NovelToon NovelToon
Absurd Couple

Absurd Couple

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: felyaklueva

Hanya menceritakan tentang dua sejoli yang awalnya sebatas teman sekelas yang sering menganggu dan di ganggu, kemudian berakhir menjadi sepasang kekasih yang sulit di pisahkan, entah alasan apa cowok bernama lengkap Jendra Natawiratama tiba-tiba jatuh cinta pada gadis sekelasnya yang bernama Aprilia Yuswan atau kerap di sapa Lia. Banyak hal yang terjadi setelah mereka menjadi sepasang kekasih, mulai dari hal Absurd nya Jendra pada Lia sampai orang ketiga yang terus mencoba merusak hubungan mereka.




Apakah mereka bisa menghadapi segala lika-liku hubungan nya? Bagaimana cara mereka berdua saling menguatkan? Dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Ikuti kisah mereka sampai tuntas ya..


See you.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon felyaklueva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19. Makan malam bersama keluarga Wiratama (part 2).

Lia bersama keluarga Wiratama kini sedang makan malam dengan khidmat, walau sesekali ada dari mereka yang membuka obrolan dan candaan. Jika keluarga lain memberi peraturan di larang mengobrol sembari makan, namun jika makanan telah di telan dengan sempurna maka peraturan itu tak berlaku bagi keluarga Wiratama. Yang memang sangat mengutamakan komunikasi bersama keluarga.

"Gimana tadi di sekolah Jen? Aman?" Tanya Om Wiratama memecah keheningan bertanya pada putra nya.

"Tenang aja pah, mau itu kehadiran sampai nilai dari semua mapel. Aman terkendali Pah" timpal Jendra membanggakan diri dengan mengacungkan ibu jarinya.

Om Wiratama mengangguk sambil tersenyum dibarengi Tante Rinjani yang ikut tersenyum, kini tatapan pria dewasa itu melihat ke arah Lia yang terus menunduk sambil mengaduk makanan nya nampak seperti kurang selera.

"Ada apa nak Lia? Apa tidak ada yang nak Lia suka dari makanan nya?" Tanya Om Wiratama ke arah Lia.

Lia pun langsung meluruskan pandangan, sambil melihat Om Wiratama dan jendra yang ikut menatap nya juga. Gadis itu menggeleng sedikit tidak santai.

"Eh, gak kok pah, semua makanan di sini Lia suka kok" ucap Lia dengan tersenyum kikuk.

"Makan yang banyak Li.. biasa Lo makan sering habisin sebakul, ini sok-sokan mau malu-malu kambing" usil si Jendra membuat Lia melotot kearah nya walau itu gak bakal mempan pada seorang seperti Jendra.

"Gak apa-apa sayang... Wajar kalau kamu malu-malu. Dulu mama juga gitu kok, tapi disini, kamu bisa jadi diri kamu sendiri tanpa harus jaga image. Paham yah sayang" sahut Tante Rinjani sambil menggenggam sebelah tangan Lia.

Lia tersenyum haru pada Tante Rinjani, gadis itu beruntung bertemu dengan seorang wanita dewasa yang seperti Tante Rinjani ini. Walau di lubuk hati yang paling dalam Lia sempat membatin 'kok bisa ya, sebaik Tante Rinjani punya anak kaya si jendra' begitulah isi hati gadis itu.

Sebelum menjawab, Lia sempatkan mengangguk dengan senyuman nya yang tak pudar. Setelahnya, "siap mah.. Lia bakal jadi diri sendiri, thanks ya mama baik banget sama Lia, jadi nyaman" timbalnya.

"Sama-sama sayang... Ih lucu banget sih" gemas Tante Rinjani mencubit pelan hidung mungil Lia.

Melihat suasana makan malam hari ini nampak semakin hangat karena bertambah dengan adanya Lia, Om Wiratama begitu juga dengan Jendra di buat ikut senang kala melihat dua wanita yang mereka cintai langsung dekat dan akrab. Dan diam-diam Om Wiratama pun melirik ke arah putra nya kembali dan hendak berpikir untuk sedikit mengusili.

"Wah, kayanya bakal ada yang terabaikan di rumah ini" celetuk Om Wiratama tiba-tiba sembari melirik pada putranya.

Jendra menatap heran ke arah ayahnya dengan mulut mendadak berhenti mengunyah, nih bapak-bapak kaga ada hujan, kagak ada angin tiba-tiba ngomong begitu. Mohon maaf, itu ungkapan buat siapa ya pak? Soalnya Jendra gak merasa tuh.

"Maksudnya pah?" Tanya Jendra heran setelah sudah menelan makanan nya.

"Sayang, kamu pernah bilang kan pengen ngasih Jendra adik? Gimana kalau kita adopsi Lia supaya dia jadi adiknya Jendra, terus kamu juga jadi punya anak perempuan" ujar Om Wiratama pada istrinya, mengabaikan pertanyaan dari jendra.

Sontak membuat mata Jendra membulat, lelaki itu memandang kaget pada ayahnya. Dan Lia juga berlaku demikian, Tante Rinjani yang awalnya hendak ikut terkaget namun ketika melihat kedipan mata suaminya. Dirinya langsung paham dengan kode itu, lantas Tante Rinjani menoleh dengan senyum usil pada putranya yang masih betah menatap ayahnya.

"Iya juga ya pah, mama emang kepengen ngasih Jendra adik. Mama sih mau-mau aja adopsi Lia, tapi Jendra setuju gak?" Kini Tante Rinjani pun ikutan mengusili.

Jendra beralih menatap wajah ibunya, raut wajahnya nampak seperti bingung, kecewa, marah dan sedih di gabung jadi satu. Nah loh gimana tuh? Acakadul tuh muka pastinya. Sementara Lia nampak gusar, kok malah jadi gini sih suasana? Boleh minta pulang sekarang gak? Itu yang dipikirkan nya.

"Apaan sih mah? Gak, jendra gak setuju. Lia kan pacar nya Jendra, kalau mama sama papa adopsi Lia nanti kita gak bisa jadi pacar lagi. Terus juga Lia masih punya orang tua, jangan seenaknya aja main adopsi anak orang. Di kata Lia anak kucing yang ketemu, cocok, langsung adopsi? Lagian kalau mama sama papa suap orang tua nya Lia pake uang banyak pun juga gak bakal di kasih, jadi gak usa--" protes Jendra panjang lebar dengan mata hampir memerah menahan kesal, namun terpaksa berhenti kala orang tuanya tak kuasa menahan tawa melihat ekspresi Jendra yang menurut mereka lucu.

Lia yang kebetulan orangnya mudah memahami situasi, maka dirinya pun ikut tersenyum bahkan sampai menahan tawanya dengan telapak tangannya menutupi mulutnya. Orang tua Jendra ada-ada aja, pantesan anaknya usil, orang tuanya aja sama aja. Memang like parents like son.

"Jendra, anak mama sayang... Kita barusan cuma bercanda, akal-akalan papa kamu aja tuh. Lagian kita gak bakal rebut Lia dari kamu kok, mana ada orang tua yang berani merebut kebahagiaan anaknya. Kalau pun ada, yang jelas itu bukan mama sama papa, jadi tenang aja anak mama yang ganteng" jelas Tante Rinjani menatap wajah putranya.

Om Wiratama mengangguk setuju pada penjelasan istrinya, "bener itu yang di bilang mama kamu, papa tuh cuma bercanda. Mana berani papa buat kamu kecewa, orang kamu bakal jadi penerus satu-satunya keluarga Wiratama. Jadi gimana prank dari papa Jen? Berhasil?" Sahut Om Wiratama sembari bertanya juga pada Jendra.

"Iya berhasil, berhasil bikin Jendra kesel. Gak lucu tau pah, mah" ungkap Jendra yang gak habis pikir bakal di usilin orang tuanya sendiri.

"Alah Lo sok-sokan kesel, asal lo tau, itu yang gue rasain setiap kali Lo usilin gue. Yah.. kasian kena karma, makasih ya mah, pah udah bikin dia kena karma nya" Lia mengejek Jendra sambil berterimakasih kepada orang tuanya Jendra dengan menatap mereka satu-persatu.

Jendra tersenyum gemas pada Lia, awas aja nanti. Bakal Jendra bales usilin Lia yang sekarang puas banget ngejek, tunggu aja tanggal mainnya. (Jendra ketawa jahat sambil merencanakan sesuatu). Sementara kedua orang tua Jendra, hanya tersenyum sambil menggeleng pelan dengan tingkah dua sejoli itu. Jadi mengingatkan masa muda Om Wiratama dan Tante Rinjani semasa pacaran sampai jadi pasutri baru, yang... Berbeda dengan Lia dan Jendra. Mereka terlalu banyak beradegan mesra sampai berlanjut hingga sekarang, di bandingkan di buat kesel karena keusilan pasangan. Kaya pasangan anaknya ini.

Makan malam masih berlanjut, dan sekarang kembali tenang karena mereka benar-benar sangat menikmati momen ini.

1
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!