My Chicken Girl

My Chicken Girl

Tak Seperti Yang Dibayangkan

Deretan piala penghargaan berjejer rapi di sisi sebuah restoran kecil bernama "Shim Fried Chicken." Rumah yang disertai restoran kecil itu adalah milik keluarga Shim yang telah berdiri sejak tahun 1999. Shim Yong Dae memiliki anak bernama Shim Hyeri yang bersekolah di sekolah paling bergengsi di kota Daegu. Ia sangat bersyukur memiliki anak yang pandai dan bisa memiliki beasiswa ke sekolah yang juga di impikan oleh anaknya itu.

Shim Hyeri sendiri adalah gadis yang baru saja menginjak usia ke 16 tahun. Ini adalah masa pertamanya masuk SMA. Dengan semangat gadis yang sudah di ikat rambutnya itu, keluar kamar untuk menyapa ayahnya yang tengah mengolah ayam untuk restorannya.

"Ayah, selamat pagi!"

"Oh Hyeri, apa kamu sudah siap?" tanya sang ayah yang masih terlihat sibuk.

"Ya Ayah," jawabnya singkat.

"Apa perlu ayah antar?" tawarnya.

"Oh tak usah Yah, Hyeri naik sepeda saja," tolaknya, "Ayah lakukan pekerjaan ayah saja, suruhnya." Gadis itu mencomot beberapa ayam di meja untuk dimakan saat menuju sekolahnya.

"Baiklah, hati-hati ya," pesan sang ayah yang dibalas anggukan olehnya.

Gadis itu keluar sambil memakan ayam goreng ditangannya menuju tempat sepedanya berada. Ia mulai mengendarai sepedanya menelusuri jalanan setapak yang cukup ramai. Senyum ceria selalu terlukis di wajahnya yang cantik. Ia sangat ramah pada pejalan kaki yang di temuinya.

...___________🐔❤️🐔___________...

Serim High School

Sekolah megah nan mewah dengan biaya termahal di kota Daegu. Jangan salah untuk memasuki sekolah bergengsi ini, Hyeri harus berusaha keras untuk mendapatkan beasiswanya di bidang akademik dan non-akademik. Hampir semua yang bersekolah di sana adalah orang-orang dengan kelahiran sendok mas. Hyeri bisa dikatakan adalah salah satu murid yang beruntung karena bisa bersekolah di sekolah tersebut.

Di kehidupan sekolah ternyata tak seindah yang dibayangkan. Sekolah yang tampaknya baik-baik saja ternyata terdapat aksi bullying di dalamnya. Orang-orang elit sangat anti sekali dengan orang biasa yang bisa bersekolah di sana.

Hyeri sudah sampai di gerbang pintu sekolahnya. Ia turun untuk menuntun sepedanya masuk ke dalam. Ia tersenyum ramah pada Pak penjaga di gerbang. Awal masuk semuanya baik sampai tiba dirinya di lorong belakang tempat sepedanya di parkirkan. Hyeri tentu sadar diri untuk memarkirkan sepedanya jauh-jauh dari kelas atas. Ia tak mau membuat masalah seperti kebanyakan orang. Selesai parkir, ia langsung di kejutkan dengan beberapa siswa elit yang sedang menindas siswa biasa seperti dirinya. Gadis cantik ini hanya bisa bersembunyi sampai urusan mereka selesai.

Beberapa gadis mengikuti satu gadis yang di anggap ketuanya. Gadis tersebut dengan kasar menyeret rambut siswa biasa tanpa ampun. Hyeri yang bersembunyi hanya bisa menyimaknya saja. Ia berpikir siswa biasa itu telah menjatuhkan makanannya ke baju salah satu sang gadis sebab bajunya sedikit kotor terkena saus.

"Lihat mie yang kamu tumpahkan ke baju mahal ku ini. Siswa miskin sepertimu tak mungkin bisa menggantikannya," ucapnya kasar sambil masih menjambak rambut sang korban.

"Maaf Somi aku tak sengaja, itu salahmu karena berjalan tak melihat ke depan," balas siswa tersebut menyalahkannya.

"Apa? Beraninya kamu menyalahkan Miss kami, sepertinya kita harus hukum nih anak," bela teman si siswa kelas atas dengan menunjuk-nunjuk kepala gadis biasa itu dengan kasar.

Gadis yang bernama Somi itu maju mendekat ke arahnya. Wajah sang gadis yang sedang tak beruntung itu, langsung berubah pucat dan terus meneteskan air matanya meminta ampun agar di maafkan.

"Somi aku mohon lepaskan aku!" pintanya memelas.

Gadis sombong itu mengisyaratkan pada temannya untuk memberikan mie kuah pedas milik siswa tersebut padanya. Dengan gaya bak pelayan, satu anak buahnya menurut untuk memberikan sebuah cup mie pedas dan menaruh di atas tangan majikannya.

"Ini Miss."

Somi mulai mendekat dan tak segan-segan langsung menyiram kuah pedas di dalam cup ke muka siswa tersebut. Setelah selesai dengan urusannya, mereka pergi meninggalkan siswa menyedihkan itu.

Hyeri pun muncul dan menghampirinya. Sebuah sapu tangan ia berikan pada siswa tersebut.

"Ka-kamu baik-baik saja kan?" tanyanya ragu.

"Hiks, kamu tak lihat apa yang sudah mereka lakukan padaku, bagaimana bisa kamu berkata jika aku baik-baik saja," kesal siswa tersebut padanya sambil menangis.

"Bukan itu maksudku." Hyeri dengan cepat menyilangkan kedua tangannya berkali-kali agar siswa tersebut tak salah paham padanya. "Ini lap lah wajahmu lalu jangan lupa bersihkan dirimu." ujar Hyeri yang memberikan sebuah sapu tangan padanya.

Siswa tersebut menerima sapu tangan milik Hyeri dan mengelap wajahnya yang penuh dengan kuas mie itu. "Terima kasih, hiks," ucapnya pelan.

Jung Somi itu nama salah satu gadis yang menindas siswa tadi. Ia adalah anak dari pemilik rumah sakit terbesar di Daegu. Wataknya sangat sombong dan selalu kasar. Ia sangat tidak suka jika dirinya di usik oleh siswa biasa seperti tadi.

Hyeri akhirnya sampai di depan kelasnya. Ia memilih duduk dibarisan tengah dekat jendela agar dirinya bisa melihat pemandangan kota Daegu dari sana.

Pembagian kelas di sekolah tersebut ternyata tak di beda-bedakan dengan tujuan agar siswa biasa bisa akrab dengan siswa elit walau terdengar sangatlah mustahil. Di kelas yang ditempati olehnya, terlihat suram karena mereka takut dengan Somi dan gengnya. Anak penindas itu ternyata juga sekelas dengannya.

Terlihat mereka bergerombol di wilayah mereka sendiri. Siswa biasa tak boleh melewati batas katanya.

Hyeri menghela nafasnya saat melihat anak buah Somi memarahi dua siswa laki-laki yang tak sengaja lewat di wilayahnya.

"Hey kalian berdua salah jalan, ini wilayah orang elit!" tegur satu gadis berambut cepol pada mereka.

"Bukankah sama saja, kita sama-sama siswa di sini," ucap siswa berambut sedikit cepak membalas. Sedangkan siswa berkacamata hanya berdiam diri saja tanpa membalas.

"Kalian ingin cari masalah dengan kami." Satu gadis yang agak pendek turun dari meja dan mendekat ke arah mereka sambil mendorong bahu mereka dengan kasar. Jung Somi sang ketua hanya memperhatikan sambil tertawa.

"Sudah, kita ganti jalan saja. Aku sudah mendapat masalah pagi ini jadi jangan tambah masalah lagi untukku," bisik siswa berkacamata pada temannya.

"Ya sudahlah." Siswa yang bersamanya terpaksa mengalah dan mengganti jalan mereka.

Hyeri menggeleng karena paham. Mendadak seseorang gadis mendekat dan duduk di kursi sebelahnya. Ia terkejut karena lantaran yang duduk dengannya adalah siswa yang habis di tindas oleh Somi. Penampilannya sudah sedikit rapi ketimbang tadi. Syukur siswa itu membawa seragam cadangan karena ia anak dari orang yang cukup mapan juga. Walau tak sekaya Somi dan teman-temannya.

"Kamu?" Hyeri membelalakkan matanya terkejut.

"Terima kasih untuk yang tadi," ucapnya.

"Sama-sama. Siapa namamu?" jawab Hyeri berniat berkenan dengannya.

"Aku Kwon Jian, aku duduk di sini ya," jawabnya sambil meminta izin.

"Tentu boleh, kenalkan aku Shim Hyeri dan ini kupon ayam gratis untukmu. Keluargaku pemilik restoran ayam di Jalan Gildam no 4, mampir lah kapan-kapan," ucapnya antusias sambil berpromosi dengan memberikan kupon gratis padanya di mejanya. Kupon berbentuk lingkaran ia desain sendiri dan selalu dibawanya kemana-mana.

"Oh terima kasih Hyeri," balas Jian senang.

Mereka berdua saling melempar senyum dan berharap bisa berteman baik dan saling membantu ke depannya.

Brakk

Sebuah pintu di dobrak keras mengejutkan penghuni kelas itu.

"Siapa yang namanya Park Yang-il!" Teriak seorang siswa berambut ikal di depan kelas.

Hyeri dan Jian saling tatap dan menengok ke sekeliling mencari nama yang di sebutkan. Sorot mata Hyeri tertuju pada siswa berkacamata yang ikut kena tegur oleh anak-anak elit. Wajah siswa tersebut langsung pucat saat tahu namanya di panggil oleh siswa berambut ikal di depan.

"Sekolahku kenapa sangat lah menakutkan?" Gumam Hyeri sedikit kecewa sambil menelan ludahnya melihat ke arah pria yang tampak sangat marah di depan sana.

................................🐔❤️🐔..................................

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

🍾⃝ Pᴇͩʟᷞᴀͧɴᷡɢͣɪ❣️

🍾⃝ Pᴇͩʟᷞᴀͧɴᷡɢͣɪ❣️

semoga ketakutan yehri tidak terjadi dan dia bisa pengalaman yang baik di sekolah ini

2024-05-09

2

➳ᴹᴿˢ᭄🥑⃟Deera𝓐𝔂⃝❥୧⍣⃝sᷤʙᷛꪶꫝ

➳ᴹᴿˢ᭄🥑⃟Deera𝓐𝔂⃝❥୧⍣⃝sᷤʙᷛꪶꫝ

Ceritanya beda dan unik.. keluarga pengusaha Ayam krispy rupanya nyam nyam nyam🤤/Drool/😍

Anak jenius, sederhana dan kuat Shim Hyeri sepertinya ini. Kebanggaan orangtua. /Good/
hmmmm, ini sekolah tempat belajar apa tempat tebar pesona, ugal²al dan tawuran sih? sekolah kok seenak mereka sendiri. masih bocil belagu semua. 🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm/

2024-05-08

2

🐉Ꮶ͢ᮉ᳟ Rey Adiputra ⒋ⷨ͢⚤🐉

🐉Ꮶ͢ᮉ᳟ Rey Adiputra ⒋ⷨ͢⚤🐉

murid seperti hyeri sudah termasuk bagus loh iq nya bisa masuk sekolah elite,tapi syang sekali isi nya org org pembully smua ckck🚶🚶🚶

2024-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!