NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Dokter Darya tersenyum hangat menyambut kedatangan Mighty dan Max di ruang prakteknya. Setelah pulang dari kantor, Max membawa Mighty memeriksakan kandungannya, juga sebagai alasan untuk membawa Mighty pulang ke penthouse.

"Hasil lap nya bagus, ya. Tekanan darah juga normal." kata dokter Darya membaca data Mighty di layar komputer. "Apakah ada keluhan?" tanyanya, tak lupa memberikan senyum tulusnya.

"Terkadang pusing, lemas, dan sesak napas. Apakah itu normal? Maksudku apakah itu bagian dari kehamilan?" tanya Mighty, sedangkan Max sedikit terkejut mendengar Mighty memaparkan keluhannya. Ia tidak tahu jika selama ini Mighty lemas dan sesak napas.

"Tidak selalu, namun beberapa wanita hamil mengalami yang lebih parah dari itu. Misalkan mual muntah berlebihan, tidak bisa makan atau minum, sensitif terhadap bau. Bahkan kadang ada yang tiba-tiba muntah saat melihat suaminya sendiri." penjelasan dokter Darya tentu tidak dipercayai begitu saja oleh Max, mana ada istri yang muntah saat melihat suaminya sendiri?.

"Ahh, jadi yang aku alami termasuk tidak seberapa?" gumam Mighty.

Dokter Darya tersenyum dan berkata, "Tidak juga, kita lihat beberapa bulan kedepan. Apakah keluhan mu itu hilang atau bertambah, dan kita akan mencari tahu solusinya." Mighty mengangguk mendengar penjelasan dokter Darya.

Sekarang, Mighty sudah berbaring di beb pemeriksaan, dokter Darya sedang melakukan pemeriksaan melalui USG. "Mereka sangat sehat, usianya sudah 15 minggu." Max terpaku melihat layar komputer yang menunjukkan calon bayinya.

Walaupun bagi Max, gambar itu lebih mirip Casper, salah satu tokoh kartun hantu yang digemari anak-anak. Entah mengapa Max melah memikirkan hal random itu. Namun saat dokter Darya mendengarkan detak jantung janinnya, hatinya bergetar dan perasaan hangat itu menyelinap. Reflek tangannya menggenggam tangan Mighty yang tak jauh dari tangannya.

Mighty mendongak, melihat Max yang terpaku akan perkembangan janin mereka. Perasaan Mighty kini lebih tenang, karena ia tahu jika Max tidak akan menyakiti calon bayinya. Ia membalas genggaman tangan Max, hingga pria itu melihat kearahnya dan tersenyum tipis, hampir tak terlihat.

"Apakah ada pertanyaan?" pertanyaan dokter Darya membuat Max melepaskan tangan Mighty, ia terlihat sedikit canggung.

"Apakah ada makanan yang tidak boleh di makan?" tanya Max asal.

"Tentu saja, jika memiliki alergi pada makanan tertentu, maka harus dihindari." dokter Darya tersenyum. "Tapi jika tidak mempunyai riwayat alergi, boleh makan apapun itu. Namun harus tetap diperhatikan gizi dan vitamin nya, untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua janinnya." jelasnya.

"Apakah ada masalah dengan makanan? Atau tidak nafsu makan?" tanya dokter Darya menatap Mighty.

"Tidak, aku suka semua makanan. Apalagi makanan yang dia masak." sahut Mighty, mengingat rasa Risotto buatan Max saat itu. Membuatnya ingin mencicipi masakan Max yang lainya, ia yakin jika Max adalah koki yang hebat.

Dokter Darya tertawa pelan. "Biasanya memang begitu, sang bayi sudah punya ikatan batin dengan ayahnya. Itu pasti karena suamimu sangat mencintaimu." ucapnya. Mendengar kata mencintai, membuat Mighty skeptis, mana mungkin Max mencintainya? Yang ada Max malah membencinya.

.....

Max mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, suasana dalam mobil hening dan sepi, karena Mighty hanya diam setelah keluar dari rumah sakit. Dan sekarang wanita hamil itu malah tidur, tidak ada pertanyaan antusias atau rengekan seperti kemarin.

Setelah sampai basement, Max kebingungan ingin membangunkan Mighty, namun ada rasa tidak tega. Hingga tak berselang lama Mighty membuka matanya.

Wanita itu langsung menegakkan tubuhnya. "Apakah kita sudah sampai dari tadi?" tanyanya bingung.

"Baru saja, ayo keluar." sahut Max memasang wajah datar.

Mighty memberengut, namun menurut dengan segera keluar dari mobil. Keduanya sama-sama diam, mulai dari masuk lift sampai didepan pintu penthouse. Karena sudah malam, Mighty langsung menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti karena suara sang suami.

"Jika kau butuh apa-apa, bilang padaku." kata Max namun dengan nada datar.

"Ya," sahut Mighty mulai meniti anak tangga.

"Katakan padaku jika kau merasa tidak enak badan atau apapun." lagi, kata Max.

Mighty menarik sudut bibirnya tanpa membalikkan badannya. "Benarkah?" tanyanya pelan.

"Aku tidak punya kebiasaan mengulang kata-kataku!" ujar Max.

Mighty sengaja menghela napas berat. "Baiklah." katanya kembali menaiki tangga.

Max merasa jika ada yang ingin Mighty katakan, namun tidak jadi karena kata-katanya. "Kau ingin mengatakan sesuatu?" teriaknya, karena Mighty sudah sampai ujung tangga.

Mighty mengulum senyum sebelum membalikkan tubuhnya. "Sebenarnya ...." ia memasang wajah bingung dan ragu, membuat Max berjalan kearah tangga.

"Tidak jadi, aku takut kau akan marah." katanya, kemudian membalikkan tubuhnya.

"Katakan saja, atau aku akan benar-benar marah!"

"I got you." batin Mighty bersorak dalam hati.

Ia kembali membalikkan tubuhnya dan melihat Max sudah menginjak anak tangga. "Baiklah jika kau memaksa." kata Mighty, Max mengumpat dalam hati, menyesali kata-katanya, namun sebisa mungkin ia tahan.

"Tapi kau harus janji jangan marah." ujarnya, Max tidak menjawab dan hanya menatapnya tak berkedip.

"Ayo janji." paksa Mighty, Max masih tak bergeming. "Baiklah tidak perlu berjanji, pergilah ke kamarmu." ia kembali membalikkan badannya dan berjalan menuju kamarnya.

"Oke, aku berjanji." kata Max terpaksa, Mighty tersenyum puas mendengarnya. "Sekarang katakan." desaknya, kini berada dibelakang Mighty.

"Aku merasa sangat lelah, aku ingin kau memijat ku." kata Mighty pelan.

"Kau pikir aku pelayanmu!" sungut Max, baru kali ini ada seseorang berani menyuruhnya memijat.

"Bukankah kau sudah berjanji tidak akan marah? Kalau tidak mau ya sudah!" seru Mighty dengan mata berkaca-kaca.

"Sh**t!" umpat Max menjambak rambutnya.

"Kau mengumpat ku?" Mighty mulai menangis, dan mendramatisir keadaan. "Kalau kau tidak mau, bilang! Tidak perlu mengumpat ku seperti itu!" teriaknya diiringi lelehan air mata.

Max mencoba mengendalikan emosinya. "Aku akan memanggil terapis untuk memijat mu." katanya namun tangisan Mighty semakin keras.

"Tidak perlu! Aku hanya mau dipijat olehmu! Jika kau tidak mau, aku tidak memaksa!" teriaknya, lalu masuk dalam kamar dan menutup kasar pintunya.

BRAKKKK ....

Max memejamkan matanya melihat pintu itu tertutup. Max pikir jika Mighty kekanak-kanakan, tanpa ia tahu jika mood swing ibu hamil memang seperti itu. Tidak bisa di prediksi, dan ia sama sekali nol dalam hal ini.

Di dalam kamar Mighty terus mengoceh sambil menangis, ia meletakkan bantal diatas pangkuannya. "Bukankah dia tadi yang memaksaku mengatakannya." Mighty mengambil tisu dan membuang ingusnya, lalu membuangnya sembarangan, hingga begitu banyak tisu berhamburan.

Bukan masalah serius, namun belakangan ini perasaannya lebih sensitif dan akan berujung menangis seperti ini. Padahal kemarin saat Max berkata kasar dan berteriak, ia masih baik-baik saja. Tidak ada rasa sedih yang aneh seperti ini. Mungkin dengan bertambahnya usia kehamilan, membuatnya jadi sensitif, dan itu cukup mengganggu nya. Karena sebelumnya Mighty adalah wanita yang pekerja keras dan mandiri. Dengan perasaan sensitif sekarang, membuatnya merasa lemah dan kecil.

*

*

*

*

*

TBC

Haiiii, ada yang nungguin author up gak???

1
Susapril Deping
Siap Thor
Elly Salmon
lanjutkan. sampe lahiran 👍
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!