NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Pulang

Setelah event besar kemarin yang membuat mereka harus menetap di hotel, Ilya dan Nick akhirnya kembali ke kediaman Duncan. Mereka kembali di siang hari. Dengan Nick yang menyetirkan mobil, Ilya memandang kepada kediaman Duncan yang sudah terlihat dari kejauhan. 

Mansion mewah bergaya arsitektur kontemporer-neoklasik yang didominasi warna putih gading itu memang tidak sulit ditemukan. Tidak hanya karena ukurannya yang dominan, tapi juga karena desainnya yang elegan. Bangunan bertingkat itu menampilkan garis-garis tegas, jendela-jendela tinggi berbingkai hitam, serta berbagai teras dan balkon yang luas.

Di depannya terhampar kolam air mancur memanjang dan lanskap yang terawat rapi, menuntun ke pintu masuk utama yang megah. Dengan pencahayaan eksterior yang lembut, mansion itu memancarkan aura kemewahan modern.

Ketika mobil Nick memasuki pekarangan depan mansion itu, pintu gerbang di belakang mereka otomatis tertutup.

'Akhirnya,' batin Ilya, dia bernapas lega bisa jauh-jauh dari Nick untuk sementara.

Ketika Ilya memasuki rumah, suasana di dalam rumah terasa hangat dan meriah. Kehadiran mereka disambut dengan keantusiasan, seakan-akan mereka adalah dua orang yang baru saja memenangkan piala dunia. 

Melihat keantusiasan semua orang, Ilya dan Nick pada akhirnya terhenti di ruang keluarga. Mereka tidak tega berlalu pergi begitu saja.

"Oh, lihat betapa cerah senyum, Ratuku. Dia pasti sangat bergembira sudah menikah," kata Ingrid.

"Aku harap kalian melewatkan malam yang menyenangkan." tambah Freya, ia bicara sambil menepuk ringan pundak Nick.

Nick memaksakan seulas senyum mekar tipis di wajahnya. Menutupi kekesalan di hatinya.

Di ruang keluarga itu, setiap mulut mulai bercerita bersahutan tentang apa saja kejadian-kejadian unik yang terjadi di pesta kemarin. Mereka bercerita kepada Ilya dan Nick yang mendengarkan dengan sikap seakan-akan keduanya tertarik.

Maya juga mengatakan kalau Ilya dan Nick memperoleh banyak hadiah dari kerabat, dan hadiah-hadiah itu sekarang menghuni satu kamar kosong di lantai pertama.

"Kalau kalian sudah beristirahat dengan cukup, jangan lupa untuk membuka hadiah-hadiah yang kalian terima dan memberikan balasan terima kasih." Maya mengingatkan Ilya dengan cengiran manis di wajahnya.

"Aku tidak akan lupa," sahut Ilya

Setelah bicara dan bicara, Alexey Ivanov akhirnya mengutarakan hal yang meredakan kegembiraan, bahwa mereka harus segera kembali ke Moskow.

Mendukung ucapan Alexey, Freya memaparkan tentang bisnis keluarga mereka yang sudah tidak bisa lagi ditinggal lebih lama.

"Lagipula, pernikahan Ilya dan Nick sudah terselenggara. Sudah saatnya kami melepaskan Ilya dan membiarkannya memulai membangun rumah tangganya di sini."

"Aku mengerti maksudmu," sahut Hayden, tapi ada kelesuan di ekspresinya saat harus berpisah dari Alexey yang sudah menjadi teman ngopinya setiap pagi. "Hanya saja, sayang sekali aku tidak bisa melihat kalian lebih lama di sini."

"Jika kamu tidak sibuk, ajaklah Maya dan keluargamu bermain-main ke Moskow. Berikan kesempatan bagi kami menjadi tuan rumah untuk keluarga Duncan."

"Akan kuusahakan."

"Maya, aku percayakan anakku padamu, ya." Freya mengucapkan perpisahannya pada Maya yang kini tersenyum lemah padanya. 

Sama seperti Hayden, Maya juga tidak rela melepaskan anggota keluarga Ivanov. Orang-orang ini sudah mengisi mansion mereka dengan kemeriahan yang menyenangkan, dan kalau mereka pergi, itu artinya mansion ini akan kembali menjadi kuburan.

Sementara semua orang saling mengucapkan perpisahan, Seryozha dengan wajah yang terlihat sangat bosan, hanya bersedekap tangan di dada. Ia tidak menunjukkan sisi sentimental pada siapa pun di sana.

Saat Eddy berdiri di sebelahnya, menanyakan perasaannya, Seryozha menjelaskan isi hatinya dalam suara paling kasual, "Aku tidak sabar melihat Fedora. Dua hari lagi adalah hari ulang tahunnya, dan dia perlu dipeluk. Aku harus kembali sesegera mungkin." 

Jikalau kalian lupa, Fedora adalah anjing kesayangan Seryozha, dan bagi Seryozha, anjing itu lebih penting daripada urusan pernikahan Ilya yang menurutnya sangat merepotkan.

"Aku tidak akan ikut ke Moskow," kata Eddy padanya.

"Aku tahu tanpa kamu perlu memberitahuku, kamu sudah menjadi orang Amerika asli."

"Aku bekerja, Seri-bodoh."

Seryozha mencebik. "Tidak perlu berdusta, bilang saja kamu sudah tergila-gila pada negeri ini dan melupakan tanah airmu."

"Terserahlah, seperti kamu mencintai Rusia saja."

"Aku mencintai Rusia," sahut Seryozha, sangat nasionalis.

"Kamu hanya mencintai kamarmu," tandas Eddy.

Dalam keramaian obrolan, Baba Ingrid yang duduk tenang di sofa, dengan ekspresi lembut yang penuh tekad, meletakkan cangkir tehnya dan menyatakan, "Aku akan tinggal."

Freya sudah tahu perihal keputusan Ingrid untuk menetap di Amerika dan sudah menyampaikannya ke Alexey, tapi ia tetap kembali mempertanyakan kesungguhan Ingrid. "Apa kamu yakin?"

"Tentu saja yakin," jawab Baba Ingrid dengan nada final. "Gadis kecilku baru saja menikah, dan suaminya..., Nicholasku sayang, bukan berarti aku tidak mempercayaimu, tapi semua ini butuh waktu. Ilya butuh seseorang yang dikenalnya di sini. Aku akan tinggal sampai aku memastikan dia aman dan nyaman. Kalian kembalilah mengurus pabrik-pabrik kalian. Aku akan menjaga cucuku."

Dengan keputusan itu, sudah ditetapkan, keluarga Ivanov akan segera meninggalkan Ilya. Alexey, Freya, dan Seryozha akan kembali ke dinginnya Moskow dan urusan bisnis mereka, sementara Ilya tinggal di rumah besar Duncan bersama Baba Ingrid.

'Demi Tuhan, Baba, mau sampai kapan kamu menempeliku?' Dalam momen-momen perpisahan yang mengharukan, Ilya membatin sedih melihat Ingrid yang belum juga mau melepaskannya. Wanita itu begitu mencintainya, cintanya terasa seperti penjara.

...----------------...

Sergei Ivanov atau singkatnya Seryozha, anak sulung keluarga Ivanov yang terkenal ketus dan galak itu sedang merapikan beberapa sisa barang yang akan dibawanya kembali ke Moskow. Koper-koper hitamnya yang kokoh sudah hampir penuh-pertanda pasti bahwa sebentar lagi ia akan selesai berkemas.

Di tengah kesibukan Seryozha, Ilya menyelinap ke kamar tamu yang sudah menjadi tempat kakak sulungnya itu bernaung beberapa minggu ini. Ilya melihat Seryozha, dan sedikit kesedihan terbit di wajahnya.

"Kamu yakin akan baik-baik saja sendirian di sana?" tanya Ilya, suaranya muram.

Kerutan samar terbit di dahi Seryozha.

"Seri, bagaimana kalau kamu tinggal di sini sebentar? Kamu bisa kembali nanti saja, kembali bersama Baba."

Seryozha berhenti mengemasi barang-barangnya. Ia mendongak ke Ilya, lalu tersenyum tipis. Senyum yang jarang sekali Ilya lihat. "Tidak, Lisichka, Amerika bukan untukku," jawabnya tenang, suaranya dalam dan tegas.

Seryozha juga melanjutkan, "Aku tidak merasa nyaman jauh dari rumah dan tidak betah lama-lama berada di sini. Aku harus kembali."

Meski terkenal sulit diluluhkan, dalam keheningan yang tersisa, Seryozha meletakkan barang-barang terakhir ke dalam koper, dan menatap Ilya lurus-lurus. "Dengarkan aku, Lisichka," katanya, dengan nada yang luar biasa lembut, "Semoga rumah tanggamu dengan Nick harmonis. Aku tidak akan ada di sini untuk mengawasimu, jadi jaga dirimu baik-baik. Kalau kamu sudah bosan bermain dengannya, pulanglah. Kalau dia jahat padamu, telepon aku atau Eddy, kami akan mencekiknya untukmu."

"Ooof, Seri." Sudut bibir Ilya tertarik turun, tanpa bisa ditahannya lagi,  ia menghampiri Seryozha dan memeluk kakaknya itu dengan wajah berlinang air mata.

Bagaimanapun galaknya Seryozha, pria itu sudah menjadi saudara yang paling lama berada di sisinya, menemaninya bicara, dan menjadi pelipur lara. Seryozha ada untuknya lebih lama daripada Eddy yang senang bepergian seperti orang tua mereka.

Hati Ilya sakit saat membayangkan Seryozha akan tinggal sendirian di sangkarnya. Pria itu akan kesepian tanpanya.

"Maafkan aku, Seri. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu."

"Untuk apa kamu meminta maaf?" Seryozha mengelus rambut Ilya dengan kesedihan samar terlukis di matanya.

"Kamu berhak memilih dunia seperti apa yang ingin kamu tinggali, Ilya. Hanya karena aku tidak ada di dalamnya, itu tidak berarti aku tidak bahagia. Kita mungkin terpisah jauh, tapi aku akan tetap menjadi saudaramu. Jangan mencemaskan aku dan hiduplah dengan segembira mungkin."

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!