NovelToon NovelToon
The Cosmic War

The Cosmic War

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Akademi Sihir / Barat
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: mas teguh

Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Luciel menggelengkan kepalanya. Ia hanya ingin menanyakan keberadaan sang ibu karena setelah sampai ke kediaman pemuda itu langsung masuk ke kamarnya. selain itu, tidak bertemu dalam kurun waktu setengah hari karena aktivitas mereka, tentu saja membuat Luciel tidak nyaman. Bisa dibilang pemuda itu sebenarnya sedikit tidak nyaman karena tidak berjumpa dengan ibunya, hanya saja pemuda itu malu untuk mengakuinya.

"Oh, apakah begitu. Ciel sayang tidak merindukan ibu?" Tanya Elina diiringi senyum lembut yang tergambar di wajahnya.

Pada awalnya Luciel akan mengangguk. Namun, melihat ekspresi ibunya yang tersenyum lembut ia akhirnya menggelengkan kepalanya. Jika ibunya sudah tersenyum lembut seperti itu, berarti bahwa jika jawabannya bersilangan dengan keinginan perempuan itu maka dapat dipastikan riwayatnya akan tamat. Jadi, dari pada membuat masalah lebih baik menyerah, oke!

"Aku sangat merindukanmu, ibu." Luciel berkata dengan senyum terpaksa.

"Kan! Ciel sayang memang kesayangan ibu." Elina menjawab dengan tersenyum. Segera, ia melangkah ke arah Luciel dan mencium pipinya.

Lucian yang tak jauh dari mereka mengangkat sudut mulutnya. Namun, bukan melihat mereka dan merasa hangat tetapi ia seakan-akan mengejek Luciel.

Pemandangan seperti itu bukan kali pertama Lucian lihat, bahkan Ia sudah melihatnya berkali-kali. Tetapi yang menjadi permasalahannya adalah Luciel tidak seperti anak kecil lagi, pemuda itu bahkan sering berkata bahwa sudah dewasa.

Dulu, ketika umur anak itu masih sepuluh tahun ia tidak menolak ketika diperlakukan seperti anak kecil oleh Elina, bahkan Luciel seperti terbiasa. Seiring berjalannya waktu, Luciel mulai menolak ketika diperlukan seperti anak kecil yang manja, ia terkadang menolak dengan ekspresi serius seperti orang dewasa.

Terkadang, Elina menggodanya dengan sedikit agak keterlaluan. Seperti sekarang ini, dengan tersenyum lembut ia bahkan mencium pipi Luciel. Yah, pemuda itu sebenarnya ingin menolak karena malu dan terlihat kekanak-kanakan. Hanya saja, melihat bagaimana ibunya seperti ratu yang tidak boleh dibantah, ia akhirnya pasrah.

Disisi lain, Sam yang melihat ini sedikit senyum terbit di wajahnya. Bisa dibilang ia sudah menjaga Luciel dari kecil. Melihatnya dari bayi kecil yang menangis, merangkak, dan mulai belajar berjalan. Sebenarnya Sam juga sama seperti Elina, ia pada awalnya terkejut ketika Luciel menolak untuk dilakukan seperti anak kecil.

Namun, yang sangat pasti ia ketahui, dalam enam ribu tahun hidupnya dan setelah kematian kepala Clan ia akan dengan senang hati melayani keturunannya. Seperti yang terjadi sekarang ini.

Sam juga Ingat ketika Luciel masih berada disekolah dasar, ia yang selalu mengantar pemuda itu. Luciel kecil pada saat itu sangat aktif, anak itu bahkan memiliki keingintahuan yang besar. Apalagi Sam juga menyadari bahwa Luciel tidak seperti anak pada umumnya, bisa dikatakan anak itu memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam mengingat sesuatu.

Terkadang, Luciel kecil memintanya untuk mengajarinya buku-buku yang berada di perpustakaan kediaman. Tentu saja Sam tidak akan menolak, ia bahkan sangat antusias mengajari Luciel. Mulai dari buku untuk anak-anak biasa hingga buku-buku yang cukup berat isinya untuk anak seusia Luciel.

Tetapi setelah Luciel masuk ke sekolah menengah Ibukota Xypherion, ia tidak mau lagi diantar oleh Sam. Pemuda itu beralasan bahwa ia ingin seperti anak lain pada umumnya, naik kendaraan umum. Disamping itu, Luciel juga beralasan tidak ingin identitasnya terbongkar, ia juga tidak ingin orang lain mengetahui identitasnya dan menjilatnya. Perilaku orang lain yang seperti itu sangat tidak disukai oleh pemuda itu.

Tuan muda sudah dewasa. Pikir Sam tersenyum.

"Baiklah, cukup bercandanya." Kata Lucian menengahi, kemudian ia menambahkan.

"Mari makan! Sam kamu juga!"

Luciel terlihat menghela nafas ringan, ia lega ayahnya berkata seperti itu. Sedangkan Elina terlihat kembali ke tempat duduknya yang berada disamping Lucian.

"Mohon maaf, tuan muda. Agak tidak pantas.." Sam menjawab dengan ragu-ragu.

"Tidak apa-apa. Kamu selalu menolak ketika aku mengajakmu untuk makan bersama. Kali ini kamu harus menerimanya." balas Lucian.

"Dan kalian, tidak perlu menunggu kami. Kalian juga harus makan." Perintah Lucian kepada para maid.

"Tapi, tuan. Kami.." Kata salah satu maid.

"Tidak masalah. Kalian sudah bekerja keras." Potong Elina sambil tersenyum.

"itu.. Terima kasih tuan Lucian dan nyonya Elina." Jawab para maid bersamaan, terlihat mereka juga membungkukkan badannya dengan etiket.

"Paman Sam, duduk disini disampingku." Panggil Luciel.

"Baiklah, tuan muda!"

*****

Setelah selesai makan, Luciel kembali lagi ke kamarnya. Ia terlihat sedang duduk di kasurnya.

Luciel tidak langsung berbaring untuk tidur, namun ia duduk dengan cara melipat kakinya bersila. Ini menjadi kebiasaan sebelum tidur, ia melakukannya hampir tiga tahun. Tentu saja apa yang dilakukan Luciel itu bukan karena tidak ada gunanya, ia mencoba untuk merasakan Energi Mana di udara.

Bagi seseorang yang belum melakukan kebangkitan kemampuan sihir, merasakan Energi Mana di udara bisa menjadi opsi latihan yang penting. Meskipun terbilang sangat sulit, tetapi itu bukan hal yang sia-sia.

Mengapa sangat sulit? karena ketika seseorang yang belum membangkitkan kemampuan sihir ingin merasakan Energi Mana di udara, tingkat kesulitannya hampir seratus persen. Kemampuan sihir menjadi sangat penting ketika seorang melangkah kejalur praktisi, ketika kemampuan sihir bangkit maka akan lebih mudah untuk menyerap Energi Mana di udara.

Tetapi sama seperti pemula pada umumnya. Meskipun kemapuan sihir bangkit sekalipun, menyerap Energi Mana untuk pertama kalinya akan sangat sulit. Meski tidak sampai lima puluh persen.

Biasanya, seseorang yang sudah membangkitkan kemampuan sihirnya akan membutuhkan waktu selama tiga bulan sampai dengan enam bulan untuk bisa dengan lancar menyerap Energi Mana. Setelah orang tersebut menyerap Energi Mana, maka barulah energi tersebut bisa tersimpan didalam tubuh.

Bisa dibilang kemampuan sihir tidak hanya membantu menyerap Energi Mana dengan efisien, tetapi juga menjadi katalis bagi penggunanya untuk menyimpan Energi Mana didalam tubuh.

Tujuan Luciel selama tiga tahun ini adalah untuk mencoba dan merasakan Energi Mana. Selama tiga tahun ini pemuda itu dengan sabar untuk mempelajarinya. Ia juga menyadari bahwa bahkan jika berhasil menyerap Energi Mana, masih mustahil untuk menyimpannya. Tanpa kebangkitan kemampuan sihir, Energi Mana yang terserap akan berlalu begitu saja. Jika dianalogikan, itu seperti memompa air di sumur tetapi air dialirkan kepada ember yang berlubang, air yang dipompa akan terbuang begitu saja.

Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat Luciel. Kendati kemampuan sihirnya belum dibangkitkan, tetapi akan sangat bagus bila ia mencoba untuk merasakan dan menyerap Energi Mana. Bahkan setelah berkonsultasi kepada paman Sam dan ayahnya, mereka menganggap hal ini revolusioner.

Jika dapat menyerap Energi Mana sebelum kebangkitan kemampuan sihir, bukankah itu sama seperti mempelajari mata pelajaran sekolah menengah di saat berada pada sekolah dasar? Bukankah itu menjadi suatu keuntungan? setelah kebangkitan bukankah bisa langsung menyerap Energi Mana. Ini yang selalu Luciel pikirkan.

Memejamkan matanya, Luciel mengkonsentrasikan pikiran terhadap lingkungan sekitar. Apa itu Mana? Apa itu Energi?

Energi mana merupakan partikel gaib yang berada di alam semesta, jika diserap kedalam tubuh maka akan menghasilkan suatu kekuatan yang ajaib. Kekuatan ajaib ini yang menjadi cikal bakal kemampuan manusia yang melebihi alam, bahkan dapat menghancurkan semesta.

Partikel? Alam semesta?

Luciel berpikir dengan sangat keras sampai-sampai dahinya berkerut.

Setelah beberapa saat ekspresinya kembali seperti semula. Hanya saja, yang tidak disadari, pemuda itu berada dalam keadaan khusus seakan-akan alam semesta beresonansi dengannya. Ada sedikit cahaya yang seperti menempel ditubuhnya.

Membuka matanya, ia tampak bersemangat. Jadi seperti itu. Pikirnya

Jika ingin merasakan Energi Mana yang berada di udara maka aku harus memusatkan pikiran ku seakan-akan aku menyatu dengan semesta. Dengan itu, aku dapat merasakan partikel-partikel Energi Mana yang berterbangan. Asumsi Luciel.

Menekan kegembiraan nya, Luciel kembali fokus. Ia kemudian menutup mata sekali lagi. Dengan ekspresi yang tenang, ia seolah-olah menyatu dengan semesta. Meninggalkan kamarnya dalam keadaan hening seakan tidak ada siapapun didalamnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!