NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19 : gairah panas di depan wanita yang sedang berjuang

Dalam tidurnya dia merasa kalau suami yang dia cintai tidak mengharapkannya lagi, walau dia sudah seratus persen sembuh tapi dia ingin melihat keseriusan dan rasa cinta dari Arkan.

Nyatanya Arkan tidak mengharapkannya sembuh melainkan mengharapkan dirinya mati, "Pak." Arkan menoleh saat seseorang datang.

Wanita itu melangkah menghampiri Arkan, "Buat apa bapak ada di sini? Saya pikir bapak ada ada di kantor."

"Tidak saya memang ada di sini. Kenapa kamu yang datang bukan..." perkataan Arkan terhenti saat tangan wanita nakal itu mulai meraba tubuh Arkan.

Lelaki mana yang tidak tergoda dengan rayuan wanita, pasti semua laki-laki akan tergoda walau laki-laki tersebut memiliki istri yang cantik dan sempurna.

"Pak. Bapak ini mengharapkan siapa? Bukannya saat bapak pergi bapak selalu membawa saya." ucap wanita itu dengan suara mendayu-dayu.

"Lastri."

Wanita itu adalah Lastri, karyawan baru yang sengaja menggoda Arkan. Dulu Arkan yang mengajaknya untuk bersenang-senang tapi sekarang dia sangat menyukainya. Lastri memutuskan untuk datang ke rumah Arkan, dengan alasan ingin mengantar pekerjaan.

Salah satu art mengatakan kalau tuan Arkan berada di kamar istrinya, Lastri memang sudah mengetahui bosnya sudah memiliki keluarga tapi dia tidak peduli. Lagian istrinya sedang sakit dan dinyatakan tidak akan sembuh.

"Gimana kamu bisa ada di sini? Kenapa kamu tahu alamat rumah saya." kata Arkan yang sudah beranjak menatap Lastri.

Lastri tersenyum dengan meletakan satu tangannya ke dada bidang Arkan, "Bapak mau tahu kenapa saya tahu alamat rumah bapak? Karena saya mencarinya dan datang untuk bersenang-senang."

Arkan melepaskan tangan Lastri yang berada di tubuhnya, "Jangan macam-macam kamu Lastri. Saya sudah katakan sama kamu kita sudah tidak memiliki hubungan lagi, lagian hubungan kita hanya sebatas memuaskan hasrat kita masing-masing."

"Itu gak adil untuk saya pak. Sekarang bapak ninggalin saya setelah bapak menikmati tubuh saya dengan suka rela." urai Lastri yang wajah kesal, wanita ini tidak terima kalau dirinya dibuang gitu saja.

"Suka rela? Saya mencicipi tubuh kamu, kamu juga yang menikmati bayaran yang saya berikan, tapi kenapa kamu datang lagi. Mau kamu apa sebenarnya?"

Lastri melangkah mendekat, matanya melirik wanita cantik yang kini berbaring di atas ranjang.

"Kasihan juga ya istri kamu, dia berjuang untuk sembuh dan suaminya malah mencari kepuasan di luar." tutur Lastri masih menatap wajah Amel, wanita yang kini terlelap di kasur.

"Lebih baik kamu pergi dari rumah saya. Saya gak mau nanti ada orang yang lihat kamu di sini." timpal Arkan, dia takut nantinya Rev datang di saat seperti ini.

Lastri kembali menatap Arkan, "Kenapa? Bapak takut kalau anak bapak dan wanita selingkuhan bapak tahu kelakuan bapak yang sebenarnya?"

"Saya merasa kasihan dengan mereka semua apalagi istri kamu ini. Sudah tidak berdaya malah bertahan dengan pria yang gak tahu diri." lontar Lastri menyindir Arkan.

Lastri tersenyum saat matanya melihat salah satu benda pusaka yang sudah lama tidak ia rasakan. Arkan merasa bodoh sudah bertemu dengan wanita ini, saat Lastri ingin mendekat Arkan segera menyingkir dan menjauh dari wanita ini.

Lastri tidak peduli seberapa menghindarnya Arkan dia tetap mengejarnya, benar saja kalau dia mendapatkan pria itu. Kini Arkan sudah tidak bisa menghindar, tubuhnya sudah berada di genggaman tangannya.

"Kenapa pak? Bapak takut kalau istri bapak bangun dan melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain?" kata Lastri saat tubuhnya sudah dekat dengan tubuh Arkan.

***

Lastri justru menginginkan pria ini, pria yang sudah lama dia incar selama bertahun-tahun. Dan dia tidak mungkin melepaskannya begitu saja, apalagi dia memiliki kesempatan yang luar biasa.

Lastri terkekeh saat Arkan menikmati apa yang dia lakukan, tangan nakalnya ini dia bawa masuk ke dalam tubuh Arkan bagian bawah. Dia mau melihat dan merasakan benda pusaka yang berada di sangkar, Lastri sangat puas melihat Arkan menikmati sentuhan tangannya.

"Emm..." Arkan menggigit bibir atas dan bawahnya buat menahan suara kenikmatan yang hampir saja keluar, tidak mungkin ia mengeluarkan suara itu dalam keadaaan seperti ini.

Lastri semakin gencar untuk memainkan benda pusaka Arkan, dia juga mengelus dan menggenggam tangannya untuk meremas benda pusaka milik Arkan. Benda pusaka yang berada di dalam sangkar sudah bangun akibat sentuhannya.

Arkan semakin tidak kuat lagi dengan sentuhan Lastri, akhirnya Arkan melepaskan suara kenikmatannya di depan Amel yang belum membuka mata. Lastri tersenyum senang melihat bagaimana Arkan kenikmatannya, dan reaksinya sangat luar biasa.

Dalam posisi sang istri sedang berbaring tapi pria ini malah menikmati sentuhannya, Arkan terus menikmati apa yang dilakukan Lastri sampai dirinya lupa kalau ia sedang berada di kamar Amel.

Gairah panas ini sungguh tidak bisa dia tahan lagi, walau dia tahu kalau sang istri berada di kamar yang sama tapi ia yakin kalau Amel tidak mendengar kegiatan dan suara yang ia lakukan sekarang bersama dengan Lastri.

"Ahhh..." lenguhan panjang yang diberikan Arkan membuat Lastri puas dengan apa yang ia lakukan, tangannya yang masuk untuk memuaskan pusaka di dalam sangkar sudah keluar dan kembali menatap Arkan.

"Gimana pak. Apa bapak menyukainya?" tanya Lastri yang sudah memberikan kenikmatan untuk bosnya.

"Ka–kamu sangat hebat. Saya tidak menyangka kamu bisa selihai ini, saya pikir kamu wanita bodoh yang tidak bisa memuaskan saya." ucap Arkan yang terengah-engah mengatur nafas setelah kegiatan panas barusan.

Lastri tersenyum, "Kalau gitu apa kegiatan barusan bisa kita lanjut?" Arkan mengangguk dengan cepat, tanpa menunggu lagi Lastri menghajar habis-habisan tubuh Arkan.

Walau mereka tahu perbuatan ini tidak benar tapi yang namanya setan pasti menggoda manusia, mereka berdua tidak peduli dengan posisi dan tempat yang mereka lakukan sekarang yang ada mereka sama-sama menikmati apa yang mereka lakukan.

Kegiatan panas yang mereka lakukan terus dilakukan, mungkin suara kamar itu sangat menggema sampai Arkan terus mengganti gaya dan tempat untuk menuntaskan hasratnya bersama dengan Lastri.

Sedangkan di bawah Rev sedang berada di tempat gym, tempat yang memang disediakan di rumah. Selesai berolahraga Rev mengambil minuman botol air dingin, air minum itu dia teguk setengah barulah ia keluar dari tempat gym.

"Loh kamu mau kemana, Lian?" tanya Rev yang tidak sengaja bertemu dengan Lilian dengan penampilan baru.

"Kakak lupa ya aku sama Lea mau buat karya dari tanah liat. Wanita itu memintaku ke salah satu pembuatan patung, jadi aku harus ke sana untuk buat tugas sekolah."

"Baiklah kalau gitu kamu hati-hati." Lilian mengangguk dan wanita itu pergi setelah bertemu dengan Lea.

Setelah puas dengan tubuh Lastri kini Arkan melepaskan wanita itu, dia melihat kalau seluruh tubuh Lastri sudah benar-benar kacau akibat gempuran dahsyat yang mereka lakukan bersama.

"Lebih baik kamu pergi sekarang, aku tidak mau orang rumah melihatmu di kamar." lontar Arkan yang mengusir Lastri untuk pergi.

Lastri terkekeh setelah tubuhnya sudah memakai pakaian, "Kamu tenang aja saya akan pergi, lagian tugasku sudah selesaikan."

"Terima kasih atas waktunya. Saya harap istri dan anak kamu tidak mendengarkan adegan panas kita, apalagi istri kamu yang berada di kamar ini." bisik Lastri, lalu wanita itu pergi setelah berhasil bertemu dengan bosnya.

Arkan menatap Amel dengan tatapan kacau dan kecewa, dia sangat kecewa dengan apa yang ia lakukan barusan. Dia tidak mungkin menolak dalam situasi seperti itu, Arkan keluar dari kamar dan memutuskan ke kamar satunya.

Saat Arkan pergi ada sebuah air mata keluar dari pipi Amel, entah pertanda apa yang pasti dia ingin kembali seperti dulu.

"Selamat malam bunda. Gimana kabar bunda? Rev berharap bunda sembuh dan kita bisa kembali seperti dulu lagi." ujar Rev yang menggenggam tangan Amel saat dia baru saja datang ke kamar Amel.

"Bun. Maaf aku sudah lama tidak menjenguk bunda, selama ini aku sibuk mengerjakan perpisahan sekolah dan juga perusahaan yang harus aku tangani." Rev mencium punggung tangan Amel dengan lembut memberikan ketenangan dan kehangatan untuk wanita yang amat dia cintai.

1
Dewi Fuzi
aneh kok msh perawan kan udah d gilir gimna sih thor bingung aku
Dewi Fuzi
🤣🤣🤣🤣🤣🥲jadi piala bergilir ya lea dari bapak nya anak nya temen" nya 🤭🤭
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!