NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Sementara itu di mansion Robert, Alvin terlihat sangat gundah dan gelisah. Berbagai masalah telah menerpa dirinya, yang pertama dia sangat mengkhawatirkan Felicia yang belum juga diketahui dimana keberadaannya. Dan masalah yang kedua, dia tidak tahu harus melakukan tindakan apa terhadap Milea, selingkuhannya itu.

Selama ini Alvin memang sering tidur dengan wanita lain, tapi hanya Milea yang paling bodoh, sampai kecolongan bisa mengandung anaknya.

"Arrghh!"

Prang!

Saking kesalnya, Alvin melemparkan satu gelas seloki yang ada di genggamannya ke dinding, saat ini dia sedang berada di ruang kerjanya, dia sangat marah begitu mendengar kabar dari anak buahnya bahwa mereka belum menemukan keberadaan Felicia.

"Kalian ini benar-benar tolol, bodoh! Nyari satu orang saja kalian tidak becus." Alvin memaki-maki delapan orang yang ditugaskan untuk mencari keberadaan Felicia.

Ke delapan anak buahnya Alvin hanya bisa menundukkan kepalanya, mereka memang harus siap di maki-maki oleh sang tuan muda.

Alvin lebih baik meminta bantuan kepada ayahnya, "Dimana papa?" tanya Alvin pada salah satu anak buahnya.

"Tuan besar sedang berada di paviliun, Tuan."

Alvin segera pergi ke paviliun, paviliun tersebut berada di belakang mansion. Alvin mengurungkan niatnya ketika mendengar suara rintihan di paviliun sana, dan dia mendengar ada suara tiga orang pria di dalam paviliun itu, sehingga dia mencoba melihatnya dari balik jendela paviliun tersebut.

Terlihat ada seorang pria tua yang sedang memohon ampun kepada Robert, karena ketahuan telah berkhianat. Dan di samping Robert, terlihat ada seorang pria memakai masker berwarna hitam.

"Ampun, Tuan. Tolong ampuni saya. Saya janji saya tidak akan berkhianat lagi." pria tersebut sangat ketakutan sekali, bahkan badannya telah terluka parah karena telah dihajar oleh seseorang yang memiliki badan besar, tinggi, dan wajahnya selalu ditutupi oleh masker itu.

Kemudian terdengar suara Robert, dia memberikan perintah kepada pria bermasker hitam itu. "Salman, cepat bunuh dia! Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun yang berani mengkhianati kepercayaanku."

Rupanya Salman telah kembali bekerja menjadi salah satu anak buahnya Robert, dia adalah sang jagal, yang siap mengeksekusi para musuh dan juga membunuh para pengkhianat. Termasuk dalam kasus kecelakaan yang menewaskan Andin pada tahun 2016 silam, dia yang menabrak mobil yang waktu itu ditumpangi oleh Arsen, Andin, dan supir pribadinya. Sehingga menyebabkan Andin meninggal di tempat kejadian.

Saat kejadian itu pula Salman terkena luka bakar, tepat dibagian wajahnya, sehingga dia selalu menutupi wajahnya dengan masker berwarna hitam.

"Baik, Tuan."

Salman membawa pisau yang tergeletak diatas meja, kemudian dia menikam seorang pria yang telah dianggap pengkhianat oleh Robert.

Jlebb!

Jlebb!

Jlebb!

Salman menusuk perut pria tersebut dengan brutal, sampai pria itu merintih kesakitan.

"Arrrgghh!"

"Arrrgghh!"

Salman menikam perutnya sebanyak belasan kali, membuat tubuh pria tersebut ambruk ke lantai, dan bersimbah darah.

Alvin menyaksikan itu semua di balik jendela, betapa keji dan jahatnya sang ayah, yang padahal semua orang mengira dia begitu baik dan sering memberikan sumbangan untuk masyarakat miskin. Sehingga banyak masyarakat yang meminta Robert untuk mencalonkan presiden di tahun depan. Karena itulah Robert mentargetkan tahun ini harus bisa menguasai Gerrad Group, karena tahun depan dia memiliki target yang lebih besar lagi.

"Sangat menarik!" gumam Alvin, dia merasa ayahnya sangat hebat dan kuat, sehingga dia pun ingin bisa seperti ayahnya, ingin meniru apapun yang dilakukan oleh ayahnya.

...****************...

Paginya...

Pantulan cahaya matahari menyilaukan mata, membuat Felicia terbangun dari tidurnya.

"Shhh... ahhh!" Felicia merasakan kepalanya sangat pusing, mungkin gara-gara semalam dia mabuk berat.

Namun, Felicia membelalakkan matanya, ketika merasakan ada seseorang yang sedang memeluknya, membuatnya tercekat.

Rupanya semalam Gleen melakukannya lagi saat Felicia tertidur, maklumlah mungkin karena dia baru tahu rasanya nikmat bercinta itu seperti apa, mumpung ada ikan di depan mata, langsung dia santap saja sampai kenyang. Toh Felicia sendiri yang memaksa pada awalnya.

Alangkah terkejutnya Felicia ketika melihat wajah pria yang masih tertidur di sampingnya itu. Mungkin karena Gleen kelelahan harus menggarap ladang Felicia semalaman, sampai dia tertidur pulas.

'Gleen Fernando? Si pria murahan itu? Apa yang dia lakukan padaku?' bisik hati Felicia, sampai dia nampak menganga, menutup mulutnya sendiri.

Felicia baru menyadari kalau dirinya dengan Gleen sama sekali tidak memakai pakaian, membuat Felicia hampir saja menjerit.

Apa yang mereka lakukan semalam? Tidak mungkin kan ada dua orang dewasa yang memiliki jenis kel-amin yang berbeda hanya main ular tangga atau monopoli di kamar? Pasti terjadi sesuatu pada mereka.

Felicia baru menyadari bahwa dia merasakan ada rasa sakit dibagian intinya, tidak salah lagi, semalam dia telah melakukan adu mekanik dengan pria tersebut.

"Dasar pria baji..." Felicia ingin marah sambil melayangkan bogem untuk meninju wajahnya Gleen.

Tapi dia mengurungkan niatnya begitu melihat ada banyak tanda mereh di dadanya Gleen.

"Astaga, siapa yang membuat tanda merah begini? Tidak mungkin aku kan?" ucapnya dengan pelan sambil memperhatikan tanda kiss-mark itu begitu jelas di dadanya Gleen.

Felicia merasakan kepalanya pusing, seketika terlintas bayangan saat dia mengancam Gleen dengan pistol, menyuruh Gleen membuka pakaiannya.

"Kamu benar-benar bodoh, Felicia!" Felicia memaki-maki dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambutnya, mulai sekarang dia akan membenci yang namanya minuman berakohol itu.

Felicia memilih untuk segera kabur, mumpung Gleen masih tidur. Dia yakin Gleen sering melakukannya dengan wanita lain dan berani di bayar, sehingga dia menyimpan sebuah cek di atas meja dengan jumlah uang 1 miliyar. Agar Gleen tak perlu memperpanjang masalah ini. Toh dia hanya pria murahan dan pria bayaran. Dan Gleen sebagai seorang laki-laki tidak merasa dirugikan sama sekali.

Felicia segera memakai pakaiannya yang berserakan di lantai, kemudian mengendap-endap keluar dari rumah Gleen yang sederhana itu sambil memeluk tasnya, tak lupa dia juga membawa pistol kesayangannya yang tergeletak di lantai.

Setelah berada di luar rumah, Felicia sangat merasakan lega, karena akhirnya dia bisa keluar juga dari rumah pria itu.

"Dasar bodoh kamu, Felicia. Mengapa kamu harus menyerahkan keperawanan kamu pada pria seperti itu?" Tiada hentinya Felicia mengutuk dirinya sendiri.

Felicia segera naik ke sebuah taksi yang kebetulan melintas, karena mobilnya pasti ada di depan klub.

Di dalam taksi, Felicia menutup lehernya dengan syal karena takut ketahuan ayahnya bahwa malam ini dia habis bermain jungkat jungkit dengan seorang pria, padahal satu bulan lagi dia akan menikah dengan Alvin.

Kemudian Felicia menyandarkan dirinya ke sandaran jok mobil, terlintas bayangan bagaimana ketika dia sangat menikmati ketika Gleen menjamah tubuhnya, mengapa rasa nikmat itu terasa sampai sekarang? Sampai Felicia menelan saliva berkali-kali.

'Lupakan, Felicia. Anggap saja semalam kamu dapat musibah.' kata hati Felicia, dia tidak mungkin melaporkan Gleen ke polisi karena dia sendiri yang meminta, bahkan semalam Felicia sangat menikmatinya.

Felicia hanya berharap dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria itu.

Felicia meronggoh tasnya, dia membawa ponsel di dalam tas itu, lalu mengaktifkan ponselnya tersebut.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Banyak sekali panggilan telepon tak terjawab dan pesan dari ayahnya dan juga Alvin. Mereka pasti sangat mengkhawatirkan Felicia.

Namun, rupanya ada satu pesan masuk di pagi hari ini dari Milea. Felicia pun segera membaca pesan dari temannya itu.

[Felicia, aku ingin bertemu denganmu.]

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!