NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Gugup

Di luar sana musik mengalun syahdu menemani obrolan hangat para kolega tuan Farouk yang menikmati pesta sederhana di taman bunga miliknya.

Begitu juga dengan sepasang pengantin yang sedang berjuang untuk membuka portal yang masih belum bisa tertembus. Tiap kali Khalid ingin membobol mahkota suci Rani, gadis ini selalu mendorong tubuh suaminya.

"Apakah tidak bisa kita tunda dulu, sayang?" pinta Rani memelas.

"Ini hanya sebentar saja sakitnya setelah itu akan nikmat yang kamu dapatkan. Tolong bertahan sedikit. Apakah kamu tidak malu dengan ibu-ibu yang melahirkan bayi di jalur yang sama? Pasti mereka merasakan kesakitan yang sama bukan bahkan lebih dari ini," rayu Khalid.

"Tapi aku tidak sedang latihan senam hamil untuk melancarkan persalinan, Khalid," sungut Rani.

"Tapi kamu bisa mulai dengan kenikmatan ini sekarang, sayang!" ucap Khalid langsung menekan miliknya disaat Rani lengah.

"Khaliddd oh no....!" pekik Rani tertahan seakan tubuhnya mau terbelah dua. Nafasnya terengah dan dia bisa merasakan sobekan mahkotanya.

Perawakan Khalid yang merupakan asli arab tentu saja bukan ukuran normal. Rani baru ingat itu.

"Kamu sudah bisa menerima dia bukan? Jangan takut. Aku akan melakukannya dengan perlahan sayang. Aku tidak akan menyakitimu. Urusan ini tidak bisa ditunda." Khalid menggigit dagu lancip Rani dengan gemas lalu meneruskan kenikmatan yang membakar jiwa raganya.

Lambat laun lenguhan Rani menjadi dukungan semangat untuk suaminya yang terus bergairah dalam bercinta.

Sementara ditempat yang berbeda, Syam yang mendapat kabar pernikahannya Khalid sempat kaget. Masalahnya kelurga nya Khalid sedang merencanakan perjodohan Khalid dengan salah satu kerabat jauh mereka.

"Ya Allah. Bagaimana ini? Siapa yang harus aku kasih tahu lebih dulu? Khalid atau keluarganya. Ini benar-benar membingungkan.

"Jika aku kasih tahu Khalid sama saja aku merusak kebahagiaannya yang sedang bulan madu. Jika kasih tahu keluarganya bukankah ibunya itu menderita riwayat penyakit jantung? Biarkan saja apa adanya. Ini urusan keluarga mereka. Aku tidak punya hak untuk menjelaskan apapun kepada keduanya." Syam bersiap-siap berangkat ke perusahaan.

Sekitar pagi subuh, Khalid sudah rapi dengan baju gamis arab untuk menunaikan sholat subuh berjamaah dengan sang mertua. Namun tidak dengan Rani yang masih terlelap tidur seperti orang mati. Tubuh polosnya hanya dibungkus selimut tebal. Syam tidak mau membangun istrinya karena ia tahu ulahnya yang sudah membuat istrinya memberikan haknya sebagai suaminya.

"Ternyata wajahmu seperti ini saat terlelap. Kamu tetap terlihat cantik bahkan terlihat sangat menggoda," lirih Khalid lalu mengecup bibir Rani perlahan dan Rani sedikitpun tidak terusik.

Khalid menutup pintu kamar Rani perlahan lalu turun ke bawah. Ia berpapasan dengan ayah mertuanya yang baru keluar dari kamar.

"Daddy kira pengantin itu bangunnya siang dan sholat subuhnya diatas jam 6 ternyata pengantin prianya tetap menomor satukan hak Allah," canda tuan Farouk yang sudah terkontaminasi budaya barat.

"Aku sangat mencintai putrimu, tuan tapi cintaku lebih besar pada Allah dan rasulnya," balas Khalid menahan rasa malunya. Wajahnya terlihat memerah dan tuan Farouk paham kalau Khalid tidak terbiasa dengan candaan yang berbau privasi.

"Ayo kita sholat berjamaah nak...! ingat aku ini sudah sah menjadi mertuamu jadi panggil aku Daddy...! Kamu paham?!" tegas tuan Farouk dengan mimik serius.

"Maaf Daddy. Aku grogi," balas Khalid.

"Tidak apa. Aku juga dulu sama sepertimu. Bedanya dulu aku begitu takut pada opanya Rani karena beliau sangat galak. Nah dari situ aku janji dalam hatiku jika aku punya menantu nanti aku akan menjadikan dia seperti sahabat," ucap tuan Farouk.

Keduanya terkekeh dan tuan Farouk merasa sangat bahagia karena Khalid adalah menantu idamannya. Tidak berapa lama sholat subuh dimulai dan Khalid bertindak sebagai imam.

...----------------...

Di kamar Rani yang baru saja mengerjapkan matanya menatap sekelilingnya. Nyawanya mulai kembali menyatu bersama memori sebelumnya yang sudah ia lewati bersama suaminya. Namun matanya terbentur pada jam dinding yang sudah bergerak pelan menunjuk ke angka 6 pagi.

"Astagfirullah. Ya Allah aku telat sholat subuh. Rani terduduk namun ia merasa badannya seakan remuk. Namun untuk sesaat ia tersenyum sendiri mengingat sesi malam pertama mereka.

"Dia benar-benar gila. Aku habis di gempur nya tanpa jedah." Rani menggeserkan tubuhnya untuk turun . Namun ia merasakan perih pada bagian bawahnya.

"Ya Allah. Bagaimana caraku berjalan?" Rani berusaha bangun berdiri untuk melangkah perlahan. Namun langkahnya terhenti mana kala Khalid mendorong pintu itu tanpa aba-aba membuat Rani otomatis melompat ke tempat tidur.

Ia menarik selimutnya lagi dan menutup tubuhnya seadanya. Ia mendengar langkah Khalid yang mengucapkan salam padanya.

"Sayang. Ayo bangun...! kamu belum sholat subuh," bisik lembut Khalid dan dengan jahilnya menggigit kuping Rani yang langsung reflek bergerak karena geli.

"Khalidddd... Geli...!" Rani menjauhi wajah Khalid dari pipinya.

"Kalau kamu tidak bangun itu berarti kamu siap kita bercinta lagi untuk sesi selanjutnya, bagaimana sayang.

"No....!" geleng Rani antusias membuat Khalid makin menggodanya.

"Bukankah semalam kamu lebih menikmati permainannya? Aku ingin mendengar lagi suara bergairah mu sayang," ledek Khalid.

"Keluarlah Khalid ...! Aku mau mandi dan sholat subuh," ucap Rani.

"Aku akan menggendong mu sekaligus memandikanmu. Jangan menolaknya. Aku ingin mengenali tiap jengkal tubuh istriku," goda Khalid.

"Nanti kamu tergoda lagi aku bisa kesiangan sholat subuhnya," protes Rani.

"Isshhh....! Kenapa pikiranmu sampai ke situ, sayang? Apakah jangan-jangan kamu memang menginginkan nya? Aku siap selalu sayang setelah kamu sholat subuh," goda Khalid.

"Ihhhh....! Apaan sih Khalid ....!" geram Rani dengan wajahnya terlihat memerah.

"Aduh gadis yang baru melepaskan perawannya seperti ini ya kalau malu. Menggemaskan sekali, baby." Khalid turun dari tempat tidur lalu membopong tubuh indah Rani membawanya ke kamar mandi.

Rani mengalungkan tangannya ke leher Khalid. Ia merasakan kebahagiaan yang sangat amat karena Allah bukan saja mengabulkan doanya dengan pria setampan Khalid tapi Khalid lah yang menjadi hadiah terindah untuknya.

"Ya Allah. Terimakasih untuk semua karunia dan Rahmat mu yang tak terhingga ini," ucap Rani sebelum pintu kamar mandi itu terbuka.

Khalid ternyata benar mau memandikan istrinya. Rani hanya seperti anak kecil yang sedang dimandikan oleh ayahnya. Khalid menahan dirinya untuk tidak melakukan hal gila pada Rani yang memang belum sholat subuh.

Rani merasa tenang dan nyaman sampai ia diberi kesempatan untuk wudhu dan berpakaian sampai ia melakukan ibadah sholat. Khalid menunggu istrinya sambil membaca Alqur'an. Suara indah Khalid membuat Rani meresapi setiap alunan ayatnya.

"Ya Allah. Nikmat-Mu yang mana lagi yang aku dustakan. Terimakasih ya Allah. Dan ku mohon agar Engkau tidak memisahkan kami kecuali ajal," ucap Rani usai berdoa.

1
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!