Mayra yang tidak tau siapa ayah kandungnya dan memiliki seorang ibu sebagai wanita malam membuatnya seakan-akan terhina.
Terlahir dari rahim wanita malam membuat Mayra dianggap sama seperti ibunya, tidak disangka dia bertemu dengan seorang lelaki yang mau menerima keluarganya.
Akan tetapi hubungannya hanya sia-sia, keluarga dari kekasihnya tidak merestui hubungannya. Yang lebih parahnya ayah dari calon kekasih baru pacarnya adalah ayah kandungnya.
Akankah Mayra bisa kembali kepada ayahnya? Bisakah Mayra merebut kebahagiaannya saat mereka tau kalau dirinya anak seorang wanita malam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mainan Baru
Lagi-lagi Edrick tersenyum puas saat mendapatkan notifikasi pesan dari Monica, dia pikir pesan itu dikirim oleh Mayra tapi malah wanita lain. Entah kenapa akhir-akhir ini sikap Mayra sedikit berubah, apa wanita itu sudah tidak membutuhkannya atau memang sibuk kuliah.
Akhirnya Edrick memutuskan untuk mengabaikan pesan dari Monica, dia kembali bekerja saat sekretaris pribadinya sudah datang.
Sedangkan di tempat lain Mayra sangat sibuk dengan kuliah, ia selalu mendapatkan keuntungan saat belajar. Mulai dari dosen yang mulai tertarik kepadanya, sampai lelaki kaya di kampus ini sangat menyukai kehadirannya.
Sekarang Mayra berada diruang dosen, dosen yang terbilang paling mesum memintanya untuk datang dengan alasan bantuan. Taktik seperti itu gampang ditebak olehnya, jadi ia tidak heran kenapa Mayra tidak pernah menganggap ada laki-laki yang serius dengannya.
Mayra menganggap semua laki-laki adalah uang, pria itu membutuhkannya dan diapun membutuhkan uang. Jadi kerja sama antara keduanya sama-sama menguntungkan bukan, jelas kalau tidak untung dia tidak mendapatkan uang.
"Bapak butuh bantuan saya?" tanya Mayra yang sudah berada diruang dosen tersebut.
"Silakan duduk May." Mayra mengangguk dan melangkah menuju meja dosen itu, ia melihat kalau lelaki itu sangat tertarik dengan tubuhnya.
Sudah terlihat jelas kalau lelaki ini sangat tertarik di bagian depannya, Mayra segera menyadarkan lelaki itu dan kembali fokus ke tujuan utama.
"Bapak kenapa memanggil saya untuk datang. Apa bapak butuh sesuatu?" kata Mayra membuat lelaki itu terfokus dengan buah dada Mayra yang sengaja dia majukan untuk menggoda dosen mesum ini.
Mayra tersenyum melihat reaksi dari dosen ini dan dia kembali menatap dosen di depannya, tanpa bicara lagi Mayra bangun dari tempat duduk dan memilih untuk menghampiri dosen.
Mayra melangkah dengan gaya menggoda dan benar saja kalau reaksi dosen ini diluar dugaannya, belum apa-apa pria ini sudah tidak tahan dengan tubuhnya apalagi bermain dengannya.
Mayra mengangkat satu kakinya dan kaki itu diletakan di paha pria ini, lalu ia menyentuh wajah dosen ini menggunakan jari tangannya.
"Bapak. Bapak kenapa melihat tubuh saya, apa bapak sangat menginginkan tubuh saya ini." ucap Mayra yang terus menggoda pria mesum ini.
Pria itu meneguk saliva-nya saat melihat jelas tubuh Mayra, "Bapak tenang aja saya akan mengabulkan keinginan bapak, asalkan bapak membayar saya."
Mendengar ucapan Mayra dosen tersebut kembali menatap Mayra, "Kamu mau saya bayar berapa untuk memuaskan ku."
"Apa bapak sanggup membayar saya dengan mahal. Saya rasa bapak tidak akan sanggup membayar saya, karena bapak saja tidak kelihatan tidak punya uang. Jadi transaksi kita gagal pak." kata Mayra yang sudah melepaskan tubuhnya dari pria mesum itu.
Mayra tersenyum sinis melihat tangannya di tahan oleh pria ini, "Kamu jangan kemana-mana May, saya akan membayar kamu dengan harga yang kamu mau."
Mayra melipat kedua tangannya dengan menatap ke arah dosen itu, "Baik kalau gitu bapak sepakat dengan saya. Dua jam seratus juta, kalau seharian lima ratus juta. Jadi gimana pak apa bapak sanggup?"
Dosen itu melotot dengan ucapan Mayra, dia tidak percaya kalau Mayra mau menguras isi rekeningnya, tapi tidak apa yang terpenting dirinya puas ia akan menggunakan uang itu dengan senang hati.
"Baiklah. Saya akan transfer uang ke rekening kamu tapi saya minta dua jam kamu harus memuaskan ku, karena habis ini saya mau lanjut ngajar lagi di tempat lain."
"Oke pak dengan senang hati." jawab Mayra dengan senang, lelaki itu segera mengeluarkan handphone dan mengetik untuk mentransfer uang ke rekening Mayra.
Mayra yang mendapatkan notifikasi itu segera mengecek, dan benar saja kalau lelaki itu sudah mengirimkan uang dengan jumlah yang dia inginkan.
"Begitu dong pak kalau kaya gini transaksi kita berhasil."
***
Dua jam akhirnya selesai, sebelum Mayra keluar ia membenarkan penampilannya lebih dulu dan dia melihat kalau lelaki itu sudah tidak berdaya. Karena kehebatan yang dimiliki Mayra sangat ahli, sedangkan lelaki itu sudah tidak berdaya dengan kecepatannya dalam bermain.
"Kau sungguh hebat May. Pantas saja harganya mahal kamu sangat ahli dalam bidang memuaskan laki-laki, kalau kaya gini saya jadi semangat lagi." kata lelaki itu yang sudah lebih dulu keluar dari kamar mandi.
"Bapak bisa aja. Kalau gitu saya pergi dulu pak, kalau bapak menginginkan ini lagi hubungi saya aja. Saya akan memberikan kepuasan untuk bapak asalkan bayarannya sesuai dengan perjanjian."
Pria itu tertawa mendengar perkataan Mayra, lalu Mayra keluar dari ruangan dosen saat ia melihat tidak ada orang yang melihatnya. Mayra melangkah seperti biasa, seperti tidak terjadi apapun di hidupnya.
Di tempat lain Monica terus memuaskan Edrick saat lelaki itu memintanya untuk dipuaskan, keahlian permainan Monica sangat ahli dan lebih profesional dari perkiraannya. Dia pikir wanita ini tidak pandai bermain, tapi dia salah kalau wanita ini sangat ahli bermain di atas ranjang.
"Ahh... Teruskan Mon saya sangat menyukainya... " desah Edrick dengan nikmat saat servis yang diberikan Monica sangat membuatnya melayang.
Tanpa basa basi lagi Monica segera mengikuti perintah dari Edrick, dia kembali memberikan servis yang sangat diinginkan para lelaki begitu juga dengan Edrick. Walau begitu Edrick menganggap kalau Monica adalah Mayra, dia sangat merindukan wanita itu.
Apalagi dalam melakukan hubungan panas ini, walau Mayra tidak pandai tapi dia sangat menyukai tubuh yang dimiliki Mayra. Tidak seperti Monica yang sudah banyak dinikmati pria lain, sedangkan Mayra hanya dirinya yang menikmati tubuh wanita itu.
"Sudah selesai, Mon?" tanya Edrick yang melihat Monica menghentikan kegiatan panasnya.
Monica tidak sanggup menjawab dia malah menjawab dengan mengangguk, melihat Monica sudah tidak berdaya ia segera keluar dari kamar ini. Edrick memutuskan kembali ke apartemen, dia tidak mau terlalu lama berada di kamar dengan wanita lain selain Mayra.
Entah kenapa dia sangat merindukan wanita itu, wanita yang belum lama dia kenal tapi ia merasa kalau dirinya sangat mengenalinya.
"Gimana kabar Mayra. Kenapa dia sama sekali tidak membalas pesanku lagi." ucap Edrick yang melihat handphone saat dia baru saja memberikan sebuah pesan untuk wanita itu.
Edrick kembali fokus menyetir saat ia sudah meletakan handphone di kursi samping, ia kembali ke apartemen untuk istirahat karena besok dia sudah kembali ke tempat semula.
Mayra mendapatkan kabar kalau Edrick kembali, ia diminta untuk menjemput pria itu di bandara. Menunggu orang di bandara baginya sangat membosankan, apalagi kalau orang itu lama sekali di tunggu pasti ia akan mati kebosanan di sana.
Akhirnya Mayra memutuskan untuk ikut, ia duduk di kursi belakang sedangkan di depan sudah ada supir pribadi Edrick yang siap mengantarkan dirinya kemanapun.
"Nona duduk aja biar saya yang akan mencari tuan, kalau tuan sudah kelihatan baru nona bisa menghampiri tuan." ucap supir itu membuat Mayra mengangguk.
Mayra memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di sana, sedangkan supir itu sibuk mencari keberadaan Edrick.
"Dimana wanita itu apa dia datang?" tanya Edrick yang sudah menemukan supir pribadinya sedangkan wanita yang dia rindukan tidak kelihatan batang hidungnya.
"Nona Mayra lagi duduk di sebelah sana tuan. Mari tuan saya bawa tuan ke non Mayra." ucap lelaki itu, dua lelaki itu melangkah menghampiri Mayra.
Melihat Mayra membuat bibirnya tersenyum, ia merasa kalau wanita ini sangat cantik apalagi dia sedikit mulai tertarik dengan Mayra.
"Tuan." panggil supir itu saat mengetahui arah pembicaraan supir pribadinya.
"Biarkan saja. Kamu letakan saja barang bawaanku masalah Mayra biar saya yang urus."
"Baik tuan." pria itu pergi membawa barang bawaan Edrick, sedangkan Edrick sibuk menghampiri Mayra yang masih menutup mata.
"Sudah lama tidak ketemu wanita ini dia tidak pernah berubah, pantas saja saya tertarik dengannya. Wanita ini membuat saya tidak bisa melupakannya, malah semakin merindukan wanita ini kalau saya melupakannya." batin Edrick yang sudah berada di bangku yang sama dengan Mayra, malah dia sibuk memandangi wajah Mayra.