NovelToon NovelToon
I Love You, Bodyguard

I Love You, Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.

Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.

Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.

Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zyan bersikap jutek.

Hari ini Lintang harus ke kafe karena Dina minta dirinya untuk ke kafe. Lintang pun memberitahu sang mama jika dirinya tidak bisa ke rumah sakit karena ada urusan.

"Mama gak apa-apa kan ke rumah sakit? " tanya Lintang.

"Iya gak apa-apa, kalau kamu memang ada kepentingan, " jawab sang mama.

"Ma, " panggil Lintang.

"Ada apa? " tanya sang mama duduk di samping Lintang.

"Ma kalau aku punya pacar tapi cowok itu bukan dari keluarga terpandang seperti kita apa mama akan setuju? " jawab Lintang.

Sang mama tersenyum lalu mengusap pipi Lintang dengan lembut.

"Selama kamu bahagia mama gak akan melarang kamu dekat dengan dengan siapa saja, " beritahu sang mama.

"Beneran ma? " tanya Lintang dengan senyum bahagia.

"Beneran sayang, kamu lagi dekat sama seseorang? " tanya sang mama.

"Deket sih enggak ma, cuman aku suka sama dia, " beritahu Lintang.

"Ya kalau dia suka sama kamu juga mama pasti akan dukung kamu, " ucap sang mama dengan tersenyum.

Lintang pun memeluk sang mama lalu berkata "makasih ma, ".

" Iya sayang, "balas sang mama.

Lintang pun langsung pamit dan hari ini dia di temani d

Daren karena hanya Daren yang gak ada kerjaan. Lintang pun langsung masuk ke dalam kafe dan menemui Dina.

Dina pun langsung mengajak Lintang bicara.

" Ada apa sih Din? "tanya Lintang karena Dina sepertinya sedikit khawatir.

" Kemarin ada sekelompok preman datang ke mari, "beritahu Dina.

" Preman ngapain? "tanya Lintang kaget.

" Dia cari lo sama Zyan, sepertinya anak buahnya orang yang tempo hari Zyan hajar deh, "jawab Dina.

" Diki maksud lo? "tanya Lintang memastikan.

" Iya, "jawab Dina.

" Ngapain tuh anak cari masalah, mau gue bikin hancur, "ucap Lintang dan Dina hanya diam saja.

" Udah lo tenang saja, kalau mereka datang lagi langsung lapor polisi aja biar di urus polisi, "beritahu Lintang.

" Zyan gimana? "tanya Dina.

" Udah baikan, cuman gue juga belum melihat keadaannya, "jawab Lintang.

" Belum, terus lo kemarin ngapain aja? "tanya Dina.

"Gue gak berani temui dia karena kemarin-kemarin ada keluarganya jadi gue gak melihatnya, "jawab Lintang.

Dina hanya bisa menggelengkan kepala mendengar tingkah temannya itu.Dina pun menarik Lintang ke dapur dan Lintang bingung kenapa dia di tarik ke dapur.

"Lo ngapain bawa gue kesini? " tanya Lintang.

"Ni lo masak terus bawa ke rumah sakit, " jawab Dina sambil memberikan bawah makanan.

"Masak, yang benar aja, terus nanti kalau gak boleh di makan gimana" ucap Lintang.

"Lo aja yang makan, ya lo buat makanan yang dia suka apa kek, " balas Dina dengan kesal.

Lintang pun berpikir lumayan lama karena dia gak tau makanan apa yang di sukai Zyan.

"Gue gak tau, gue beli di luar aja nanti, " ucap Lintang lalu pergi meninggalkan Dina di dapur.

Dina pun ikut keluar dari dapur lalu dia melihat tempat kue dan Dina teringat jika Zyan selalu memakan kue salah satu yang ada di etalase. Dina pun segera mengambilnya lalu membungkusnya.

"Ni lo kasih sama dia, gue yakin dia pasti suka, " ucap Dina sambil menyerahkan kue yang sudah di bungkusnya.

"Kue apa ini? " tanya Lintang.

"Udah bawa aja, sana pergi, " usianya membuat Lintang pun segera pergi.

"Kita mau kemana non? " tanya Daren saat di mobil.

"Ke rumah sakit, " jawab Lintang.

"Rumah sakit, bukannya hari ini non Tantri pulang ya? "tanya Daren.

" Pulang, kok gak ada yang ngasih tau akun, Zyan juga pulang? "tanya Lintang.

" Zyan belum bisa pulang lukanya belum bener-bener sembuh, "jawab Daren.

" Emang luka dia parah ya? "tanya Lintang yang memang tidak tau tentang Zyan.

" Zyan gak hanya dapat luka tembak tapi ada juga luka tusuk, "beritahu Daren.

" Tusuk?, jadi dia parah dong? "kaget Lintang.

"Ya makanya dia gak sadarnya dua hari, " ucap Daren dan Lintang dia terdiam karena dia benar-benar gak tau yang terjadi sama Zyan.

Lintang pun menatap jalanan dan meneteskan air mata namun segara di hapus karena dia gak mau Daren tau.

"Sekarang kita pulang apa gimana? " tanya Daren.

"Kita ke rumah sakit saja, aku ingin lihat Zyan, " jawab Lintang.

Daren pun mengangguk lalu dia pun mengabil jalan menuju rumah sakit. Tibanya di rumah sakit Lintang turun lebih dulu karena Daren harus memarkirkan mobilnya. Lintang pun tiba di depan ruangan Zyan dan dia langsung masuk namun saat masuk Lintang kaget karena Zyan sedang di bantu ganti baju oleh Ciko.

"Eh non, " kaget Ciko namun berbeda dengan Zyan dia biasa saja bahkan bersikap dingin.

"Non tunggu di luar aja dulu, aku bantu Zyan pakai baju dulu, " ucap Ciko.

Namun Lintang tidak menjawab apa-apa dia hanya terdiam menatap Zyan.

"Udah bang biarkan saja, cepat bantu gue pakai baju, " ucap Zyan tanpa melihat Lintang.

Daren pun masuk dan entah kenapa dia merasa suasana di ruangan itu sedikit horor apa lagi melihat Lintang hanya berdiri di dekat pintu masuk. Daren pun melihat ke arah Ciko namun Ciko hanya mengangkat bahu acuh.

"Kalau kamu ke sini cuman untuk berdiri di sana saja, mending pulang saja, " ucap Zyan ketus membuat Ciko dan Daren kaget.

Lintang pun tidak membalas ucapan Zyan dia hanya tersenyum lalu melihat Daren.

"Ini makan saja sama bang Daren, " memberikan kotak kue yang dia bawa dari toko lalu pergi.

Daren kaget karena sepertinya Lintang marah. Lintang pun langsung ke luar lalu Daren mendekat ke arah Zyan.

"Lo jutek ama sama non Lintang, padahal dia tulus lo mau jenguk lo, " ucap Daren.

"Oh, " balas Zyan.

Daren pun kesal lalu menyerahkan kotak kue pada Zyan dan langsung ke luar mengejar Lintang.

"Lo ada masalah apa sama dia? " tanya Ciko pada Zyan.

"Gak ada, " jawab Zyan lalu berbaring lagi.

"Ya terus kenapa lo jutek banget sama dia, " ucap Ciko.

"Dia itu anak majikan lo, " memperingatkan Zyan.

"Gue tau, " ucap Zyan dan Ciko hanya menggelengkan kepala.

Lintang setelah keluar dari ruangan Zyan dia masuk ke toilet dan menangis karena dia sedih Zyan bersikap dingin padanya tanpa alasan. Setelah merasa cukup Lintang pun keluar dan menuju parkiran.

"Non dari mana aja? " tanya Daren karena dia kaget saat tiba di parkiran Lintang gak ada.

"Saya ke toilet dulu bang, " jawab Lintang namun Daren melihat wajah Lintang sembab sepertinya habis menangis namun Daren gak bermain bertanya.

Lintang naik ke mobil begitu pun Daren dan selama di jalan Lintang hanya diam, Daren yang melihat itu bingung sebenarnya ada apa dengan Lintang dan Zyan.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!