Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-19
"Sayang.....,kamu kenapa?Apa ada perkataanku yang salah sama kamu?kenapa sepertinya kamu menghindariku seharian ini ?Kita kan sudah sepakat untuk membicarakan hal apapun jika ada masalah,jangan seperti ini Amarta,aku bingung",ucap Adrian saat melihat Amarta kembali sibuk denga ponselnya setelah Rania pergi.
Amarta tetap diam dan fokus sama ponselnya,sampai Adrian terpaksa merebut ponsel milik Amarta dari tangannya.
"Jawab sayang...,aku akan minta maaf kalau emang ada perkataanku yang menyakitimu,namun jangan seperti ini,aku nggak bisa nebak-nebak isi pikiranmu,please Amarta!kita bisa bicarakan semuanya".
Akhirnya Amarta menatap Adrian datar."Maafin aku ya Mas,aku nggak sengaja baca pesan yang masuk keponselmu saat aku akan sarapan kebawah,aku membaca semuanya karena pesannya terus berdatangan,aku nggak akan nanya dia siapa,tapi kalau bisa,ceritakan saja sama dia bahwa kita hanya menikah kontrak dan akan bercerai saat berjalan 1 tahun".
Adrian menatap tak percaya pada apa yang Amarta katakan.Adrian pun mendekat dan menggenggam tangan Amarta lembut.
"Maafkan aku Amarta,aku kurang peka sama kamu,tapi tentang pesan yang tak sengaja kamu baca,dia adalah mantan pacarku yang sekarang berkuliah diluar negri,kita memang tidak ada kata putus yang resmi,tapi kepergian dia keluar negri tanpa kesepakatan terlebih dahulu,membuatku menganggap aku sudah selesai sama dia,karena bertahun-tahun kita juga nggak ada komunikasi dan saling sapa,jadi tidak ada yang perlu ditakutkan dengan kehadiran dia suatu saat nanti,kalaupun kontrak nikah kita berakhir karena kamu telah menemukan orang yang kamu cintai,aku juga nggak akan mungkin kembali sama dia".
Amarta terdiam dan bingung harus merespon apa jawaban dari Adrian,namun pikirannya justru mengarah bahwa Adrian memang ada yang mencintainya dengan tulus sampai saat ini.
Hubungan mereka menjadi canggung kembali setelah itu,baik Amarta maupun Adrian ingin memberikan waktu untuk berpikir.
Bahkan saat makan malam tiba,Adrian yang mengajak Amarta untuk makan direstoran yang berada didalam hotel,terus terdiam saat melihat Amarta sibuk dengan ponselnya.
Adrian memesan apa saja saat Amarta tetap pada ponselnya yang entah berkirim pesan dengan siapa,namun saat mereka menikmati makanannya yang terkenal dengan kelezatannya,seorang laki-laki menyapa Amarta dengan begitu akrab.
"Halo Tata....,apa kabarmu?semakin cantik aja",sapa laki-laki yang bernama Jackson.
Amarta yang tak nyaman karena ada Adrian disampingnya,meminta Jackson untuk pergi dan mereka akan mengobrol nanti saat Amarta telah selesai makan.Namun sebelum itu,Amarta memperkenalkan Adrian kepadanya.
"Jackson,kenalin dia Adrian,suamiku",ucap Amarta dengan santainya.
Walaupun bahagia karena Amarta memperkenalkannya sebagai seorang suami,namun Adrian bisa melihat bahwa Amarta terlihat terpaksa mengatakannya karena terlihat dari tatapannya yang biasa aja dan terkesan datar.
Adrian menatap Jackson dengan seksama,Ada kekagetan didalam matanya saat Amarta mengatakan bahwa Ia telah memiliki suami,namun selebihnya Jackson justru menatap Adrian dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Woe Bro....,selamat ya sudah jadi suami Tataku,langgeng-langgeng ya kalian".
Adrian justru kaget dengan reaksi jackson yang biasa aja,Adrian terus bertanya-tanya ada hubungan apa antara Amarta dan Jackson,namun Adrian memberikan senyum terbaiknya dan meng Aamiinkan do'a yang jackson ucapkan.
Selama sisa makanan berlangsung,Adrian menikmati makanannya dalam diam,sampai suara Amarta menginterupsi keheningan mereka.
"Mas...,aku ijin mau ngobrol sama jackson ya?dia teman kuliahku dulu,tenang aja dia sudah menikah namun belum lama dia berpisah dengan istrinya,dia butuh masukan dari aku tentang Perusahaannya yang bangkrut,jadi aku akan memberikan beberapa masukan untuk dia bisa kembali maju,bukan tidak mau mengajakmu Mas,namun akan banyak hal yang nantinya kamu bingung ,karena aku sama dia sudah kenal lama dan saling bantu tentang Perusahaan kita masing-masing".
Adrian melihat kejujuran dimata Amarta,Ia pun membiarkan Amarta untuk mengobrol dengan jackson yang sudah lebih dulu pergi.
Kini Adrian hanya seorang diri dimeja makan dan memilih membayarnya lalu pergi kesekitar area hotel.
Adrian memikirkan banyak hal nantinya yang akan Ia ketahui saat kehidupan rumah tangganya terus berjalan,terutama sifat-sifat Amarta yang belum sepenuhnya Ia ketahui,bahkan kehidupan Amarta diPerusahaan dan diluar Perusahaan ,Adrian belum mengenalnya.
"Semoga apapun yang akan terjadi kelak,aku bisa menjadi tempat sandaran untuk Amarta apapun keadaannya",gumam Adrian sambil menikmati udara sejuk pada malam hari.
**
"Jackson..,apa yang bisa aku bantu kali ini?kamu tau sendiri aku habis menghamburkan uang untuk pesta pernikahanku,sekarang ada masalah apa sampai aku melihatmu dihotel seperti ini,kamu mau booking seorang wanita ya?",tanya Amarta tanpa berpikir panjang lagi.
Jackson menghirup nafasnya panjang-panjang dan menghembuskannya berkali-kali.
"Kamu tau sendiri Tata,Istriku kurang ajar selama ini,aku telah memberikan semuanya yang dia inginkan,justru dia ternyata memiliki pria lain yang tidak aku ketahui sebelumnya,aku bodoh banget Amarta,aku merasa bahwa aku lelaki yang paling sial,dimana-mana laki-laki yang mempunyai banyak uang yang biasanya memiliki idaman wanita lain,tapi justru istriku yang memiliki pria lain,aku mati-matian kerja tapi jadinya begini,Perusahaanku biarkanlah bangkrut sekalian aku juga nggak peduli".
Amarta menepuk pundak Jackson untuk memberikan semangat.
"Jackson,Perusahaanmu harus maju lagi,kamu pasti bisa membuatnya maju kembali,apa kamu mau join sama suamiku?sepertinya dia mau menggelontorkan uangnya 2 milyar atau 3 milyar,dia juga belum punya pekerjaan tetap saat ini,jadi mungkin kalian bisa berteman dan membangun Perusahaan itu bersama-sama".
Jackson menatap Amarta penuh selidik."Jadi suamimu pengangguran?Wow wow wow...,ternyata temanku yang sukses dan gila uang ini menikah dengan pria mokondo,jangan-jangan uang itu juga milikmu kan?"
Amarta menendang kaki Jackson dengan keras karena Jackson berbicara terlalu kencang.
"Diamlah!Suamiku dulu punya Perusahaan,tapi sebelum kedua orang tuanya meninggal,Perusahaan itu bangkrut,jadi sekarang dia memang sedang menjadi usaha yang cocok yang akan digelutinya nanti setelah wisuda,karena walaupun aku suskes,aku juga tetap butuh nafkah dari dia lah",jawab Amarta menggebu-gebu.
Entah kenapa Amarta juga tidak suka jika Adrian dicap sebagai lelaki mokondo,karena bagaimanapun dari awal,Amarta lah yang telah memulai semuanya sampai mereka terikat dalam ikatan pernikahan.
"Yaudah Jackson,kita ngobrol lain kali lagi lagi ya,aku nggak enak ama suamiku kalau terlalu lama ngobrol sama kamu,aku juga harus menghargai dia yang sudah sah menjadi suamiku,aku pergi dulu ya",pamit Amarta yang mendapat jawaban anggukan dari jackson.
