NovelToon NovelToon
SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:62.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Gustiasari

Aku mengenalnya sejak kuliah. Kami bertiga—aku, dia, dan sahabatku—selalu bersama.
Aku pikir, setelah menikah dengannya, segalanya akan indah.
Tapi yang tak pernah kuduga, luka terdalamku justru datang dari dua orang yang paling kucintai: suamiku... dan sahabatku sendiri.

Ketika rahasia perselingkuhan itu terbongkar, aku dihadapkan pada kenyataan yang lebih menyakitkan—bahwa aku sedang mengandung anaknya.

Antara bertahan demi anak, atau pergi membawa kehormatan yang tersisa.

Ini bukan kisah cinta. Ini kisah tentang dikhianati, bangkit, dan mencintai diri sendiri...

"Suamiku di Ranjang Sahabatku" — Luka yang datang dari rumah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Gustiasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah pertama menuju akhir..

Pagi itu, Siska duduk di beranda kontrakannya, menggenggam ponsel dengan jari yang sedikit gemetar. Matanya sembab karena kurang tidur. Hatinya dipenuhi kegelisahan sejak mendengar curhatan Nayla semalam. Ia tahu, sahabatnya itu tidak bisa dibiarkan terus berjuang sendiri. Satu nama terlintas di pikirannya: Aldi, sepupunya yang bekerja sebagai pengacara dan pernah berkata bahwa ia bersedia membantu kasus perceraian, bahkan dibayar seikhlasnya.

Siska membuka kontak bertuliskan "Mas Aldi (Pengacara)", lalu menekan tombol hijau.

Terdengar beberapa nada sambung sebelum suara lelaki ramah menyapa dari seberang.

Aldi:

Halo, dek Siska? Waduh, pagi-pagi udah nelepon, tumben. Ada apa?

Siska:

Halo, Mas Aldi… maaf banget ganggu pagimu. Aku… aku lagi butuh bantuan. Tapi bukan buat aku. Buat sahabatku.

Aldi:

(suara langsung serius)

Oh, oke. Tenang. Cerita aja, ada apa?

Siska:

Namanya Nayla, Mas. Dia lagi dalam proses cerai. Tapi suaminya main kasar secara emosi, selingkuh juga. Parahnya, sekarang dia pakai pengacara buat ngulur waktu dan bikin Nayla stres. Sementara Nayla nggak punya cukup uang buat bayar pengacara sendiri. Dia juga lagi hamil...

Aldi:

(terdiam sejenak, lalu pelan)

Hamil? Ya Tuhan…

Siska:

Iya, Mas. Aku udah bingung harus bantu gimana. Tapi aku inget Mas pernah bilang kalau Mas suka bantu perempuan yang bener-bener korban kayak gini… dan Mas nggak masalah dibayar seikhlasnya.

Aldi:

Iya, masih berlaku sampai sekarang. Aku nggak tega kalau denger kasus kayak gitu. Bukan soal duit, Sis. Ini soal keadilan. Aku bersedia bantu.

Siska:

(matanya berkaca-kaca)

Makasih, Mas… aku bener-bener lega denger itu. Kayak baru bisa napas.

Aldi:

Kapan aku bisa ketemu sama Nayla? Aku perlu denger ceritanya langsung, dan lihat dokumen kayak surat nikah, KTP, KK, dan semacamnya.

Siska:

Gimana kalau nanti sore, jam lima? Nayla kerja dari rumah, tapi aku bisa ajak dia ketemu Mas.

Aldi:

Jam lima oke. Kita ketemu di kantorku aja ya? Biar gampang dan dokumennya bisa langsung aku cek.

Siska:

Siap, Mas. Aku akan pastikan semua dokumennya dibawa. Mas, terima kasih banyak. Aku sampai bingung mau ngomong apa lagi.

Aldi:

Tenang, Sis. Ini memang jalanku. Doain aja prosesnya bisa lancar dan Nayla kuat. Aku akan bantu semampuku.

Siska:

Aamiin… sampai ketemu nanti sore ya, Mas.

Aldi:

Sampai ketemu. Jaga dirimu juga, ya.

Telepon ditutup. Siska menatap layar ponselnya dengan perasaan yang sedikit lebih tenang. Ia tahu ini belum akhir dari penderitaan Nayla, tapi setidaknya, mereka telah mengambil satu langkah kecil menuju keadilan.

“Aku sudah menghubungi sepupuku, Aldi,” ujar Siska tanpa basa-basi, setelah menutup pintu kamar kos Nayla. “Dia bersedia bantu kamu, Nay. Dan dia bilang kamu cukup bayar seikhlasnya.”

Nayla yang tengah melipat baju di atas tempat tidur hanya mengangguk pelan. Tak ada lagi air mata seperti malam sebelumnya. Sorot matanya tampak tenang, meski sorot itu datang dari hati yang pernah berkecamuk begitu hebat.

“Kapan aku bisa ketemu dia?” tanyanya lugas.

Siska tersenyum bangga. “Aku suka Nayla yang seperti ini. Tegas. Aldi bisa ketemu kamu sore ini. Kita janjian di warung kopi deket kantor dia.”

Nayla menarik napas panjang. “Aku bukan nggak sedih, Sis. Aku cuma capek merasa jadi korban terus. Raka memilih pergi, dan sekarang dia seolah datang lagi dengan cara memaksa. Aku nggak mau tunduk lagi cuma karena aku cinta.”

Siska menepuk bahunya. “Dan itu keputusan yang tepat. Karena cinta bukan alasan untuk membiarkan dirimu disakiti.”

Jam menunjukkan pukul empat sore saat mereka tiba di kafe kecil dekat kantor hukum tempat Aldi bekerja. Ruangan itu hangat dengan aroma kopi dan dentingan gelas, tapi hati Nayla tetap dingin. Keteguhannya adalah pelindung terbaiknya saat ini.

Aldi datang sepuluh menit kemudian, mengenakan kemeja biru muda dan jas hitam yang membuatnya terlihat profesional. Ia menyapa dengan ramah, lalu duduk di hadapan Nayla.

“Aku sudah dengar sedikit dari Siska,” katanya membuka pembicaraan. “Tapi aku mau dengar langsung dari kamu, Nayla. Kau yakin ingin melanjutkan proses perceraian ini meskipun suamimu mengajukan pembatalan lewat pengacaranya?”

Nayla menatap langsung ke arah Aldi. “Saya yakin. Pernikahan ini bukan lagi rumah buat saya. Yang tersisa hanya puing dan luka. Saya ingin selesai dengan cara yang benar.”

Aldi mengangguk pelan. “Baik. Kau tahu ini akan melewati proses mediasi ulang. Kalau kamu tetap pada pendirianmu, kita akan ajukan alasan keberatan terhadap permohonan pembatalan yang dia ajukan. Dokumen pendukung dari pihakmu akan penting. Kamu punya bukti—chat, foto, atau saksi yang bisa menguatkan posisimu?”

Nayla mengeluarkan satu map dari dalam tas. Ia sudah menyiapkannya sejak tadi malam, setelah menenangkan diri. Di dalamnya ada tangkapan layar percakapan Raka dengan Tania, surat hasil pemeriksaan kandungan, dan catatan bulanan transfer uang dari Raka.

“Ini semua, termasuk bukti pengabaian. Saya juga bisa ajukan beberapa teman yang tahu bagaimana saya menjalani rumah tangga selama ini,” katanya tenang.

Aldi menerima dokumen itu dengan hormat. “Kamu kuat, Nayla. Nggak semua perempuan bisa sekuat ini.”

“Aku harus kuat,” jawab Nayla, suaranya dalam. “Bukan untuk membalas siapa pun, tapi untuk melindungi diriku sendiri. Dan anakku.”

Percakapan berlanjut, membahas strategi hukum yang bisa ditempuh. Nayla menyimak dengan tenang. Tak ada lagi wajah goyah, tak ada lagi air mata. Yang tersisa hanyalah tekad yang tumbuh dari luka paling dalam.

Sore itu, di kafe kecil dengan aroma kopi yang tak pernah berhenti menyeruak, Nayla membuat langkah pertamanya menuju kebebasan. Bukan karena ia tak mencintai Raka, tapi karena ia mencintai dirinya sendiri lebih dari luka yang ditinggalkan lelaki itu.

1
Neng Saripah
udah sih rak,cerein aja itu c tania
orang udah ketahuan juga belangnya gimana
Rizky Sandy
mudahwan Naila dpt laki2 yg baik ya,,,,
Lee Mbaa Young
Enak kan,,, karmanya... karma tak Semanis kurma.
imel
Abaaang.. menyesal itu belakangan.. kalo di depan namanya pre order
Lee Mbaa Young
Enak kan karma nya... cih pelakor dan laki pezina kok mau hidup bhgia. mimpi mu terlalu tinggi.
Rizky Sandy
laki2 SM saja,,, g ush berharap nay,,,,
Rizky Sandy
mudah2an Naila ketemu SM laki2 yg baik,,, asal jgn SM Aldi,,,
Rizky Sandy
berarti Aldi g baik ketemu SM istri orang diam2,,, mudah2 Aldi dan naiyla g berjodoh,,,,
Rizky Sandy
nyumpahin anak yg bpknya dia ambil,,,, aneh
imel
udah bagus di rumah sakit jiwa malah pulang
alhamdulillah, sidang selesai.. tinggal tunggu sertifikat janda nya jadi🤭
Luar biasa
ooeeyy mak lampir.. ku kasih tau ya, klo rumah tangga dgn laki hasil rampasan dari bini orang, jangankan samawa, bau surga juga ga akan ada dlm rumah tangga itu sendiri.. panaass mulu, serasa di neraka🤭
laaahhh mak lampiirrr.. ada juga readers yg eneg sama loooo😒
ga usah di tangisin nay, calon mantan n mantan sahabat modelan mereka mah, hempaskan aja 😒
Ambo Nai
pelakor gak tau malu,hanya demi hidup enak mau menyakiti wanita lain.raka harus tau istri pilihannya tak lebih dari wanita murahan.
Lee Mbaa Young
Aldi hrse lngsung screenshot kirim ke raka beres kl km bener teges.
nyatane km ttp diam gk bilang ke raka. cm ancam ancam cabe.
Wes ilfil ma aldi teges cm mulut tok alias omon omon. kayak janji wakil rakyat.
hrse lngsung tindakan screenshot kirim ke raka br josss. br laki.
Lee Mbaa Young
Aldi tak beda dng raka, ternyata sama. tinggal screenshot kirim ke raka beres, ini mlh ngladeni.
semoga nayla dpt jodoh yg lbih baik Dr aldi dan Raka. yg teges bner teges gk gampangan di rayu dikit dah mletoi.

aldi ngladeni Tania sm saja gk mikirin nayla, mlh berani nemui istri orang. kn laki murah.
amit amit jng smp jd jodoh nayla. wes ilfil ma aldi balesi wa istri orang itu dah gk baik lo. aneh.
Lee Mbaa Young
Ternyata aldi dan Raka sama sama murahan nya.
semoga nayla gk berjodoh dng aldi juga, tinggal blokir beres kl gk tinggal bilang ke raka. screenshot kirim ke raka beres kan.
Ternyata aldi juga laki letoi gampangan juga. wes semoga nayla dpt yg lbih baik Dr raka dan aldi.
Wong aldi juga ngasih akses kok ke Tania.
wes males lakinya tak kira baik ternyata sama saja mudah di goda.
Anty Niez
jelas ada hak Nayla di situ,itulah harta Gono gini,harta yg di dpt setelah menikah,nahh Tania gak dpt lah.wlu dia skrg istri Raka....karena harta itu di dpt Raka ketika masih bersama Nayla🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!