Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
Langit memasuki kamar nya,berjalan menuju ranjangnya dan berbaring sambil tersenyum kemudian ia mengambil ponselnya dan membuka geleriy, foto zefanya yang dia lihat .
"Gue kenapa jadi gini"ujar langit sambil menepuk pipinya sendiri ,merasa aneh dengan dirinya biasanya dia tak akan tertawa sebegitu nya
"Sumpah gemas banget Lo"ujar langit sambil melihat foto zefanya di dalam ponselnya
Syg🤍
Sayang kamu sibuk ngak ?
Anda: gak, kenapa emangnya?
Syg 🤍
Temanin aku sophing yuk
Anda: bukannya kemarin Udah
Syg 🤍
Kamu gak mau temanin aku gitu?,ya udah aku pergi sendirian
Anda: Oke lima menit, aku jemput
Syg 🤍
Oteyy, sayang aku tunggu
Langit tidak lagi membalas pesan dari Aluna,ia langsung bersiap untuk menemani Aluna, lagi dan lagi langit mengingkari janjinya
Saat selesai bersiap langit kini menggunakan celana jeans hitam sobek tapi tidak ketat dan Hudi putih tak lupa masker dan topi,ia selalu memakai topi dan masker agar melindungi Aluna dan dirinya dari musuh-musuh Nya
Langit keluar dan melihat zefanya sudah siap siap, langit menepuk jidatnya lupa bahwa akan menemani zefanya ke pemakaman umum.
"Ayo, gue udah siap"ujar zefanya sambil merapikan poninya
"Zef, gue minta maaf. Hari ini gue mau jalan sama Aluna"Langit berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Gue gak bisa hari ini, Zef. Gue ada janji sama Aluna besok dulu ya." Ujar langit
"Lo udah janji sama gue hari ini, Lang. Kenapa Lo malah pergi sama Aluna?" Zefanya memandang Langit dengan mata yang kesal
"Gue... gue minta maaf, Zef. Gue gak bisa batalin janji sama Aluna." Zefanya tidak terlihat puas dengan jawaban Langit.
"Oh, jadi Lo lebih pilih pergi sama pacar Lo, ketimbang gue istri Lo?" tanya Zefanya dengan nada yang sedikit kesal.
"Bukan gitu, Ze."
"terus apa ha, gue tau kok gue memang bukan siapa siapa Lo sebelumya, tapi seenggaknya Lo menghargai gue,Kenapa Lo selalu lebih memprioritaskan dia daripada gue?!"ujar zefanya sekarang nada bicaranya semakin meninggi, sakit hati iya sekarang sangat sakit
"Gue... Lo tau kan kita nikah karena paksaan, jadi Lo jangan harap gue memprioritaskan Lo!" ujar langit dengan nada yang juga semakin meninggi.
"Okey,Lo bisa pergi sama Aluna dan gue pergi sendiri ke pemakaman"ujar zefanya dengan nada dingin wajahnya terlihat datar sekarang, zefanya sekarang tidak mau lagi berdebat karna kata kata memprioritaskan itu yang membuatnya sakit hati
"Zef, gue gak izinin lo pergi sendiri. Gue akan..." Zefanya memotong kata-kata Langit,
"Gak perlu, Lo. Gue udah dewasa dan bisa pergi sendiri." Dengan itu, Zefanya berbalik dan berjalan pergi.
Langit memukul tembok apartemennya dengan keras, menunjukkan betapa kesalnya dia dengan situasi yang sedang terjadi. Setelah itu, dia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri.
Dia tahu bahwa dia harus menemui Aluna sekarang, dan dia tidak bisa membatalkan rencana tersebut. Dengan wajah yang masih kesal, Langit keluar dari apartemennya dan menuju ke tempat yang telah dijanjikan untuk bertemu dengan Aluna.
...****************...
Zevanya gadis itu tiba di pemakaman umum sambil mengusap air matanya pelan, gadis yang selalu ceria ini tiba tiba menjadi sangat murung seperti bukan dirinya yang dulu, yang biasanya nyanyi menarik seperti orang gila dan suara toa nya selalu terdengar setiap hari.
Zevanya melangkahkan kakinya ke arah makam ayah dan ibunya, duduk di tengah-tengah makam keduanya dengan hati yang berat. Ia menatap nisan yang tertulis nama orang tuanya, dan air matanya mulai mengalir.
"Ayah, Bunda... Vanya rindu kalian," bisiknya lirih.
wkwkwk