya itu.

"Terserah lah yang penting aku sudah membangun kan dia untuk solat. Dia yang tidak mau bangun" Batin Lia langsung mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim di subuh itu.

"Ya Allah, Bukakanlah pintu hati suami ku. Jadikan lah dia imam yang terbaik untukmu dan juga anak-anak. Hanya kepadaMu aku meminta. Buangkanlah kebiasaan buruknya ini, buatlah ia selalu mengingatMu dan selalu mengerjakan perintahMu. Kabulkanlah segala permintaanku ini ya Allah. Aamiin" Doa Lia di setiap solat nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Matahari mulai terlihat dari ufuk timur.

"Putra, bangun! Temenin aku jalan-jalan pagi yuk seperti apa yang dikatakan oleh bidan tempo hari" Ujar Lia.

Lagi-lagi Putra sama sekali tidak bergeming. Ia masih tidur dengan pulas nya. Kembali Lia hanya bisa menghela nafas beratnya. Sungguh suaminya itu paling sulit untuk dibangunkan ketika dia sudah tertidur.

Karena sama sekali tidak ditanggapi oleh Putra, wanita hamil itu memutuskan untuk pergi berjalan sendiri. Yah terkadang Lia cukup merasa iri dengan wanita hamil yang ada di sebelah rumah nya. Di mana wanita itu selalu ditemani oleh suaminya ketika sedang berjalan-jalan di pagi hari. Namun, Lia hanya bisa menerima keadaannya saat ini.

"Ingat Lia, sadar kamu itu bukan wanita yang baik. Kamu tidak bisa memberikan yang terbaik untuk suamimu" Batin Lia menyadarkan dirinya sendiri agar ia tidak terlalu berharap kepada suaminya. Itu adalah satu-satunya cara untuk menyemangati dirinya sendiri dan untuk tidak terlalu berharap kepada suaminya dimana nanti ia akan selalu merasa kecewa jika terlalu berharap kepada suaminya itu.

***

"Lia, dari mana?" Tanya pak War saat melihat Lia masuk ke dalam rumah nya

"Dari jalan-jalan pagi pak"

"Putra belum bangun?"

"Belum pak, masih tidur" Jawab Lia apa ada nya.

"Oh ya sudah, kamu bangunin dia ya. Kerja gak hari ini?"

"Iya pak. Nanti akan ku bangunin dia" Ujar Lia tersenyum kecut kepada mertua nya itu. Laki-laki paruh baya itu pun berangkat ke tempat kerjanya.

Lia pergi ke kamarnya untuk membangunkan Putra.

"Putra, bangun! Hari ini kamu kerja nggak? Bapak sudah pergi kerja itu" Ujar Lia membangunkan suami nya itu.

"Iya" Jawab Putra. Mendengar Putra menjawab, Lia memutuskan untuk pergi ke dapur membuat teh hangat untuk suaminya. Cukup lama wanita hamil itu menunggu kedatangan Putra. Namun, Putra tak kunjung datang ke dapur untuk mengambil tehnya.

Hingga pada akhirnya Lia kembali ke dalam kamarnya untuk melihat keadaan suami itu apakah sudah bangun atau belum. Ternyata Putra masih berkeluh di alam mimpi. Ia sana sekali tidak bangun.

"Putra bangun! Kamu tidak kerja? Bapak sudah pergi dari tadi" Ujar Lia.

Lagi-lagi Putra tidak memberi respon apapun kepada wanita hamil. Hingga Lia pun memberanikan diri untuk membangunkan suaminya dengan menggoyang-goyang bahu Putra agar ia sadar.

"Putra, bangun! Kamu tidak kerja? Bapak sudah pergi kerja dari tadi" Ujar Lia goyang-goyangkan tubuh laki-laki itu. Putra masih tidak bangun.

"Putra bangun, ba..." Lia tidak jadi melanjutkan perkataannya karena Putra telah menyepak tangan wanita hamil itu dengan kasar nya agar tidak menganggu nya tidur lagi.

Sontak hal itu membuat Lia kaget dan merasa sedih di hati nya. Hati nya benar-benar tergores mendapat perilaku kasar dari suaminya. Ini kali pertama Putra menyepak tangannya seperti itu.

Air mata kesedihan mulai mengalir di pipi nya. Yah wanita hamil itu menangis. Namun setelah menyepak tangan Lia, Putra pun sadar dari tidur nya. Melihat Lia menangis ia pun langsung menarik tangan istri nya itu dan memeluk nya. Lia benar-benar tidak bisa menahan air mata kesedihan. Ia menangis sejadi-jadi nya di dalam pelukan suami nya itu.

"Maaf kan aku Lia, aku sama sekali tidak sadar melakukan hal itu. Maaf ya" Ucap nya lagi dengan lemah lembut.

Lia mengangguk pelan meski hatinya sangat terluka.

1
Nuna
Hai kak semangat terus ya, sorry baru sempat mampir 😊🤗
Rama Fitria Sari: iy terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Dianna
novel yng bgus
Dianna
🤗🤗 pngn baca teruss😍
Rama Fitria Sari: terima kasih
total 1 replies
Novi Zoviza
aku sudah kasih dukungan ya kak,baru aku baca prolog nya saja, semangat ya kak
Rama Fitria Sari: terima kasih
total 1 replies
Dianna
hai kak!! Semangat trs ya 🤗
Ilmara: Aku mampir kak ceritanya bagus🤗
Rama Fitria Sari: terima kasih dukungan nya. Mari saling mendukung ,🙏
total 2 replies
Komisah Komisah
semangat up nya
syuryati 37
lanjut
Rama Fitria Sari: terima kasih dukungan nya
total 1 replies
Komisah Komisah
syuka
wit rimah
👍
pebyza
semangat
pebyza
semangat up ny
samsuryati
up
Rebecca Jaimin
hadir.. semangat teruskan berkarya
Rama Fitria Sari: terima kasih dukungan nya
total 1 replies
Rama Fitria Sari
terima kasih...mari saling mendukung
Siti Mastura
luar biasa
samsuryati
tes dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!