NovelToon NovelToon
SUAMI YANG KU HINA TERNYATA CINTA PERTAMA KU.

SUAMI YANG KU HINA TERNYATA CINTA PERTAMA KU.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / CEO / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: satria

[ Peringatan adegan ++]

Menceritakan seorang pemuda berusia 20 tahunan, dia bernama Alvin Adriansyah yang memiliki cerita dan ujian yang sangat berat, karena dia yang diusir oleh Ayah kandung nya sendiri karena suatu alasan, sampai dia memutuskan untuk pergi ke keluar kota untuk melanjuti kehidupannya, namun hari sial nya masih belum hilang, disaat dia sudah berada di kota Bandung dia ditabrak oleh seorang wanita, membuat wanita itu langsung bertanggung jawab kepada Alvin, namun di saat itu kesalah pahaman terjadi di antara mereka, membuat mereka langsung dinikahkan di hari itu juga, membuat wanita berhati dingin yang menolong nya sangat marah dan benci kepada Alvin sampai-sampai memperlakukan suaminya itu dengan seenaknya....

Bagaimanakah keselanjutan cerita di antara mereka?.

Apakah Alvin bisa bersabar dari setiap hinaan yang dilontarkan oleh istrinya itu?.


Apakah Alvin juga bisa mempertahankan pernikahan mereka dan meluluhkan hati dingin istrinya itu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon satria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18.

  Di tengah perjalanan, di dalam mobil, di sana terlihat seorang anak muda tampan yang kurus sedang bermain gems di ponselnya dengan pandangan yang kosong.

      Pemuda itu adalah David Arkasa, sebuah pemuda yang selalu di bully di sekolahnya, bukan hanya ejekan saja yang dia alami, kekerasan bahkan kejahilan, selalu dia terima, sedangkan dia yang tidak bisa bela diri dan tidak bisa menjaga dirinya, hanya bisa berdiam diri menerima semua pembullyan yang dia terima, selama dia berada di sekolah itu.

     Seorang pria paruh baya yang sedang menyetir, kini dia melihat anaknya yang sedang duduk di kursi belakang, sedang bermain gems di layar ponselnya dengan pandangannya yang kosong.

    "David, matikan Hp-mu." pintanya kepada David, namun David tidak menjawabnya, dia hanya fokus kepada hp nya dengan wajah yang pucat serta pandangan nya yang kosong.

    "David, Ayahmu sedang berbicara denganmu, setidaknya kamu harus menjawabnya," ucap wanita paruh baya yang ada di samping suaminya tersebut, namun masih tidak di jawab oleh David.

     Sepasang suami-istri itu, Mereka adalah orang-tuanya David yang bernama Arkasa Pratama dan Widia Astuti.

    Kedua orang-tuanya yang tau dengan masalah yang menimpa anaknya itu, mereka hanya bisa menghela nafasnya.

    "Haaa...." helaan nafas terdengar dari mulut nya Arkasa saat David anaknya tidak menjawab dirinya apalagi istrinya.

    Dia pun kini kembali fokus menyetir, membelah jalan di area pegunungan itu.

    Sedangkan David dia masih terus memainkan gems RPG yang ada di hp nya, sembari dirinya yang terus mengingat kejadian dirinya yang di bully tanpa adanya perlawanan sama sekali dari dirinya, membuat dirinya sangat terlihat cupu dan lemah sebagai seorang pria.

    'Aku yakin ayah menyesal... punya anak lemah dan menyedihkan seperti aku,' batinnya dengan wajah yang pucat, penuh dengan ketakutan, kelemahan serta kepasrahan yang selalu dia rasakan.

    "Jika di sekolah baru nanti, masih ada anak-anak yang membully dan memukuli kamu lagi...maka berhenti saja, Bunda ingin kamu menjalani hidup yang nyaman dan tenang," ucap Widia.

    'Pembohong.... padahal kaulah yang membuat kita pindah, supaya aku bisa pindah dari sekolah itu, ketika aku bilang ingin berhenti dari sekolah,' batin David melirik ke arah wanita paruh baya itu dengan sorotan mata kosongnya, apalagi kala dia melihat wanita itu yang memohon kepada Ayah nya untuk menuruti keinginannya.

     'Haaa...apa sebaiknya aku bunuh diri saja, aku ingin sekali kabur, aku cape berada di dunia ini.'

🖤🖤🖤🖤🖤

     Di pagi harinya, David kini sedang berjalan masuk ke dalam sebuah sekolah di Bandung yang bernama sekolah Perkasa Bintang, dia berjalan masuk ke dalam sekolah itu dengan sangat lemas layak seperti seorang mayat hidup, kepala menunduk, wajah pucat dan pandangannya yang kosong.

    'Aku ingin kabur...atau mungkin ada sebuah bencana yang menimpa diriku,' batin David, berjalan di lorong, mengikuti seorang guru yang ada di hadapannya.

      Setibanya dia di kelas barunya, David yang sudah putus asa dan pasrah, kini mulai mengenalkan dirinya di hadapan semua para murid.

    "Nama...Saya...David Arkasa...Saya berasal dari Jakarta...Saya belum pernah ke sini sebelumnya....Senang bisa bertemu dengan kalian semua," ucap David memperkenalkan dirinya.

    Dengan kepalanya yang menunduk serta tatapannya yang masih kosong dan pucat, David tidak berani melihat ke arah orang-orang yang ada di hadapan-nya, dia hanya bisa memandang ke arah sepatunya sendiri, menunggu respon dari mereka.

    'Aku harap, waktu bisa berhenti dan aku harap nasib ku disini tidak akan sama seperti dulu,' batin David, sangat berharap nasibnya akan berubah di sekolah barunya ini, namun....

     Prok...Prok...Prok...!

     Di kelas itu kini mulai terdengar suara tepukan tangan yang meriah dari hadapan David, membuat David langsung mengangkat kepalanya dan melihat mereka yang sedang bertepuk tangan ke arahnya dengan wajah mereka yang tersenyum ramah, bahkan dari mereka juga mengucapkan selamat datang kepada David.

     Berbeda jauh sekali dengan sekolahnya yang dulu yang dimana mereka selalu menatap David dengan tatapan remeh serta ucapan menghina yang selalu di lontarkan kepada dirinya, kala dia baru mengenalkan dirinya, kala itu.

    "Selamat datang!"

     "Senang bisa berkenalan denganmu!"

    "Wah!, akhirnya di kelas kita ada orang dari Jakarta suasananya jadi sangat berbeda."

     "Tong siga kampungan sia teh."

    "Hahaha..."

    "Duduklah di sini..."

    Ucapan demi ucapan serta sorakan selamat datang untuk dirinya, membuat David sedikit kaget atas perlakuan baru yang saat ini dia terima, dia pikir dia akan mendapatkan tatapan intimidasi serta ejekan yang akan dia terima, namun ternyata dia malah mendapatkan keramahan seperti ini.

     Namun, dia masih belum bisa senang terlebih dahulu, karena ini baru permulaannya saja, mungkin alasan mereka ramah seperti itu, karena di hadapan mereka ada seorang guru, kalau guru sudah tidak ada mungkin dia akan diperlakukan sama seperti dulu, layaknya seperti seorang sampah.

    David yang sudah memperkenalkan dirinya di hadapan semua orang, kini dia mulai duduk di kursinya yang ada di bagian belakang pojok kiri, menjalani siswa baru di sekolah barunya ini.

     TO BE CONTINUE.

Menceritakan sebuah pemuda bernama David yang pindah sekolah untuk menghindari dirinya dari korban pembullyan yang selalu menyiksa dirinya.

Ketika dia sudah pindah ke sekolah barunya, dia sudah tidak menerima perundungan/pembullyan yang selalu dia alami, Namun, di sekolah itu ada kegiatan yang tidak bisa dia hindari.

Yaitu sekolah kekerasan, sebuah sekolah yang selalu di penuhi oleh pertarungan yang adil di dalam arena, membuat para murid yang ada di sana selalu menghabiskan waktunya untuk bertarung, mampukah David bertahan di sekolah itu? dan beradabtasi dengan dunia kekerasan arena?, mari baca keseruannya ceritanya di novel ini.....

Kevin yang sudah diperiksa dan di obati oleh dokter kini langsung kembali ke lokasi syuting yang didampingi oleh rangga.

Begitu mereka sampai dan berhadapan langsung dengan sutradara yoga, rangga langsung melaporkan kondisi dari kevin saat ini.

" pak sutradara Kevin hanya memiliki luka ringan, dan kata dokter kevin akan kembali pulih sekitar 2-3 hari." ucap Rangga menjelaskan keadaan kevin.

" kita harus melihat 2 atau 3 hari?, hmmm...kalau gitu, selama tiga hari mau akan cuti sementara dan fokus untuk memulihkan diri."

Mendengar ucapan dari sutradara membuat adit dan rangga sedikit kaget, karena mereka telah mengira kalau sutradara yoga akan tetap memperintahkan kevin untuk kembali bersyuting karena luka yang dialami kevin tidak terlalu parah, namun ternyata pemikiran mereka telah salah mengira terhadap sutradara yoga.

" hei kenapa kalian menatapku seperti itu." ucap sutradara yang melihat tatapan dalam dari mereka berdua.

( aku kira dia bakal menyuruhku kembali syuting dengan adegan yang tidak ada aksinya terlebih dahulu, aku enggak nyangka kalau dia akan menyuruhku untuk istirahat seperti ini...apa karena waktu itu sempat ada kecelakaan yang terjadi pada alesa yashyarah... makanya dia sekarang bersikap hati-hati?) batin kevin dengan eskpresi kagetnya.

Malam haripun tiba, Kevin dan rangga yang sudah tiba di apartemen langsung mengobrol dikamarnya kevin sembari Kevin yang kini sedang rebahan santai mendengar ucapan dari sang kaka.

" kenapa kaka bingung begitu?."

" kevin, kita pindahkan jadwal pemotretan, yang harusnya hari rabu depan kita pindahkan jadi besok atau lusa, yah! lagipula sutradara yoga juga tadi menanyakan apa kita bisa mengubah jadwal syutingmu ke hari rabu depan, dan konsep pemotretanpun juga tenang, jadi kayaknya itu enggak akan menganggu lukamu." jawab rangga panjang lebar sembari dirinya fokus menulis dibuku jadwalnya.

" kaka enggak mau aku istirahat, ya?, kayaknya aku harus ganti manager."

" iya...! aku akan berterimakasih kalau kau menggantikanku....!!." ucap rangga yang begitu santai dengan ancaman kevin malah ia terlihat senang.

" kalau gitu akan mengganti jadwalnya, istirahatlah! sepertinya aku akan minum-minum dulu." ujar rangga yang langsung melangkah keluar dari kamar kevin.

" kaka tunggu."

Bukanya pergi rangga justru malah minum-minum di ruang tamu dengan dirinya yang minum-minum sambil nonton tv kala kevin langsung keluar dari kamarnya.

" kenapa kaka masih disini...? kaka mau aku istirahat apa enggak?."

" yah gimana lagi soalnya lara menager lagi ada di lokasi syuting semua, dan mana enak minum sendirian dikamar yang kosong, kan?." sahut tangga dengan santai sambil menatap kevin yang terlihat agak kesal.

" katanya kaka menyuruhku istirahat...?."

" kau kan bisa tidur dan istirahat disini kan."

Mendengar ucapan dari kakanya dirinya benar-benar tidak tau cara menghadapinya yang begitu kerasa kepala, alhasil Kevinpun langsung menghampiri rangga dan Langsung duduk di sofa nya.

" hahhh...aku sudah enggak bisa berkata apa-apa, jadi apa yang ingin dibicarakan lagi? kak rangga."

Rangga yang kini sudah mulai mabuk langsung mulai berbicara kepada kevin dengan wajahnya yang sudah memerah.

" Kevin! jadi...ah, itu, ah, yang kita bicarakan didepan rumah sakit tadi, sepertinya aku mulai tertarik dengan Lisa! sebenarnya belum sampai ditahap suka, sih...ah gimana yah, orangnya itu enggak banyak menuntut, dan aku merasa orang yang semangat dengan pekerjaannya itu benar-benar sangat menarik...apa bisa dibilang kalau itu adalah tipe idamanku...?." ujar rangga yang sudah terkena efek mabuknya yang membuat dirinya bisa berkata jujur dihadapan kevin tentang perasaanya.

" kalau begitu bilang saja kepadanya, katanya kaka sudah tukeran kontak, kan?."

" ahhh... sepertinya ucapan ini enggak pantas kalau disampaikan lewat telepon, kalau mau, aku harus mengatakanya secara langsung, tidak, sebenarnya meskipun bertemu denganya, aku enggak tau juga bagaimana cara mengatakannya."

" ah sudah-sudah! aku enggak mau membicarakanya lagi! kau sendiri, gimana perasaanmu terhadap alesa yashyarah?! memangnya seberapa dalam perasaanmu sampai-sampai itu bisa menganggu proses syuting aktor hebat kevin dirgantara ini?." tanya rangga dengan semangatnya.

" apaan dah... kenapa tiba-tiba situasinya jadi kayak ada dua orang dewasa yang lagi main jujur-jujuran yang menjijikan...?."

" oy!, jangan ngelak dan ngeganti topik!!, kau tau kan kau enggak boleh menghindari pertanyaan ini ksrena hal itu sudah sampai menganggu pekerjaanmu?!." ujar rangga yang sedikit emosi dengan Kevin.

" ...yah kira samalah dengan pikiran kaka." jawab kevin datar.

" lihat kan, aku sudah tau!." sahut rangga yang langsung semangat dan senang.

" kenapa kaka senang begitu..."

" hei kau itu bukan idol yang berumur 20 tahunan lagi, kau sudah cukup tua, aku enggak bermaksud untuk menghalangimu untuk jatuh cinta, tapi jangan sampai terlalu mencolok, ya, karena kalau sampai ada artikel tentang hubunganmu maka akan memberikan efek buruk pada drama ini, itukan enggak akan menguntungkan siapa-siapa." ucap rangga sembari mengingat dan menasehati kevin.

" apa sih?, kaka enggak merasa ocehan kaka itu terlalu berlebihan?."

" berlebihan apanya?! memangnya ada orang yang enggak luluh sama aktor terkenal kevin dirgantara?, pokoknya kalau kau perlu bantuan, aku akan selalu mendukungmu, tapi kau selalu berhati-hati, jangan sampai kau terganggu seperti tadi." ujar rangga yang mengomeli kevin.

" aku mengerti, kaka lanjut saja minum-minumnya."

Setelah ucapan panjang lebar dari mereka, kini merekapun langsung beristirahat dengan rangga yang sudah teler duluan akibat terlalu banyak minum.

3 minggu kemudian di siang hari tepatnya di tengah jalan, alesapun menghela nafasnya ia benar-benar merasa lelah dengan syutingnya yang benar-benar membuat dirinya sampai lembur, bahkan hari alesa memulai syutingnya dari subuh.

" hahhh...aku lelah." ucap alesa menghela nafas panjangnya dengan keadaannya yang kini sudah benar-benar kelelahan.

" wah...alesa, kau pasti lelah abis syuting dari subuh." sahut lisa yang tengah menyetir.

" iya...kaka juga pasti lelah, aneh, padahal hari ini cuacanya lagi bagus, tapi kenapa aku merasa sangat lelah, ya?."

" bukanya kau selalu begini setelah selesai syuting dari flm " TIME"? apa ini efek samping dari kau yang tenggelam? apa sekarang kita periksa ke dokter saja?." ujar lisa yang terlihat khawatir dengan keadaan alesa.

" ah, syuting menurutku sih bukan karena itu, enggak apa-apa kak tenang saja mungkin ini emang efek lelah aja."

( hmmm...setelah dipikir-pikir, sudah 3 minggu berlalu sejak aku sudah tidak syuting di " TIME"... setelah hari itu, waktu terasa berjalan lebih cepat, namun terkadang berjalan lambat juga...apa syuting senior kevin berjakan dengan lancar...?) batin alesa.

" oh iyah, alesa apa kau ingat cafe yang selalu kita datangi dulu? gimana kalau sebelum pulang kita minun kopi disitu dulu?." ajak lisa.

" hmmm... boleh." ucapnya dengan nada lemah.

" oke, ayo kesana!."

30 menit kemudian akhirnya merekapun sampai di cafe yang mereka tuju, dan merekapun langsung mencari tempat duduk.

" wah...apa karena ini masih siang dan hari kerja, makanya masih sepi?." ucap lisa yang melihat sekeliling cafe yang terlihat sepi.

" iyah, cafe ini jadi merasa milik kita ngeliat kondisi yang masih sepi kayak gini."

Setelah mereka mendapatkan tempat duduk mereka, lisapun langsung pergi memasan kopi dan alesa hanya menunggu saja.

" aku pesan dulu, ya, kau mau pesan americano, kan?." tanya lisa.

" iya, tambah sirup hazelnut yang banyak, ya!."

" oke!."

Sambil menunggu lisa memesan kopi, alesapun langsung memainkan hpnya supaya tidak jenuh menunggu dan mencoba menghilangkan rasa lelahnya dengan bermain game favoritnya.

" aku main game dulu, sebentar ah!...hmmm...level ini memang sangat sulit."

Disaat alesa sedang asik bermain game, kini seseorangpun datang ke mejanya sambil menaruh dua kopi, alesa pikir itu adalah lisa namun...

" ah, kak! pas banget kaka datang! coba mainin game ini! daritadi aku...gagal te..."

Alesa yang sedang meminta bantuan untuk menyelesaikan permainanya kepada lisa tanpak terkejut bukanya Lisa yang ia lihat tapi alesa malah melihat pria tampan dan tinggi dihadapanya yang sudah ia kenal, dan yah, pria yang ada dihadapan alesa adalah kevin.

" apa ini?, permainan apa ini?, ini game labirin, yah?." tanya kevin yang langsung meraih ponsel milik alesa, sedangkan alesa dirinya masih terlihat bengong melihat kevin yang tiba-tiba ada dihadapanya begitu saja.

TO BE CONTINUE.

1
riniasyifa
mampir Thor
Radiansyah
mantap ceritanya 👍
Radiansyah
keren ❤️
Isrha 😊
lanjut thorr, semngt😇
SJR: makasih🙏🤗
total 1 replies
Drezzlle
keren thor
SJR: makasih🙏🤗
total 1 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir thor /Hey/
SJR: Makasih🙏🤗
total 1 replies
lalakon hirup
lanjutannya kapan ?
SJR: sudah up ya🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!