NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dianggap

Istri Yang Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Menikah Karena Anak / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: annin

"Kamu harus ingat ya, Maira, posisi kamu di rumah ini nggak lebih dari seorang pengasuh. Kamu nggak punya hak buat merubah apa pun di rumah ini!"


Sebuah kalimat yang membuat hati seorang Maira hancur berkeping-keping. Ucapan Arka seperti agar Maira tahu posisinya. Ia bukan istri yang diinginkan. Ia hanya istri yang dibutuhkan untuk merawat putrinya yang telah kehilangan ibu sejak lahir.

Tidak ada cinta untuknya di hati Arka untuk Maira. Semua hubungan ini hanya transaksional. Ia menikah karena ia butuh uang, dan Arka memberikan itu.

Akankah selamanya pernikahan transaksional ini bejalan sedingin ini, ataukah akan ada cinta seiring waktu berjalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon annin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.18 Merajut Masa Depan

Semua tamu sudah pulang, kini hanya tinggal Arka, Shela dan Santi. Ketiganya menikmati waktu bersama dengan minum.

"Maaf ya, Arka, tadi Mama sibuk sama teman-teman Mama. Kamu taulah, kalau acara kayak gini emang jadi momen kami orang tua-orang tua ini ngumpul."

Arka tersenyum penuh pemahaman. "Arka ngerti kok, Ma."

Inilah yang membuat Santi tak bisa melepas Arka begitu saja. Sejak ia dikenalkan sebagai pacar putrinya, Arka selaku bersikap sopan dan menghormatinya. Terlebih saat tahu Arka dari keluarga kaya nan terhormat, Santi makin suka dengan pilihan Raswa.

Setelah menikah, Arka tak pernah absen mengirim uang padanya. Bahkan rumah yang ia tempati sekarang ini juga hadiah ulang tahun dari Arka. Memang mantu idaman Arka ini.

"Ayo bersulang." Santi mengajak Arka dan Shela minum.

Hanya dia dan Arka yang banyak berbincang, sedang Shela hanya diam menjadi pendengar. Santi tahu benar ini adalah wujud protes putrinya yang tak mau disuruh mendekati kakak iparnya.

"Kamu kenapa, Arka?" tanya Santi saat melihat Arka memijat pelipisnya.

"Nggak tahu, Ma. Tiba-tiba pusing," jawab Arka dengan tangan masih berada di pelipis. Berusaha mengurangi rasa sakit yang mendadak mendera.

"Mungkin kamu kebanyakan minum jadi mabuk," ujar Santi. Ada senyum miring yang tersungging tipis di bibir wanita paruh baya itu. Sebuah senyum keberhasilan atas rencananya.

Tak lama setelah itu Arka tumbang. Kepalanya jatuh lunglai begitu saja di atas meja.

"Ma, jangan bilang ini karena perbuatan Mama?" Meski sudah berusaha menyembunyikannya, tapi Shela masih bisa melihat gelagat licik ibunya.

Santi tak menjawab, ia hanya menatap sinis pada sang putri. Hal yang sama terjadi pada Shela. Putri bungsunya yang pembangkang itu akhirnya tumbang juga, sama seperti Arka.

"Permainan dimulai," gumam Santi dengan senyum liciknya.

*

Maira ingin marah, tapi rasanya ia tak kuasa sebab Arka sudah memberi batasan di awal pernikahannya. Ia bukan seorang istri yang selayaknya. Apa pun sikap Arka seakan tak boleh ia protes, meski ia ingin.

Sejak pulang ke rumah, Arka tak terlihat batang hidungnya. Padahal ini sudah dua hari sejak acara doa yang digelar untuk almarhum sang ibu.

Tidak mengapa jika tidak mau datang, tapi apakah ia tak punya sedikit perasaan walau hanya untuk sekadar basa-basi mengatakan alasannya. Apakah memang Maira tak sepenting itu untuk mendapat alasan atas ketidakhadirannya di acara almarhum ibunya. Sampai-sampai, Maira kalang kabut menjawab berbagai tanya dari keluarga karena tak melihat kehadiran Arka.

"Arka belum pulang, Mai?" tanya Rosmala yang datang melihat Zara.

"Belum, Ma."

"Kamu udah coba menghubungi Arka?"

Maira menggeleng lemah.

Rosmala yang melihat itu seakan tahu jika hati menantunya sedang tidak baik-baik saja. Meski berdekatan, Rosmala tak bisa setiap hari datang ke rumah putranya ini. Semua karena kesibukan yang ia miliki.

"Is ...!" teriak Rosmala.

"Iya, Bu," jawab Iis yang datang dengan sedikit berlari.

"Tolong bawa Zara main dulu, ya." Rosmala menyerahkan cucunya pada Iis.

"Baik, Bu. Ayo Non Zara." Iis mengambil alih Zara dan membawanya pergi.

Rosmala yang sejak tadi memperhatikan raut sendu menantunya mulai mendekat. "Ada apa, Mai?"

Maira yang memang sejak tadi tak fokus karena banyak pikiran sedikit tersentak saat Rosmala mengajaknya berbicara. "Eh, Ma, nggak ada apa-apa kok."

"Apa semua karena Arka yang nggak datang di acara tujuh harian ibumu?"

Maira kembali menggeleng. Ia tidak berbohong karena yang membuatnya banyak pikiran saat ini bukan hanya soal Arka. Kalau masalah lelaki itu Maira masih bisa berusaha untuk tak acuh, tapi ini lebih pada soal adiknya. Rumah dan sertifikat itu. Maira takut rumahnya benar-benar diambil oleh para rentenir itu kalau ia tak menebus sertifikatnya. Sementara ia tak punya banyak uang untuk menebusnya.

Ia bahkan sudah menjual dirinya demi pengobatan ibunya dulu, lalu sekarang apa lagi yang bisa ia jual?

"Apa sikap Arka ke kamu masih sedingin dulu?" Baru kali ini Rosmala menanyakan hubungan antara anak dan menantunya. Ia pikir Arka sudah dewasa, jadi ia tak mau terlalu ikut campur dalam rumah tangga putranya.

"Ini bukan soal Mas Arka, Ma. Kami baik-baik saja," elak Maira.

"Lalu?"

Maira terdiam sejenak. Ada sesuatu yang ia pikirkan tapi ia takut mengatakannya.

"Lalu apa, Mai?" tuntut Rosmala.

Maira memutar tubuhnya. Menghadap tepat pada sang mertua. "Ma, apa boleh Maira ikut kerja lagi sama Mama?"

Rosmala terperangah. "Maksudmu apa, Mai. Apa Arka nggak menafkahi kamu?"

Maira menggeleng cepat. "Bukan begitu, Ma. Mas Arka kasih nafkah kok ke Maira. Uang yang Mama kasih tiap bulan juga nggak pernah telat sesuai yang Mama janjikan dulu. Maira ingin kerja buat ngisi waktu luang Maira, Ma. Kalau Zara udah tidur Maira nggak ada kegiatan. Rasanya tuh aneh gitu, Ma. Yang biasanya kerja kok tiba-tiba nganggur."

Rosmala tersenyum. "Oh, kirain, Mai."

"Maira juga kerjanya dari rumah aja, Maira mau ikut jadi affiliate produk Rose Skin di sosial media," ujar Maira menerangkan.

"Oh, kalau itu boleh banget, tapi bener kan uang yang dikasih Arka ke kamu itu cukup buat kebutuhan kamu?"

"Cukup, Ma. Ini juga cuma Maira mau cari kegiatan aja kok. Semua uang yang Mas Arka kasih udah cukup buat memenuhi kebutuhan Maira."

"Alhamdulillah, kalau gitu. Jangan sampai nafkah yang Arka kasih nggak cukup buat kamu sampai kamu harus kerja buat memenuhi kebutuhan kamu."

Maira meyakinkan ibu mertuanya jika niatnya bekerja hanyalah untuk membunuh bosan. Padahal ia sudah merencanakan semua. Ia harus berdaya meski tanpa uang dari Arka. Ia harus bisa menebus rumah yang kini tergadai, dan uang itu bukan ia minta dari Arka ataupun keluarganya. Ia harus menghasilkan uang sendiri agar tak lagi merasa banyak berhutang budi.

Ia tidak bisa berada dalam pernikahan semu ini selamanya. Ibu yang dulu menjadi alasan satu-satunya ia melakukan pernikahan ini sudah tiada, kini ia harus mulai merajut masa depan. Sendiri, tanpa Arka!

1
Asma Susanty
dihhh nggak nyadar nih kalau dia sekarang hanya mantan mertua, arka sdh tdk punya kewajiban memberi jatah uang belanja ke dia
Lilis Yuanita
ipar adalah maut
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
Lanjut🥰
Juriah Juriah
siapakah dia?.. lanjut kak author semangat 💪🙏
Asma Susanty
waduh, baru aja lamaran masa langsung batal
Juriah Juriah
makin menarik aja nih jln crita nya lanjut kak ...semangat kak author 💪🙏
Dew666
🌻🌻🌻🌻
Juriah Juriah
kak author sebenarnya alur crita nya lumayan bagus tapi retensi nya aga kurang ya kak?..apa up nya terlalu lm?🙏
annin: Retensi belum keluar kak, aku tuh jadi jarang up date karena kurang pede dengan cerita ini. kadang udah aku ketik naskahnya, udah 3 hari tapi mau up maju mundur.
total 1 replies
اختی وحی
up ny trllu lama gk tiap hri,jd lupa alur ceritanya
اختی وحی
knp up ny lama², sampe lupa alurnya
Juriah Juriah
up nya ga rutin ya Thor sekali nya cm 1 bab tapi walaupun lama nunggu kelanjutannya tetap kutunggu semangat thor💪🙏
annin: Terima kasih Kak atas dukungannya. Akan aku usahakan untuk update rutin.
total 1 replies
Dew666
👍👍👍👍
Dew666: 👄👩‍❤️‍👩❤️‍🩹
total 2 replies
partini
mau sarapan laper ,,lanjut thor
Juriah Juriah
jangan mau di atur mantan mertua kamu arka ga ada hak dia ngatur hidup kamu jangan terlalu bodoh arka udh fokus aja sama pernikahan kamu sama maira
annin: Kita lihat ya Kak Arka apakah benar benar bodoh atau tidak. hehehehe
total 1 replies
Juriah Juriah
selalu menunggu kelanjutan nya jangan terlalu lama dong Thor up nya 💪🙏
annin: Baik, Kak. Siap👍
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: insyaAllah
total 2 replies
Dew666
❤️‍🩹
annin: Terima kasih Kak Dew666 atas supportnya. Sehat selalu untuk kaka dan keluarga. ❤️
total 1 replies
Asma Susanty
meski arka tdk suka ,tp srmoga saja arka tdk kasar ke maira..
𝐩𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Asma Susanty
💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!