seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 (Vino mulai peduli dengan pernikahan nya)
"memang benar yg di katakan nona muda, dia tidak masuk dalam daftar sekelompok mafia mana pun. dari usia nya 5 tahun dia telah mempelajari ilmu bela diri, dan ayah nya langsung lah yg mengajarkan nya. dia pernah sekali di kasih tugas hitam oleh ayah nya saat usia nya 18 tahun, dan dia berhasil. dia bisa memegang alat-alat seperti pistol, pedang, bahkan nona muda pandai memanah karena dia slalu datang di tempat-tempat itu. untuk sekedar melatih diri nya sendiri, namun ayah nya melarang nya menerus kan hobi nya itu. jadi dia pun mulai fokus pada perusahaan. nona muda terkenal dengan sopan santun, kelembutan, dan dia juga menyukai anak-anak. " jelas Albert
"apa masih ada lagi!?? " tanya Vino
"banyak tuan, apa aku harus menceritakan semua nya.!?? " jawab Albert
"hemm, aku punya banyak waktu untuk mendengar kan" ucap Vino
"bos, kenapa kau tidak datang saja. atau aku akan mengirim artikel nya"
"ooh, kalau begitu kau cari kelompok lain saja.... "
"aah, baiklah aku akan beritahu." saut Albert langsung "setiap bulan, nona muda slalu mendonasikan sedikit penghasilan nya ke beberapa panti jompo dan panti asuhan. dia mengatasnamakan donasi tersebut dengan nama ibu nya. dia juga di sukai oleh anak dari partner bisnis nya, kalau tidak salah nama nya Martin.... "
"Martin... " sela Vino sembari mengingat nama itu
"hemm, apa kau pernah bertemu dengan nya bos!?? " tanya Albert karena begitu mendengar nama yg di sebut, Vino langsung menyela
"hemm, seperti nya Laura pernah memperkenalkan ku dengan pria itu waktu acara pernikahan. apa dia mantan pacar nya atau mereka. asih berhubungan!?? " tanya Vino penasaran
"menurut informasi, Martin menyukai nona muda, tapi nona muda menolak nya. tidak jelas apa alasan nya. nona muda juga di pastikan belum pernah memiliki kekasih, karena kepribadian nya yg sudah di dekati. wah bos, kau beruntung bisa menikahi nya. lupakan lah nona Aster bos, dia hanya memerlukan uang mu saja. " ucap Albert
"tutup mulut mu!! " bantah Vino
"lalu soal misi yg ku ceritakan waktu itu, apa kau sudah tau kenapa dia bisa menolong ku!?? " lanjut Vino
"aah iya benar, hampir lupa yg itu. nona muda malam itu makan di salah satu kawasan milik Wolfe, di restoran china. pemilik nya seorang wanita paruh baya dan seorang anak perempuan nya. itu dekat dengan tkp bos" jelas Albert memberitahu
"baiklah, kau urus lah bagaimana di markas. nanti jika memang aku harus turun tangan baru aku akan datang. akhir-akhir ini mungkin aku masih belum bisa datang" ucap Vino memberitahu
"baik bos.... "
obrolan pun berakhir, Vino pun langsung naik ke atas. saat itu kau sedang memasak makan malam "ooh, kau sudah makan!?? " kau pun langsung bertanya saat Vino masuk ke dalam rumah
"hemm, bagaimana aku makan. kau meninggalkan ku bekerja" jawab Vino
"ooh, saat kau meninggalkan bekerja, aku tetap bisa makan" kau pun tak mau kalah
"hemm, ya baiklah... " Vino pun duduk di dekat meja makan.
hari demi hari kalian lebih sering lalui bersama, hubungan kalian semakin baik. kau juga merasakan kenyamanan berada di dekat nya. sudah hampir 1 bulan lama nya sejak peristiwa malam itu terjadi, Vino tidak mengambil pekerjaan dan keluyuran.
pagi itu, kau bangun seperti biasa. namun kau melihat ke arah ranjang, sudah kosong. ternyata Vino bangun lebih dulu dari mu. kau berfikir, mungkin dia keluar lagi. tapi begitu dia masuk
"hei, kau sudah bangun. " Vino menghampiri mu "ayo mandi dan bersiaplah, kita akan berkunjung ke rumah orang tua mu. "
"hemm, kenapa tiba-tiba sekali. " kau pun terkejut
"sebenarnya tidak tiba-tiba, aku mau memberitahu mu tadi malam. tapi kau tidur lebih dulu" ucap Vino
"aah iya benar, aku seperti nya kelelahan sampai begitu merebahkan diriku aku ketiduran. " ungkap mu
"emm, Laura. ranjang ini kan cukup lebar, kenapa kita tidak.... ya hanya tidur bersama kan, tidak melakukan apa pun. aku juga tidak akan mengambil ke untungan saat kau tidur. " ucap Vino lagi
kau hanya diam tidak menjawab, lalu kau meninggalkan Vino ke kamar mandi. setelah selesai kau bersiap, Vino pun sudah menunggu mu di teras depan. kau pun keluar "apa kau masih ada yg mau di ambil di dalam!?? " kau memegang Handel pintu
"tidak, kunci saja." ucap nya berjalan menuruni tangga menuju mobil nya. kau pun menyusul nya, saat kalian siap akan jalan. tiba-tiba ponsel Vino berbunyi, namun dia hanya melihat nya. Vino mulai menjalan kan mobil nya, tapi ponsel Vino masih saja berbunyi
"angkat saja, siapa tau itu penting!! " ucap mu melihat nya
Vino pun tidak menjawab, dia pun mulai mengangkat ponsel nya "halo... "" aku sedang sibuk sekarang "" tidak bisa, mungkin besok setelah senggang aku akan datang. "Vino melihat mu " baiklah, luca akan ku suruh mengantar" Vino pun mematikan telfon nya. lalu dia mengetik pesan mungkin yg akan di kirim pada yg bernama luca itu. setelah itu dia kembali meletakkan ponsel nya "apa yg mau di beli untuk di bawa pulang!?? " tanya Vino melihat mu
"hemm, apa ya!?? aku juga bingung" jawab mu
"bagaimana dengan toko keramik, kita bisa mencari beberapa bingkisan di sana" ucap Vino memberi saran
kau pun mengangguk "boleh juga" dengan tersenyum
******
"bos, ini hasil pencarian nya. di seluruh kota Italia ini, tidak ada yg pemimpin nya wanita. hanya beberapa kelompok yg kaki tangan nya seorang wanita. itu pun mereka hanya sumber informasi, tidak ada yg benar-benar terjun ke lapangan" ucap anak buah Nico yg pernah di suruh oleh nya mencari tau tentang mu malam itu
"mustahil. keahlian nya bukan seperti sebagai informasi, cara dia memegang pedang dan membidik ku... semua sangat rinci, tidak bisa di lakukan sembarang orang. wanita itu, sudah terlatih. kau yakin sudah menyelidiki semua nya!?? " Nico sangat tidak puas
"yakin bos, tidak tertinggal satu pun. " ucap anak buah nya itu
Nico pun hanya diam sembari berfikir, apa yg bisa di cari sedang kan saat itu malam hari. kau juga melindungi wajah mu dengan masker dan menutup kepala mu dengan topi hoodie. tapi, dia mengingat saat kau menyuruh Vino masuk ke dalam mobil "dia menyebut tuan... bisa jadi, wanita itu adalah anak buah nya Vino. kalau begitu kau cari tau tentang siapa yg dekat dengan Vino, apakah ada seorang gadis di sisi nya. atau dia memiliki pengawal. " ucap Nico dangan tegas
"baik bos... "