NovelToon NovelToon
Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Tidak direstui mertua dan dikhianati suami, Latisha tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Namun, kesabarannya runtuh ketika putra yang selama ini ia perjuangkan justru menolaknya dan lebih memilih mengakui adik tirinya sebagai seorang ibu. Saat itu, Latisha akhirnya memutuskan untuk mundur dari pernikahan yang telah ia jalani selama enam tahun.

Sendiri, tanpa dukungan siapa pun, ia berdiri menata hidupnya kembali. Ayah kandung yang seharusnya menjadi sandaran justru telah lama mengabaikannya. Sementara adik tirinya berhasil merebut kebahagiaan kecil yang selama ini Latisha genggam.

Perih? Tentu saja. Terlebih ketika pria yang pernah berjanji untuk mencintainya seumur hidup hanya terdiam, bahkan saat putra mereka sendiri lebih memilih wanita lain untuk menggantikan sosok ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dijodohkan

"Gaia kemana mam?" Agharna yang baru saja pulang dari kantor langsung menanyakan keberadaan istrinya kepada Shena.

"Katanya dia ada pekerjaan di singapura, memangnya dia tidak bilang padamu?" Shena mengerutkan keningnya saat sang putra menanyakan keberadaan Gaia padanya. Ia pikir menantunya itu sudah meminta izin kepada Agharna untuk terbang ke singapura. Pagi tadi, setelah Agharna pergi ke kantor Gaia pun pergi ke bandara dan hanya bilang padanya bahwa ia ada pemotretan di Singapura. Gaia memang bekerja sebagai model profesional. Meski sudah menikah, ia tetap melanjutkan karirnya tersebut. Makanya ia tak begitu dekat dengan Akta sang putra karena dirinya sering pergi meninggalkan bocah itu bersama Shena.

"Gaia tidak mengatakan apapun padaku tadi pagi." Agharna menggelengkan kepalanya.

"Astaga, mama sudah tidak mengerti dengan jalan pikiran nya. Kenapa dia pergi tanpa ijin dari mu? Lagipula untuk apa dia capek-capek bekerja? Bukankah semua kebutuhan nya sudah kamu penuhi? Kamu juga, kenapa terlalu memanjakan istri mu? Jadinya seperti ini kan?" Untuk pertama kalinya Shena mengeluarkan unek-unek nya selama ini perihal sang menantu.

Shena memang telah bersabar selama ini tentang perilaku sang menantu yang berlaku seenaknya. Shena hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli pada suami dan anaknya. Terkadang Shena merasa malu pada keluarga besarnya dan juga teman-temannya. Mereka sering mengomentari Gaia dan pekerjaannya yang menurut mereka terlalu mengumbar aurat. Mereka menyayangkan Gaia yang masih saja bekerja padahal ia sudah menikah dengan seorang konglomerat yang hartanya tak akan habis tujuh turunan. Bukan hanya itu, mereka juga menganggap Gaia sebagai ibu yang buruk. Ia bahkan telah mengabaikan putranya selama ini.

Sebenarnya Shena juga sempat membicarakan masalah pekerjaan Shena ini kepada Agharna. Ia meminta putranya itu untuk memberi pengertian kepada istrinya agar bisa memilih dan memilah pekerjaan yang akan ia terima. Shena berharap Gaia memutus kontrak nya sebagai model pakaian dalam. Ia merasa risih sendiri karena melihat tubuh sang menantu yang nyaris polos. Belum lagi omongan para kerabat serta teman-teman nya yang terkadang membuatnya malu.

Agharna hanya bisa mendesah mendengar perkataan sang ibu. Ini semua memang salahnya yang terlalu membebaskan sang istri. Dulu, ia begitu mencintai Gaia hingga apapun yang di ingin kannya selalu ia kabulkan. Termasuk perjanjian mereka sebelum menikah. Gaia mau menerima pinangan Agharna dengan syarat pria itu tak akan melarangnya meneruskan kariernya meski mereka sudah menikah. Agharna pun setuju, karena menurutnya mungkin setelah menikah nanti, Gaia akan berubah pikiran dan akan lebih fokus pada rumah tangganya. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Gaia masih sibuk dengan dunianya sendiri. Terkadang ada penyesalan yang Agharna rasakan. Kenapa dulu ia terlalu terobsesi dengan Gaia? Bahkan ia menerima dengan lapang dada saat ia menyadari jika dirinya bukan yang pertama untuk Gaia. Malam pertama yang ia impikan akan berkesan, ternyata jauh dari ekspektasinya. Ia mendapatkan sisa yang entah bekas siapa, karena Gaia pun tak mau membahasnya. Ia hanya meminta maaf karena tak bisa menjaga kegadisannya. Meski statusnya gadis, namun ia sudah tak suci lagi. Tapi semua itu tak mempengaruhi rasa cinta Agharna pada Gaia. Dulu, ia begitu bangga karena telah mendapatkan wanita yang menjadi rebutan para pria tak terkecuali teman-temannya. Saat menikahi Gaia ada kebanggaan tersendiri baginya karena telah mendapatkan wanita yang menjadi idola para pria.

Mungkin saat itu pemikiran nya kurang dewasa. Namun seiring berjalannya waktu, rasa cinta yang dulu membara kini mulai terkikis sedikit demi sedikit. Bukan karena ia memiliki wanita lain, hanya saja Gaia tak seperti yang ia pikirkan. Tidak, mungkin salahnya yang terlalu berekspektasi tinggi terhadap Gaia yang ia pikir wanita sempurna. Pada kenyataannya ia bahkan tak ingin memilki anak karena takut bentuk tubuh nya berubah. Gaia sangat memuja fisik dan wajah nya. Entah sudah berapa milyar ia keluarkan hanya untuk mempercantik dirinya. Bukan Agharna keberatan, hanya saja baginya itu terlalu berlebihan. Padahal ia menyukai Gaia yang dulu yang Cantik alami. Kini wajah Gaia terasa asing baginya karena telah mengalami beberapa perubahan di sana sini.

Terkadang, Agharna merasa berdosa kepada Shena yang telah ia bohongi. Akta sebenarnya bukan putra kandungnya. Hanya karena Gaia yang tak ingin memiliki anak, Agharna rela berbohong dengan mengadopsi bayi yang baru lahir untuk ia jadikan putranya bersama Gaia. Selama sembilan bulan ia dan Gaia pergi ke luar negeri untuk menutupi kehamilan palsu istrinya. Sebegitu bodohnya ia dulu hingga melakukan hal-hal di luar nalar. Ia tak ingin mengecewakan Shena yang berharap ingin segera memiliki cucu, karenanya ia pun memilih jalan mengadopsi Akta tanpa sepengetahuan Shena. Namun meski begitu, Agharna begitu menyayangi Akta. Bocah itulah yang menjadi penyemangatnya selama ini.

"Maafin aku ya ma. Aku salah memilih seorang istri." Ujar Agharna pada akhirnya. Tentu saja perkataannya itu membuat Shena terkejut.

Apa mungkin sebenarnya telah terjadi masalah antara Agharna dan Gaia? Sebenarnya Shena bukan tidak menyukai Gaia hanya saja baginya Gaia terlalu egois. Ia selalu mementingkan dirinya sendiri di atas segalanya. Bahkan ia tak pernah mau memperhatikan putra nya sendiri sejak kecil. Saat Akta masih bayi, Gaia tak pernah menyusui putranya itu dengan alasan air susunya tidak keluar. Akta tumbuh besar bersamanya dan pengasuh yang mengurusnya sejak bayi hingga usia dua tahun. Pengasuh Akta memilih mengundurkan diri saat ia di fitnah Gaia menggoda Agharna. Dan sejak saat itu, Shena memutuskan untuk tidak menggunakan lagi jasa pengasuh untuk Akta.

Shena memutuskan untuk merawat Akta sendiri. Itulah mengapa Akta lebih dekat dengan Shena daripada Gaia.

"Kenapa kamu bicara seperti itu? apa kalian sedang ada masalah? apa mungkin Gaia pergi ke singapura dan tidak ijin pada mu karena kalian tengah bertengkar?" Shena menatap wajah putranya itu dengan rasa penasaran.

Agharna menghela nafasnya dalam -dalam sebelum ia menjawab rentetan pertanyaan ibunya. Agharna tak mau membebani pikiran ibunya terkait masalah rumah tangganya karenanya ia pun tidak akan menceritakan masalah yang tengah ia hadapi.

"Tidak mam, tidak ada masalah di antara kami berdua. Kami baik-baik saja. Mungkin Gaia lupa tidak memberitahuku rencananya ke Singapura" ujar Agharna.

"Baguslah kalau kalian tidak memilki masalah." Ujar Shena sambil tersenyum. Ia menepuk bahu putra nya sebelum ia beranjak pergi ke kamar cucunya. Sebenarnya Shena merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan putranya. Akhir-akhir ini ia melihat hubungan Agharna dan Gaia semakin renggang.

Gaia memang jarang berada di rumah, mungkin bisa di hitung dengan jari kapan ia berada di rumah dalan satu bulan ini. Tapi entah mengapa Agharna membiarkannya dan tak menegurnya. Mungkin Agharna sudah tak lagi peduli dengan Gaia karena selama mereka menikah, hal seperti ini sudah biasa terjadi. Tak ingin terlalu memikirkan masalah Agharna dan Gaia, Shena segera mendatangi Akta ke kamarnya. Ternyata cucunya itu baru saja selesai berpakaian setelah ia mandi. Akta terbilang anak yang sangat mandiri. Berkat didikan Shena, Akta yang baru berusia lima tahun sudah terbiasa mandiri mulai dari mandi, berpakaian hingga makan. Dan Shena merasa bangga kepada cucunya itu.

Akta bukan tipe anak manja yang selalu bergantung pada orang lain meski masih kecil, ia bisa melakukan banyak hal untuk dirinya sendiri.

"Gantengnya cucu oma." Shena mendekati Akta dan mencium bocah itu yang tengah menyisir rambutnya.

"Iya dong Oma. Aku ganteng kayak papa." Akta tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih bersih dan rapi.

"Kamu jauh lebih ganteng dari papa mu sayang." Shena kembali memuji membuat Akta tertawa senang. Omanya ini memang yang terbaik selain papanya dan juga Tante Latisha.

Akta jadi mengingat Tante cantiknya itu. Ia pun lalu meminta Omanya untuk mengantarnya menemui Tante Latisha.

"Oma, hari ini aku belum bertemu dengan Tante Latisha. Apa oma mau mengantarku menemuinya?" Akta menatap wajah Shena penuh pengharapan.

"Baiklah, Oma akan mengantar mu bertemu dengan Tante Latisha. Kita sekalian bawa kue yang tadi Oma buat bagaimana?' Shena tersenyum ke arah Akta yang mengangguk.

"Oke Oma. Kita bisa makan bersama di sana." Ujar Akta senang. Kali ini Shena yang mengangguk menanggapi ucapan cucunya. Ia pun bergegas ke dapur untuk mengambil kue yang telah ia buat.

"Akta pamitan sama papa dulu gih." Shena meminta Akta menemui dulu papanya.

"Papa udah pulang Oma? Yeay asik. Aku juga mau ngajak papa ketemu sama tante Latisha." Akta terlihat bersorak. Ia pun langsung berlari menuju kamar papanya. Tak berapa lama ia kembali bersama Agharna yang terlihat segar. Sepertinya pria itu baru saja selesai membersihkan diri.

"Tante Latishanya pasti masih di kantor. Soalnya banyak pekerjaan." Ujar Agharna pada putranya yang kekeuh ingin menemui Latisha.

"Lho, kamu tahu kalau Latisha sekarang kerja?" Shena menatap Agharna yang menganggukan kepalanya.

"Dia kerja di kantorku mam. Dia sekertarisnya Langit.'' jawab Agharna.

"Apa? Astaga kebetulan sekali. Tadinya mama mau jodohin Latisha sana Langit." Shena tersenyum senang sedangkan Agharna mendengus tak suka. Ia sepertinya tak rela jika Latisha di jodohkan dengan Langit yang play boy.

Eh, tapi kenapa ia harus tak rela? Itu kan bukan urusannya. Tanpa sadar, Agharna pun menggelengkan kepala nya.

"Kenapa Agharna? Kamu gak suka mama jodohin Latisha sana Langit?" Shena menatap putranya.

"Bukan gak suka mam. Cuma aku yakin Langit pasti nolak. Gak mungkin lah dia suka sama janda anak satu. Status Langit kan perjaka tingting. Pasti ia juga pengen dapetin gadis yang masih ting - ting." Ujar Agharna sekenanya.

"Gak papa janda anak satu juga. Udah jelas statusnya daripada yang ngaku gadis tapi rasa janda." Ujar Shena sambil terkekeh. Tak ayal candaan Shena itu menohok hati Agharna. Ibunya itu tidak tahu saja jika putranya ini mendapatkan gadis rasa janda.

"Meski Latisha janda, tapi ia sangat cantik. Wajahnya juga imut- imut. Ia seperti gadis yang baru lulus SMA." Lanjut Shena. Agharna pun mengangguk setuju. Latisha memang terlihat awet muda.

"Jadi Latisha masih di kantor?" Shena kembali bertanya.

"Iya mam. Tadi Langit bilang masih ada kerjaan yang harus ia selesaikan bersama Latisha." Jawab Agharna.

"Bagus deh, mama berharap mereka dekat. Bukan hanya karena pekerjaan tapi hati mereka juga." Shena tersenyum.

"Kita gak jadi ketemu Tante Latisha Oma?" Akta terlihat kecewa saat mendengar obrolan oma dan papanya yang mengatakan jika Tante Latishanya masih di kantor.

"Tidak sekarang sayang, papa bilang Tante Latishanya masih berada di kantor." Jelas Shena.

"Tapi kalau kamu mau, kita telepon Tante Latisha gimana?" Tawar Shena. Akta pun mengangguk.

Shena segera menghubungi LaLatisha, namun entah sudah berapa kali Shena mencoba, Latisha tak juga mengangkat telpon darinya.

"Kayaknya Tante Latishanya sibuk sayang." Shena menatap Akta dengan perasaan bersalah.

"Iya, gak papa Oma. Nanti aja kalau Tante Latisha libur, kita akan menemuinya." Ujar Akta sedikit kecewa.

"Yaudah, kita makan kuenya bareng papa aja ya.." Shena berusaha menghibur Akta yang terlihat sedikit kecewa.

"Iya Oma." Akta pun mengangguk.

Mereka bertiga pun akhirnya menikmati kue yang telah Shena buat. Meski gagal menemui Latisha tapi Akta senang karena ia bisa berlama-lama bersama dengan papanya.

Agharna yang penasaran karena Latisha tidak mengangkat telpon dari Shena pun diam-diam menghubungi Langit lewat pesan berbalas. Tak ingin terlalu terlihat jika ia ingin menanyakan Latisha, Agharna pun mengawalinya dengan menanyakan laporan yang tadi ia minta untuk di revisi.

"Gimana bro? Semua laporannya udah kelar?"

Agharna mengirimkan pesan pertamanya kepada Langit.

Tak berapa lama, pesannya pun telah di baca Langit.

"Udah oke dong bro. Beruntungnya gue punya sekertaris yang kompeten." balas Langit.

"Oke juga tuh. Jadi lo gak jadi lembur?" Agharna mulai mencari informasi tentang Latisha.

"Enggak lah, ngapain lembur? Kerjaan gue udah kelar semua.'' jawab Langit.

"Oke Bro, gue jadi tenang kalo lo udah kelarin laporan yang tadi gue minta revisi. Jadi besok kita tinggal presentasi." Ujar Agharna.

Ia tak lagi membalas pesan Langit. Ia tersenyum saat mendengar Langit yang batal lembur dengan Latisha. Itu artinya mereka tidak sedang bersama sekarang. Dan Agharna merasa lega...

1
sri nurhandayani
lanjut
Iry: besok yah Author update, soalnya lagi nulis supaya bisa keluar lebih dari 1 episode
total 1 replies
I Ghani Pranaja
momen drakara mencari istrinya itu memang penting bnget. tapi alurnya terlalu cepat.
Buat lebih dramatis dong. 😀
Iry: Sip deh, bakal lebih dramatis☺
total 1 replies
I Ghani Pranaja
adik tiri jadi sekretaris. bahaya weiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!