NovelToon NovelToon
Langit Senja

Langit Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: nduk ayu

sekolah tinggi, lulus, kerja, punya rumah, menikah, hidup bahagia. ternyata hidup tak sesederhana itu, tak semanis susu vanila favorit nya, tak seindah langit. namun, sangat menakjubkan seperti senja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nduk ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

khawatir

Kantor osis semakin sepi, satu persatu anggotanya sudah kembali ke kelasnya masing-masing.

Hanya ada beberapa di sana, termasuk Noval ,Selvi dan juga Duma. Juga dua orang lagi yang menjabat sebagai koordinator I dan editor II.

" menurut Lo ini bagus nggak?" Selvi menunjukkan gambar topi distro couple yang sebelumnya sudah ia tunjukkan pada Duma.

Noval mengerutkan kening, tampak menilai sejenak." bagus." ia kembali fokus pada lembaran data yang di pegang nya.

" emang mau Lo berikan sama siapa?" nggak ada maksud tertentu sih. Ia juga nggak begitu penasaran.

" buat Lo." Noval terdiam. Lalu saat ia mengangkat pandangan, ia menemukan Selvi dengan senyum manis nya.

Bibir nya yang tipis dan merah alami, matanya yang lebar dengan bulu mata lentik yang kini tinggal segaris, jangan lupakan lesung pipinya yang cukup memikat.

Dia sempurna, tapi Noval sama sekali tidak tertarik padanya.

" duh, kalian cocok banget sih. Kenapa nggak jadian aja." Duma tampak histeris melihat keserasian di depannya.

" apa sih, Dum. Kita kan hanya teman ya, Val? Lagian Noval mana mau sama gue. Dia kan sudah..." deheman Noval menginterupsi, Selvi urung melanjutkan ucapannya. Namun, ia masih mempertahankan senyum manis nya.

" sudah bel dari tadi. Mending kita kembali ke kelas." Noval beranjak keluar. Mengabaikan sorot mata Selvi yang tampak kecewa, namun gadis itu cukup pandai menutupi nya dengan kepura-puraan dan senyum lebarnya.

Noval tak langsung kembali ke kelas. Di ujung koridor, ia berbelok menuju toilet cowok. Namun, begitu ia selesai dengan urusannya. Ia berpapasan dengan Langit. tepat di lorong dengan pintu masuk ke toilet di ujung nya.

Wajah dingin di depannya, membuat emosi nya cukup terpancing. Cepat-cepat ia memutus pandangannya sebelum ia benar-benar tidak terkendali.

Lebih baik ia segera kembali ke kelasnya karena sebentar lagi ada ulangan bahasa inggris. Namun, tepat saat posisinya sejajar dengan Langit, ia melihat Bintan dan kedua temannya melewati koridor.

Mereka tampak bahagia, suasana yang sedikit tenang karena hampir tidak ada orang di koridor membuat nya mendengar percakapan mereka yang cukup lirih dengan jelas.

" rasain, gue pengen tau bagaimana Senja akan melewati malamnya yang mencekam di sana." cukup lirih nyaris berbisik, nada nya mengandung kepuasan yang cukup besar.

" Lo yakin Tan nggak akan ada yang nemuin dia?" ada kekhawatiran pada raut wajah Raya.

" yakin lah. Hampir tidak ada orang kesana jika tidak ada kepentingan. Kita lihat saja. Gue yakin Senja akan trauma datang kembali ke sekolah."

seperti nya tidak hanya Noval yang mendengar, buktinya Langit sama mematung nya seperti dirinya.

Noval sudah tidak tahan lagi. Dia yakin, sekarang Senja sedang kenapa-napa. " apa yang kalian lakukan!" suaranya menggema di koridor, menghentikan langkah tiga cewek itu.

Tangannya terkepal untuk menyamarkan getaran karena menahan emosi, ia juga merasakan kehadiran seseorang di belakang nya. tak perlu berbalik, ia tau jika Langit yang saat ini berada di belakangnya.

" n-Noval La Langit kalian ngapain di sini?"

" nggak usah mengalihkan pembicaraan, apa yang sudah kalian lakukan sama Senja, dimana dia sekarang." meski tidak suka dengan kekhawatiran Langit yang berlebihan, tapi bukan saat nya untuk mempermasalahkan hal itu saat ini.

Ia dengar sendiri kalau Senja sedang dalam kesulitan.

" kita nggak ngapa-ngapain, kita nggak tau."

" cepat katakan di mana Senja, atau hari ini menjadi hari terburuk kalian sekolah di sini."

Bintan, Raya dan Nina tampak ketakutan, wajah mereka pucat.

" di mana Senja sekarang!" bentak Langit nyaris merusak gendang telinga Noval. Namun, dia cukup pandai menutupi nya, ketiga gadis itu tersentak.

" kita nggak ngapa-ngapain. Senja ada di ruang Lab."

" Apa!" ia mendesis, selain karena khawatir dengan keadaan Senja, Langit lebih dulu berlari ke belakang gedung utama. Tapi sekali lagi, Sekarang bukan saat nya mempermasalahkan hal yang seperti ini.

Ia baru akan melangkah menyusul Langit, namun langkah nya berhenti. Ia berbalik, menatap marah pada ketiga cewek itu." tindakan kalian ini kriminal, kalau sampai terjadi sesuatu sama Senja, kalian tidak hanya di keluarkan dari sekolah, tapi kalian akan istirahat di sel tahanan."

ketiga cewek itu panik seketika." kita nggak ngapa-ngapain, bukan kita yang melakukan nya, Noval!" pekiknya karena Noval sudah lebih dulu berbalik dan pergi ke tempat di mana Senja berada.

Suara Bintan memancing perhatian yang lainnya, Termasuk pak Handi yang saat itu tengah menuju ke arah mereka.

" ada apa ini? Kenapa kalian ketakutan?"

" pak Handi tolong, Senja terkunci di Lab, bukan kita yang lakuin."

seperti Noval dan juga Langit, pak Handi terkejut sekaligus panik mendengar kabar itu dari Bintan." Apa!" tidak membuang waktu lagi, Pak Handi berlari menuju ruang Lab, begitu juga dengan Bintan dan kedua temannya, beberapa murid yang mendengar nya juga turut berlari menuju spot paling belakang dari sekolah ini.

Sementara itu Langit dan juga Noval berusaha mendobrak pintu dari luar, mereka tak berhenti meneriakkan nama Senja yang tak kunjung mendapat jawaban.

" belum bisa di buka? Kuncinya mana?" mereka berdua menatap panik ke arah pak Handi yang bereaksi tak berbeda jauh dari mereka.

" nggak ada pak, makanya kami coba mendobrak nya."

" nggak mungkin, tadi sama Senja kok kuncinya."

Area Lab semakin ramai, tatapan Langit dan juga Noval jatuh pada Bintan dan kedua temannya yang semakin memucat.

" kuncinya ada di semak-semak, Kita nggak tau di sebelah mana." Bintan menunjuk pada semak-semak yang ada di sebelah kiri ruang Lab.

" kalian yakin? Kenapa bisa ada di sana?"

" karena mereka yang mengunci Senja pak." ucapan Langit membuat tatapan pak Handi semakin mengintimidasi pada Bintan.

" bukan, bukan kita yang lakuin."

" ah sudah-sudah, cepat cari kuncinya sekarang. Dan kalian, setelah ini selesai. Temui bapak di ruangan bapak."

" pak ini kuncinya." teriak Rindu, salah satu murid yang ada di sana, ia sudah berkecimpung di semak-semak sedari Bintan memberitahunya tadi.

" cepat bawa sini."

pintu terbuka, setelah lampu di hidupkan, terlihat Senja tengah tergeletak tak sadarkan diri di bawah papan tulis dengan badan tengkurap.

" jangan masuk semua, cepat bantu bapak membawanya." pak Handi di bantu Langit dan juga Noval mengangkat tubuh Senja, dan membawanya ke UKS untuk mendapatkan penanganan.

Sedang Bintan dan juga teman-teman nya tengah menjadi bulan-bulanan orang-orang yang ada di situ.

" nggak sangka, artis sekolah selain narsis dan pick me, mereka juga punya jiwa kriminal yang tersembunyi"

" bukan kita! Bukan kita yang melakukan nya." pekik Bintan tak terkendali, begitu juga dengan Raya dan Nina. Mereka sibuk memberikan pembelaan untuk diri mereka sendiri.

" kalau bukan kalian siapa? Setan? Siap-siap aja kalian di keluarkan dari sekolah dan di blacklist dari seluruh sekolah di kota ini." Ketiga gadis itu semakin memucat, tapi mereka tetap Keukeh membela diri.

Namun, semakin mereka membela diri. Semakin intens juga perundungan pada mereka. Kalau saja tidak ada Bu Sindi yang datang untuk melerai, mungkin tidak ada yang tau bagaimana akhir dari nasib mereka.

1
Vanillastrawberry
heh langit! ambil kesempatan dalam kesempitan /Facepalm/
Vanillastrawberry
Langit pliss, nggak boleh bar bar ya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!