NovelToon NovelToon
Dimanja Sahabat Sendiri

Dimanja Sahabat Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Office Romance
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Aruna hanyalah perawat psikologi biasa—ceroboh, penuh akal, dan tak jarang jadi sasaran omelan dokter senior. Tapi di balik semua kekurangannya, ada satu hal yang membuatnya berbeda: keberaniannya mengambil jalan tak biasa demi pasien-pasiennya.
Sampai suatu hari, nekatnya hampir membuat ia kehilangan pekerjaan.

Di tengah kekacauan itu, hanya Dirga yang tetap bertahan di sisinya. Sahabat sekaligus pria yang akhirnya menjadi suaminya—bukan karena cinta, melainkan karena teror orang tua mereka yang tak henti menjodohkan. Sebuah pernikahan dengan perjanjian pun terjadi.

Namun, tinggal serumah sebagai pasangan sah tidak pernah semudah yang mereka bayangkan. Dari sahabat, rekan kerja, hingga suami istri—pertengkaran, tawa, dan luka perlahan menguji batas hati mereka.
Benarkah cinta bisa tumbuh dari persahabatan… atau justru hancur di balik seragam putih yang mereka kenakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.Luka lama

Sebelum sempat bangkit, sebuah tangan dingin mencengkeram bahunya dari belakang.

“Tolong… jangan sakitin gue!” teriak Aruna gemetar, menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Suaranya pecah, penuh rasa panik.

“Run… Run, ini gue, Raka!” suara familiar itu membuat Aruna terhuyung sesaat. Ia membuka sedikit wajahnya, menatap Raka dengan napas terengah-engah.

“Rak…” suaranya lirih, air mata masih menggantung di sudut matanya.

Raka buru-buru membantu Aruna berdiri. Tubuh gadis itu masih bergetar, dadanya naik turun menahan panik. Saat berdiri, Aruna menoleh ke sekeliling—jalan tampak sepi, sunyi, kosong. Tak ada siapa pun selain mereka berdua.

Tanpa disadari, tak jauh dari situ, sesosok pria berbaju hitam sempat mengintip dari balik tembok gelap. Tatapannya tajam, sebelum akhirnya berbalik dan menghilang dalam kegelapan.

“Lo kenapa sih, Run? Kok kayak orang ketakutan banget?” tanya Raka, keningnya berkerut.

Aruna buru-buru menunduk, mencoba menyembunyikan wajahnya yang masih pucat. “Gara-gara lo! Gue kira orang jahat.” Ia memukul lengan Raka pelan, mencoba terdengar kesal.

“Lah, kok gue? Gue samperin lo soalnya lo lari-lari kayak dikejar setan,” jawab Raka jujur, membuat Aruna makin mati kata.

“Gue… gue lari karena mau cegat taksi kali. Terus lo tiba-tiba nongol, ya wajar aja gue kaget. Siapa suruh muncul kayak orang misterius,” elaknya sambil berusaha tertawa.

Raka menyipitkan mata, jelas masih curiga. “Yakin? Lo nggak lagi diikutin orang, kan?”

“Enggaklah.” Aruna cepat-cepat menjawab, bahkan sebelum pikirannya sempat meramu kata lain.

Saat sebuah taksi berhenti tak jauh dari mereka, Aruna langsung melambaikan tangan. “Udah, gue balik dulu ya. Bye, Rak.” Ia bergegas masuk ke taksi, menutup pintu dengan cepat.

_________

Di dalam taksi, Aruna bersandar lemah ke kursi. Tangannya gemetar tak terkendali, sementara matanya terus melirik ke jendela, merasa seolah ada bayangan yang mengikutinya dari kegelapan malam. Jalanan yang biasanya ramai kini terasa asing, penuh ancaman yang tak terlihat.

“Kenapa gue ngerasa dia bener-bener ada… dan lagi ngikutin gue?” batinnya, jemarinya mencengkram erat tas di pangkuannya.

Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Namun rasa cemas justru semakin menekan dadanya. Dengan ragu, ia membuka kotak pesan di ponselnya. Ada beberapa pesan dari nomor tak dikenal.

[Nomor Tak Dikenal]

 Kamu pikir bisa sembunyi terus, Aruna? Aku tahu semua tentang kamu.

[Nomor Tak Dikenal]

 Kita pernah merasakan kesenangan itu bersama, apa kamu tidak ingin mengulanginya lagi?.

[Nomor Tak Dikenal]

Kamu pikir setelah jadi istri, kamu bisa aman-aman aja? Jangan mimpi.

[Nomor Tak Dikenal]

Apa suamimu mengetahui masa lalumu?.Aku masih simpan semua bukti itu. Kirimkan uang sekarang juga, atau rahasiamu bakal jadi tontonan banyak orang.

[Nomor Tak Dikenal]

Lakukan perintahku atau aku sendiri yang akan menemui mu anak manis.

Mata Aruna melebar. Jantungnya seakan berhenti berdetak sesaat. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan, menahan isak yang hampir pecah.

“Jangan-jangan… ini beneran dia?” bisiknya gemetar.

Ia menggigit ujung kuku jempolnya, tubuhnya bergetar semakin hebat. “Kalau dia serius… kalau dia beneran punya vidio itu… ”

Dan tiba-tiba, pikirannya ditarik ke masa lalu. Masa lalu yang selama ini ia kubur dalam-dalam, berharap tak pernah muncul kembali.

FLASHBACK

Pintu kamar terbuka keras, menimbulkan suara dentuman yang membuat Aruna terlonjak kaget. Darwin—ayah tirinya yang berusia tiga puluhan—masuk begitu saja ketika Aruna sedang berganti pakaian sepulang sekolah.

“AYAH!” seru Aruna refleks, tubuhnya menegang. Ia hanya sempat mengenakan tanktop tipis dan rok sekolah, seragam atasnya sudah terlepas. Panik, ia buru-buru meraih kemeja putih yang tergeletak di kasur. Tapi Darwin menendangnya jauh, senyum licik terkembang di wajahnya.

“Ayah… apa yang ayah lakukan?” suara Aruna bergetar, tubuhnya mundur ke pojok, tangannya berusaha menutupi dada dan tubuhnya.

Darwin menutup pintu perlahan, suara klik kunci terdengar jelas sebelum dimasukkan ke dalam saku celananya. “Tentu saja… ayah cuma ingin lihat putri ayah yang cantik.” Ucapannya terdengar manis, tapi tatapannya penuh nafsu yang menjijikkan.

Aruna menggeleng cepat, keringat dingin membasahi pelipisnya. “Jangan deket-deket! Aku ini anak ayah!”

Darwin mendengus, tawanya pendek, dingin. “Anak tiri, lebih tepatnya.”

Langkahnya berat, makin lama makin dekat. Aruna mundur, punggungnya membentur dinding. Napasnya terengah, ketakutan merayapi setiap inci tubuhnya.

Dengan kasar, Darwin meraih lengan Aruna, menyeretnya hingga tubuh mungil itu terhuyung jatuh ke kasur. Aruna berteriak, meronta, mencoba kabur.

“AYAH, SADAR! Jangan lakukan ini!” suaranya pecah, tangannya berusaha menepis.

Darwin menindih pergelangan tangannya, menahan tubuh gadis itu dengan kekuatan penuh. Bau alkohol dari mulutnya menusuk hidung Aruna. “Ibumu nggak ada, Run. Nggak ada yang bakal nolong kamu. Hanya kita berdua di sini.”

“Ayah… tolong jangan… aku mohon…” air mata Aruna jatuh deras, suaranya gemetar penuh ketakutan.

Darwin menyeringai, jemarinya yang kasar menyusuri pipi Aruna, lalu menuruni lehernya. “Ibumu begitu membosankan… kamu jauh lebih segar. Sekali-sekali ayah butuh hiburan. Bukankah kamu anak yang baik?”

Aruna menggeliat, berteriak histeris, “ENGGAK! Lepasin aku!”

Darwin tertawa rendah, lalu menarik ikat pinggangnya perlahan. “Anggap aja ini pelajaran biologi dari ayah … Praktik langsung.”bisiknya.

Dengan cepat, ia menyumpal mulut Aruna dengan kain yang diambil dari kasur. Jeritan Aruna terhenti, berganti isakan tertahan. Tubuhnya bergetar hebat, mata bulatnya penuh ketakutan, air matanya tak henti menetes.

Ruang itu terasa begitu dingin, penuh kegelapan dan suara napas terengah. Malam yang harusnya tenang berubah menjadi neraka bagi seorang gadis yang kehilangan kendali atas hidupnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aruna akhirnya sampai di apartemen. Langkahnya gontai, tubuhnya seakan tak lagi punya tenaga. Matanya sembab, wajahnya pucat pasi, bibirnya bergetar menahan semua rasa takut yang tadi masih membekas. Jemarinya gemetar saat memasukkan kunci ke pintu, seolah setiap detik ada bayangan yang terus mengejarnya.

Begitu pintu terbuka, ia tersentak melihat Dirga berdiri di ruang tamu, masih mengenakan jas rapi dengan aroma parfum yang tajam menusuk hidung.

Tatapan Dirga langsung jatuh ke wajah Aruna. “Runa… lo kenapa? Wajah lo pucat banget.”

Aruna buru-buru menunduk, menyembunyikan matanya yang sembab. “Nggak kok, gue nggak papa,” ucapnya cepat. Ia langsung masuk ke kamar, matanya jatuh pada sudut yang masih kosong. “Lo belum juga pasang tirai pembatas tempat tidur. Dari kemarin gue udah bilang.” Suaranya agak meninggi, seolah melampiaskan keresahannya pada hal sepele.

“Yaelah, Run… gue baru nyampe barusan,” jawab Dirga sambil menghela napas, lalu ikut masuk ke kamar.

Aruna berhenti sejenak, menoleh. “Baru nyampe? Perasaan lo berangkat duluan deh. Kok malah nyampe belakangan?”

“Tadi Iren ngajak makan dulu.” Jawab Dirga datar, seolah itu hal biasa.

Aruna menelan ludah, hatinya mencelos. Sekujur tubuhnya masih bergetar karena takut, tapi ucapannya justru keluar penuh sindiran. “Oh…. Dinner, ya. Pantesan tadi lo nyuruh gue pulang sendiri. Biar bisa jalan berdua sama dia.”

Dirga menatap Aruna, kaget dengan nada suaranya. “Run, maksud gue bukan gitu. Kalau kita pulang bareng dianter Iren, bisa-bisa nanti dia curiga. Lagian tadi lo keliatan oke-oke aja naik taksi.”

Aruna tersenyum miring, getir. Matanya berair, bibirnya bergetar. “Oke-oke aja? Lo tahu nggak, Ga… rasanya pulang sendirian malam-malam? Lo tahu nggak gimana rasanya gue—” suaranya tercekat, buru-buru ia tahan sebelum kalimat itu membongkar semuanya.

Dirga melangkah lebih dekat, wajahnya penuh kebingungan. “Run… lo kenapa sih?”

Aruna cepat-cepat menggeleng, menyeka pipinya kasar. “Udah, nggak usah nanya. Lo nggak bakal ngerti.”

Tanpa memberi kesempatan lagi, ia berbalik lalu membanting pintu kamarnya. Suara kayu yang bergetar itu meninggalkan keheningan yang menyesakkan.

Dirga hanya berdiri kaku . Dadanya terasa sesak, otaknya sibuk memutar ulang ucapan Aruna. Ia menunduk, menatap kantong makanan yang masih ia genggam erat kotak makan hangat yang tadi sengaja ia beli khusus untuk Aruna saat makan bareng dengan Iren.

.

.

.

Bersambung

...~Aruna ~...

Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤

lanjut next bab yaa guys 👇👇👇

1
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 para ibu suri datang 🎉🎉🎉🎉🎉siap siap ada gebrakan ap lagi
vj'z tri
semua terserah padamu aku begini adanya ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan aselole🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
😏😏😏😏 langsung berubah tuh muka liat yang bening 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
biasa ajj bro gak sah 👆👆👆👆 tak gigit jari mu 😏😏😏
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 belum lama di sebut dah nongol ajj dr.salma
vj'z tri
🤔🤔🤔🤔🤔🤔 ada yang di sembunyikan aruna
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sesuai prediksi BMKG tepat sasaran
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 wes toh kalau penguasa bumi sudah bertindak yang lain lewat sen kanan belok kiri
Kutipan Halu: ngk bisa ngelawan yaa kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
masa iya drama nya langsung ketawan 🤣🤣🤣
Kutipan Halu: emaknya punya 1001 cara tapi anaknya punya 1002 cara dong biar ngk ketauan😁
total 1 replies
vj'z tri
woi bukan bercanda ga ,pak dokter pie sih 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Kutipan Halu: tolong di luruskan kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lah kok baru buka langsung di ajak ngakak berjamaah toh ini
Kutipan Halu: wkwkwk buat mengawali hari yg indah ini kak😁
total 1 replies
vj'z tri
sah 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
setelah berjuang menyelesaikan bertumpuk tumpuk kerjaan bisa tengok kemari 🤩🤩🤩🤩 warga baru melapor 🤭🤭🤭
kalea rizuky
abis ne nangis darah lu dir klo Aruna ada yg naksir
Kutipan Halu: wkwkwk jangan yaa kak yaa jangan sampai enggk maksudnya😁😁
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
kl smlm emng bneran g kbayang malunya gimana. gue keramas pagi aja suka malu sendiri /Sob/
kalea rizuky
lanjut donk
Kutipan Halu: oke kak, tungguin terus ya kakak kesruan dari Aruna dan Dirga☺☺
total 1 replies
kalea rizuky
calon pelakor nih
Kutipan Halu: Aduh semoga aja nggak ya kak😁
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
ga ada bgituan run /Facepalm/
Kutipan Halu: wkwkkw
total 1 replies
ig:@kekeutami2829
bisa2nya pak dokter 😆
Kutipan Halu: maklum kak biasanya ngafalin resep tiba2 ngafalin ijab kabul 🤣
total 2 replies
Lonafx
halo kak, izin mampir..

baru bab awal udah disambut ijab kabul aja 😁 selamat ya atas pernikahannya Aruna dan Dirga
Kutipan Halu: iyaa kak doakan semoga SAMAWA😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!