Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
Disebuah ruangan yang terlihat sangat kotor terdapat tiga orang pria dengan tubuh besar dan kekar dalam keadaan terikat terus meronta meminta untuk dilepaskan.
"Hei lepaskan kami!" teriak salah satu orang bertubuh besar tersebut.
"Cepat lepaskan! kami tidak mempunyai urusan dengan kalian!" Teriak yang satunya lagi.
"Kita memang tidak mempunyai urusan dengan kalian, tapi urusan kalian adalah dengan tuan kami, kalian telah mengusik orang yang salah," ucap orang yang menyekap mereka.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki terdengar semakin mendekat kearah ruangan tersebut.
Ceklek!
"Tuan," ucap orang orang dengan jas tersebut memberikan hormat kepada orang yang baru saja masuk.
Ketiga orang tersebut sangat kaget begitu melihat siapa orang yang masuk keruangan tempat mereka di sekap dan semakin mendekat ke arah mereka dengan tatapan yang terlihat mengerikan.
"Tu,,tu,, tuan,,," ucap bos dari orang orang bertubuh besar tersebut.
"Sepertinya kalian mempunyai nyali yang cukup besar untuk mengganggu istriku,"
"Mak,, maksud tuan?" ucapnya dengan terbata.
"Apa kalian diperintahkan seseorang untuk mencelakai Kanzia Ayudia Renata?"
"I,,iya tuan," salah satu dari orang yang diikat yang merupakan bos mereka lagi lagi menjawab dengan gemetar.
"Kalian tentunya sudah sering mendengar konsekuensinya jika berani mengusik seorang Jonathan Abian Pramudya, dan yang kalian targetkan adalah istri ku, itu artinya kalian telah mengusiku juga," ucap pria dengan tatapan mata elangnya, yang ternyata adalah Abian.
Jadi saat ia sedang meeting tadi tiba tiba anak buahnya yang ia perintahkan untuk mengawasi Kanzia menelponnya dan mengatakan jika ketiga orang tersebut sudah memulai aksinya untuk menculik Kanzia, mereka sudah memberikan peringatan untuk tidak mengusik Nonanya tapi tidak dihiraukan oleh ketiga orang tersebut, hal itu membuat Abian geram dan langsung memerintahkan orang orangnya untuk menangkap ketiga pembunuh bayaran tersebut untuk ditangkap dan membawanya ke tempat biasa.
Ketiga orang tersebut sangat kaget dan semakin dibuat gemetar dengan ucapan Abian yang mengatakan jika perempuan yang ia targetkan adalah istri dari sang penguasa di depannya, sebagai seorang yang bergelut di dunia bawah tentu saja mereka tau siapa sosok dari pria dihadapannya itu, dia adalah seorang mantan mafia yang sangat kejam dan ditakuti oleh lawannya, ia sangat disegani dikalangan mafia, tapi entah apa yang membuatnya memutuskan untuk meninggalkan dunia gelap yang mengerikan itu, tapi sampai sekarang namanya masih tetap populer dan ia masih tetap disegani, sepertinya mereka benar benar sial karena telah menargetkan orang yang salah.
"Tuan tolong ampuni kamu tuan,,,"
"Katakan apa yang kalian rencanakan untuk istriku?" Tanya Abian dengan ekspresi dinginnya.
"Ka,,kami diperintahkan untuk menjual Nona muda ke pasar gelap tuan, tolong ampuni kami tuan kami hanya mengikuti perintah dari nyonya Maya karna ia memberikan bayaran yang sangat mahal untuk menyingkirkan Nona Kanzia," jawabnya dengan penuh ketakutan akan kemurkaan Abian.
Brak!
Abian melempar sebuah kursi yang ada didekatnya, yang mengenai salah dari mereka.
"Sepertinya wanita itu masih belum puas untuk melukai istriku!" ucap Abian dengan tatapan dinginnya.
"Tuan ampuni kamu,,, jika kami tau dari awal jika Nona Kanzia adalah istri anda kami tidak akan pernah berani untuk menerima perintah tersebut," ucap mereka memohon agar Abian melepaskannya.
"Abian mengambil pistol dari tangan anak buahnya dan mengarahkannya ke pemimpin mereka.
Dor!
Ketiga orang yang diikat tersebut hanya bisa memejamkan matanya, tapi ketika mereka membuka mata tidak ada dari mereka yang terluka, mereka sedikit lega ternyata Abian melesatkan tembakannya kearah yang lain.
"Apa kalian berpikir aku akan melenyapkan kalian?" Tanya Abian dengan seringai diwajahnya.
"Aku tidak akan mengotori tangan ku lagi dengan darah, jadi sebagai gantinya kalian harus mengikuti semua perintahku," ucap Abian kembali.
"Tetap awasi mereka jangan biarkan mereka melarikan diri dari tempat ini, dan kalian jangan pernah mencoba untuk kabur jika tidak ingin aku berubah pikiran untuk membiarkan kalian tetap hidup." Ancam Abian.
"Dan satu lagi yang perlu kalian ingat jangan pernah mengusik wanitaku, mungkin sekarang aku sudah tidak seperti dulu tapi jika kalian sedikit saja melukai istriku aku pastikan kalian tidak akan selamat." tegas Abian penuh ancaman.
"Baik tuan,,," ucap ketiga orang itu, mereka merasa lega karena mereka hanya disekap untuk sementara, jika dulu seorang Jonathan Abian Pramudya adalah sosok yang sangat mengerikan, ia tidak akan memberikan belas kasihan bagi siapapun yang mengusik ketenangannya, ia tidak akan segan segan untuk melenyapkan nyawa lawannya.
"Tuan, apa tuan benar benar akan membiarkan mereka bebas begitu saja," Tanya Kevin kurang yakin.
"Suatu saat kita pasti akan membutuhkan mereka," ucap Abian dengan senyum dinginnya entah apa yang sedang ia rencanakan.
*
*
Di kantor
Kanzia yang baru saja kembali dari tempat meeting bertemu dengan Tania.
"Zia kamu kemana saja baru keliatan sekarang? pasti hukuman dari pak Jonathan berat banget ya?" Tanya Tania.
"Iya bos mu itu suka seenaknya saja, dia benar benar menyebalkan," gerutu Kanzia.
"Dia bos mu juga loh Zia, ingat kamu bekerja di perusahaan miliknya," ucap Tania mengingatkan Kanzia.
"Astaga,,, ingin rasanya aku mengundurkan diri dari perusahaan ini,,,," ucap Kanzia sambil menaruh kepalanya diatas meja kerjanya.
"Zia bagaimana kalau kita pergi jalan jalan lagi sebelum pulang," ajak Tania.
"Aku malas Tania, aku ingin segera pulang dan bermalas malasan dirumah," ucap Kanzia.
"Bagaimana kalau besok, mumpung besok hari libur," ucap Tania kembali.
Kanzia kembali menolak ajakan Tania.
"Aku mau menikmati hari libur dirumah aja Tan, diluar banyak polusi aku lebih baik rebahan saja dirumah," ucap Kanzia malas, sepertinya kekesalannya dengan sang bos membuatnya merindukan saat saat ia menjadi seorang pengangguran yang kerjaannya hanya makan dan rebahan.
"Ishh,,,, kamu gak asik banget sih,,,," ucap Kanzia kesal dengan penolakan Kanzia.
Kanzia hanya menanggapi kekesalan Tania dengan senyum manisnya.
*****
Kanzia keluar gedung perusahaan dengan perasaan jengkel, bagaimana tidak Jonathan malah memindahkannya dari divisinya dan menjadikan Kanzia sekretarisnya, awalnya Kanzia menolaknya dan akan keluar dari perusahaan, tapi Jonathan lagi lagi memberikan kontrak yang sudah ditandatangani oleh Kanzia, jadi jika ia berhenti sebelum 3 bulan masa kerjanya ia akan dikenakan biaya pinalti sebesar 1 miliar.
Kanzia benar benar dibuat prustasi dengan bos mesumnya itu.
"Seandainya aku tahu perusahaan ini memiliki bos yang suka seenaknya saja memperlakukan pegawainya, aku pasti akan mendengarkan ucapan Abian untuk tetap dirumah menjadi istri pengangguran," kesal Kanzia sambil melangkah keluar dari lift.
"Bagaimana bisa biaya pinaltinya bisa sebesar itu benar benar tidak masuk akal, astaga kenapa aku jadi sering mengeluh akhir akhir ini, pasti ini semua karna bos mesum itu, aku pasti bisa gila selama 3 bulan kedepan." Gerutu Kanzia.
Saat ia sedang menggerutu tiba tiba ia mendapatkan panggilan masuk dari Abian.
"Wah ada angin apa suami misteriusku ini tiba tiba menelpon ku," ucap Kanzia.
"Halo, aku sudah menunggumu diparkiran," ucap orang diseberang telpon dan langsung mematikan sambungan telponnya tanpa sempat Kanzia mengeluarkan kata kata.
"Apa dia salah menelpon orang?" ucap Kanzia yang bingung dengan Abian yang tiba tiba menelponnya dan hanya mengatakan hal itu tanpa membiarkannya berbicara.
"Kenapa hidupku dikelilingi oleh orang orang aneh," ucap Kanzia menggelengkan kepalanya.
baru saja ia akan mencari taksi, handphonenya kembali berdering.
"Halo kenapa kamu lama sekali, aku sudah menunggu dari tadi," ucap Abian terdengar seperti orang kesal.
"Maksudnya kamu beneran sedang menungguku diparkiran?" Tanya Kanzia.
"Iya," ucap Abian lalu mematikan kembali sambungan telponnya.
"Dasar aneh, eh tapi tunggu dulu kenapa lama lama aku merasa sikapnya itu agak mirip dengan si mesum Jonathan ya,,,," ucap Kanzia sambil berpikir.
"Ah sudahlah kenapa aku harus menyamakan mereka berdua, tentu saja Abian lebih baik dari bos mesum itu," gumam Kanzia yang langsung beranjak ke parkiran sebelum orang yang menunggunya dibuat kesal karena ia terlalu lama.
"Hai!" Sapa Kanzia begitu ia masuk ke mobil Abian, ia tidak menyangka ternyata Abian benar benar menjemputnya.
"Kenapa kamu lama sekali?" Tanya Abian.
"Aku pikir kamu sedang salah sambung makanya aku tadi menunggu taksi," jawab Kanzia.
"Bukannya kamu bilang jika kamu bakalan pulang dua hari lagi? kenapa sekarang kamu tiba tiba sudah ada disini?" Tanya Kanzia.
"Aku pulang lebih cepat karena merindukanmu," jawab Abian.
"Aneh," gumam Kanzia.
Abian pun mulai melajukan mobilnya.
"Bagaimana pekerjaan mu hari ini? apa bos mesum mu itu kembali membuat mu kesal" Tanya Abian.
"Jangan tanyakan lagi itu sudah pasti, hari ini aku benar benar ingin melenyapkannya dari muka bumi ini, dia ternyata bukan hanya mesum tapi juga pemaksa, kamu tau hari ini dia seenaknya saja menjadikan ku sekretarisnya tanpa persetujuan ku bukankah itu menyebalkan?" ucap Kanzia tanpa beban menceritakan pada Abian tentang bosnya itu.
"Apa kamu ingin keluar dari perusahaan itu? aku akan membantumu untuk keluar dari sana jika kamu mau," ucap Abian.
"Tidak perlu, lagi pula biaya pinaltinya terlalu mahal dia sama saja sedang memeras ku, aku akan menyelesaikannya selama tiga bulan ini dan tentunya selama itu aku tidak akan membuat hari harinya tenang mulai sekarang, aku akan mengacaukan pekerjaannya," ucap Kanzia tersenyum licik.
Sementara Abian tersenyum samar mendengar ucapan Kanzia yang akan mengacaukan pekerjaannya.
"Aku akan dengan senang hati menantikan kekacauan yang akan kau buat istriku," ucap Abian dalam hati.
"Maafkan aku harus merahasiakan semua ini dari mu, bukannya aku ingin mempermainkan mu tapi aku mempunyai alasan kenapa aku harus merahasiakan siapa diriku dan masih menyembunyikan keberadaanmu," batin Abian yang tiba tiba terlihat sendu.
"Oh ya kita bakalan kemana? inikan bukan jalan pulang ke kerumah,,,"
"Iya hari ini aku bakalan ajak kamu jalan jalan sekalian kita makan malam diluar," jawab Abian.
"Benarkah?"
"Hm,,," jawab Abian sambil tersenyum kearah Kanzia.
.
.
.
Bersambung . . . . .
Jangan lupa di Like👍🏻
Komen juga ya😉
...Selamat menjalankan ibadah puasa...