NovelToon NovelToon
Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Keluarga / Romantis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:379
Nilai: 5
Nama Author: kania zaqila

Alisya, seorang gadis muda yang lulus dari SMA, memiliki impian untuk melanjutkan kuliah dan menjadi desainer. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya. Di sana, ia bertemu dengan Xavier, anak majikannya yang tampan dan berkarisma. Xavier memiliki tunangan, namun ia jatuh cinta dengan Alisya karena kepribadian dan kebaikan hatinya.

Alisya berusaha menolak perasaan Xavier, namun Xavier tidak menyerah. Orang tua Xavier menyukai Alisya dan ingin agar Alisya menjadi menantu mereka. Namun, perbedaan status sosial dan reaksi orang tua Alisya menjadi tantangan bagi keduanya.

lalu bagaimana dengan tunangannya Xavier ?

apakah Alisya menerima Xavier setelah mengetahui ia mempunyai tunangan?

bagaimanakah kisah cinta mereka saksikan selanjutnya hanya disini.

setiap masukan serta kritik menjadi motivasi bagi author kedepannya.

Author ucapkan Terimakasih bagi yang suka sama ceritanya silahkan berikan like dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kania zaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Kisah Cinta yang Muncul

Xavier tidak bisa berhenti memikirkan Alisya. Ia merasa seperti sedang jatuh cinta dengan asisten rumah tangganya itu. Namun, ia merasa tidak pantas menyukai Alisya karena status mereka yang berbeda.

Saat sedang bekerja, Xavier tidak bisa tidak memikirkan senyum Alisya dan mata yang cerah. Ia merasa seperti sedang berada di awan, tidak menyentuh tanah.

Suatu hari, Xavier memutuskan untuk berbicara dengan Alisya tentang perasaannya. Ia meminta Alisya untuk menemuinya di taman pada sore hari.

Alisya tiba di taman lebih awal dan menunggu Xavier. Ketika Xavier tiba, Alisya tersenyum dan menyambutnya.

"Apa yang ingin Anda bicarakan, Pak Xavier?" tanya Alisya dengan rasa ingin tahu.

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Alisya, saya ingin mengatakan sesuatu yang mungkin akan terdengar aneh," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya mengangguk dan memandang Xavier dengan rasa ingin tahu. "Apa itu, Pak Xavier?"

Xavier berhenti sejenak dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Saya merasa seperti jatuh cinta dengan kamu, Alisya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya terkejut dan tidak tahu apa yang harus dikatakan. Ia merasa seperti sedang berada di awan, tidak menyentuh tanah.

Tapi Xavier tidak menunggu jawaban Alisya. Ia langsung menggelengkan kepala dan mengatakan, "Tapi saya tidak pantas menyukai kamu. Kamu adalah asisten rumah tangga saya, dan saya tidak bisa memanfaatkan posisi saya untuk memiliki kamu."

Alisya merasa terenyuh mendengar kata-kata Xavier. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan atau dilakukan. Ia hanya bisa memandang Xavier dengan mata yang penuh kekaguman.

Alisya merasa terenyuh mendengar kata-kata Xavier. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa Xavier benar-benar peduli padanya, tapi ia juga tahu bahwa status mereka yang berbeda membuat hubungan mereka tidak mungkin.

"Pak Xavier, saya..." kata Alisya dengan suara yang lembut, tapi Xavier memotongnya.

"Tidak perlu dikatakan, Alisya. Saya tahu bahwa saya tidak pantas menyukai kamu. Tapi saya tidak bisa tidak merasakan ini," kata Xavier dengan suara yang penuh kekaguman.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia juga merasakan hal yang sama, tapi ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Mereka berdua diam sejenak, menikmati keindahan alam sekitar mereka. Tapi suasana hati mereka tidak sama, Xavier terlihat sedih dan Alisya terlihat bingung.

"Pak Xavier, saya harus pergi," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Ya, Alisya. Saya tidak ingin membuat kamu tidak nyaman," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya tersenyum dan berbalik untuk pergi, tapi Xavier memanggilnya.

"Alisya?" kata Xavier dengan suara yang lembut.

"Ya, Pak Xavier?" jawab Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Saya tidak akan pernah melupakan kamu, Alisya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia juga tidak akan pernah melupakan Xavier.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia juga tidak akan pernah melupakan Xavier.

"Saya juga tidak akan pernah melupakan Pak Xavier," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier tersenyum dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Saya senang mendengarnya, Alisya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Mereka berdua diam sejenak, menikmati keindahan alam sekitar mereka. Tapi suasana hati mereka masih sama, Xavier terlihat sedih dan Alisya terlihat bingung.

"Pak Xavier, saya harus pergi sekarang," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk dan memandang Alisya dengan mata yang penuh kekaguman. "Ya, Alisya. Saya tidak ingin membuat kamu tidak nyaman," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya tersenyum dan berbalik untuk pergi. Saat ia berjalan menjauh, ia bisa merasakan mata Xavier yang masih memandangnya. Ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia juga ingin menoleh ke belakang dan memandang Xavier sekali lagi.

Tapi Alisya tidak menoleh ke belakang. Ia terus berjalan sampai ia tidak bisa melihat Xavier lagi. Saat itu, ia merasa seperti sedang kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Alisya kembali ke kamarnya dan duduk di tempat tidur. Ia merasa sedih dan bingung. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan perasaannya terhadap Xavier.

Sementara itu, Xavier masih berdiri di taman, memandang ke arah Alisya yang sudah pergi. Ia merasa sedih dan kehilangan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan perasaannya terhadap Alisya.

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan berjalan kembali ke rumah. Ia tahu bahwa ia harus melupakan Alisya dan fokus pada hidupnya. Tapi ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia telah kehilangan kesempatan untuk memiliki sesuatu yang spesial dengan Alisya.

Sementara itu, di sisi lain, Xavier memiliki tunangan bernama Sophia. Mereka telah bertunangan selama beberapa tahun dan rencananya akan menikah dalam waktu dekat. Namun, Xavier tidak bisa tidak merasa bahwa ia tidak benar-benar mencintai Sophia.

Sophia adalah seorang wanita cantik dan pintar, tapi Xavier tidak pernah merasakan perasaan yang sama seperti yang ia rasakan terhadap Alisya. Ia merasa nyaman dengan Alisya, seperti bisa menjadi dirinya sendiri di depan Alisya.

Xavier merasa bersalah karena memiliki perasaan seperti itu. Ia sudah bertunangan dengan Sophia dan tidak ingin menyakitinya. Tapi ia tidak bisa tidak merasa bahwa ia memiliki perasaan yang kuat terhadap Alisya.

Xavier memutuskan untuk mengunjungi Sophia dan berbicara dengannya tentang perasaannya. Ia berharap bahwa Sophia dapat memahami perasaannya dan memberikan saran yang baik.

Saat Xavier tiba di rumah Sophia, ia disambut dengan senyum yang cerah. "Xavier, sayang! Apa yang terjadi? Kamu terlihat sedih," kata Sophia dengan khawatir.

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan duduk di sebelah Sophia. "Sophia, aku perlu berbicara denganmu tentang sesuatu," kata Xavier dengan suara yang serius.

Sophia mengangguk dan memandang Xavier dengan mata yang penuh perhatian. "Apa itu, sayang?" tanya Sophia.

Xavier berhenti sejenak dan memandang Sophia dengan mata yang penuh kekaguman. "Aku merasa seperti aku tidak mencintaimu seperti yang aku seharusnya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia terlihat terkejut dan terluka. "Apa maksudmu?" tanya Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan menjelaskan perasaannya. "Aku merasa seperti aku memiliki perasaan yang kuat terhadap seseorang lain," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia memandang Xavier dengan mata yang penuh kekaguman. "Siapa dia?" tanya Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier berhenti sejenak dan memandang Sophia dengan mata yang penuh kekaguman. "Dia adalah Alisya, asisten rumah tangga saya," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia terlihat terkejut dan terdiam sejenak. "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Sophia dengan suara yang lembut.

1
Shee Larisa
semangat thor💪💪
boleh mampir juga baca novel baru akuuu yaa🤭😄
kania zaqila: okey, Terimakasih yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!