PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18, mencari bukti
sementara di tempat lain, lebih tepatnya di SMA nusantara, Adit dan Andre di sibukkan dengan laptop mereka.
Saat ini sudah jam istirahat dan sekarang mereka sedang berada di kantin. Kedua laki laki itu menepati perkataan mereka yang akan mencari tau dalang di balik penyebab Ardiy masuk rumah sakit tempo hari.
" Lo bisa gak sendiri?, apa perlu gue bantu ? ". Adit menatap serius ke arah Andre yang sibuk mengotak atik laptopnya.
" Gak perlu, ini bentar lagi juga ke retas CCTV restoran tempat bang Ar dan bang Keenan makan waktu itu".
Andre menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop, laki laki dengan wajah datar itu sangat serius sejak kemarin mencari siapa si jahat yang sudah dengan tega meracuni sang abang.
" Ya udah, gue pesen makan dan minum dulu bentar ". Ucap Adit sambil berdiri dan pergi menuju kasir kantin untuk memesan makanan dan minuman.
Dari arah belakang dua siswi perempuan bergandengan tangan masuk ke dalam kantin, mereka baru saja keluar dari kelas karna baru selesai mencatat materi.
" Eh, Ra, itu ada Kak Andre".
Tara menghentikan langkahnya mendengar perkataan Salma, perempuan itu tersenyum senang melihat Andre ada di kantin, karna sangat jarang Andre berada di kantin saat sedang jam istrahat, pemuda itu lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan.
" Wahhh iya, ayo kita kesana ". Ucap Tara dengan antusias.
Bukan rahasia lagi kalau Tara sudah lama menyimpan perasaan untuk Andre, terhitung sudah dua tahun perempuan itu mencoba mendekati Andre, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya.
Andre yang datar dan lurus lurus itu tidak peka dengan Semua perhatian yang Tara berikan selama ini.
Entah memang tidak peka atau pura pura tidak tau, hanya Tuhan dan Andre yang tau isi hatinya.
" Hay kak Andre". Tara tersenyum lebar sambil melambaikan tangan ke arah Andre setelah mereka sampai di kursi tempat Andre duduk.
" Oh, hay ". Andre membalas sapaan Tara dengan singkat dan kembali menatap ke arah laptopnya.
" Mmm, kami boleh ikut duduk disini enggak? ". Ucap Tara dengan penuh harap.
Andre kembali mendongak dan menatap Tara dan salma yang sedang tersenyum ke arahnya. Laki laki itu menatap sekeliling kantin sebelum kembali menatap ke arah tara dan salma.
" Duduk lah, asal jangan menganggu".
Setelah mengatakan kalimat itu, Andre kembali fokus mengotak atik laptop, laki laki itu sedang berusaha meretas sistem CCTV resto yang sempat di datangi malam itu oleh Ardiy dan Keenan.
" Wahh, kalian ada di sini? ".
Salma dan Tara menatap ke Arah Adit yang datang membawa nampan berisi makanan dan minuman.
" Iya, kita numpang duduk karna tempatnya udah penuh ". Salma tersenyum lebar ke arah sang kekasih yang hari ini terlihat sangat tampan.
Adit duduk setelah meletakkan nampan yang dia bawa. laki laki itu menyodorkan minuman ke arah Andre.
" Minum dulu bang, abis itu makan, kita bisa lanjut nanti di rumah ".
Andre dengan terpaksa menhentikan aktivitasnya, laki laki itu menutup laptop yang sejak kemarin dia otak atik dan segera memakan makanan yang di bawa oleh Adit.
" Kalian gak makan? ". Adit menatap ke arah Tara dan Salma.
" Aku boleh minta makanan dan minuman kamu gak yang? ". Salma menatap Adit dengan penuh harap.
Adit terkekeh melihat ekspresi lucu Salma. " Boleh dong sayang, sini aku suapin". Adit mengacak rambut Salma dengan lembut.
Akan selalu seperti itu jika mereka sedang bersama, dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak.
" Kalian jangan kayak gitulah, kasihanilah gue yang jomblo ini". Tara cemberut melihat dua sejoli yang selalu romantis itu dimana pun mereka berada.
" Resiko jomblo, makannya cari pacar sana" . Adit menatap Tara dengan tatapan meledek yang sukses membuat perempuan itu mendengus kesal.
" Sombong amat lo". Tara mengalihkan wajah ke arah lain karna tidak sanggup melihat dua sahabatnya itu yang benar benar saling menyuapi tanpa tau malu.
" Makan". Andre menyodorkan sesendok nasi goreng ke arah mulut Tara.
Aksi Andre sukses membuat Tara mematung, jantung perempuan itu berdetak semakin kencang dan otaknya seketika nge blank.
Adit dan Salma yang melihat itu tersenyum senang, karna setelah sekian lama Andre akhirnya melihat ke arah Tara.
" Buka mulutnya ". Ucap Andre dengan datar. benar benar tanpa ekpresi.
Tara dengan ragu ragu membuka mulut dan melahap sesendok nasi goreng yang di berikan oleh Andre, perempuan itu rasanya ingin bersorak kegirangan saat itu juga tapi berusaha dia tahan.
" Demi apa gue di suapin sama Andre, huweee mama jantung anakmu mah copot ini". Tara menjerit di dalam hati mendapatkan perhatian untuk pertama kalinya dari laki laki yang sudah dia perjuangkan sejak dua tahun lalu.
" Lagi! ". Andre kembali menyodorkan sesendok nasi goreng yang kali ini di Terima dengan senyuman lebar oleh Tara.
" Nikmatilah Tara, karna mungkin kesempatan ini tidak akan datang dua kali". Tara membatin sambil mencoba menenangkan jantungnya yang menggila.
" Kami sudah selesai, kami mau ke taman dulu ya bay". Salma langsung menarik tangan Adit untuk pergi dari sana dan membiarkan Tara menikmati momen berdua dengan Andre.
Andre menatap datar kepergian Adit dan Salma, sedangkan Tara tersenyum karna faham maksud Salma meninggalkan dia dan Andre berdua.
" Mmmm kak, lo juga lanjut aja makannya, gue gak terlalu lapar kok" . Tara tersenyum canggung ke arah Andre yang berwajah lempeng kayak kanebo kering.
" Gue udah kenyang, ayo lo habisin aja". Andre kembali menyendokkan nasi dan mengarahkannya ke mulut Tara dan perempuan itu dengan malu malu menerima saja sampai nasi di piring Andre ludes.
" Sekarang minum". Andre menyodorkan sebotol air mineral yang belum dia minum, laki laki itu dengan manis membukakan tutup botol untuk Tara.
Aksi Andre membuat Tara semakin ke sem sem, perempuan itu tersenyum lebar dan segera menerima botol yang di berikan oleh Andre.
" Terima kasih". Ucap Tara sambil menatap Andre dengan penuh cinta.
" Sama sama". Andre mengucapkan itu sambil tersenyum kecil yang sukses membuat Tara melotot denga lucu.
" Demi apa, lo tersenyum ke arah gue kak" . Ucap Tara sambil menampilkan mimik wajah tidak percaya dan itu sukses membuat Andre gemas.
" Kenapa emang kalo gue tersenyum? ". Andre menatap Tara sambil mengangkat sebelah alisnya.
" Lo semakin tampan kak, gue rasanya gak rela kalo senyum itu lo bagi ke perempuan lain". Ucap Tara berterus terang .
Pipi andre bersemu merah mendengar pujian dari Tara, laki laki itu segera mengalihkan wajah ke arah lain.
" khemm, jadi maksud lo, gue gak boleh senyum ke perempuan lain selain lo gitu? ".
Tara tertawa kecil, perempuan itu sangat menikmati momen dia bisa berbicara leluasa seperti sekarang dengan crushnya itu.
" Gue gak punya hak larang lo kak". Tara tersenyum miris sambil menundukkan kepalanya.
" Lo mau gue kasih hak? ". Andre menatap Tara dengan pandangan yang dalam, dan Tara juga menatap Andre dengan wajah penasaran.
" Maksud lo? ". Tara benar benar tidak mengerti maksud Andre ngomong seperti itu, kesannya kaya memberi harapan.
" Tunggu waktu yang tepat, gue bakal kasih lo hak itu". Ucap Andre sambil berdiri berniat kembali masuk kedalam kelas.
Namun sebelum pergi, laki laki itu menyempatkan untuk mengusap rambut Tara dengan lembut.
Sikap Andre semakin membuat Tara tidak faham dengan perasaan laki laki itu, dia seperti di berikan harapan namun tidak ada kepastian.