NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Cemburu

Setelah selesai mengerjakan bab yang sempat tertunda. Zhefinca menuju kantor Kevin, untuk menemui editornya. Namun sore itu, Ronald tidak ada di kantor, Zhefinca masih harus menunggu kedatangan editornya tersebut.

 

“Zhe, nunggu Pak Ronald?” tanya Kevin.

 

“Iya Pak, sebentar lagi sampai harusnya. Pak Ronald bilang sudah dijalan”

“Tunggu diruangan saya saja, saya juga mau ketemu Pak Ronald”

“Baik Pak”

 

Zhefinca mengikuti Kevin masuk ke dalam ruangannya, obrolan mereka sore ini begitu profesional, tidak ada pembahasan pribadi sedikitpun.

 

Meski dalam hati Kevin, ia begitu ingin mendekati Zhefinca seperti dulu, tapi ia menahan agar Zhefinca tetap merasa nyaman saat bersamanya.

 

Toktoktok!

 

“Pak Ronald, silahkan duduk” ucap Kevin.

 

“Baik Pak terimakasih”

 

Ketiganya terlihat sedang membahas pekerjaan Zhefinca dan buku yang akan segera rilis. Kevin meminta Zhefinca untuk menunda karena jika buku Zhefinca rilis, dia tidak akan bisa maksimal dalam promo filmnya.

 

Zhefinca pun menyetujuinya karena yang dikatakan Kevin ada benarnya, setelah menyetujuinya. Zhefinca meninggalkan kantor Kevin dan kembali ke apartemen.

 

Sampai di apartemen, dia melihat Giovano sedang berada di dapur untuk memasak. Zhefinca mendatangi Gio yang terlihat sedang fokus dengan masakannya.

 

“Bua tapa?” tanya Zhefinca.

 

“Steak aja. Kamu kapan pulang, kok sudah masuk”

“Barusan”

“Gimana di lokasi syuting?”

“So far so good”

“Oke, kamu duduk dulu di kuri. Aku siapkan steaknya”

 

Zhefinca meninggalkan dapur kemudian menuju meja makan sambil menunggu Giovano menyiapkannya.

 

Ponsel Gio berdering, tepat di samping lengan Zhefinca.

 

“Ada telepon” ucap Zhefinca.

 

“Angkat dulu. Bilang aku lagi sibuk”

 

Zhefinca mengangkat tekepon Rosa, lalu mengatakan jika Giovano sedang sibuk.

 

“Ariel, sampaikan ke Gio untuk cek pekerjaan yang sudah aku kirimkan. Sementara menunggu Arka mencari tahu” – Rosa

“Iya Rosa” – Zhefinca

 

Tut! Telepon di matikan.

 

“Siapa?” tanya Giovano.

 

“Rosa”

 

Giovano menatap Zhefinca, ia tidak ingin Rosa memikirkan masalah ini dan ia bermaksud untuk menceritakan.

 

“Sayang, soal Rosa”

“Dia sudah cerita”

“Kapan?”

“Tadi gak sengaja bertemu di kafe”

“Iya, aku minta Arka handle supaya aku gak perlu berurusan langsung”

“Aku percaya”

“Terimakasih sayang, sekarang makan dulu”

 

Zhefinca mulai memotong dagingnya, lalu makan makanan yang sudah di buat oleh suaminya. Dia merasa jika Giovano bisa memasak, dan entah kapan pria itu mulai belajar memasak.

 

“Enak?” tanya Gio.

“Sangat enak”

 

Giovano terlihat puas ketika istrinya menjawab dengan penilaian yang sempurna untuk masakannya.

 

“Dulu, waktu aku masih di Amerika, aku sering masak sendiri”

“Apa saja yang pernah kamu masak?”

“Banyak, tapi untuk masakan nusantara aku gak bisa”

“Tidak apa-apa. Tidak harus bisa juga. Lagian kamu sudah ada istri, harusnya aku yang memasak untuk kamu”

 

“Masak se sempatnya saja sayang. Jangan di paksakan. Kita bisa beli”

“Iya”

 

Giovano merasa ada sedikit perubahan dari Zhefinca, dia tahu jika kehadiran Rosa pasti sedikit mengusiknya bahkan mungkin membuatnya hawatir.

 

“Sayang, soal Rosa. Jangan hawatir, aku membantu bukan karena aku tidak bisa melupakannya”

 

“Iya, bantu lah. Supaya dia tidak mengganggu kamu lagi kedepannya”

 

Entah kenapa jawaban Zhefinca sedikit menusuk bagi Giovano, ia benar-benar merasa jika Zhefinca saat ini sedang marah. Namun Zhefinca hanya bersikap normal agar tidak memperkeruh suasannya.

 

“Aku tahu, kamu pasti kecewa. Tapi percaya sama aku sayang”

“Aku percaya kamu”

 

Setelah makan, Zhefinca membawa piring kotor ke tempatnya. Namun Giovano tidak berhenti mengekorinya yang membuat Zhefinca merasa heran, ada apa dengan suaminya tersebut.

 

“Kamu kenapa?” tanya Zhefinca ragu-ragu.

 

“Kamu marah”

“Hahaha aku gak marah”

“Terus kenapa?”

“Rilis buku ku ditunda, karena kalau di rilis akan bersamaan dengan rilis film. Jadi aku akan susah promo filmnya”

 

Zhefinca berbohong, ia tidak ingin Giovano tahu jika ia sedang marah karena Giovano masih peduli dengan Rosa.

 

“Semua istri pasti tidak menyukai jika suaminya masih membantu mantan pacarnya” batin Zhefinca dengan mengerucutkan bibirnya.

 

Sementara di tempat lain, Rosa tengah disibukkan dengan pembelian hotel tersebut. Ini adalah pertama kalinya akan mengelola hotel, dia sedikit kebingungan setelah hotel itu berhasil ia miliki.

 

Tapi ketika menghubungi Giovano, ia tidak pernah mendapat balasan. Rosa berusaha menghubungi Willy untuk membantunya, dan Willy dengan senang hati membantu Rosa mengelola hotel itu.

 

Meskipun Rosa mengatakan jika iatidak akan mengganggu rumah tangganya, Giovano harus tetap membatasi interaksi antara dirinya dengan Rosa. Karena ia harus menjaga perasaan Zhefinca selaku istri sahnya.

 

Zhefinca keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya. Mata Giovano menatap lekat kearah istrinya yang sudah terlihat segar, bahkan tanpa riasan di wajahnya, Zhefinca tetap terlihat begitu cantik.

 

“Sayang”

“Masih belum selesai, mungkin empat hari lagi”

 

Zhefinca seolah mengerti apa yang diinginkan oleh Giovano, dia hanya tersenyum kecil karena melihat Giovano kecewa.

 

Setelah mengeringkan rambutnya, Zhefinca mendekati Giovano lalu memeluk tubuh suaminya itu.

 

“Kamu harus sabar dulu” ucap Zhefinca.


“Hmm, tapi begitu selesai tidak aka nada ampun buat kamu”

“Baiklah, aku tunggu saat-saat itu”

 

Zhefinca merasa ancaman sudah mulai datang, sedangkan kelemahan laki-laki hanya tentang se-ks. Zhefinca memilih untuk tetap menjadi nakal di depan Giovano, sebelum ancaman itu masuk ke dalam rumah tangganya.

 

Karena menjinakkan laki-laki tidak cukup hanya dengan perasaan ataupun sikap baik.

 

Zhefinca mulai naik diatas pangkuan Giovano, sementara Giovano hanya melihat apa yang akan dilakukan oleh istrinya.

 

Tangan Zhefinca membuka kancing kemeja Giovano, lalu membukanya sedikit dan memperhatikan dada bidang suaminya.

 

Jari Zhefinca mulai menari-nari diatas dada Giovano, lalu bibirnya mendarat di bibir Giovano. Ciuman Zhefinca begitu rakus, hingga membuat Giovano sedikit terkejut karena istrinya bisa bertindak demikian.

 

Tangan Giovano tidak mau kalah, ia menarik pakaian Zhefinca kemudian bibirnya menjelajah leher istrinya, dan meninggalkan kissmark disana.

 

Sementara Zhefinca yang sudah terbawa suasana hanya bisa menggigir bibirnya karena ia tidak bisa melakukan penyatuan dikarenakan masih datang bulan.

 

Namun Zhefinca tetap membantu suaminya hingga kli-maks.

 

Tubuh Giovano terbaring di tempat tidur dengan tetap memeluk tubuh istrinya. Bibir Giovano mencium oucuk kepala Zhefinca, yang sedang memeluknya.

 

Sementara di hotel, Rosa dan Willy sedang bersama untuk membahas pengelolaan hotel itu. Willy tidak segan membantu Rosa, karena sejak dulu Willy begitu tertarik dengan Rosa. Dam dia tidak akan menyerah untuk mendekati wanita yang begitu ia inginkan.

 

“Rosa, kalau ada apa-apa segera hubungi aku” ucap Willy.

 

“Iya Wil, thanks. Kamu mau kemana setelah ini?”

“Pulang, ada acara dinner sama keluarga. Kamu?”

“Aku juga mau pulang, istirahat”

“Ayo aku antar”

“Rumah kita berlawanan arah”

“Tidak masalah, ayo”

 

Rosa mengikuti ajakan Willy untuk pulang bersamanya. Dalam perjalanan, Rosa hanya menatapi gedung tinggi yang menjadi kantor Giovano.

 

“Dulu aku diterima dengan baik disana” Batinnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!