ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
SELAMAT MEMBACA
"Bukan tidak punya kesempatan tapi berjuanglah lebih keras lagi." ucap ayah Zeana tegas.
"Baik kalau begitu kami permisi dulu." ucap papa Rakael berpamitan dan dibalas anggukan oleh ayah Zeana.
********
Tok Tok Tok!
Suara ketukan terdengar dari luar kamar Zeana dan itu mengalihkan pandangan Zeana yang sedari tadi melamun.
"Sayang boleh ayah masuk?." tanya ayah dari luar kamar.
"Boleh yah, masuk aja gak dikunci kok." ucap Zeana dari dalam kamar.
"Sayang lagi mikirin apa hm?." tanya ayah lembut.
"Ze gak mikirin apa-apa kok yah." balas Zeana dengan tersenyum tipis.
"Pasti mikirin kejadian barusan kan?." tanya ayah lagi.
"H-hah enggak kok yah." balas Zeana gugup.
"Sayang liat ayah, ayah gak maksa kamu buat nerima lamaran itu sayang." ucap sang ayah lembut.
"Tapi yah, bukan itu yang aku pikirin." balas Zeana menatap sang ayah.
"Terus apa hm?." tanya sang ayah.
"Aku curiga sama pak Rakael." balas Zeana.
"Curiga?."
"Iya, aku curiga kalau dia tau aku itu bukan Zeana yang asli." jawab Zeana.
"Kamu bilang apa sih Ze mana mungkin lah mereka tau, lagian kita juga gak bocorin ke siapa-siapa kan." balas sang bunda yang berada di depan pintu.
"Tapi bun, aku bisa liat dari mata nya." ucap Zeana membela.
"Heh, kalau kita ketauan ya udah sih biarin aja ribet banget kamu. Lagian ini juga bukan kemauan kita kan?." jawab sang bunda santai.
"Ih bunda aku ini lagi serius." ucap Zeana kesal dengan tingkah Bunda nya itu.
"Tadi ada yang mau seriusin kamu, kamu nya nolakn." ucap sang bunda nyeleneh.
"Bunda apaan sih, gak jelas." balas Zeana dengan muka judes.
"Udah deh sana ganggu aja." lanjut nya mengusir sang bunda.
"Lo ngusir gue?." tanya sang bunda sewot dan kesal dengan anak nya.
"Iya, mau apa lo ganggu aja." balas Zeana yang tak kalah sewot juga.
"Ih dasar anak dugong." balas sang bunda sembari meninggalkan anak dan suaminya.
"Yaudah, ayah juga keluar dulu ya sayang. Pokoknya bakal gimana kedepannya kita hadapi sama-sama oke ". Ucap sang ayah sembari mengecup kening Zeana dan pergi dari kamar.
********
Keesokan harinya Zeana pergi ke kantor dengan keterpaksaan.
"Eh Ze, gimana kemarin?." tanya Amel tiba-tiba.
"Hah maksud lo?." ucap Zeana bingung.
"Itu loh kan kemarin abang gue sama orang tua gue kerumah lo katanya mau hmmmppt." belum sempat menyelesaikan bicaranya Zeana sudah membekam mulut Amel.
"Ih jangan keras-keras Mel." peringat Zeana yang tetap membekam mulut Amel.
"Hmmppt ih lo, gue sesak tau." sewot Amel.
"Ya lagian lo."
"Jadi-jadi gimana kemarin lo nerima dia kan?." tanya Amel antusias.
"Gak, gue gak nerima dia." balas Zeana santai sembari menyimpan tas nya di meja.
"Ih kenapa lo gak nerima sih? Gue udah berharap tau." ucap Amel sembari cemberut. Karena harapan nya musnah begitu saja mendengar Zeana menolak abang nya.
"Dih, ngapain gue harus nerima tuh orang." ucap Zeana sewot.
"Ck, kenapa sih lo gak nerima dia?." tanya Amel kesal.
"Waktu itu aja lo semangat mau ketemu bos lo yang ganteng itu". Lanjut Amel.
" Santai dong cuy. Lagian waktu kan gue gak tau kalau bos nya nyebelin bin tengil gitu." balas Zeana.
"Udah cepet jawab!." ucap Amel memaksa Zeana menjawab.
"Ya gue gak mau aja, lagian gue juga gak suka sama dia." balas Zeana.
"Ayolah Ze terima dia, kasian tau dia itu udah nyariin lo bertahun-tahun." ucap Amel mencoba membujuk Zeana agar menerima Rakael.
"Dih kok lo maksa sih?." sewot Zeana yang kesal karena diri nya terus dipaksa untuk menerima Rakael.
"Ya lo sih gak mau nerima dia." ucap Amel yang tak kalah sewot.
"Gue gak tau apa-apa ya, lagian lo tau sendiri kan gue itu bukan hmmmpt." Zeana langsung menutup mulut nya, hampir saja dia keceplosan.
"Bukan? Bukan apa?." tanya Amel curiga.
"H-hah bu-bukan apa-apa kok Hehehe." jawab Zeana canggung.
Kira-kira bakal kebongkar gak yaaa???
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
semangat nulisnya😍😍😍😍
aku lanjut baca ya...
" Ya udah kalau udah puas ayo pulang ".
Yang benar :
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang."
tanda titik harusnya masih ada dalam tanda kutip yah Kak, terus kata "Yaudah" itu masih satu kata, kalau ditulis "Ya udah" kesan dan dibacanya jadi kayak "Iya" dan "udah" beda kak. Kalau bisa pakai pengggunaan tanda baca ( , ) (.) dan (!) dengan benar untuk memperjelas intonasi nada dan bikin pembaca gak pusing bacanya 😄
Mungkin bisa lebih baik kalau :
Setelah sampai di ruang tamu, Zena langsung terkejut karena....
"Abang!!!!"