Aliza Azzahra harus menikah dengan laki-laki yang menjebaknya. Aliza di grebek warga bersama Dhafian, seorang pria yang sengaja mengatur rencana agar bisa menikahi dirinya untuk tujuan pembalasan dendam.
Dhafian hanya ingin membalaskan dendam atas kematian ayahnya yang berkaitan dengan Paman Aliza. Orang yang selama ini tinggal bersama Aliza saat kedua orangnya meninggal dalam kecelakaan.
Meski Aliza mengetahui pernikahan itu untuk dendam. Tetapi tidak satupun rahasia suaminya yang tidak dia ketahui. Dhafian kerap kali berterus terang kepadanya.
Bagaimana Aliza menjalani pernikahannya dengan pria yang dipenuhi dengan dendam.
Apakah kemuliaan hatinya mampu menaklukkan seorang Dhafian?
Lalu bagaimana perjalanan pernikahan mereka berdua yang penuh dengan lika-liku, air mata dan diwarnai dengan keromantisan tipis-tipis.
Mari para pembaca untuk mengikuti ceritanya dari bab 1 sampai akhir, jangan boom like dan jangan suka nabung Bab.
Ig. ainunharahap12.
Ig. ainuncefeniss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 Gebrakan
Aliza kembali ke Jakarta tidak hanya sendirian bersama dengan Eyang, Paman dan Bibinya. Sejak dalam perjalanan Aliza kerap kali murung yang masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya, semua benar-benar secara mendadak dan dia sudah menjadi istri. Walau suaminya tidak berada di dekatnya.
Mobil mewah itu berhenti di kediaman Lucky. Aliza semakin gugup yang pasti sudah membuat permasalahannya begitu besar yang membuat orang-orang kaget tentang pernikahannya secara mendadak dan dia juga tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini kepada keluarga calon suaminya.
"Kita sudah sampai Aliza. Ayo!" Ratih menggenggam tangan keponakannya itu yang menyuruhnya untuk turun membuat Aliza menganggukkan kepala.
Toha dan Eyang juga ikut turun dari mobil. Mereka memasuki rumah dan di dalam rumah sudah terlihat Lucky, Mayang dan juga Arum tampak begitu sangat panik yang sejak tadi pasti menunggu kedatangan Aliza bersama keluarga mereka di desa.
"Assalamualaikum!" sapa mereka.
"Walaikum salam," sahut mereka bertiga berdiri dari tempat duduk.
"Aliza..." Arum langsung menghampiri sepupunya itu.
"Aliza apa yang terjadi sebenarnya? Apa benar kamu telah menikah?"
"Kenapa kamu menikah di sana?"
"Lalu kamu menikah dengan siapa?"
"Bukankah calon suami kamu adalah Ardito?"
Banyak sekali pertanyaan Arum yang benar-benar sangat penasaran dan Aliza diam saja yang juga tidak tahu harus memulai dari mana menjelaskan semuanya.
"Arum, biarkan Eyang dan yang lainnya masuk dulu," ucap Lucky.
Arum menghela nafas yang memegang tangan Aliza dan langsung membawa Aliza untuk duduk di ruang tamu.
Aliza dan yang lainnya akhirnya kembali duduk dan pasti keluarga itu sangat penasaran dengan apa yang terjadi.
"Mama sudah menjelaskan lewat telepon, jika Aliza sudah menikah di desa dan memang semua ini secara mendadak tetapi ini keputusan yang diambil dan tidak memiliki pilihan lain," ucap Eyang.
"Kenapa tidak memberitahu kami terlebih dahulu dan kami bisa menyelesaikan masalah ini. Mereka tidak bisa memutuskan begitu saja tanpa ada bukti," ucap Lucky yang tidak terima keponakannya mendapatkan fitnah dan harus dinikahkan saat itu juga.
"Pa, sebenarnya apa yang terjadi? Maksud Papa apa? Kenapa Aliza menikah begitu saja?" tanya Arum yang memang tidak mengetahui apapun.
"Sudahlah Lucky, mungkin semua ini sudah menjadi takdir. Tetapi ketika kami bertanya secara pelan-pelan dengan Aliza dan Ternyata dia memang mengenal pria itu, mereka pernah bertemu," ucap Eyang.
"Benar! Paman, tetapi demi Allah apa yang dikatakan orang-orang tidak benar. Aliza tidak mungkin melakukan semua itu," ucap Aliza.
"Sudahlah ini sudah terjadi. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana musibah akan datang," sahut Toha.
"Kalian hanya menikah secara singkat dan pernikahan ini bisa dibatalkan. Kalian bisa langsung berpisah," sahut Lucky.
"Maksud Paman?" tanyanya.
"Kamu akan menikah dengan Ardito dan bagaimana mungkin kamu menikah dengan laki-laki lain. Pria itu harus mengetahui kamu calon istri seseorang," ucap Lucky.
"Tapi bukankah kita juga harus mengatakan semua ini kepada keluarga Ardito bahwa Aliza sudah sempat menikah," sahut Mayang.
"Saya akan membicarakan semuanya. Mereka akan memaklumi semua ini dan lagi pula Aliza hanya menikah dan setelah pernikahan tidak terjadi apapun di antara mereka," sahut Lucky.
"Jadi maksud kamu Aliza harus menyelesaikan pernikahannya dulu dengan laki-laki itu dan akan kembali menikah dengan Ardito?" tanya Eyang yang membuat Lucky menganggukkan kepala.
"Lucky bagaimana mungkin kamu berpikiran seperti itu. Aliza dan pria itu menikah secara sah dan walaupun pada akhirnya Aliza dijatuhkan talak, tetapi Aliza juga harus melewati masa iddah dan baru bisa menikah dengan Ardito," ucap Eyang yang memang secara syariat agama itulah peraturan yang harus dilakukan.
"Benar! bagaimanapun kita harus mengikuti syariat yang ada dan jika memang keluarga calon suami Aliza tetap ingin melanjutkan proses pernikahan ini maka mereka juga harus menerima semua ini," sahut Toha yang setuju dengan pendapat ibunya.
"Lalu bagaimana dengan pria yang sudah menikah dengan Aliza. Apa dia akan setuju untuk berpisah?" tanya Mayang.
"Lalu siapa pria itu?" tanya Mayang yang semenjak keluarganya datang tidak melihat pria yang menikah dengan keponakannya.
"Kalau begitu saya harus memperkenalkan diri!" tiba-tiba saja terdengar suara itu yang membuat semua mata tertuju kearah pintu.
Betapa terkejutnya Arum ketika melihat orang yang datang ke rumahnya yang tak lain adalah Dhafian, pria yang saat ini sangat dekat dengannya dan bahkan bisa dikatakan mereka sedang melakukan pendekatan.
"Dhafian...." lirih Arum.
Aliza tanpa kesulitan menelan ludah, entah apa sebenarnya mau pria itu yang tiba-tiba saja sekarang sudah muncul di rumahnya. Aliza padahal tidak tahu menahu dan pria itu pergi setelah menyelesaikan proses ijab kabul. Entah dari mana pria itu mengetahui rumahnya.
"Saya Dhafian suami dari Aliza," jawabnya yang terlihat begitu santai.
"Apah!" pekik Arum yang berdiri dari tempat duduknya yang melihat ke arah Aliza.
"Apa-apaan ini? Apa maksud semua ini?" tanya Arum yang terlihat tidak terima.
"Arum, kamu mengenal pria itu?" tanya Mayang melihat reaksi putrinya sangat berlebihan.
"Kebetulan kami berdua memang saling mengenal, tetapi bukan hanya kami berdua. Saya juga tidak percaya jika mertua saya ternyata orang yang saya kenal," ucap Dhafian melihat ke arah Lucky dan tatapan mata Lucky memang sepertinya mengenal Dhafian.
"Tuan Lucky, apa kabar, tidak menyangka jika saya akan menjadi menantu Anda," ucapnya tersenyum penuh dengan kemenangan.
Lucky yang langsung berdiri dari tempat duduknya terlihat begitu marah dan menghampiri Dhafian.
"Berani sekali orang seperti kama masuk ke dalam rumahku? Apa yang barusan kau bicarakan hah!" ucap Lucky dengan suasana yang tampak begitu tegang.
Dhafian tersenyum kepada Lucky, "aku datang ke rumah ini ingin menjemput istriku," jawabnya dengan begitu santai.
"Apa katamu?" sahut Lucky yang tidak percaya jika laki-laki di depannya itu adalah suami dari keponakannya.
"Baiklah. Saya orang yang tidak suka basa-basi dan untuk pertanyaan tante apakah saya akan menceraikan Aliza dan maka jawabannya tidak. Saya dan Aliza saling mengenal dan maka dari itu kami berdua juga setuju untuk menikah. Kami menikah bukan untuk berpisah dan sampaikan saja kepada calon mantan besan Anda jika pernikahannya sudah gagal," ucap Dhafian tersenyum penuh kemenangan melihat ke arah Lucky.
"Ma, apa benar yang dikatakan laki-laki ini jika dia yang sudah menikahi Aliza?" tanya Lucky memastikan kepada ibunya.
"Benar! Dia yang sudah menikahi Aliza dan apa kalian saling mengenal?" tanya Eyang.
Lucky tampak begitu tidak percaya dengan pernyataan dari ibunya itu yang membuatnya stress yang memijat kepalanya seperti ada sesuatu.
Dhafian hanya tersenyum miring yang sangat menyukai suasana menegangkan seperti itu.
"Ya Allah, sebenarnya ada apa ini. Kenapa hamba merasa jika semua ini adalah sebuah rencana," batin Aliza dengan perasaan yang sangat kuat yang bisa melihat ekspresi dari suaminya dan juga dari pamannya.
"Ini tidak mungkin. Kenapa mereka berdua bisa menikah dan sejak kapan kalian berdua memiliki hubungan? Dhafian Maksud kamu melakukan semua ini dan kamu Aliza ada apa ini sebenarnya?" Arum juga tidak kalah frustasi ketika mengetahui pria yang sedang dekat dengannya menikah dengan sepupunya.
Dhafian dia tidak menjelaskan apa-apa yang membuat spekulasi buruk hanya tertuju kepada Aliza.
Bersambung.....