NovelToon NovelToon
Jiwa Sang Pangeran Aerion

Jiwa Sang Pangeran Aerion

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:714
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Dikhianati. Dituduh berkhianat. Dibunuh oleh orang yang dicintainya sendiri.
Putri Arvenia Velmora seharusnya sudah mati malam itu.
Namun takdir memberinya satu kesempatan—hidup kembali sebagai Lyra, gadis biasa dari kalangan rakyat.
Dengan ingatan masa lalu yang perlahan kembali, Lyra bersumpah akan merebut kembali takhta yang dirampas darinya.
Tapi segalanya menjadi rumit ketika ia bertemu Pangeran Kael…
Sang pewaris baru kerajaan—dan reinkarnasi dari pria yang dulu menghabisi nyawanya.
Antara cinta dan dendam, takhta dan kehancuran…
Lyra harus memilih: menebus masa lalu, atau menghancurkan segalanya sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19: Beban Mahkota dan Kesepakatan di Bawah Bulan

​Enam bulan setelah dimahkotai, Lyra duduk di mejanya di Ruang Kerja, Mahkota Darah Eteria bersinar di depannya. Lyra seharusnya merasa menang, tetapi yang Lyra rasakan adalah kelelahan dan ketakutan yang tersembunyi.

​Lyra membaca laporan intelijen tentang pergerakan pasukan Kerajaan Niveria di perbatasan Timur. Ratu Ilaria bukan hanya mengancam; dia menguji tekad Lyra.

​Pintu terbuka, dan Kael masuk. Kael tidak lagi mengenakan zirah, hanya pakaian santai yang menampakkan siluet tubuhnya yang kuat. Dia melihat Lyra menatap laporan dengan mata tegang.

​Kael tidak berbicara. Kael berjalan mendekati Lyra, meminggirkan laporan itu, dan menarik Lyra ke dalam pelukannya. Kael membiarkan Lyra bersandar di bahunya sejenak, tanpa kata-kata.

​"Ini lebih sulit daripada yang saya bayangkan," bisik Lyra, akhirnya mengakui kerentanannya. "Dulu, saat saya hanya Lyra si pelayan, saya hanya takut pada kematian saya sendiri. Sekarang, saya bertanggung jawab atas nasib Eteria. Saya takut membuat keputusan yang salah, Kael."

​"Ketakutan adalah bukti bahwa kau peduli, Lyra," balas Kael, mencium puncak kepala Lyra. Suara Aerion kini selalu lembut di dekat Lyra. "Tapi kau bukan lagi Putri yang cemas. Kau adalah Ratu yang Bangkit. Kau adalah kehendakku, dan kehendakmu tidak pernah salah."

​Lyra mendongak. "Utusan Niveria, Pangeran Darius, itu adalah jebakan. Dia mengawasi setiap langkah kita. Saya tahu Ilaria sedang menunggu kita bereaksi."

​"Kita akan membuatnya bereaksi lebih dulu," Kael tersenyum dingin. "Kita harus memukul kelemahan ekonominya. Sabotase jalur rempah-rempah. Tapi Lyra, kau tidak bisa pergi. Terlalu berbahaya."

​"Justru itu yang harus saya lakukan, Kael," Lyra bangkit, kembali ke ketegasan. "Saya harus menunjukkan kepada Ilaria bahwa saya tidak takut menyentuh kotoran. Saya harus mencari Pencuri Bayangan. Saya harus bergerak di dunia yang tidak dia duga."

​Kael melihat tekad itu, hasrat yang membuat Aerion jatuh cinta. Kael tidak bisa menolak.

​"Baik," Kael setuju, memegang tangan Lyra. "Tapi ini akan menjadi misi rahasia kita. Tidak ada yang tahu, bahkan Verris. Aku akan menunggumu kembali di sini, Ratu-ku. Aku akan menjadi bayangan yang melindungimu dari jauh."

​Lyra menyelinap keluar Istana. Ia kembali mengenakan jubah gelap dan pakaian Lyra yang sederhana. Rasa nostalgia pahit menyelimutinya.

​Lyra bertemu dengan kontak lamanya, 'Si Kaki Cepat', di kedai minum remang-remang di bawah kota.

​"Anda benar-benar Ratu," bisik Si Kaki Cepat, wajahnya pucat karena kekagetan.

​"Diam," Lyra mendesis, Lyra menggunakan keterampilan Lyra si pelayan untuk berbaur di sudut gelap. "Saya mencari Pencuri Bayangan. Saya punya tawaran."

​Si Kaki Cepat ragu. "Pencuri Bayangan... dia tidak peduli uang Ratu. Dia mencintai kekacauan. Dan dia menyukai permainan."

​"Kalau begitu, saya punya permainan yang sempurna," Lyra menyerahkan sebuah kotak kecil. Di dalamnya, bukan permata, tetapi sebuah surat yang ditandatangani Lyra Velmora, Ratu Eteria, yang menjanjikan pengampunan total kepada semua orang yang terlibat dalam perburuan Ratu.

​"Ini adalah Kartu Bebas Penjara, untuk seluruh dunia kriminal," jelas Lyra. "Ini akan bernilai lebih dari semua emas di Eteria. Katakan padanya: Bayarannya adalah kebebasan semua orang di bawah, dengan imbalan satu kapal rempah-rempah yang tenggelam."

​Si Kaki Cepat melihat surat itu, matanya dipenuhi ketakutan dan rasa tak percaya. "Hanya Ratu gila yang akan melakukan ini."

​"Katakan padanya untuk menemuiku di Jembatan Serigala malam ini. Jika dia menolak, saya akan memburu dia sendiri. Dan saya tidak akan bernegosiasi."

​Lyra pergi, meninggalkan pesan yang mematikan dan menjanjikan kebebasan di dunia gelap.

​Malam harinya, Lyra berdiri di Jembatan Serigala. Udara dingin dan lembap. Lyra menatap kegelapan, merasakan sensasi diawasi.

​Tiba-tiba, bayangan tebal di depannya membentuk siluet. Pencuri Bayangan muncul, mengenakan jubah hitam legam, wajahnya tertutup syal. Lyra tidak bisa membedakan jenis kelaminnya, tetapi posturnya elegan dan gesit.

​"Bayaran yang luar biasa, Ratu," suara itu terdengar pelan, nyaris berbisik. "Anda mempertaruhkan legitimasi Anda untuk kejahatan kecil."

​"Kapal rempah-rempah Niveria bukanlah kejahatan kecil. Itu adalah perang," balas Lyra. "Saya menginginkan rute Rempah-rempah itu hancur dalam sepuluh hari."

​"Dan bayarannya?" tanya Pencuri Bayangan. "Saya tidak peduli dengan pengampunan itu. Saya hanya tertarik pada kehendak Anda. Saya ingin tahu mengapa Anda berani mempertaruhkan segalanya."

​"Saya ingin melindungi kerajaan saya," kata Lyra, tegas.

​"Tidak cukup. Beri saya rahasia yang lebih personal. Rahasia yang membuat Anda merangkak ketakutan di malam hari," tantang Pencuri Bayangan.

​III. Intrik dan Pengorbanan (700 kata)

​Lyra terdiam. Rahasia yang membuatnya merangkak ketakutan... itu hanya satu: Cinta Kael yang terlahir dari kutukan.

​Lyra memandang ke arah Istana, di kejauhan. Lyra tahu bahwa membagi rahasia itu adalah pengkhianatan emosional terhadap Kael, tetapi ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Eteria.

​"Rahasia saya," Lyra berbisik, suaranya dipenuhi beban yang nyata. "Saya mencintai Raja Aerion. Tapi... cinta kami pernah lahir dari kutukan. Liontin yang membuat saya bangkit dari kubur adalah yang membuat Aerion mencintai saya. Cinta kami dimulai dari keterpaksaan."

​Pencuri Bayangan tersentak. Keheningan yang panjang. Lyra bisa merasakan syal di wajah Pencuri Bayangan itu bergerak sedikit, mungkin karena terkejut.

​"Rahasia yang manis dan brutal," kata Pencuri Bayangan, suaranya mengandung resonansi yang aneh. "Saya menyukai kebrutalan itu. Saya akan menerima Liontin Eteria, yang dikuasai oleh kutukan, sebagai bayaran."

​"Liontin itu sudah disegel," Lyra mengingatkan.

​"Saya tidak butuh Liontin yang disegel. Saya butuh janji Anda: Bahwa Anda akan membuka segel itu di depan saya setelah misi saya berhasil, dan membiarkan saya melihat kekuatan kutukan itu."

​Lyra terkejut. Ini jauh lebih dari sekadar intrik politik. Pencuri Bayangan ini tertarik pada sihir kuno, pada kutukan Aerion!

​"Kenapa? Kenapa Anda begitu tertarik pada kutukan itu?" tanya Lyra.

​Pencuri Bayangan tertawa dingin. "Karena saya memiliki kutukan saya sendiri, Ratu. Dan saya butuh kekuatan untuk membebaskan diri. Beri saya janji Anda. Buka segel itu di depan saya, dan rute rempah-rempah Niveria akan tenggelam."

​Lyra menatap ke langit. Kael telah membebaskannya dari kutukan, dan kini Lyra harus mempertaruhkan kebebasan itu untuk menyelamatkan kerajaannya.

​"Saya setuju," kata Lyra tegas. "Setelah misi Anda berhasil, saya akan membawa Liontin itu, dan saya akan membuka segelnya. Tapi jika Anda mengkhianati saya, saya akan memburu Anda. Dan Kael tidak akan mengampuni Anda."

​"Saya tidak takut pada Pangeran kuno," balas Pencuri Bayangan, dengan keyakinan yang dingin. "Sampai jumpa, Ratu. Atau mungkin... sampai jumpa lagi."

​Pencuri Bayangan menghilang secepat dia datang, tanpa jejak.

​Lyra kembali ke Istana, wajahnya pucat. Kael menunggunya di Ruang Kerja. Kael melihat ketakutan di mata Lyra.

​"Apa yang terjadi?" Kael bertanya, Kael menarik Lyra ke pelukan yang kuat.

​"Saya membuat kesepakatan," Lyra berbisik, Lyra memeluknya erat-erat. "Dengan Pencuri Bayangan. Dia akan menyabotase Niveria."

​Lyra menceritakan persyaratannya. Lyra menceritakan rahasia yang Lyra berikan—rahasia kutukan.

​Kael mendengarkan dengan tenang. Kael tidak marah. Kael hanya memegang Lyra lebih erat.

​"Kau memberikan rahasia itu demi Eteria," Kael berkata, suaranya penuh rasa hormat. "Kau mengorbankan dirimu lagi. Itu adalah cinta sejati, Lyra. Dan Pencuri Bayangan itu... dia jauh lebih berbahaya dari yang kita duga."

​"Dia ingin melihat saya membuka segel Liontin. Dia ingin melihat kutukan itu aktif," Lyra bergetar.

​"Itu karena Pencuri Bayangan itu ingin mempelajari bagaimana menghancurkan kutukannya sendiri, Lyra," Kael menjelaskan. "Jika dia tahu bagaimana kau membebaskan diriku, dia akan membebaskan dirinya."

​Kael mencium Lyra, ciuman yang lambat, dalam, dan penuh kehangatan. Ciuman yang menyegel keintiman dan aliansi mereka.

​"Aku akan menyiapkan pertahanan, Lyra. Sementara itu, kau harus memperkuat hatimu," Kael berbisik. "Rute rempah-rempah Niveria akan segera tenggelam. Dan kita harus bersiap menyambut kedatangan Ratu Ilaria yang marah. Dan siapa pun Pencuri Bayangan itu."

​Lyra menatap Kael, rasa takutnya kini tergantikan oleh tekad. Lyra adalah Ratu yang bersedia mengorbankan rahasia tergelapnya.

1
Andira Rahmawati
aku kok aga bingung ya sama jln ceritanya...masih blm nyimak..
putri lindung bulan: iya maaf akan aku revisi lagi,karena masih pemula
total 1 replies
putri lindung bulan
Ketika hati hancur, dunia terasa runtuh. Namun, dari luka yang paling dalam, justru lahir kekuatan yang tak pernah kita sadari.
“Bangkit Setelah Terluka” bukan sekadar kisah tentang kehilangan, tapi tentang keberanian untuk memaafkan, bertahan, dan mencintai diri sendiri kembali.

Luka memang meninggalkan jejak, tapi bukan untuk selamanya membuat kita lemah.
Dalam setiap air mata, tersimpan doa yang tak terucap.


Cinta, pengorbanan, dan air mata menjadi saksi perjalanan hidup seorang wanita yang hampir kehilangan segalanya—kecuali harapan.

“Bangkit Setelah Terluka” menuturkan kisah yang dekat dengan hati kita: tentang keluarga, kesetiaan, dan keajaiban ketika seseorang memilih untuk tetap bertahan meski dunia meninggalkannya.

Bacalah… dan temukan dirimu di antara setiap helai kisahnya.
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Terima kasih untuk cerita yang luar biasa, tolong jangan berhenti!
putri lindung bulan: salam kenal
total 2 replies
putri lindung bulan
yang sudah baca,terimakasih ya.yuk berteman dengan ku💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!