NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama Amnesia (Lagi)

“Dimana istri saya ?”

Suara Raka yang berat dan bernada tinggi tidak hanya membuat Arumi terbangun bahkan gadis itu sampai terlonjak. Utnung bokongnya masih menempel pada sofa tidak terjungkal ke lantai.

”Kamu kenapa lagi sih Raka !” omel Arumi sambil mengucek mata.

Kesadaran Arumi belum sepenuhnya terkumpul gara-gara kaget apalagi matanya masih mengantuk hingga susah dibuka lebar-lebar.

Setelah hidungnya mencium bau obat-obatan, Arumi baru ingat kalau ia berada di rumah sakit menemani Raka yang semalam ditemukan tidak sadarkan diri.

“Semalam pingsan sekarang ngomel-ngomel,” gerutu Arumi sambil merapikan rambutnya dengan jari jemari.

Begitu matanya sudah terbuka sempurna, Arumi malah nyengir kuda mendapati ketiga orang yang ada di ruangan ini sedang menatapnya dengan

“Itu istri anda,” ujar salah seorang perawat.

“Perempuan itu ? Dia bukan istri saya !” tukas Raka sedikit sewot.

Arumi yang sedang berjalan mendekati Raka memutar bola matanya sambil geleng-geleng.

Hhuuuffftt drama lagi ! Lupa kalau kemarin-kemarin sampai memohon minta balikan lagi gerutu Arumi dalam hati.

“Bagaimana kondisi pak Raka ?” tanya Arumi pada kedua perawat.

“Tekanan darah dan suhunya normal tinggal menunggu dokter membacakan hasil lab dan MRI.”

“MRI ? Memangnya saya kenapa sampai harus di MRI lagi ?” tanya Raka sambil menatap kedua lerawat itu bergatian.

Karena sudah keduluan mendapat isyarat dari Arumi, kedua perawat itu tidak ada yang berani menjawab bahkan menoleh ke arah Raka pun tidak.

“Kami pamit dulu nona Arumi,” ujar perawat yang lebih senior.

“Dokter akan datang jam 9 nona Arumi,” ujar yang lainnya.

“Baik, terima kasih,” sahut Arumi lalu menutup pintu kamar.

“Kenapa saya harus di MRI segala ?” tanya Raka sekali lagi dengan muka jutek dan nada ketus.

Arumi melotot lalu menghela nafas mendengar Raka menyebut dirinya ‘saya’.

“Semalam kamu pingsan sampai pelipismu berdarah. Dokter memutuskan untuk melakukan MRI. Jelas ?”

Refleks Raka memegang pelipisnya dan memang ada perban.

“Pingsan di mana ?”

“Di kamarmu. Mungkin gara-gara nggak mau makan malam makanya badanmu lemas atau stres karena memikirkan penolakanku,” sahut Arumi sambil tertawa meledek.

Raka menautkan kedua alisnya. “Penolakan ? Memangnya kamu siapa ? Terus gimana ceritanya kamu masuk ke kamarku ?”

Sekali lagi Arumi memutar bola matanya, kesal dengan drama lupa ingatan Raka lagi padahal Arumi yakin benturan yang membuat pelipisnya berdarah tidak membuat pria itu hilang ingatan untuk kedua kalinya.

“Suka-suka kamu aja Raka. Ceritanya panjang bahkan nggak cukup hanya dalam 1001 malam. Terserah kamu mau mengganggapku apa, aku tidak peduli,” sahut Arumi dengan nada tidak kalah ketuanya.

“Dimana Thalia ?”

Arumi bergeming, menarik nafas dalam-dalam sambil menatap Raka dengan perasaan kecewa namun dipendamnya dalam-dalam.

Nggak usah baper Arumi ! Biarkan aja kalau Raka hanya mengingat Thalia. Bukankah kamu sendiri yang bilang bersyukur kalau Raka nggak ingat siapa dirimu jadi nggak ada beban saat kalian berpisah.

Ingat Arumi, pernikahan 1000 hari kalian hanya sebuah perjanjian bisnis. Udah bagus sekali dayung kamu dapat 2 keuntungan sekaligus : Thalia dan posisimu sebagai pemilik di perusahaan aman sentosa.

“Hei ! Saya tanya dimana Thalia ?” bentak Raka dengan wajah galak yang dibalas dengan pelototan Arumi.

“Mana saya tahu !” Arumi balas membentak sambil bertolak pinggang.

Mendapat balasan seperti itu, Raka memilih diam.

“Bagaimana saya tahu siapa Thalia kalau kamu bilang kita tidak saling kenal ?” omel Arumi.

Entah karena efek kurang tidur atau kesal karena lagi-lagi mendengar Raka menyebut nama Thalia setelah sadar dari pingsannya, Arumi tidak bisa menahan emosi.

Arumi sempat mendengus kesal sebelum akhirnya memutuskan duduk di sofa sambil menunggu dokter.

“Siapa yang membawa saya ke rumah sakit dan bagaimana kamu bisa ada di sini ?”

Arumi yang sedang melipat selimut tidak menjawab malah mulutnya komat-kamit mengulangi ucapan Raka.

“Mbak saya nanya baik-baik, kenapa nggak dijawab juga. Gimana ceritanya mbak yang menunggui saya di sini ?”

Bukan hanya nada bicaranya turun, intonasinya ikutan pelan dan sopan tapi Arumi yang terlanjur kesal tidak terpengaruh bahkan ia enggan berbalik badan supaya bertatapan dengan Raka.

“Sebentar lagi dokter datang, lebih baik anda tanya langsung kenapa otak anda hobinya lupa ingatan terus,” ketus Arumi.

Sadar kalau Arumi sedang mode senggol bacok, Raka memutuskan untuk berhenti bertanya. Ia menuruti saran Arumi untuk menunggu dokter yang sebentar lagi akan datang memeriksa.

Selama beberapa menit keduanya memilih saling mendiamkan, hanya terdengar suara jarum jam dinding.

Raka yang berada di tempat tidur dalam posisi setengah berbaring sesekali melirik Arumi yang fokus dengan gawainya sambil sandaran di sofa.

“Apa kamu tahu dimana handphone saya ?”

Kepala Arumi hanya menggeleng tanpa menoleh sedikit pun pada RakaX

“Saya boleh pinjam handphonenya ?”

Sekali lagi kepala Arumi menggeleng.

Enak aja mau pinjam handphoneku untuk menghubungi pelakor ! gerutu Arumi dalam hati.

“Saya bukan mau telepon Thalia tapi menghubungi keluarga saya,” ujar Raka seakan bisa membaca pikiran Arumi.

“Ma…… Nanti saja minta rumah sakit yang menghubungi,” sahut Arumi sambil merubah posisi duduknya menyamping supaya Raka tidak bisa melihat wajahnya.

Hampir saja Arumi kelepasan menyebut mama di depan Raka. Sengaja Arumi belum menghubungi Sofia sebelum mendengar diagnosa dokter. Kalau kondisi Raka baik-baik saja, Arumi berniat tidak akan memberitahu Sofia supaya tidak terlalu cemas dengan kondisi putranya.

“Kalau begiti bisa tolong catat nomor mama saya dan minta tolong perawat untuk menghubunginya.”

Belum sempat Arumi menjawab, pintu kamar dibuka setelah diketuk. Dua orang perawat masuk duluan disusul dokter Erwin dan dokter

Namun bukan mereka yang membuat Arumi tersenyum, melainkan pria tampan yang masuk paling belakang.

Melihat Roni langsung cipika cipiki dengan Arumi, fokus Raka malah teralihkan sampai-sampai dokter Erwin harus menepuk bahunya dan mengulang pertanyaan.

“Bagaimana Raka, apa merasa pusing ?”

“Tidak sama sekali dokter,” sahut Raka sambil mencuri pandang pada Roni dan Arumi yang mendekat sambil berangkulan bahu dan pinggang.

“Bagus kalau begitu. Hasil MRI dan tes darahmu juga baik semua, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” jelas dokter Erwin.

”Kondisi kaki anda juga mengalami banyak kemajuan, pak Raka,” timpal dokter Fajar. “Semoga dalam waktu dekat anda bisa berjalan lagi.”

“Terima kasih.”

“Sayang, kebetulan kamu ada di sini, dari tadi om Raka tanya terus siapa aku.”

Bukan hanya Roni yang bingung, dokter Erwin dan dokter Fajar menatap Arumi dengan kedua alis menaut.

“Pak Raka kenalkan ini Roni, calon suami saya.”

Dokter Fajar sampai terbatuk-batuk sedangkan Roni sampai membuang muka untuk menahan gelak tawa menghadapi aksi drama Arumi.

“Sayang, kenalan dong sama om Raka.”

“Om ?” tanya Raka dengan alis terangkat sebelah.

“Eehh iya….” Roni melepaskan rangkulan di bahu Arumi dan mengulurkan tangannya pada Raka.

“Kenalkan saya Roni, calon suaminya Arumi.”

“Calon suami ?” tanya Raka dengan nada menggumam. “Lalu kenapa tadi suster bilang kamu istri saya ?”

“Kesalahan teknis,” sahut Arumi asal.

Dokter Erwin menahan senyum sambil geleng-geleng kepala sedangkan Roni yang masih berjabat tangan dengan Raka mengeratkan genggamannya sampai Raka meringis.

1
Noey Aprilia
Busyeetttt....
raka msih shat tp udh d blng mninggal....mndingn blik lg deh kl msih sling cnta,jgn gngsi yg d gdein...
Ir
paham ko si posisi Rakha sakit nikah hanya simbol bisnis, di tambah Arumi gengsinya setinggi Burj Khalifa 🥴
Ir
sama² salah sih, Raka salah karna selama 3thn nikah ga ada baik²nya ke Arumi, justru terkesan sinis, dan Arumi salah karna tujuan dia nikahin Rakha juga salah, ditambah dia bohong dengan dirinya hatinya sendiri intinya egonya Arumi tercubit karna di saat amnesia yg di inget Rakha cuma Thalia
Dwi Agustina
Yg satu grngsinya ketinggian dan merasa bersalah dan yg satu gengsi dan merasa tak dianggap🤭hahahaaa mskan tuh gengsi😆😆🤣
Fera Susanti
dua2 nya gengsi nya gede..tp aku pro sama Arumi..jgn ngasih hati duluan ya..biar Raka yg berjuang buat ngedapatin hati kamu rum..
Noey Aprilia
Bgtulh.....
stlh psah,bru mrsa khilangn....cma bs "s'andainya"....tp ingt,dlu kn raka bnci bgt sm arumi....mlah lbh mlih s ulat bulu drpd istrinya....kl skrng mnysal,nkmti aja....😝😝😝
Fera Susanti
klo sudah tiada baru kerasa🤭
Dwi Agustina
Kl gada br terasa kan??
Fera Susanti
maksud Lo apa Raka??
Noey Aprilia
Kl aku jd arumi,ga ush nunggu 3 hri buat jgain dia....mls bgt sm orng eror ky dia....cckkk....😠😠😠
Dwi Agustina
Ih dlm keadaan sakit aj msh nyebelin bin nyusahin bngt sih Raka ini🤦‍♀️
Noey Aprilia
Biasanya cwek yg ska drama,tp ni cwok drama bgt....ya kli cma kbntur tp amnesianya mkin prah....atw mngkn dia cma pura2.....biar apa??????
Fera Susanti
yah bagus Arumi..mending bersandiwara aja lagi..😁
Ir
buah jatuh tidak jauh dari pohon nya salah Ron kata gua teh, kalo Yongki mah buah jatuh sepohon² nya
Fera Susanti
kenapa kamu Raka??
Noey Aprilia
Udh tau kn dr mna klkuan ank2nya yg gila???ya dr bpknya lh....
ga sbr nunggu mreka dpt hkumn stimpal....
Arumi msih pduli trnyta....enth krna msh punya prsaan atw krna hti nurani....
Ir
kak jangan buat arumi sama Raka cere please biar Roni sama mantan tunangan anggara aja 😁😁
Baretta: Terima kasih idenya Kak
total 1 replies
Noey Aprilia
Trnyta tu nnek shir s'jhat itu...
bkannya tnggung jwb,mlah kbur...
enk bgt dia bs bbas skian thn,sdngkn kluarga krban mndrta krna khilngn orng2 yg d cntainya......mga dia jg mrasakn skit yg sma....
Mutia
Aku makin bingung dg cerita, hubungan antara 1 pemeran dg yg lainnya....😄
Ir
hah di tunggu karmanya yongki dan keluarga nya terutama anggara yg udah miskin terus di tinggal yunita dan Eva bahagia dengan pria baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!