"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit jantung
"Ini sarapan nya ma setelah ini mama harus minum obat" ujar Risma memberikan sarapan untuk mama Dena
"Ma,aku boleh bertanya" ucap Ruby dan diangguki mama Dena pelan.
"Mama sakit apa?"tanya Ruby
"Mama sakit jantung" jawab Risma ketus
"Jantung?"
"Ya, jantung mama sudah di pasang Ring jantung oleh dokter dan mama harus membatasi aktivitas berat, menjaga pola makan sehat dengan banyak buah, sayur, dan protein tanpa lemak yang paling terpenting itu mama tidak boleh stres"Jelas Risma
"Mama ini sudah tua nak jadi sudah banyak penyakit nya" sahut mama Dena
"Ya kalau bukan saya yang mengurusi mama dengan telaten mungkin mama sudah tak bernafas lagi,makan mama tidak seperti orang normal biasanya, semua yang di konsumsi harus benar-benar bersih serta seimbang untuk itu hanya aku yang bisa memasak buat mama" lanjut Risma lagi
"Terimakasih ya Risma kamu sudah mau mengurus mama yang tua ini"ujar mama Dena menatap anak angkatnya itu sambil tersenyum kecil sedangkan Ruby melihat kearah mama Dena yang menyimpan harapan pada Risma.
****
"Terimakasih mas kamu sudah mau datang ke acara ulang tahun ku" ucap Bella sambil tersenyum manis merangkul Diko, dengan perdebatan panjang akhirnya Diko mengalah dan dia datang ke acara ulang tahun Bella.
"Aku tidak bisa lama-lama Bella, setelah ini aku masih ada urusan"
"Mas kenapa harus buru-buru sih, nikmati dulu pesta nya mas"
"Ini hadiah ulang tahun mu dan aku harap ini menjadi hadiah terakhir aku mau hubungan kita di akhiri" tegas Diko
"Mas ini acara ulang tahun ku tidak bisa kah kau bersikap manis"
"Aku tidak suka di ancam,kau tau aku bukan dari awal hubungan kau tau kalau aku tipe lelaki pembosan" jelas Diko
"Aku tau mas tapi aku mohon kali ini saja, setelah ini kau boleh meninggalkan ku" mohon Bella dan akhirnya Diko menyetujui nya,dia memang sudah bosan pada Bella tapi Diko salah besar dia sudah lama menjalin hubungan dengan Bella jadi Bella sudah tau sifat dan karakter Diko.
"Ayo kita bersenang-senang dulu mas"Ajak Bella
"Tidak,aku hanya menghadiri saja" tolak Diko karena Diko tau jika dia mabuk diri nya akan sulit di kendalikan tapi Bella tetap membujuk Diko.
"Satu gelas saja" pinta Bella dan lagi-lagi Diko terbujuk.
"Oke satu gelas setelah itu aku harus pergi"ucap Diko dan diangguki Bella.
Bella meminta salah satu pelayan membawakan minuman satu gelas untuk Diko lalu Diko meminumnya.
"Bagaimana mas,apa rasa anggur nya enak?"
"Lumayan"
"Ini anggur terbaik yang aku pesan khusus buat kamu mas,kamu tau aku sengaja menabung untuk bisa memberikan kamu Anggur mahal ini tetapi kamu hanya mau minum satu gelas ya tidak masalah lah dari pada tidak sama sekali" Ucap Bella dengan ekspresi sedih.
"Sebenarnya aku sangat mencintai kamu mas dan kamu tau itu tapi prinsip mu yang membuat kita tak bisa bersatu,tapi beberapa bulan bersama sudah membuat ku cukup puas dengan semua nya, terimakasih" bisik Bella membuat bulu kuduk Diko berdiri.
"Apa kamu mau meminum segelas lagi mas anggap saja ini minuman perpisahan kita" bujuk Bella menuangkan Anggur merah itu ke dalam gelas dan memberikan nya pada Diko.
"Minuman perpisahan" bisik Bella dan di minum oleh Diko hingga tandas membuat Bella tersenyum puas.
"Mas kamu duduk sebentar aku mau ambil makanan"
"Aku harus pulang Bella"
"Sabar mas sebentar saja" pinta Bella langsung berdiri dan Diko memperhatikan sekeliling ruangan yang penuh dengan tamu undangan Bella.
Diko merasa kegerahan, beberapa kali dia menghela nafas dan mencoba memperbaiki duduk nya.
"Apa Ac nya rusak" gumam Diko sambil membuka kancing kemeja bagian atas nya sedangkan Bella memperhatikan nya dari kejauhan,Diko sudah terkena jebakan nya.
"Kamu tidak akan bisa pergi dari ku mas,aku akan hamil anak kamu"Ujar Bella percaya diri.