Penyihir Sofia

Angela sedang duduk di kasur yang berukuran untuk dua orang dan tubuhnya sekarang mengarah ke arah jendela sebelah kanan. Di belakangnya Cedric menaruhkan kedua telapak tangan ke pundak Angela untuk mengirimkan aura.

"Kenapa kau terlambat datang?" tanya Angela.

"Aku mengerjakan tugas kerajaan terlebih dahulu. Kenapa? Apa terjadi sesuatu sebelum aku datang?"

"Tidak, semua baik-baik saja."

"Kau yakin?"

Angela mengangguk tanda mengiyakan. Ia hanya berfikir Cedric tidak seperti biasanya, sebelum ini Cedric selalu datang tepat waktu untuk melakukan pengiriman aura. Baru kali ini dia datang terlambat, Angela hanya khawatir kalau saja terjadi sesuatu pada Cedric.

Proses pengiriman aura memakan waktu lebih dari dua puluh menitan dan karena sekarang Angela sedang berada di pulau Maro, ia harus menambah durasi tersebut. Karena Angela tidak dapat melakukan cek rutin setiap akhir pekan. Di pulau Maro memang terdapat rumah sakit di sebuah pedesan dekat asrama mereka ini, akan tetapi fasilitas yang disediakan tidak secanggih yang ada di ibu kota kerajaan.

"Baiklah, sudah selesai. Kau bisa kembali beristirahat." Cedric berdiri dan menaikkan selimut untuk Angela tidur.

Angela yang diperlakukan seperti itu merasa senang. ia pun tersenyum dan berkata, "Terimakasih Cedric."

"Tidak perlu berterimakasih, ini adalah tugasku," jawab Cedric sembari mengusap kepala Angela.

Jika kalian bertanya apa hobi Cedric, maka itu adalah berada dekat dengan Angela dan mengusap kepalanya. Kebiaasaan semakin Cedric lakukan beberapa minggu ini dan Angela tidak menolak akan hal itu. Angela pun suka diperlakukan semanis itu dan bukankah mereka bertunangan. Wajar saja bagi seorang tunangan untuk melakukan kebiasaan seperti ini.

Rasa kantuk menyerang Angela, perlahan namun pasti kedua kelopak mata Angela tertutup dan ia pun tertidur dengan pulas. Tiba-tiba saja Cedric langsung waspada, ia dapat merasakan kehadiran seseorang selain dirinya dan Angela.

"Kenapa kau ada di sini Devian?"

Devian yang sosoknya telah terbongkar pun keluar di balik sebuah tirai. Ia hanya tersenyum canggung menghampiri Cedric yang menatapnya tajam sekakan ingin membunuhnya.

"Haha aku hanya ingin tahu apa alasanmu meminta untuk pindah asrama."

"Dan sekarang kau mengetahuinya."

Dengan gerakan pelan tangan kanan Devian menepuk bahu Cedric sembari berucap, "Yah aku sudah mengetahuinya, tapi bukankah jenis pengobatan ini itu..."

"Kau benar, ini adalah segel sihir."

Raut wajah terkejut terpancar sembentar pada Devian, tapi kemudian langsung mengubahnya ke raut wajah serius. Devian memang tidak terlalu mengetahui mengenai segel sihir, namun ia tahu kalau segel sihir ini begitu berbahaya.

"Mengapa tunanganmu bisa memilikinya?" tanya Devian dengan heran.

"Aku pun tidak tahu. Pada awalnya aku ragu apakah ini benar segel sihir atau bukan, tapi setelah Bella mengeceknya ternyata benar ini segel sihir."

Devian mengernyitkan dahinya dan langsung menatap Cedric dengan seris sembari berkata, "Mereka yang memiliki segel sihir biasanya memiliki hal istimewa. Apa kau tau hal istimewa apa yang dimiliki lady Sofia?"

Segel sihir sebenarnya seperti pengunci rantai perbudakan. Seseorang yang memiliki sebuah kekuatan atau apapun itu yang jarang dimiliki dianggap sangat sitimewa, sehingga membuat beberapa orang ingin menyimpan orang yang seperti itu untuk diri mereka sendiri. Di situlah gunanya segel sihir, ketika segel sihir sudah di aktifkan maka orang yang memilikinya itu harus tetap berada dekat dengan orang yang menaktifkannya atau disebut dengan pemilik. Jika mereka jauh dari pemilik akan berdampak pada tubuh, mereka akan selalu merasa kesakitan jika terkena aura di sekitarannya.

"Aku tidak tahu." Cedric memandang nanar kearah Angela yang sedang berbaring. Tangannya kembali mengusap rambut dan lama kelamaan mengarah ke pipi.

"Kau tidak tahu?! bukankah kau tunangannya!" seru Devian.

"Selama ini aku sudah mengamati segala sesuatu yang dilakukan Sofia. Dan semua itu tidak membuahkan hasil, mungkin butuh waktu sedikit lama lagi untuk mengetahuinya."

Ketika di tegur seperti ini, Cedric merasa gagal sebagai seorang tunangan Angela. Keinginannya untuk menyembuhkan Angela sangatlah besar, tapi apalah daya semua informasi masih pudar dan begitu tidak menentu. Cedric tidak bisa bergerak sembarang karena bisa jadi sang pemilik dari Angela adalah seorang yang berpangkat tinggi dari kerajaan lain. Jika ia salah bertindak maka perang akan terjadi. Dan semua itu tidaklah menguntung bagi pihak manapun.

Selain jika identitas Angela sebagai pemilik sihir tersebar keseluruh penjuru dunia, maka semakin banyak yang akan menginvar Angela. Bagi seseorang yang memiliki segel sihir maka ia berkekuatan istimewa dan akan membuat kemakmuran bagi siapa yang memilikinya.

"Tapi bagaimana bisa? Rumor di luar mengatakan kalau lady Sofia selalu sakit-sakitan dari kecil. Kalau memang benar seperti itu maka segel sihir ini sudah berada di tubuhnya sejak lahir!"

"Kau benar, segel ini sudah ada sejak lahir."

"Bukankah berarti lady Sofia sudah mengalami rasa sakitnya itu sedari lahir samapai sekarang."

Tatapan sedih mengarah ke Angela. Jika Devian disuruh untuk menggantikan posisi Angela, ia pasti akan menolak. Sakit yang diderita bagi seorang segel sihir yang jauh dari pemiliknya itu sangatlah besar. Devian tidak akan sanggup menghadapi rasa sakit seperti itu.

"Aku ingin merahasiakan hal ini padamu. Karena menurutku kejadian ini meruapakan tanggung jawabku sebagai tunangan Sofia. Selain itu semakin banyak yang tahu maka semakin berbahaya bagi kehidupan Sofia."

Rasa bersalah menyergap Devian, ia pun berkata dengan nada menyesal, "Maafkan aku yang lancang sudah melakukan hal buruk ini. Aku hanya penasaran mengapa kau sangat bersikeras seperti itu dan kemudian aku melihatmu masuk ke kamar lady Sofia."

"Semua telah terjadi. Yang penting sekarang kau harus merahasiakan hal ini."

"Aku akan merahasiakannya. Kau tenang saja."

"Kalau begitu ayo kita keluar, aku tidak ingin membamgunkan Sofia."

Devian dan Cedric pun melakang keluar kamar. Mereka berjalan menuju kamar masing-masing. Mungkin malam ini Devian tidak akan tidur nyenyak setelah mengetahui kenyataan yang pahit. Ternyata dibalik kemesraan yang ditampilkan Cedric dan Angela memiliki hal yang sangat kelam. Ia merasa iba dan kasihan kepada salah satu teman dekatnya itu. Karena Devian sekrang sudah mengetahui sebuah fakta itu, maka setidaknya ia akan membantu Cedric walaupun itu hal kecil.

Cedric selama ini sudah membamtunya dalam banyak hal. Dari belajar sihir, pedang, bela diri dan lain hal sebagainya. Dan sekarang adalah giliran Devian yang akan membatu Cedric.

Memang sesempurnanya sepasang kekasih yang saling mencintai, disana masih terdapat sebuah ujian. Ujian yang akan menempatkan mereka sebagai pasangan legendaris atau malah terpisah dengan tragis.

Devian berharap semua akan berakhir baik-baik saja. Mulai sekarang ia akan mengurangi sikap kurang ajarnya pada Cedric.