NovelToon NovelToon
Pilihan Adam

Pilihan Adam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: RATNA YULITA

Adam pemuda tampan dan kaya, menjadi incaran banyak wanita dari masa sekolah sampai kuliah. namun tak satupun dari mereka yang ditanggapi Adam.

Hana gadis desa yang bekerja dirumah makan milik Adam, juga menaruh hati kepada Adam, Hana sadar diri dan memilih mengabaikan perasaannya.

Adam menyukai Hana, ia meminta Hana memanggilnya kakak agar lebih dekat dan membuat Hana nyaman dalam bekerja.

Sanggupkah Hana menahan perasaannya dan selalu bersama Adam tanpa ungkapan cinta dari Adam??

ayo simak kisah mereka,.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RATNA YULITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah untuk Hana

Hana bersemangat menyambut pagi, baginya setiap pagi adalah awal yang baru, yang harus dilalui dengan semangat dan harapan baru. ia bangun lebih awal dan menunaikan kewajibannya. tidak lupa ia mendoakan kedua orang tua nya, orang-orang yang telah berjasa kepadanya dan mendoakan dirinya agar selamat di dunia dan akhirat.

Hana keluar dari kamar dan berjalan menuju kamar Adam yang masih tertutup.

Tok, tok, tok

"Kak, ayo bangun. Kita jadikan berangkat pagi ini?" ucap Hana namun tidak mendengar jawaban dari Adam

Tok, tok, tok

Kembali Hana mengetok pintu kamar Adam.

"Kakak baru siap sholat Hana." ucap Adam saat membuka pintu kamar nya membuat Hana kaget

"Eh,. tumben sebut kakak, biasa nya selalu bilang aku." ucap Hana didalam hati nya

"Kita bisa berangkat sekarang kak?" tanya Hana

"Oke, ayok." jawab Adam berjalan duluan menuju garasi mobilnya.

Hana kembali kekamar meraih tas ransel dan menyandang nya, kemudian mengangkat barang yang ada di plastik.

"Lah, kok terasa berat ya tas sama kantong ini. kemaren saat aku keluar dari rumah perasaan gak seberat ini barangnya. Apa karna aku belum sarapan ya?." ucap Hana tidak jadi membawa sekaligus barangnya.

"kemaren kamu lagi emosi jadi tenaganya Doble. Sini barangnya." ucap Adam yang nongol didepan pintu kamar Hana

Adam berjalan mendekati Hana dan mengambil tas ransel yang sudah berada di punggung Hana. Ia memindahkan tas ransel itu ke punggungnya.

Adam juga meraih plastik yang berisi barang Hana.

"Tunggu kak, plastiknya kita Bawak sama-sama aja." ucap Hana sambil meraih plastik yang sudah dipegang Adam membuat tangan mereka bersentuhan. Adam menggenggam tangan Hana dan tangan satunya lagi menenteng plastik.

"Kakak masih kuat Hana." ucap Adam tersenyum menggandeng tangan Hana dan membawa Hana keluar dari kamar bersama barang-barangnya.

"Ya ampun, kak Adam memang menyebut dirinya dengan sebutan Kakak, apa artinya kak Adam benar-benar menjadi kakak ku sekarang?" tanya Hana didalam hatinya sambil terus berjalan dengan jantung yang Dag Dig Dug

Mereka segera berangkat menuju rumah kos Hana.

Hana yang semula ingin menyembunyikan alamat kos nya dari Adam berubah pikiran, karena kini hanya Adam satu-satu nya orang yang bisa membantu dan tahu akan keadaannya.

Mereka sampai didepan pagar rumah kos Hana.

"Kakak boleh masuk kedalam?" tanya Adam teringat Hana pernah melarangnya datang ke kos.

"Boleh, tapi cuma diteras. Kemaren pak cik juga duduk di diteras, saat aku berkemas."

"Oh jadi pak cik sudah tau alamat kos mu, siapa lagi yang sudah tahu?" tanya Adam sedikit kecewa karena bukan dia orang pertama yang mengetahui tempat tinggal Hana.

"Gak ada lagi, aku belum punya teman, aku juga gak akan sembarangan bawa orang ke kos." jawab Hana tanpa maksud apa pun namun membuat hati Adam tersenyum.

"Oke, kamu buka pintu kos nya biar kakak yang bawa semua barang." ucap Adam sambil membuka pintu mobilnya.

Hana segera turun dari mobil dan membuka pintu kos nya. Adam datang dengan membawa barang Hana, menurunkan barang itu didepan pintu.

"Ini ruang apa?" tanya Adam heran dengan ruangan utama kos tanpa perabot apa pun.

"Ruang multi fungsi kak."

"dibelakang masih ada ruangan lainnya?" tanya Adam

"Ada, dapur sama kamar mandi." jawab Hana

"Jadi kamu tidur diruangan ini? Mana kasur? Trus lemari nya mana?" tanya Adam sedikit shock dengan kondisi rumah kos Hana.

"Ngomongnya jangan kencang kak, ini tu sesuai sama keuangan aku, yang penting ada tempat berteduh." jawab Hana

"Kakak gak mau kamu tinggal disini. Ayok keluar, kita cari kos lain." ucap Adam kembali mengangkat barang Hana dan berjalan kemobil tanpa mempedulikan Hana yang kesal dengan ucapannya.

Adam selesai menaruh barang di mobil, ia kembali untuk menjemput Hana, ia tahu Hana tidak akan keluar dari rumah itu tanpa dipaksa.

Hana berdiri didepan pintu kos nya dengan wajah cemberut.

"Mau jalan kemobil atau digendong?" tanya Adam tanpa peduli wajah cemberut Hana.

"Aku udah bayar kos ini kak, masa gak jadi di huni." jawab Hana dengan suara pelan namun terlihat geram.

Adam tidak mempedulikan ucapan Hana, ia langsung mengangkat tubuh Hana, menggendongnya dan membawanya menuju mobil. Hana kaget karena tiba-tiba tubuhnya sudah berada dalam gendongan Adam, jantung Hana berdetak kencang, ia tidak menyangka Adam senekat ini.

Hana menutup wajahnya karna malu takut dilihat orang.

Adam tersenyum melihat Hana yang menutup wajahnya, Adam pikir Hana akan berteriak dan memukulnya, ternyata tingkah Hana diluar prediksinya. Adam dengan mudah membawa Hana kemobil.

"Kenapa wajahnya ditutup?" tanya Adam saat Hana sudah duduk di mobil.

"Malu, kak." jawab Hana menurunkan tangannya dari wajah

Adam tertawa melihat wajah Hana yang kemerah-merahan.

"Maaf ya," ucap Adam mengusap kepala Hana kemudian menutup pintu mobil dibagian kiri, Adam segera masuk ke bagian kemudi, membawa Hana dari tempat kos yang tidak jadi ditempati.

"Kak, sewa rumah tadi bagi aku udah lumayan mahal Lo, aku membayarnya pakai uang yang dipinjam dari kakak, mubazir bangat gak jadi ditempati." ucap Hana masih belum bisa menerima batal menempati tempat yang sudah ia bayar

"Kakak gak suka dengan ruangan terbuka begitu, kita cari yang ada kamarnya biar kamu aman." jawab Adam tidak rela Hana tinggal ditempat seperti itu.

"Yang tadi aman juga kak kalau pintu sama jendelanya dikunci." ucap Hana masih mempertahankan keinginannya.

"Jangan keras kepala Hana, kakak akan carikan tempat yang nyaman untuk mu. masalah biaya kamu jangan khawatir, tentang hutang yang kamu bilang tadi, kakak gak menganggap itu hutang, oke?" jawab Adam membuat Hana tidak lagi mempertahankan keinginannya.

"Baiklah." jawab Hana pasrah

Mobil mereka terus melaju dan berhenti ditempat sarapan yang lumayan ramai pengunjungnya.

"Kita sarapan dulu ya, ayo turun." ucap Adam sambil melihat Hana dengan senyum terukir di bibirnya

Hana mengangguk karna ia pun merasa lapar, mereka keluar dari mobil dan duduk berhadapan ditempat sarapan.

Sambil menunggu pesanan datang, Adam sibuk dengan ponselnya, ia menghubungi temannya yang bekerja di bidang properti, mereka sibuk berbalas pesan.

"Kak Adam lagi chat siapa ya? Kadang serius kadang senyum, bikin kesal aja." ucap Hana didalam hatinya.

Hana mengambil ponselnya yang ia abaikan dari tadi, diam-diam ia mengambil foto Adam yang sedang tersenyum.

"Siapakah pemilik senyum ini?" tulis Hana ketika mengedit foto Adam di galerinya dan menyimpan hasil editan itu.

Pesanan sarapan mereka datang, Adam makan sambil tetap fokus dengan ponselnya.

Hana kembali mengambil foto Adam yang melihat hp dengan mangkok sarapan didepannya ya

Hana mengirim hasil jepretan nya melalui Aplikasi hijau ke nomor Adam disertai tulisan

"kasian sotonya gak dimakan." pesan terkirim

Adam melihat pesan yang dikirim Hana, ia tersenyum dan meletakkan hp nya dimeja. Adam makan tanpa mempedulikan Hp nya yang terus berbunyi.

Selesai sarapan Adam membawa Hana menuju lokasi rumah yang akan ditempati Hana.

"Rumah siapa ini kak?" tanya Hana saat mereka sampai di lokasi.

"Rumah untuk mu, ayo kita lihat kedalam." ucap Adam, keluar dari mobilnya diikuti Hana.

Teman Adam telah menunggu mereka diteras rumah itu, mereka sama-sama masuk kedalam rumah untuk melihat bagian dan kondisi rumah itu. Rumah minimalis yang dilengkapi dengan dua kamar tidur.

"Kamu suka rumah ini Hana?" tanya Adam.

"Suka." jawab Hana berpikir Adam menyewakan rumah itu untuknya.

Adam tersenyum dan bersalaman dengan temannya menandakan kesepakatan mereka dalam jual beli.

"Hana, Nanti setelah pulang kerja kamu bisa menempati rumah ini. sekarang ayo kita ketempat kerja dulu." ucap Adam tidak ingin Hana mengetahui urusan selanjutnya.

"Baiklah." ucap Hana merasa lega telah mendapatkan rumah sewa dalam waktu sekejap.

1
Oktavia
lanjut kak
Oktavia
lanjut kak. semangat 💪💪
Oktavia
lanjut kak ya banyak. semangat kak 💪💪. aku suka karyamu
dzaky ej
lanjut kak, jangan lama2 update
Oktavia
kak lanjut yg banyak ya
Oktavia
lanjut kak cerita nya bagus semangat kak
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 🙏
total 1 replies
dzaky ej
lanjut kak, jgn lama cerita yg baru
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!