Kiara, adalah gadis sebatang kara. Dia bekerja sebagai Pramusaji di sebuah restauran ternama. Dia bekerja banting tulang untuk melunasi hutang ayahnya seorang bandar judi yang telah di tipu dan terlilit utang. Ibunya sakit-sakitan. Ketika seorang istri CEO perusahaan mengajaknya kerja sama. Yaitu menikah dengan Suaminya Agam, karena Dia Mandul. Dan Kiara akan mendapatkan uang, berapa pun Dia mau, asal bisa melahirkan anak laki-laki pewaris perusahaan Agam. Usia mereka yang terpaut 20 tahun itu membuat Kiara ragu. Namun Dia yang slalu mendapat teror dari bandar Narkoba lainnya pun tak bisa lagi menolak takdirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nana shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mantan
Kiara dan Agam sudah berada di hotel, tampak Agam merapikan baju ke dalam kopernya dan juga tas Kiara. Kiara yang di suruh berbaring di ranjang pun hanya bisa diam, saat suami dadakannya itu mengajaknya pulang ke indonesia.
"Kenapa kita harus pulang Bang? Kita baru 3 hari di sini," tanya Kiara.
Sebenarnya Kiara merasa tidak rela harus pulang ke indonesia, jarang-jarang dia bisa liburan seperti ini, namun karena alasan Agam takut terjadi sesuatu sama Kiara, Agam mengnggap liburannya kaki ini membawa sial, jadi dia memutuskan untuk pulang saja.
"Aku takut liburan kita ini tidak menyenangkan, lagian nanti kita bisa cari kok tempat liburan yang tidak mengandung salju," ucap Agam.
"Hmmm. Tapi aku suka di sini," ucap Kiara, mencoba membujuk Agam.
"Tapi 2 kali kamu celaka gara-gara suhu dingin dan salju ini lho!" ucap Agam.
"Itu 'kan hanya kecelakaan kecil saja, lagian klo memang mau celaka di mana saja bisa kok," ucap Kiara lagi.
"Jadi kamu nggak mau pulang?" tanya Agam sambil menatap Kiara.
"Hmmmh," angguk Kiara sambil menggumam.
"Baiklah, sekarang kamu istirahat saja, besok kit akan keliling tapi tidak usah naik balon udara atau pun kereta gantung ya?" tanya Agam.
"Iya Bang," sahut Kiara.
Kiara tersenyum puas. Agam tampak memasuki kamar mandi. Mungkin dia akan membersihkan diri. Jam baru menunjukkan jam 3 sore.
"Mengapa aku merasa senang sekali ya, saat kami tidak jadi pulang ke Indo."
Kiara terus membayangkan yang indah-indah hingga akhirnya dia pun tertidur
...***...
Clara tampak sedang berada di sebuah restauran menunggu kedatangan teman masa kecilnya. Ya, malam ini dia sedang janjian dengan Burhan atau Han.
"Clara," sapa seseorang dari belakang Clara.
"Han?" sapa Clara takjub saat melihat lelaki yanag kini berdiri di belakangnya itu, laki-laki yang sangat tampan bahkan melebihi ketampanan Agam.
"Apa kabar? waaah, makin cantik saja kau," puji Han.
"Kau juga semakin berubah, ayo duduk duku," ucap Clara.
Setelah mereka cipika cipiki, mereka pun duduk bersama untuk makan Malam.
"Bagaimana dengan suamimu, kenapa tidak kau ajak?" tanya Han.
"Aku ingin bercerita itu, oh iya, istrimu mana?" tanya Clara.
"Dia di kampung, sekarang dia lagi hamil besar dan ingin melahirkan di kamling ibunya," ucap Han.
"Ooh, selamat ya, sudah berapa anakmu Han?" tanya Clara.
"Baru mau dua, kau?" tanya Han.
"Aku belum di kasih sama tuhan," ucapnya.
"Ooh, maaf, apa kau sudah pesan makanan?" tanya Han.
"Udah, kau mau makan apa, kau suka udang 'kan?" tanya Clara.
"Kau masih ingat ya? Padahal udah 15tahun kita tidak pernah ketemu sejak masih SMP' kan?" ucap Han merasa tersanjung, karena orang yang pernah dia sukai itu masih mengingat makanan favoritnya.
"Ya ingatkah, kita kan dulu teman akrab, ayo pesan dulu!" ucap Clara.
Clara dan Han tampak berbincang dan Clara menceritakan kisah dirinya dan Agam yang belum memiliki anak, dan sekarang malah dia sudah menikahkan suaminya dengan wanita lain, dengan alasan untuk mendapatkan keturunan.
"Apa? Kau gila ya!? Masa kau menikahkan suami mu sendiri?" kaget Han saat mendengar kisah Clara.
"Ya mau gimana lagi? Paman Agam itu sangat serakah, aku tidak mau Agam meninggal nanti malah harta warisan itu di kuasai paman dan anaknya," ucap Clara.
"Tapi kamu harus tanggung resiko kalau begini? Bagaimana kalau nanti Agam malah mencintai wanita itu? Apalagi kalau dia sampai hamil dan memiliki anak, suami itu biasanya akan sangat menyayangi istri kalau lagi hamil pertama, apa aja kemauan istri pasti slalu di turuti nya," ucap Han.
"Kamu jangan menakuti aku deh," sahut Clara.
"Eh itu bener lho! Aku juga gitu, waktu anak pertma aku sangat memperhatikan istriku, bahkan apa yang biasa dia kerjakan, aku yang mengerjakan, seperti memasak mencuci piring," ucapnya.
"Masa segitunya sih?" tanya Clara tak percaya.
"Bener kok, apalagi kalau lagi ngidam ni, istri biasanya nggak bisa jauh dari suami, bisa mau cium ketek suami atau tapak tangan atau dada pundak, pokoknya bawaannya aneh gitu," ucap Han.
"Kok jorok banget, masa mau cium ketek? Kamu jangan ngarang deh!" sahut Clara tak percaya.
Mereka asyik ngobrol hingga tak menyadari ada sepasang mata sedang mengintai mereka penuh amarah.
Bersambung...
ayo kak mampir lagi ke tempatku yuukkk 😅