NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen Angst / Fantasi Wanita
Popularitas:51.6k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Kembali

Sesampainya di kerajaan Fengming, Xiao Feng, sebagai seorang Pangeran sekaligus Putra Mahkota di sana, di sambut dengan hangat dan meriah oleh banyaknya prajurit istana yang telah menanti kepulangan mereka di luar gerbang istana.

Para prajurit itu tampak berbaris rapi, memanjang di sisi kanan dan kiri jalan, bersorak dan bertepuk tangan menyambut kemenangan pemimpin mereka yang telah berhasil membebaskan para sandera dalam keadaan selamat.

Xiao Feng pun memimpin jalan melewati barisan prajurit itu, hingga berhenti tepat di depan pintu gerbang istananya.

"Yan Cheng, tolong bawa paman Ling Chen ke dalam. Segera temui tabib istana di ruang pengobatan," pinta Xiao Feng, sembari menurunkan tangan Ling Chen dari pundaknya, dan mendapat anggukan dari Yan Cheng.

"Terima kasih, Xiao Feng," ucap Ling Yi, mengambil alih posisinya.

"Tentu, masuklah," jawab Xiao Feng dengan senyuman ramahnya.

Yan Cheng dan Ling Yi pun berjalan membawa Ling Chen memasuki gerbang istana terlebih dulu.

Setelah itu, Xiao Feng berbalik dan menghadap kerumunan prajurit dan warga desa, berdiri dengan gagah dengan wajahnya yang tenang, namun tetap terkesan tegas.

"Dengarkan, semuanya!" seru Xiao Feng penuh ketegasan, membuat orang-orang senyap seketika dan memperhatikannya dengan seksama.

"Mulai sekarang, warga-warga sekalian akan menjadi rakyatku! Hiduplah dengan rukun di wilayahku ini dengan terus saling membantu sesama lainnya. Aku, Pangeran Xiao Feng, menyambut kedatangan kalian semua dengan penuh rasa hormat. Dan aku, akan mengusahakan yang terbaik untuk memastikan rakyatku hidup sejahtera!"

"Hidup, Pangeran Xiao Feng!"

"Hidupp!"

"Hidup, Pangeran Xiao Feng!"

"Hidupp!"

"Hidup, Pangeran Xiao Feng!"

"Hidupp!"

Usai mengucapkan deklarasinya, Xiao Feng pun kembali mendapat sorakan meriah dari prajurit dan warga desa yang baru saja di akui sebagai rakyat, langsung oleh dirinya sendiri. Dengan ini, maka, warga desa yang terdiri dari pria dan wanita tua itu, dengan jumlah kurang lebih lima puluh orang, kini sah menjadi pendatang baru di wilayahnya, Kerajaan Fengming.

"Prajurit, bawa mereka semua ke tenda pengungsian. Perlakukan mereka dengan baik, dan selesaikan proyek pembangunan pemukiman sesegera mungkin. Segera laporkan padaku bila ada sesuatu hal yang kalian butuhkan," bisik Xiao Feng kepada salah seorang prajurit di sebelahnya.

"Baik, Pangeran. Hamba mengerti. Kami pasti akan mengusahakan yang terbaik yang bisa kami lakukan," jawab prajurit itu dengan tegasnya.

 

Di sisi lain, Ling Yi dan yang lainnya baru saja sampai di tangga utama menuju pintu istana. Namun, dengan jarak yang cukup jauh itu, mereka tetap saja bisa mendengar dengan jelas sorakan meriah dari para warga di luar gerbang.

Ling Yi terlihat menunduk dan tersenyum tipis, cukup di buat kagum dengan apa yang sudah Xiao Feng lakukan di luar sana. Tanpa ia sadari, senyuman itu ternyata mendapat perhatian khusus dari Yan Cheng yang terus menatapnya dalam diam, seolah bingung dengan perasaannya sendiri yang tidak bisa ikut tersenyum dengan senyuman Ling Yi yang kali ini.

"Ada apa dengan diriku? Kenapa aku merasa seperti ini?" tanya Yan Cheng dalam hatinya.

Sesampainya di dalam, Ling Yi langsung memimpin jalan menuju ruang pengobatan yang sudah ia ketahui sebelumnya. Di sana, ia dan Yan Cheng langsung mendudukkan Ling Chen di ranjang pasien, dan membaringkannya perlahan. Wajahnya terlihat pucat dengan tubuh yang semakin melemah.

"Tabib, dia adalah ayahku. Aku mohon periksa dan sembuhkan dia," pinta Ling Yi dengan lembut, menatap tabib istana di sebelahnya dengan penuh harap.

"Tenanglah, Ling Yi. Aku pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk menyembuhkannya. Kalian berdua duduklah dulu," ucap tabib itu sembari memulai pekerjaannya.

Ling Yi pun duduk sembari menggenggam erat tangan sang ayah, di ikuti oleh Yan Cheng yang ikut duduk di sebelahnya.

"Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja," ucap Yan Cheng dengan wajah datarnya.

Ling Yi hanya mengangguk dengan kedua matanya terus memandangi ayahnya yang tengah di tangani oleh tabib.

Seketika keadaan menjadi hening. Keseriusan dan kecemasan turut memenuhi ruangan itu, di ikuti secercah harapan besar untuk bisa mendapatkan hasil akhir yang memuaskan.

"Ling Yi?" ucap Raja Xiao Wei, yang tiba-tiba memasuki ruangan itu dan mengejutkan mereka.

"Y-Yang Mulia?" ucap Ling Yi terbata-bata dengan mata terbelalak, dan langsung bangkit dari duduknya.

"Selamat siang, Yang Mulia. Senang bisa bertemu anda," tutur Ling Yi sembari membungkuk memberi hormat.

"Yang Mulia? Apakah... dia ayahnya Xiao Feng?" tanya Yan Cheng dalam hati, dan langsung mengikuti gerakan Ling Yi dengan sigap.

"Salam hormat, Yang Mulia," ucap Yan Cheng

"Tentu, tentu. Duduklah," jawab Raja Xiao Wei dengan ramah.

"Terima kasih, Yang Mulia," ucap Ling Yi, sembari kembali duduk dengan perlahan, di ikuti oleh Yan Cheng.

Raja Xiao Wei lalu memalingkan pandangannya pada pria tua berusia cukup dekat dengannya, yang kini tengah berbaring lemah di ranjang pasien. Ling Chen pun menatap pria itu dengan kedua mata yang ikut terbelalak.

"A-anda..." lirihnya Ling Chen yang ikut membelakkan terkejut melihat kehadiran Raja Xiao Wei di hadapannya.

"Benar, ini aku. Tenanglah dulu. Kamu masih harus di obati sekarang," tuturnya dengan senyum yang hangat.

Dengan penuh perasaan bingung, Ling Chen pun hanya bisa mengagguk lemah dan mengikuti permintaan Raja Xiao Wei. Semuanya menunggu dengan tenang, hingga akhirnya tabib itu pun selesai dengan kegiatannya.

"Ling Yi!" ucap Xiao Feng yang baru saja datang, dan langsung mencari-cari keberadaan Ling Yi dengan wajahnya yang terlihat cemas.

Kedatangan Xiao Feng ternyata berhasil mencuri perhatian orang-orang di dalam sana yang langsung beralih menatapnya. Ia pun membatu dan tersenyum kikuk saat menyadari bahwa ayahnya juga hadir dalam ruangan itu.

"Dasar anak nakal. Darimana saja kamu? Kenapa lama sekali?" cetus ayahnya yang memarahinya seperti layaknya memarahi anak kecil.

Xiao Feng pun terkekeh menahan malu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehe... maafkan aku, ayah," ucapnya dengan wajah polosnya.

"Sial! Kenapa prajurit tidak memberi tahuku kalau ayah ada di sini? Kalau sudah begini aku jadi malu, kan?" celetuk Xiao Feng dalam hatinya dengan sedikit kesal. Namun, tetap saja rasa kesalnya itu sirna seketika saat pandangan matanya berhasil bertemu dengan Ling Yi.

Ling Yi terlihat terkekeh geli saat melihat tingkah pria yang sudah menjadi sahabat karibnya itu. Begitu pun Ling Chen yang ikut tersenyum dan terhibur menyaksikan tingkah laku Xiao Feng yang baru saja mendapat teguran oleh sang ayah.

"Di saat seperti ini pun, tingkah Xiao Feng bahkan masih bisa membuatnya terhibur. Kenapa bisa seperti itu?" lirih Yan Cheng dalam hatinya, yang lagi-lagi menatap Ling Yi dalam diam.

Suasana di ruangan itu mulai mencair dengan kehadiran Xiao Feng. Wajah Ling Yi yang semula penuh cemas, kini bisa kembali tersenyum saat mengetahui Xiao Feng datang mencarinya dan masih saja mengkhawatirkannya.

Padahal sih sang ayah yang sakit, bukannya Ling Yi. Tapi biar bagaimanapun, kenyataan tetap mengatakan dengan jelas, bahwa Ling Yi adalah prioritas utama bagi seorang Xiao Feng.

1
Roxanne MA
baguss ka
Roxanne MA
hai ka, yuk mampir juga di karya ku yg berjudul "dokterku berprofesi menjadi banci" kita bisa saling support dan like yaa💋🔥
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!