NovelToon NovelToon
Beauty And The Beast

Beauty And The Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Action / Romantis / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ceriwis07

Saga, sang CEO dengan aura sedingin es, tersembunyi di balik tembok kekuasaan dan ketidakpedulian. Wajahnya yang tegas dihiasi brewok lebat, sementara rambut panjangnya mencerminkan jiwa yang liar dan tak terkekang.

Di sisi lain, Nirmala, seorang yatim piatu yang berjuang dengan membuka toko bunga di tengah hiruk pikuk kota, memancarkan kehangatan dan kelembutan.

Namun, bukan pencarian cinta yang mempertemukan mereka, melainkan takdir yang penuh misteri.

Akankah takdir merajut jalinan asmara di antara dua dunia yang berbeda ini? Mampukah cinta bersemi dan menetap, atau hanya sekadar singgah dalam perjalanan hidup mereka?

Ikuti kisah mereka yang penuh liku dan kejutan di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceriwis07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beauty and The Beast 19

Sesampainya di kafe, Ace langsung duduk di depan bartender dan memesan cocktail. Bartender itu mengangguk dan dengan cekatan mulai menyiapkan pesanan Ace. Tangannya menari lincah, mulai dari menyiapkan gelas hingga mengukur setiap bahan dengan jigger. Ia mengaduk perlahan cocktail di dalam gelas yang telah diisi es batu, lalu menyajikannya kepada Ace.

Ace menyesap cocktail itu perlahan, sambil mengamati sekeliling. Sore ini cafe cukup ramai, didominasi oleh muda-mudi. Ada yang asyik bernyanyi sambil bermain gitar, ada pula yang tertawa riang bersama teman-teman mereka.

Ponsel Ace bergetar. Ia mengira Saga yang menghubunginya, sehingga enggan mengangkatnya. Namun, dering ponsel semakin sering, hingga akhirnya Ace merasa jengah. Ia mengambil ponselnya dan melihat layar. Raditya tertera sebagai penelepon. Ace segera mengusap layar dan menempelkan ponsel ke telinga.

"Lihat pesan yang kukirim. Apakah menjadi sekretaris Saga membuatmu lupa mengangkat teleponku?" suara Raditya terdengar dari seberang.

Ace tersenyum tipis. "Ada apa?" tanyanya.

"Hahaha, ayolah, buka saja pesannya. Aku ingin meminta persetujuanmu," jeda Raditya.

Ace mematikan sambungan telepon sepihak. Jemarinya menari di atas layar, membuka pesan yang dikirim oleh Raditya. Sebuah file berisi data diri seseorang. Kening Ace berkerut, matanya menyisir setiap kata.

"Nirmala Astrid Jovanka?" gumam Ace. Matanya terus menyisir hingga berhenti pada sebuah gambar yang tak asing baginya: Nirmala mengenakan kaus oblong hitam dan celana jeans sobek di bagian lutut.

Ace kembali mencari nomor Raditya dan menekan tombol panggil. Sambungan telepon berdering, namun Raditya tak kunjung menjawab, membuat Ace geram. Satu kali, dua kali, hingga panggilan ketiga, barulah Raditya menjawab.

"Ada apa? Aku di kafe," ucap Raditya.

"Di mana? Kafe jalan X? Meja nomor berapa? Aku di depan bartender, kemarilah," serobot Ace, langsung memutuskan panggilan.

Tak lama kemudian, seorang pria dengan pakaian santai duduk di sebelah Ace. Ia memesan minuman yang sama dengan Ace.

"Ada apa dengan wanita itu?" tanya Ace, to the point.

"Kenapa? Kau tertarik?" tanya Raditya penasaran. "Ada yang menawarkan pekerjaan menjadi kekasih pura-pura untuk wanita itu," jelas Raditya.

"Kau mau? Bukankah kau bilang wanita itu teman adikmu?" cecar Ace.

"Ya, maka dari itu aku meminta saran darimu. Kudengar Nirmala tinggal bersama Saga di mansion miliknya, tapi mengapa ada wanita yang mencarikan pacar pura-pura untuk Nirmala?" Raditya tampak bingung.

"Siapa?" tanya Ace, tak kalah penasaran.

"Wanita dengan penampilan seksi, dandanan tebal, mobil merah ceri," jelas Raditya.

Mata Ace membulat. Ia tahu siapa wanita dengan ciri-ciri yang disebutkan Raditya. "Setuju!" ucap Ace.

Raditya semakin bingung. Ace tanpa sungkan menceritakan setiap kejadian yang membuat Raditya harus setuju perlakuan Saga yang kerap bertindak semaunya, sikap plin-plan Saga yang tak bisa menentukan pilihan antara Nirmala atau Isabela, hingga Saga yang terang-terangan bercumbu di depan Nirmala, padahal malam itu Saga meminta Nirmala untuk menetap di sisinya.

Tangan Raditya mencengkeram gelas dengan kuat. Memang, ia bukanlah siapa-siapa Nirmala. Namun, selama ini Nirmala selalu membantu adiknya dalam menyelesaikan masalah perusahaan, meski dari jarak jauh. Nirmala juga tak pernah menetapkan tarif. Kedua orang tua Raditya pun begitu menyayangi Nirmala, seperti anak sendiri.

"Baik, kita buat kutub utara itu meleleh hingga akhir," ucap Raditya, lalu mengajak Ace bertos dengan gelas cocktail mereka.

Malam itu, keduanya menghabiskan malam dengan cocktail. Entah sudah berapa puluh gelas yang mereka tenggak, merencanakan pembalasan yang akan mengubah segalanya.

****

Pagi itu, Nirmala seperti biasa memasak dan makan bersama Saga, seolah tak ada apapun yang terjadi. Saga pun merasa heran, namun segera menepis perasaan itu. Saat Saga hendak berangkat kerja, Nirmala bangkit dan mengantarkannya sampai depan pintu masuk. Dengan senyum riang, Nirmala melambaikan tangan.

Sudah seminggu Nirmala bersikap manis pada Saga. Bahkan, saat Saga pulang, Nirmala menyambutnya dengan secangkir kopi hitam, membawakan tas kerjanya, dan meminta izin untuk meletakkannya di ruang kerja.

Saga tak memiliki firasat apapun. Ia hanya senang dengan sikap Nirmala belakangan ini, tanpa menyadari badai besar yang akan menimpanya.

"Saga, apakah nanti kamu akan pulang tepat waktu?" tanya Nirmala saat sedang menikmati sarapan bersama Saga.

"Entahlah, ada apa?" tanya Saga.

"Tidak, bolehkah aku pergi ke supermarket? Sudah banyak bahan yang habis," ucap Nirmala sambil menyuapkan makanan.

Saga mengangguk, membuka dompetnya, dan menyerahkan kartu sakti miliknya. "Pakai ini," ucap Saga.

"Saga, aku sudah punya tiga di dompetku. Semuanya pun masih full karena kamu selalu mengisinya setiap bulan. Kenapa kamu kasih lagi?" keluh Nirmala.

"Tak apa. Aku suka jika di dompetmu berjejer kartu hitam milikku," ucap Saga bangga.

Mungkin bagi sebagian wanita, perlakuan Saga akan terasa menyenangkan. Namun, tidak bagi Nirmala. Jika hanya uang, ia juga bisa mencarinya sendiri. Ia bukanlah wanita yang berpangku tangan pada orang lain. Ada sesuatu yang lebih berharga dari sekadar materi, yaitu kebebasan dan harga diri.

****

Seperti biasanya, Nirmala dikawal oleh beberapa bodyguard. Nirmala pun tak sungkan meminta tolong pada mereka untuk mengambil barang di rak paling tinggi yang tak dapat ia raih.

Lima troli penuh barang belanjaan didorong oleh para bodyguard, sementara Nirmala berjalan santai menuju kasir, memantau perhitungan melalui komputer.

Saat jumlahnya tertera, ia sudah tak terkejut lagi. Jika itu adalah belanjaan untuk dirinya sendiri, ia pasti akan sangat syok. Namun, ini berbeda. Semua orang ikut makan dari belanjaan ini.

Ini adalah belanjaan untuk kebutuhan seluruh penghuni mansion, mulai dari pelayan hingga tukang kebun. Nirmala memastikan semua kebutuhan terpenuhi, tanpa terkecuali.

****

Saat Nirmala tengah bersantai di balkon, ia terkejut merasakan ponselnya bergetar. Sudah lama tak ada yang menghubunginya sejak ia tinggal di mansion milik Saga. Dengan ragu, ia menggeser layar.

"Kamu bersiap. Besok adalah waktunya," ucap pria di seberang telepon.

Nirmala hanya mengangguk, seolah lawan bicaranya dapat melihatnya. Sambungan telepon terputus. Nirmala masuk ke dalam, mengambil ransel kecil miliknya. Tak banyak barang yang ia bawa, mungkin hanya ponsel, dompet, dan beberapa potong pakaian.

Ia menatap sekeliling ruangan, lalu tersenyum. "Aku akan meninggalkan ini semua." Nirmala mencabut keempat kartu hitam milik Saga dan melemparkannya ke atas meja, simbol kemerdekaan yang sebentar lagi akan diraihnya.

Nirmala membaringkan tubuhnya, tak sabar menanti esok hari.

 *****

Nirmala bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi. Ia sudah membulatkan tekad untuk pergi. Dengan polesan make-up tipis, ia berjalan perlahan menuju pintu keluar, mengendap-endap seperti pencuri yang bertekad merebut kembali kebebasannya. Dengan cepat, ia berlari keluar dari mansion, meninggalkan segala kemewahan yang selama ini mengikatnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!